Mereka berdua mencari ke segala tempat namun tidak menemukan Felix.
"jangan-jangan Félix ketahuan, dan ditangkap oleh penjaga gerbang perbatasan, kita harus kembali dan menolongnya.!" kata Elizabeth.
"tidak bisa! kita harus melanjutkan perjalanan, kita tidak boleh terlalu ikut campur dengan urusan kerajaan Torus, kita juga beruntung kalau benar dia menangkap Félix tapi dia tidak menangkap kita."
"tapikan......
"kalau memang dia tertangkap, meskipun kita kembali mungkin dia sudah ada di istana Torus, dan jika kau kesana kau akan memperburuk keadaan antar dua kerajaan Karena kita telah mencoba membantu pelarian Félix," kata Noah melarang Elizabeth kembali.
"lagi pula, mana mungkin rencana sebodoh itu bisa mengelabui penjaga gerbang perbatasan.”
"tapi belum tentu juga dia ditangkap oleh penjaga gerbang perbatasan, bisa saja dia meninggalkan kita dan memulai hidup barunya," Kata Noah.
"baiklah, semogah dia baik-baik saja," balas Elizabeth.
Akhirnya mereka lanjutkan perjalanan tanpa Felix
Mereka melanjutkan pencarian mereka di desa Tsumago, Noah dan Elizabeth bertanya ke setiap penduduk yang mereka jumpai, berteriak memanggil nama Felix sehingga membuat mereka menjadi pusat perhatian, dan sesekali mereka masuk di warung maupun toko yang mereke lihat untuk bertanya mengenai Felix.
Karena tidak ada satupun penduduk desa yang pernah melihat Felix, akhirnya mereka meninggalkan desa Tsumago.
"tokkk....tokkk...tokk," suara ketukan pintu di depan markas Windflow.
"kapten Feng, apakah kau ada di dalam?" teriak Noah.
kapten Feng membuka pintu markas dan melihat wajah Elizabeth dan Noah yang terlihat kelelahan.
"oh....heii...kalian sudah kembali, bagaimana perjalanan kalian? Kenapa kalian terlihat begitu kacau?”
"oh iya, ayo masuk dulu.!" kapten Feng mempersilahkan mereka berdua masuk.
Mereka masuk dan duduk di kursi empuk yang ada di ruang tamu markas Windflow.
"kalain haus kan? kalian mau minum apa?" tanya kapten Feng.
"Air putih saja kapten," jawab Elizabeth.
"iya aku juga."
"baiklah, dua air putih segera datang," kata kapten Feng pergi mengambil dua cangkir air putih untuk Elizabeth dan Noah.
Setelah kapten Feng datang membawakan Air putih, dia ikut duduk dengan mereka.
"jadi kenapa kalian terlihat kacau seperti ini?”
“jadi begini………” Noah bercerita tentang perjalanan mereka dan segala informasi tentang Felix, sampai mereka kehilangan Felix.
"Félix???, maksud kalian pria berponi yang bersama kalian beberapa hari yang lalu?" tanya kapten Feng.
"hehh.....kok kapten Feng bisa tahu? " tanya Elizabeth.
"aku kan sudah pernah bilang bahwa aku bisa merasakan keberadaan seseorang dengan elemen anginku."
"jadi setelah aku merasakan keberadaannya, aku kesana dan melihat dia sedang memainkan pancingannya seperti orang gila di dekat kalian saat kalian tertidur, jadi aku membawanya kesini."
"hahahaha.......dia memang sudah gila," kata Noah.
"husstt,, Noah..!!!"
"iyaa...iya..maaf."
"terus dia di mana sekarang kapten Feng?" tanya Elizabeth.
"dia ada di ruang bawah tanah, tapi kenapa kalian membawa orang dari kerajaan Torus ke sini, bagaimana kalau dia adalah mata-mata.!"
"tidak mungkin, bukannya hubungan antara kerjaan Torus dengan kerajaan prism baik-baik saja saat ini," balas Elizabeth.
"ya....siapa tahu mereka berencana menyerang kerajaan prism, dan mengirim seorang mata-mata ke sini."
"tidak mungkin.! aku mohon kapten, kalau kapten tidak percaya dengan dia, kami yang akan bertanggung jawab dan mengwasinya."
"hmmm,,, yasudah,, aku akan mempercayakan dia ke kalian," kata kapten Feng membawa Noah dan Elizabeth ke tempat Felix.
Sesampainya di sana mereka melihat ruangan yang dipenuhi sel penjara dan rantai yang sudah berkarat karena sudah lama tidak terpakai.
Di salah satu sel terlihat Félix yang di rantai tanpa mengenakan baju.
“hahh…. Syukurlah kalian datang..,, cepat selamatkan aku..! orang ini sudah gila,” teriak Felix.
"heheh...maaf...maaf aku tidak tahu kalau kau adalah teman Noah dan Elizabeth," kata kapten Feng membuka rantai yang membelenggu tangan dan kaki Felix.
"terima kasih, kapten Feng," kata Elizabeth.
“iyaa… tapi ingat kalian harus tetap mengawasi dia.!” Bisik kapten Feng.
Setelah Félix lepas, mereka segera pamit menuju ke istana Prism.
"sampai jumpa kapten," kata Elizabeth sambil melambaikan tangannya berjalan meninggalkan markas Windflow bersama Noah.
"woii.! felix ayo cepat..!" teriak Noah ke Félix yang masih berbicara dengan kapten Feng.
"iyaa,,,tunggu-tunggu.!" teriak Félix sambil menyusul mereka berdua.
......Kota Kerajaan Prism......
"kalian ingin ke istana kan? aku menunggu di sini saja, dan tolong jangan bilang ke raja tentang aku, nanti dia memulangkanku ke kerajaan Torus.!" pinta Félix.
"tapi,cepat atau lambat raja pasti akan tahu, belum lagi kapten Feng sudah tahu tentangmu," kata Elizabeth.
"sebelum kita meninggalkan markas pasukannya tadi, aku memohon ke dia agar dia tidak memberitahukan soal aku ke raja Frederick.”
"baiklah, aku tidak akan bilang ke raja tentang dirimu.”
"tapi....kenapa kau menunggu kami? kau sekarang bebas kemana saja, sekarang kau tidak perlu mengikuti kami lagi.!" kata Noah.
"aku ingin masuk ke pasukan RedBird.! makanya tolong pertemukan aku dengan kapten pasukan kalian.!" pinta Félix.
"hahahaha......kau mana bisa masuk ke pasukan RedBird.”
"lihat saja nanti.!"
"tapi kenapa kau ingin masuk pasukan RedBird?" tanya Elizabeth.
"setelah bebas dari kerajaan torus, aku tidak tahu mau kemana sekarang, jadi aku ikut kalian saja dan menjadi pasukan RedBird," jawab Félix.
"yasudah tunggu di sini yah, jangan pergi jauh-jauh.! kita akan ke markas Redbird bersama nanti.!" kata Elizabeth.
“iyahh… tenang saja.”
......Istana Prism......
"lapor raja, kam......" sebelum menyelesaikan perkataan Noah, raja tiba-tiba berlari dari singgasananya dan menghampiri Elizabeth.
“hal seperti ini sudah sering terjadi kepadaku,” kata Noah dengan pelan.
"heii....putriku bagaimana perjalananmu? apa yang dikatakan raja Regulus melihat surat?ku," tanya raja Frederick dengan begitu bahagia melihat putrinya kembali.
"cukup melelahkan, raja Regulus membalas surat ayah, ini suratnya.!" jawab Elizabeth memberikan surat dari raja Regulus.
Lalu raja Frederick mengambil surat yang diberikan Elizabeth dan membacanya dalam hati.
Setelah membaca surat tersebut, raja berkata dengan begitu semangat,"yeahhh.....anak raja Regulus, pangeran Rogue akan berkunjung ke sini besok, jadi kau harus tetap di sini sampai besok,Elizabeth."
"hahh......aku tidak bisa.! aku harus kembali ke markas dan menjalankan misi selanjutnya dari kapten Louis," balas Elizabeth.
"kau harus tetap di sini.! ini acara penting."
"memangnya ada acara apa?"
"pangeran Rogue akan melamarmu besok.!"
"me…la….mar.?" dengan tatapan kosong noah perlahan berkata.
"iyaaa, kau benar,, kau tidak salah dengar sama sekali..,, dan aku punya tugas untukmu, yaitu menyampaikan hal ini ke kapten Louis.!" perintah raja Frederick.
“tunggu dulu….!!! Kenapa tiba-tiba jadi seperti ini??? Kenapa tiba-tiba dia ingin melamarku?”
Tanpa berkata sepatah katapun, Noah membalik badannya dan berusaha meninggalkan ruang singgasana raja.
"yahh..betul cepat pergi dan laksanakan perintahku..!" kata raja Frederick.
"tunggu..!!! jangan pergi dulu.!!" Elizabeth menahan tangan Noah.
"kenapa…? kenapa aku harus tetap di sini mendengarkan pembicaraan kalian? ini bukan urusanku,, aku tidak ada hubungannya dengan hal ini."
“itu karena aku mencintaimu..!!! aku mohon jangan pergi..!! " kata Elizabeth dengan spontan.
Mendengar perkataan Elizabeth Noah menghentikan langkahnya.
“waaoo… tunguu….!..tunggu..! kau tidak bisa jatuh cinta dengan orang seperti dia..,, lihat dia..!! dia tidak pantas untukmu.” Kata raja Frederick.
“apa yang salah dengan Noah?”
“kau tidak lihat apa?? tubuhnya yang cacat sangat menjiji…….
“sudah cukup!! kami pergi dari sini..!!!” bentak Elizabeth meninggalkan singgasana raja bersama Noah.
“ohh…….siaallll…siaall…..siall…….
Elizabeth menarik tangan Noah berlari menuju ke taman istana Prism. di taman tersebut terlihat bunga-bunga bermekaran yang mengelilingi kolam yang berisi ikan hias.
Elizabeth menatap ikan di dalam kolam yang sedang bermain-main.
Noah perlahan bertanya ke Elizabeth,” apa yang kau katakana tadi…………….. sungguhan?” Noah yang berdiri di pinggir kolam perlahan melihat wajah Elizabeth.
Air mata Elizabeth yang bening perlahan menetes dan menyatu dengan air kolam.
Elizabeth memeluk Noah dan berkata dengan tersedu-sedu, “aku tidak tahu….mulutku tiba-tiba berkata dengan spontan.”
Tangan Noah perlahan bergerak memeluk balik Elizabeth, “heiyyhh tidak..apa-apa…, kenapa kau menangis?? tidak apa-apa…lihat aku.., aku baik-baik saja.! yang dihina oleh raja adalah aku.,, ini hanya hal kecil bagiku.., aku sudah terbiasa dihina sejak kecil. besok juga, aku pasti sudah lupa dengan perkataan raja.”
“tapi, aku tidak mengerti kenapa dia menghinamu? ini pertama kalinya aku melihat dia berkata kasar seperti ini.” air mata Elizabeth membasahi bahu Noah.
“dia hanya khawatir dengan masa depanmu. sebagai seorang ayah, dia hanya ingin melakukan yang terbaik untukmu. dan menurutnya yang terbaik untukmu adalah anak raja regulus.”
“kau harus berhenti menangis..! aku tidak ingin melihat perempuan periang yang kukenal, menangis seperti ini,” kata noah memegang bahu Elizabeth dan menghapus air matanya, “ayo tersenyum!”
“hmm…. aku sudah tidak apa-apa,” kata Elizabeth sambil tersenyum.
“baiklah sekarang kau harus bertemu dengan ayahmu.! aku akan menungumu di tempat Felix.”
“hmmm… jangan ke markas Redbird tanpa aku.!”
“yahh..,, kami pasti akan menungumu.”
Akhirnya Elizabeth meninggalkan Noah dan kembali ke singgasana raja.
Noah yang masih berada di taman menatap dua ikan di dalam kolam yang saling kejar-kejaran.
Perlahan dia melihat pantulan bayangannya di air yang sangat bening tersebut, tanpa dia sadari air matanya perlahan menetes ke dalam kolam dan membuat ombak kecil yang menghancurkan pantulan bayangannya.
“apa yang terjadi denganku??”
“ayo sadar Noah, kau tidak boleh menangis,” sambil menghusap air matanya sendiri.
“akhhhh…. Apa yang terjadi denganku??” teriak Noah memukul jantungnya yang berdetak kencang.
Dia menyelupkan seluruh wajahnya ke dalam kolam ikan dan membuat ikan-ikan berlarian menjauh darinnya.
“oke… aku ada tugas di sini, aku tidak boleh mengacaukannya hanya kerena perasaanku ini..!!” kata Noah menenangkan dirinya sendiri.
Sementara di singgasana raja.
“aku tidak terima jika ayah menghina Noah…!!” kata Elizabeth.
“iya..iyahh…aku benar-benar minta maaf mengenai hal tadi.”
“minta maafnya jangan kepadaku.! tapi ke Noah.”
“iya dimana dia sekarang?”
“dia sudah kembali ke markas.”
“bagaimana aku minta maaf kalau dia tidak ada disini?”
“tidak perluh sekarang, kau bisa minta maaf saat bertemu dengannya lagi.”
“ yahh…aku pasti akan minta maaf kepadanya…, tapi sebelum itu bagaimana dengan lamaran pangeran Rogue?”
“Seberannya apa yang telah ayah tulis di surat ayah..??” tanya Elizabeth.
"yah...singkatnya isi suratnya adalah aku ingin menyatukan dua kerajaan dan memberitahu raja Regulus tentang pria bertopeng yang menyerang desa liu," jawab raja.
"kenapa ayah memberitahu raja Regulus tentang serangan pria bertopeng, bagaimana kalau nanti raja Regulus memanfaatkan hal tersebut untuk menyerang wilayah kita.”
"menyerang???......hahaha...tidak mungkin adikku menyerang kerajaan prism, aku memberitahu dia soal pria bertopeng tersebut agar dia waspada, siapa tahu pria bertopeng menyerang kerajaannya."
"bagaimana kalau dia ingin balas dendam karena ayah telah mengusir raja reru…. "
"mengusir......??, kenapa kau bersikeras untuk meyakinkanku bahwa raja regulus akan menyerang kita??"apa dia sendiri yang bilang kepada kamu?, atau ada orang yang bilang tentang ini kepadamu??" tanya raja Frederick.
"kalau ada orang yang bilang ke kamu, bisa jadi dia hanya ingin mengadu domba kami." kata raja Frederick.
"ehhh....aku hanya mendengar gosip dari rakyat kerajaan torus saat aku kesana, heheheh....lupakan saja."
"hahah...lihat kan hanya gosip rakyat, hal itu belum tentu benarnya.”
"lalu mengenai suratku tadi, raja Regulus menulis surat balasan yang tertulis bahawa kita bisa menyatukan dua kerajaan jika Elizabeth menikah dengan pangeran Rogue, dan tertulis bahwa pangeran Rogue akan datang besok," kata raja Frederick.
"mana coba lihat suratnya.!" Elizabeth merebut surat yang di pegang raja Frederick dan membacanya.
Di surat tersebut tertulis," yaa itu ide yang bagus, pangeran Rogue akan ke istana Prism satu hari setelah Elizabeth sampai di istana untuk melamar putri Elizabeth dan menyatukan kedua kerajaan."
"hahh.! surat macam apa ini? singkat sekali, kenapa raja Regulus tidak menyuruh aku saja yang langsung menyampaikan perkataanny," kata Elizabeth.
"yahh,, tidak penting mengenai pendek atau panjangnya sebuah kata yang ada di surat itu, yang terpenting adalah makna yang ada di dalamnya.”
“sudah jelaskan kalau dia ingin menyatukan kedua kerajaan dengan menikahkan putranya dengan kamu, jadi bagaimana?"
"aku kan sudah pernah bilang dulu kalau aku tidak akan menikah sebelum membuat seluruh masyarakat aman dari serangan para monster dengan cara mengalahkan JIN, jadi aku tidak bia," jawab Elizabeth.
"iya aku tahu, tapi ini kan cuma lamaran, kau tidak akan langsung menikah setelah menerima lamarannya, kalian boleh menikah jika kalian sudah siap," kata raja Frederick.
“aku tidak bisa! ini sudah termasuk melanggar janjiku sendiri.”
"kau tidak boleh egois Elizabeth, ini semua demi kebaikanmu dan juga demi kepentingan kerajaan Prism, kau harus menikah dengan pangeran Rogue.”
"bukannya yang egois adalah ayah.! ayah tahu apa mengenai kebaikanku? ayah menyuruhku untuk menikah dengan orang yang tidak aku cintai, Ayah hanya peduli dengan kerajaan ini dan tidak peduli denganku sama sekali.!”
"yasudah…. Baiklah..,, kau tidak perlu menerima lamaran pangeran Rogue, tapi kau harus tetap menemuinya besok, karena dia datang jauh-jauh hanya untuk menemuimu," kata raja Frederick.
"iyaa, baiklah aku akan menemuinya besok.”
"tapi aku ingin ke kota dulu, setelah itu aku akan kembali lagi kesini," kata Elizabeth.
"untuk apa kau ke kota?"
"aku hanya ingin jalan-jalan sebentar."
"hmmmm....yausdah, tapi jangan lama, agar kita bisa makan malam bersama nanti."
"iyaahh," sahut Elizabeth berjalan meninggalkan raja Frederick.
......Kota kerajaan......
"bagaimana?" tanya Noah.
"iyaa, tidak apa-apa” jawab Elizabeth.
"tapi, aku harus bermalam di istana karena pangeran Rogue akan datang besok, jadi kalian boleh pergi duluan ke markas."
“kami akan tetap menunggumu disini,” balas Noah.
“yapp betul..” kata Felix.
“baiklah.., kalau begitu, aku kembali ke istana dulu yahh, aku ke sini hanya untuk memberitahu kalian mengenai hal ini.”
“iyahh.” Sahut Felix dan Noah melambaikan tangan mereka.
"pangeran Rogue akan datang besok? untuk apa dia datang ke sini?" tanya Félix.
"dia ingin melamar putri Elizabeth," jawab Noah.
"putri...???, jadi dia putri kerajaan? aku pikir dia bermalam di istana hanya untuk menyambut kedatangan Pangeran Rogue dan menjadi pengawal raja untuk besok.”
"iyahh… kau baru tahu yahh??” tanya Noah.
"iya.......begitulah,” jawab Felix sambil tersenyum.
"Akhirnya aku menepati janjiku," dalam hati Félix.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments