...Keesokan harinya...
Noah perlahan membuka matanya dan melihat wajah Félix yang sangat dekat dengan mukanya.
Noah terkaget dan bangun dari lantai kayu yang dia tiduri dan melihat Félix yang masih tertidur pulas.
Perlahan dia mengendap-ngendap melewati Félix menuju ke tempat tidur Elizabeth.
"Elizabeth,, Elizabeth, ayo cepat bangun.”
"hmm,,iyaa ada apa?" tanya Elizabeth perlahan membuka matanya.
"ayo…! kita harus segera berangkat, selagi Félix masih tidur."
"ehhhh…kenapa tiba-tiba begi…..
Noah menarik tangan Elizabeth berlari meninggalkan rumah felix.
Setelah cukup jauh dari rumah felix Elizabeth berkata,"tapi kita belum membayar dia."
"iya betul kita belum membayar Félix," suara seseorang dari belakang mereka.
Mendengar suara yang sudah tidak asing di telinga mereka, Elizabeth dan Noah berbalik melihat orang tersebut yang tak lain merupakan Félix yang mengikuti mereka dari belakang.
"hehhhh.....kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Noah.
"kalian berdua belum membayarku.!" kata Félix.
"maaf...maaf., ini uangnya," kata elizabeth mengeluarkan uang untuk membayar Felix.
"nanti saja.,, kalian bisa membayarku di kota kerajaan nanti," balas Félix.
"kota kerajaan..???” tanya Noah.
“iyahh., bukannya aku sudah berjanji untuk mengantar kalian ke kota kerajaan.”
“sekarang., ambil uangnya dan pergi sana..!!! kami tidak membutuhkanmu untuk menemani perjalanan kami.”
"Elizabeth tidak keberatan untuk ditemani tadi malam.., kalau kau tidak ingin ditemani olehku, kau bisa jalan kaki sendirian, berpisah dengan kami.!" balas Félix.
“sudah..sudah….kita bisa berangkat bersama,” Kata Elizabeth.
"dan tunggu.! kalian kelupaan sesuatu," kata Félix mengeluarkan sebuah surat dai kantong celananya.
Elizabeth memeriksa seluruh tubuhnya dan berkata," oh iya.., suratnya ketinggalan karena kami terburu-buru tadi." mengambil surat tersebut.
"kau tidak membacanya kan??" tanya Noah menatap Félix.
"untuk apa aku membacanya.! aku tidak peduli dengan surat kerajaan seperti ini," jawab Félix.
"yasudah.., ayo kita berangkat.!" kata Elizabeth.
Dengan jengkel Noah berjalan mengikuti langkah Felix.
"terus, kau bawa pancingan buat apa hah.??, kita mau ke kota kerajaan, bukan ke tempat pemancingan ikan," tanya Noah melihat pancingan kayu yang di pegang kuat oleh salah satu tangan Felix.
"untuk memancing di sungai lah...di perjalanan nanti kita mau makan apa" jawab Félix.
Di tengah perjalanan, mereka beristirahat sejenak di hutan.
"ahhhahh.....untuk inilah aku membawa pancinganku," kata Felix.
"tapi kelihatannya di sekitar sini tidak ada sungai," kata Elizabeth.
"iya juga yahh....tapi tenang, kita bisa mencari sungai terlebih dahulu," balas Félix.
"hahhh…kau bodoh yah…!!! Mending kita langsung mencari buah-buahan saja.”
“hahh…, kau yang bodoh..!! buah-buahan mana bisa membuat perutmu kenyang.”
“dari pada mencari sungai..?? kau pikir kau bisa menemukan sungai di tempat seperti ini?”
“lihat saja nanti.! Bagaimana Elizabeth? kau akan ikut siapa?”
“ehh.. aku tunggu saja kalian di sini.”
“yasudah..,, aku akan membawakanmu ikan yang segar.”
“aku yang akan membawakanmu buah-buahan yang segar.”
Akhirnya mereka berdua pergi berpisah mencari makanan untuk mereka makan.
Tak lama kemudian Félix dan Noah kembali, dan terlihat Felix kembali membawa ikan, sedangkan Noah kembali dengan tangan kosong.
"hahaha....lihatkan!, aku tidak akan membagi ikanku kepadamu," kata Félix meledek Noah yang tidak membawa apapun.
" tidak usah....!!,lagi pula aku tidak lapar," balas Noah.
"serius kau tidak lapar," Félix menunjukkan ikan hasil pancingannya ke Noah.
Noah tergiur melihat ikan segar hasil pancingan Félix, “ yahh……..
"Sudah ... sudah, kau bisa memakan bagianku nanti Noah," kata Elizabeth.
"hahah....aku cuma bercanda.., kalau kau ingin ikut makan, kau harus mencari kayu bakar terlebih dahulu," kata Félix.
“yahh..baiklah,” balas Noah berjalan mencari kayu bakar.
"aku akan membantumu Noah,"kata Elizabeth.
"tidak usah, disini banyak ranting kayu kering yang bisa dia ambil, lagi pula dia laki-laki masa mengumpulkan kayu bakar saja dia tidak bisa.”
Tak lama kemudia Noah kembali dengan membawa sekumpulan kayu bakar.
“ini…!!!”
“kerja bagus...” kata Felix membakar kayu-kayu tersebut menggunakan elemen apinya.
“ternyata kau bisa menggunakan elemen juga yah?" tanya Elizabeth.
"tentu.., kalau tidak.., mungkin aku sudah dimakan monster tinggal di rumah itu sendirian," jawab Félix.
Ikan yang mereka bakar perlahan berubah warna dan tercium sangat menggiurkan.
Akhirnya mereka bertiga menikmati ikan yang masih panas tersebut, dan setelah perut mereka kenyang, mereka melanjutkan perjalanan mereka.
......kota kerajaan Torus......
Di kota kerajaan yang terlihat tak jauh berbeda dengan kota kerajaan yang mereka selalu lihat di kerajaan Prism, Félix berkata sambil menunjuk sebuah puncak menara berwarna hitam yang terlihat dari jauh,
"lihat menara yang tinggi itu.! itu adalah istana Torus yang berada di tengah kota ini, kalian pergilah kesana mengantar suratnya dan aku akan menunggu kalian di sini."
Sesampainya di gerbang istana yang berwarna hitam, mereka melihat dua prajurit menggunakan pakaian baja sedang menjaga gerbang tersebut.
"kalian siapa? apa tujuan kalian ke istana?" tanya salah satu prajurit.
"aku Elizabeth dan ini Noah, kami berasal dari kerajaan Prism, dan kami ke sini untuk mengantar sebuah surat dari raja Frederick ke raja Regulus."
"hmmm," salah satu prajurit tersebut menatap dan memeriksa mereka berdua.
"baiklah, ayo masuk.!"
Setelah sampai di ruang singgsana raja, nampak seseorang yang berkumis dan berjenggot mengenakan mahkota kerajaan sedang duduk santai di kursi singgasananya yang berwarna hitam.
Tepat di belakang kursi singgasana kerajaan, terdapat sebuah patung yang sama persis dengan patung aneh yang ada di ruang singgasana Raja Frederick.
Yang membedakan kedua patung tersebut hanya warnanya, di istana prism berwarna putih sedangkan di istana torus berwarna hitam.
"oh....heyyyy… Elizabeth lama tidak berjumpa, kau Elizabeth kan ??” tanya raja menghampiri mereka berdua.
“iya.., paman,” jawab Elizabeth.
“paman..???” kata Naoh perlahan.
“hahaha…, kau tidak berubah sama sekali sejak terakhir kali kita bertemu.”
“hehehehhh…..
“ bagaimana kabarmu di kerajaan Prism?"
"aku baik-baik saja, bagaimana dengan anda?”
"seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja, hahahah."
“ kenapa kau kesini? dan dia siapa??” tanya raja Regulus.
"perkenalkan raja, namaku Noah dan kami bersal dari pasukan yang sama yaitu pasukan Redbird."
"ternyata kau sudah tumbuh dewasa.., sekarang kau sudah masuk di pasukan inti kerajaan Prism, ibumu pasti sangat bangga dengan dirimu yang sekarang,” kata raja regulus memegang pundak Elizabeth.
"iyahh...heheh, oh iya aku ke sini karena diberi misi oleh raja Frederick untuk mengantarkan surat ini untuk anda," kata Elizabeth memberikan sebuah surat ke raja Regulus.
Raja Regulus mengambil surat yang diberikan Elizabeth dan berkata," tunggu di sini yah,, aku akan ke dalam sebentar untuk membaca surat ini."
"kenapa anda tidak membacanya di sini?" tanya Elizabeth.
"biasalah, aku memerlukan alat bantu untuk membaca sekarang, yah..namanya juga umur sudah mulai tua."
"pelayan..!!!" teriak raja Regulus memanggil pelayan kerajaan.
"iya..raja, ada apa?"
“buatkan minum untuk kedua tamu kita ini..!!" perintah raja ke para pelayannya.
"siapp raja."
"kalian dudklah dulu sebentar di bantal itu, maaf yah kalian hurus duduk di lantai," kata raja Frederick menyuruh mereka berdua untuk duduk di tujuh bantal merah yang berjejer berhadapan di atas lantai ruang singgasana.
"iya..tidak apa-apa, raja," balas Noah.
"yasudah, aku tinggal sebentar yah," kata raja Regulus meninggalkan Elizabeth dan Noah.
Setelah mereka berdua duduk berdampingan, para pelayan datang membawakan mereka berdua, dua minuman.
Berhadapan dengan minuman mereka yang terletak di lantai, Noah bertanya, “ jadi raja kerajaan ini adalah pamanmu ??”
“iyaah.., kau baru tahu yah? balas Elizabeth.
“iya….. tapi kenapa dia membuat kerajaannya sendiri dan tidak bergabung dengan adiknya?” tanya Noah meminum minuman yang ada di depannya.
“adik?? raja Frederick merupakan kakak dari raja Regulus.”
“hahah., mana mungkin raja Frederick yang terlihat lebih mudah merupakan kakak raja Regulus.”
“aku serius, ayahku memang adalah kakak dari raja Regulus.”
“baiklah aku percaya., apapun bisa terjadi di dunia ini...,,tapi kenapa dia tidak bergabung dengan raja Frederick di kerajaan Prism?”
“raja Regulus dulunya bersama dengan kami di kerajaan Prism, namun dia meninggalkan kerajaan kerena bertengkar dengan ayahku.”
“bertengkar..??”
“iya… dia tidak menerima kakaknya yang tidak memiliki kekuatan apapun sebagai seorang raja di kerajaan Prism, jadi dia meninggalkan kerajaan prism dan membuat kerajaannya sendiri.”
“jadi ayahmu benar-benar tidak memiliki kekuatan sama sekali??”
“iyahh…,seumur hidupku, aku tidak pernah melihat dia menggunakan sebuah elemen, tapi mungkin awet muda adalah kekuatannya...hahahah....”
Tak lama kemudian raja Regulus datang memberikan Elizabeth surat balasan untuk raja Frederick.
“sayang sekali putraku tidak ada di sini, dia pasti akan sangat senang bertemu kembali denganmu."
"memangnya putra raja kemana?" tanya Elizabeth.
"dia sedang ke desa membantu penduduk yang kesusahan," jawab raja.
"begitu yah, sepertinya dia adalah pangeran yang sibuk.”
"hahahah iya..."
"kalau begitu kami pamit dulu paman, kami akan menyampaikan surat ini ke ayahku," kata Elizabeth.
"yasudah.....hati-hati di jalan, kalian berdua."
Sesampainya di kota kerajaan mereka ke tempat dimana mereka berpisah dengan Félix, namun mereka tidak melihat Felix di sana.
Karena tidak bertemu dengan Félix, mereka berduapun meninggalkan kota kerajaan Torus, tanpa Félix.
Di perjalanan Noah berkata,"aku tadi melihat patung yang sama persis dengan patung aneh yang ada di istana Prism."
"iya..,,itu mungkin karena mereka bersaudara, jadi mereka memiliki dewa yang sama," balas Elizabeth.
lalu tiba-tiba Félix berlari dari belakang menyusul mereka.
"woii….!!!!oii….!!!”
“kalian ingin meninggalkanku lagi..??,ingat kalian belum membayarku," kata Félix.
"kau dari mana saja? kau mau dibayar atau tidak??," tanya Noah.
"karena lama menunggu kalian, aku bosan dan pergi jalan-jalan keliling kota,” jawab Félix.
"dan ternyata kalian adalah pasukan RedBird yahh?....,salah satu dari keempat pasukan inti yang ada di kerajaan Prism," tanya Félix.
"iya.., jadi kau baru tahu yah?, kau tidak mengetahui tandaa ini apa?" kata Noah menunjuk tanda di rompinya.
"yah begitulah, heheh."
"terus kau tahu darimana kalau kami pasukan RedBird?" tanya Elizabeth.
"ada orang yang memberitahuku tadi di kota saat aku jalan-jalan."
"begini, bagaimana kalau bayarannya adalah, kalian bawah aku keluar dari wilayah kerajaan Torus, tidak perluh membayarku dengan uang," kata Félix.
"hahhh......kenapa kau ingin keluar dari sini?" tanya Elizabeth.
"aku dulunya adalah pasukan elite kerajaan, tapi aku mengundurkan diri setelah mengetahui kekejian raja Regulus," jawab Félix.
"kejiiii....??bagaimana mungkin raja Regulus keji.., tadi kami bertemu dengan dia, dan dia terlihat sangat amat ramah," kata Noah.
"iya dibalik sifatnya yang ramah dia memiliki sifat yang keji."
"setelah dia di husir dari kerajaan Prism oleh kakaknya sendiri, dia berniat untuk balas dendam dan menguasai kerajaan Prism, karena balas dendam itulah dia rela melakukan segalanya, meskipun harus mengorbankan masyarakatnya sendiri," kata Félix.
"dihusir??” tanya Noah.
"iyah itulah yang raja Regulus katakan.”
Elizabeth terdiam mendengar perkataan Felix.
“kalian tahu desa yang tidak berpenghuni kemarin malam kan?"
"iyah.....ada apa dengan desa itu?" tanya Noah.
"sebenarnya seluruh penduduk di desa tersebut telah dimakan monster."
"pasukan elite kerajaan Torus sengaja terlambat agar mereka dimakan monster. raja melakukan sebuah penelitian terhadap tubuh monster, dengan menangkapnya hidup-hidup setelah memakan seseorang."
"aku tidak menerima hal tersebut dan keluar dari pasukan elite."
"aku dibiarkan keluar dari pasukan elite hidup-hidup dengan syarat aku harus tutup mulut soal ini, jika aku membocorkannya atau meninggalkan wilayah kerajaan torus mereka akan mengincarku dan membunuhku," kata Félix.
"tapi kau baru saja mengatakannya ke kami," kata Noah.
"iya… itu karena aku mempercayai kalian..!! kalian bisakan mengeluarkan aku dari sini? tembok perbatasan wilayah kerajaan sengaja dibangun raja Regulus agar rakyatnya ataupun aku tidak bisa kabur dari sini.”
"kalian bisa membantukukan?" tanya felix.
"yahh....kau tinggal melompati tembok perbatasan ke sebelah, kau kan dulu pasukan elite kerajaan, pasti melompati tembok seperti itu mudah bagimu," kata Noah.
"penjaga tembok perbatasan bisa merasakan mana yang menyentuh atau lewat di atas tembok buatannya, jadi satu-satunya jalan adalah lewat gerbang yang dijaganya," balas Félix.
"terus bagaimana kami bisa mengeluarkanmu?" tanya Elizabeth.
"pertama, aku perlu mengetahui elemen dan jurus kalian."
"aku bisa menggunakan elemen kayu," balas Elizabeth
"elemen kayu??" tanya Félix yang tidak yakin dengan apa yang telah dia dengar tadi.
"iyahh..elemen kayu," jawab Elizabeth.
"baiklah bagaimana denganmu?"
"aku bisa menggunakan empat elemen, api, air, tanah dan angin," jawab Noah.
"empat??? yasudah, itu lebih baik,,, kalau begitu aku akan memikirkan sebuah rencana sampai besok, dan kita akan pergi besok malam dengan memanfaatkan malam hari yang gelap untuk kabur," kata Félix.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments