......Keesokan Harinya......
Kapten Louis memberikan rompi berwarna merah dengan logo khas pasukan RedBird kepada Noah dan Elizabeth,” cepat pakai..!!!”
Setelah mereka berdua memakai rompi tersebut, kapten Louis menyampaikan sebuah misi untuk mereka berdua.
"misi kalian hari ini adalah membagikan kelima serum ini ke kelima pemimpin desa di wilayah utara, sekalian kalian bertemu dengan para senior kalian, tapi sebelum itu kalian berdua harus menyiapkan makan, karena aku sudah lapar.”
"ini serum apa??" tanya Elizabeth.
"kalian bisa tanyakan soal itu nanti ke senior kalian di desa, sekarang cepat buatkan aku sarapan…!!!!"
Di ruang makan markas Redbird terlihat mereka bertiga sedang duduk menghadap ke meja makan yang terbuat dari kayu, dan di atas meja makan tersebut terdapat piring kososng bekas sisa makanan mereka bertiga.
"ahhhh,,, kenyangnya,,,,, ternyata kau pintar juga yah memasak, tidak sia-sia aku memilihmu untuk bergabung ke pasukanku,” kata kapten Louis yang terlihat sangat kenyang.
“oh iya,,,,sebelum kalian berdua pergi, kalian harus menyiram bunga-bunga yang ada di belakang markas terlebih dahulu."
Akhirnya Noah dan Elizabeth menuju ke belakang markas, sesaat setelah mereka membuka pintu belakang markas, mereka berdua melihat berbagai jenis bunga yang tersusun sangat rapi tumbuh subur di sekitar markas.
Tanpa basa-basi Noah langsung menggunakan elemen airnya untuk membantu Elizabeth menyiram bunga-bunga tersebut, disaat mereka berdua sedang menyiram bunga tanpa disengaja Noah menyiram Elizabeth dari belakang menggunakan elemen Airnya.
Elizabeth berbalik dan menatap noah sejenak.
“maaff…maafff…aku tidak sengaja.” Kata Noah.
“kau tidak sengajah yah…….rasakan ini.!!!” kata Elizabeth balas menyiram Noah.
Akhirnya mereka berdua saling siram-menyiram antara satu sama lain. mendengar keributan di belakang markas, kapten Louis datang menghampiri mereka.
“apa yang kalian lakukan hahh??? Cepat pergi dan bawa serumnya…..!!!!!” marah kapten Louis.
......Desa liu......
“halo…,, apa ada orang di dalam,” teriak putri di depan pintu rumah pemimpin desa sambil mengetok-ngetok pintu.
Tak lama menunggu akhirnya pintu rumah terbuka,” ehh tuan putri…”
Elizabeth tersenyum melihat pak isac membuka pintu.
“heii..heheh,” sapaan Noah.
“ohh..heii.. dan kau juga, apakah kau berhasil??” tanya pak Isac memeluk Noah.
“heheh, tentu lihat rompi yang aku kenakan,” jawab noah.
“syukurlah, kau terlihat sangat tampan mengenakan rompi ini,” pujian pak Isac.
“oh iya..,, ayo masuk dan duduk dulu, aku akan membuatkan teh untuk kalian.”
“tidak perluh repot-repot pak, kami sedang buru-buru, kami kesini hanya untuk memberikan serum ini ke bapak,”Elizabeth membetikan serumnya, “dan sekaligus kami ingin bertemu dengan senior kami yang menjaga desa ini, apakah bapak tahu dimana dia berada?”
"senior kalian ada di atas, ayoo masukk…”
Di dalam sebuah kamar, mereka melihat pria berambut Mohawk sedang tertidur pulas mengenakan rompi pasukan RedBird.
"heii......!!!!apa yang kau lakukan? seharusnya kau menjaga desa ini! kenapa kau malah tidur?" Noah membangunkan seniornya.
Senior mereka duduk terbangun dari Kasur empuk yang dia tiduri,"hah......??? kalian anak baru ya...?? aku ini seniormu.....!!!! beraninya kau mengganggu tidurku..!!!" kata senior mereka sambil melesatkan pukulannya ke perut Noah.
"ochh...itu karena kau hanya bersantai saja dan tidak menjaga desa ini," kata Noah kesakitan.
"kau banyak omong juga ya,,,,justru aku sibuk menjaga desa ini tadi malam dari serangan para monster."
“maafkan dia senior,, dia tidak tahu mengenai hal itu,” kata Elizabeth.
"iyahh…iyahh…..kenapa kalian datang ke sini??" tanya senior.
"kami disuruh kapten untuk membagikan sebuah serum ke seluruh desa wilayah utara,"jawab Elizabeth.
"ohh....jadi hari ini yah.....,woi anak baru kau belum memperkenalkan dirimu,” kata senior menunjuk Noah.
"perkenalkan aku Noah dan dia adalah Elizabeth."
"aku Celio,senior kalian,” sambil menunjuk dadanya menggunakan jempol tangan kanannya.
"ngomong-ngomong apakah senior tahu kegunaan serum ini apa?"tanya Elizabeth.
"hah.....jadi kapten tidak memberitahu kalian??"
"iya..dia hanya menyuruh kami untuk bertanya ke senior yang ada di desa.”
"jadi begini, serum tersebut bisa membangkitkan elemen seseorang dan membuat mereka dapat menggunakan mana mereka, tanpa serum manusia hanyalah manusia biasa dengan mana di dalam tubuhnya."
"dan biasanya setelah perekrutan pasukan baru, raja memberikan serum kepada setiap kapten pasukan inti agar mereka membagikannya ke setiap pemimpin desa, dan lalu pemimpin desa akan memberikan serum tersebut ke seseorang yang menurutnya layak,"
"setelah elemen seseorang tersebut telah bangkit, biasanya dia akan mengikuti seleksi seperti yang diadakan kemarin, tapi mereka juga berhak memilih mau ikut seleksi atau tidak."
"kenapa ayah tidak pernah memberitahuku soal ini,"dalam hati Elizabeth.
"jadi kita bertiga disini pernah disuntikkan serum ini???" tanya Elizabeth.
"yah begitulah," jawab Celio.
“terima kasih senior karena telah memberitahu kami mengenai serum ini, kalau begitu kami pamit melanjutkan perjalanan kami.”
“yahh,, hati-hati di jalan, aku juga ingin melanjutkan tidurku.”
......Desa Mameda......
Di hadapan Noah dan Elizabeth terlihat rumah tua milik pemimpin desa Mameda dengan pekarangan rumah yang ditumbuhi rerumputan liar dan dipagari oleh pagar kayu.
Saat Elizabeth mencoba untuk mengetuk pintu rumah tersebut, Noah yang masih berjalan melewati pekarangan rumah tiba-tiba dikejar oleh seekor anjing mungil yang berbulu tebal berwarna putih.
“ahhh…..tolong…tolong…pergi sana….” teriak Noah berlari dari anjing tersebut.
Elizabeth berbalik dan menertawai Noah," hahahah......apa yang kau lakukan?? kenapa kau takut dengan anjing lucu yang ukurannya lebih kecil darimu."
Tak lama kemudia anjing tersebut berlari menghampiri Elizabeth, melihat hal tersebut Elizabeth mengira bahwa anjing tersebut akan mengejar dia juga," ohh, gawat dia akan mengejarku juga."
Namun anjing itu berlari melewati dia dan menghampiri Pria tua yang tiba-tiba ada di belakang Elizabeth.
"Molly waktunya makan, sudah cukup bermainnya,” kata pria tua mengelus-elus anjingnya sambil memberinya makan.
"sepertinya anjingku menyukaimu.”
"suka apaan..? dia mengejar dan menggigitku dari tadi," kata Noah.
"hahaha.....iyaa, kalian terlihat sangat bersenang-senang tadi, bermain kejar-kejaran bersama," kata kakek.
“hah…???”
“hahahah…sudah-sudah,,,, kakek, kami kesini ingin menyerahkan sebuah serum ke pemimpin desa mameda, apakah kakek tahu siapa pemimpin desa ini??” tanya Elizabeth.
“ohh,,,serum yahh,,,kalua begitu kalian beruntung karena akulah pemimpin desanya."
"oh..oh.... ternyata kakek yahh, kalau begitu ini serumnya kek," kata Elizabeth memberikan serumnya.
"yahh,,,silahkan masuk dulu, kalian pasti lelah,"
Di dalam rumah, mereka melihat perempuan kecil dengan rambut kuncir mengenakan rompi khusus pasukan RedBird sedang makan dengan lahap.
"am...nyam..nyam..nyam..nyam,,,,kalian anak baru yah, perkenalkan aku zeline dan kakek ini adalah kakek ku, kakek Zen, dia adalah pemimpin desa ini................ beruntungnya aku di tugaskan disini."
"perkenalkan aku Elizabeth dan dia adalah Noah."
"mmm,” sambil mengunyah makanannya.
"karena kalian baru bergabung di pasukan RedBird,,maka aku memperbolehkan kalian untuk bergabung makan denganku,,,,ayo sini!,"kata Zeline.
Akhirnya mereka berdua ikut makan dengan Zeline dan setelah mereka makan di rumah pemimpin desa Mameda, Noah dan Elizabeth langsung melanjutkan perjalanan mereka menuju ke desa selanjutnya.
......Desa Nioza......
Di balik hutan, di malam hari yang gelap, mereka berdua melihat sebuah desa dengan lampu pedesaan yang bersinar tidak begitu terang.
Saat mereka mencoba untuk berjalan ke desa tersebut, tiba-tiba dari belakang, sebuah tendangan mengenai punggung Noah dan membuatnya terpental.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments