Alone God
Beberapa tahun yang lalu populasi manusia di bumi meningkat pesat, namun setengah populasi manusia dimusnahkan oleh meteor-meteor yang berjatuhan dari langit.
Di antara meteor-meteor tersebut, terdapat satu meteor yang terbesar dari meteor lainnya dengan warna merah membara dan di atasnya terlihat ada makhluk aneh yang melayang.
Seluruh tubuh makhluk tersebut berwarna hitam dengan mata putih yang bersinar, memiliki dua tanduk di kepalanya dan memiliki sepasang sayap.
Karena wujudnya yang sama dengan monster bernama JIN yang pernah menyerang manusia ribuan tahun lalu, maka makhluk aneh tersebut dinamai JIN oleh masyarakat.
Setelah kejadian itu, JIN dan meteor besar tersebut menghilang dan tidak pernah ditemukan sampai saat ini.
Masyarakat percaya bahwa JIN lah yang mengendalikan meteor-meteor yang berjatuhan dari langit.
Setelah menghilangnya JIN kini umat manusia diteror oleh monster pemakan manusia yang terus berdatangan entah dari mana.........
"Ayah......!! aku sudah mendengar cerita ini ribuan kali, sampai cerita ini selalu terngiang di kepalaku, tentang JIN yang memimpin semua monster itu dan JIN akan keluar suatu hari nanti untuk memusnahkan umat manusia."
Kata seorang perempuan cantik dengan rambut yang berwarna biru, dia sedang duduk di sebuah meja makan yang sangat mewah dan di depan perempuan tersebut terdapat beragam makanan yang terlihat sangat lezat.
"tapi bukankah ini adalah cerita kesukaan putriku sebelum dia sarapan," Kata seorang pria tampan yang duduk di hadapan perempuan cantik tersebut.
Di meja makan yang sangat besar tersebut hanya mereka berdua yang duduk disana dan sesekali datang seorang pelayan perempuan dengan pakaian berwarna hitam dan putih membawakan mereka sebuah makanan.
"itu dulu saat aku masih kecil, tapi sekarang aku sudah berumur 18 tahun dan aku sudah siap untuk menggantikan kedudukanmu suatu hari nanti sebagai seorang raja," kata perempuan sambil mengambil makanan yang tersedia di depannya.
setiap kali ayahnya mengambil makanan, dia ikut mengambil makanan yang sama setelah ayahnya.
"hahahaha..........kau tidak akan bisa menggantikan kedudukanku sebagai seorang raja jika kau tidak memiliki pasangan hidup dan kau hanya bisa menggantikanku jika aku sudah mati nanti.”
“ngomong-ngomong kenapa kau meniru makanan yang aku ambil, bukankah banyak makanan lain di atas meja?" menatap putrinya.
"hhmmm....... itu karena aku ingin awet mudah seperti ayah.”
“pertanyaan yang selalu aku ulang-ulang dari dulu belum juga ayah jawab, bagaimana bisa di umur ayah yang sudah 47 tahun ini, ayah masih terlihat seperti berumur 20an, bahkan ayah terlihat, lebih seperti kakak kandung aku?" tanya sang putri.
"hahahaha..... ahahahhah.... haha….Kau akan tahu pada waktunya, dan makanan yang aku makan ini tidak ada sama sekali pengaruhnya," jawab sang raja sambil tertawa.
"baiklah jika ayah masih merahasiakannya, aku akan pergi berlatih saja," kata tuan putri dengan muka cemberut, beranjak dari tempat duduknya.
"hei.... kau belum memakan makananmu sama sekali."
"aku akan makan di perjalanan nanti, aku akan membungkus makanan ini untuk latihanku."
Putri melangkahkan kakinya meninggalkan istana besar berwarna putih yang berada di tengah-tengah kota kerajaan.
Saat tuan putri berjalan sambil membawa bekalnya, di tengah keramaian kota dia mengomel sendirian dengan kesal karena ayahnya tidak pernah menjawab pertanyaannya.
“putri…”teriak seorang paman di depan warungnya,”apakah putri tidak mau mampir dulu di sini?”
Tuan putri menghampiri paman tersebut dan berkata,”selamat pagi paman, aku memang berencana untuk mampir di sini terlebih dahulu sebelum aku pergi berlatih.”
“kalau begitu, ayoo silahkan masuk.”
Tuan putri berjalan masuk ke warung paman tersebut, tiba-tiba terdengar bisikan seseorang yang membicarakan tuan putri.
"padahal dia seorang putri kerajaan, tapi kenapa dia masih sering makan di tempat seperti ini," kata seseorang di dalam warung berbisik ke temannya.
"iya, bukankah di kastil sudah disiapkan banyak makanan mahal untuknya, terlebih lagi dia sering berlatih sendirian di hutan," balas temanya.
"dia seperti bukan seorang putri saja."
Putri mendengar perkataan mereka, namun tuan putri tidak peduli dan tetap berjalan menuju ke kursi kayu yang ada di warung tersebut.
"tidak usah peduli dengan perkataan mereka,” kata paman pemilik warung.
“iya paman.”
“kalau begitu, putri mau pesan apa hari ini?"
"seperti biasa paman Raku."
“okeeyy..”
Tak lama kemudian, diletakkanlah piring berisi penuh dengan Onigiri di hadapan tuan putri.
Tanpa pikir panjang putri langsung memakan Onigiri tersebut dengan lahap.
Setelah tuan putri memakan makanannya, dia langsung pergi menuju ke tempat latihannya.
Setelah Sampai di hutan, putri menaruh bekalnya di bawah pohon yang rindang dan mulai berlatih.
Tuan putri mengangkat salah satu tangannya dan mengeluarkan elemen kayunya.
Tuan putri mengeluarkan balok kayu memanjang dari tanah dan menghantamkannya ke sebuah batu besar secara bertubi-tubi hingga batu tersebut hancur.
"hhfuff.....!!!,sekaran aku membutuhkan serangan sebanyak 27 kali untuk menghancurkan batu besar itu, ini lebih baik dari hari-hari sebelumnya, aku harus bisa mebagi ratakan manaku dalam jumlah banyak di seluruh bagin kayunya agar kayunya bisa lebih kuat lagi,” kata tuan putri yang kelelahan setelah berlatih.
Lalu tuan putri duduk sejenak untuk beristirahat dan memakan bekalnya di bawah pohon.
Tiba-tiba ada seorang prajurit kerajaan yang lewat di tempat berlatih tuan putri dan berlari menuju ke sebuah bangunan yang berwarna merah membara yang ada di tengah-tengah hutan
Dan di depan pintu bangunan tersebut terlihat seseorang yang mengenakan pakaian berwarna merah sedang duduk santai menikmati hembusan angin.
"la.....la..lapor kapten....! ......hah...fhufh....ada seseorang yang menyerang desa Liu secara membabi buta," kata prajurit yang terengah-engah.
Terlihat pakaian baja prajurit tersebut rusak parah.
"Seseorang? biasanya yang menyerang penduduk desa adalah monster," dalam hati sang kapten.
"melelahkan......kenapa seluruh pasukanku harus liburan disaat seperti ini,,,, kau pergilah ke kerajaan dan bawalah tenaga medis ke desa tersebut."
"siap kap....,hanya tenaga medis??" tanya prajurit terheran.
"apakah kau pikir aku butuh bantuan.....hah...!!! aku bisa mengatasinya seorang diri," kata kapten dengan tatapan menakutkan.
"ti..ti..tidak kapten ...!!!" jawab prajurit dengan ketakutan dan bergegas pergi ke istana.
Dengan cepat kapten segera menggunakan elemen api di kakinya dan melesat seperti roket menuju ke desa bagian utara.
......Desa Liu......
Terlihat di desa tersebut hampir tidak ada yang tersisa lagi akibat api besar yang membakar rumah penduduk.
"ahhhh.....tolong....tolong...lari cepat..lari," teriakan penduduk yang ketakutan.
Di tengah-tengah desa terlihat seseorang yang berjalan dengan perlahan, muka orang itu tidak terlihat karena muka dia ditutupi oleh topeng dan dia mengenakan jubah berwarna hitam polos yang menutupi seluruh tangan dan kakinya.
Tak lama kemudian sang kapten datang dan melihat pria bertopeng tersebut.
"lawan kali ini adalah sesama pengguna elemen api yah,"kata kapten dengan muka datar menatap pria bertopeng.
Kapten mencoba mengambil sebuah pedang yang biasanya ada di punggung dia, namun yang dia genggam hanyalah angin saja Karen dia telah melupakan pedangnya di samping tempat duduknya tadi.
“ohh…sial pedangku tertinggal.”
Tiba-tiba terlihat dari arah belakang kapten, sebuah balok kayu meluncur memanjang dengan cepat mendekati sang kapten, dan di atas balok kayu tersebut nampak tuan putri yang berdiri tegak.
"apa yang kau lakukan disini?"tanya kapten Louis.
“dari pada itu, kita harus mengalahkan dia terlebih dahulu."
Seketika setelah putri dan kapten datang, Pria bertopeng tersebut berusaha meninggalkan desa Liu dengan menggunakan lubang teleport berwarna hitam yang menarik kakinya secara perlahan.
Dengan cepat tuan putri mengekang orang tersebut menggunakan elemen kayunya yang keluar dari tanah, kayu tuan putri menghentikan pria bertopeng masuk ke dalam teleport.
" kau siapa???" tanya tuan putri.
"aku adalah JIN dewa yang akan memusnahkan seluruh umat manusia."
"Elemen api : bola api," kata sang kapten mengeluarkan api berbentuk bola sebesar kepala dari telapak tangannya.
bola api sang kapten melesat menghampiri topeng pria tersebut dengan cepat.
sesaat sebelum api sang kapten mengenai topeng pria tersebut sebuah tangan tiba-tiba keluar dari teleport.
kayu yang mengekang Pria bertopeng tiba-tiba terpotong beserta api yang hampir mengenai topengnya menghilang seketika.
setelah api sang kapten menghilang nampak dengan jelas mata berwarna putih di sebelah kiri melihat dari lubang topeng.
lalu tangan itu dengan cepat menarik Pria bertopeng masuk ke dalam teleport.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Hary Zeen
👍
2021-04-14
1
Wahyu Putra
🕗
2021-03-30
1
Hary Zeen
👍
2021-03-25
2