"Gagal, rencana itu gagal." ucap Risma penuh emosi.
"Kok bisa?" tanya Shinta.
"Elvan tidak takut dengan ancaman ku, anak itu sangat keras kepala."
"Jadi gimana dong? Ines mau nya sama Elvan mah." ucap Ines merengek.
"Diam kamu Ines, tante lagi pusing sekarang." bentak Risma.
"Kak, bukan kah kakak bilang jika istri Elvan itu wanita hasil taruhan." ujar Shinta.
"Lalu apa hubungan nya?"
"Kakak kan bilang jika perempuan itu tidak tahu jika dia adalah wanita taruhan."
Risma tiba-tiba tertawa, "Kau memberi ku ide." ucap nya licik.
"Apa ide mu kak?" tanya Shinta penasaran.
"Kalian lihat saja saat acara ulang tahun Viska dan Vilna nanti."
Sore menjelang, Zura yang baru saja pulang bekerja merasakan tubuh nya sangat lelah. Wanita itu juga belum memasak untuk makan makan malam mereka. Ya, sejak kehadiran Vilna, Elvan lebih memilih makan di rumah.
Dengan mengumpulkan sisa tenaga nya, Zura mulai memasak, wanita itu meracik satu persatu bahan yang akan di masak.
"Kak,..." sapa Vilna "Maafin Vilna baru pulang." ucap nya tidak enak hati.
"Gak kenapa-kenapa Vil, kamu pasti sibuk dengan kuliah kamu kan?"
"Iya kak, tugas banyak banget."
Vilna langsung membantu kakak ipar nya itu, mereka hanya memasak tumis kangkung campur udang dan ikan goreng. Menu sederhana namun bisa membuat Elvan menikmati makan nya.
Menjelang makan malam, Elvan baru saja pulang, langsung bergabung di meja makan.
"Vilna pikir kakak lembur." ujar Vilna membuka suara.
"Lain kali, kalau mau makan harus nunggu kakak terlebih dahulu." ucap Elvan lalu melirik ke arah istri nya.
"Harus nya kakak telpon atau kirim pesan kasih tahu pulang jam berapa."
"Hmmmm..." jawab Elvan.
Zura melayani suami nya terlebih dahulu, wanita sibuk mondar mandir membuat teh hangat untuk Elvan karena cuaca sekarang sedang tidak bersahabat.
Elvan sangat menikmati masakan istri nya, ingin rasa nya ia memuji namun gengsi telah menutupi hati.
"Vilna, nanti ke ruangan kerja kakak sebentar." pinta Elvan.
"Baik kak."
Makan malam selesai, Elvan langsung masuk ke dalam kamar untuk mandi karena tubuh nya sudah sangat lengket.
Selesai mandi, Elvan langsung ke ruang kerja dan di sana sudah ada Vilna yang menunggu sedari tadi.
"Ada masalah apa kak?" tanya Vilna penuh selidik, karena selama ini Elvan tak pernah berbicara secara privasi pada ke dua adik nya.
"Kamu sudah dewasa, sudah seharus nya kamu tahu tentang keluarga kita." ucap Elvan.
"Apa maksud kakak?" tanya Vilna tak mengerti.
Elvan menarik nafas dalam, pria itu sebenar nya tak tega jika harus memberitahu apa yang selama ini ia simpan.
"Kamu janji jangan marah dan jangan sedih apa lagi membenci papah." ujar Elvan.
"Kakak apaan sih? memang nya masalah apa?"
"Ayo janji dulu." pinta Elvan.
"Iya janji." ucap Vilna ragu.
"Sebenar nya mamah Risma bukan ibu kandungan kita." ucap Elvan lalu memejamkan mata nya.
Vilna terlonjak kaget, gadis itu nampak tak percaya dengan apa yang ia dengar. "Kakak jangan bercanda."
"Kakak serius Vil, di hanya ibu tiri kita yang di nikahi papah satu tahun setelah kematian mamah."
Mata Vilna mulai berkaca-kaca, di dada nya seperti ada hantaman batu besar yang menghujam tajam.
"Kenapa mamah bisa meninggal kak?" tanya Vilna dengan iringan air mata.
"Tapi, kakak mohon sama kamu jangan pernah menyalahkan diri sendiri." ucap Elvan sedih.
"Tolong ceritakan kak." pinta Vilna dengan suara lirih nya.
"Mamah meninggal saat melahirkan kamu dan Viska, mamah mengalami pendarahan hebat saat itu. Papah saat itu kacau bahkan depresi karena kehilangan mamah dan harus mengurus kita bertiga seorang diri. Hingga saat itu entah bagaimana cerita nya papah menikah dengan mamah Risma setelah satu tahun kematian mamah."
"Lalu, kenapa papah tak pernah menceritakan semua ini?" semakin dalam isakan Vilna.
"Papah tidak ingin kalian menyalahkan diri atas kematian mamah, maka nya papah menyimpan rapat semua rahasia ini."
Elvan menghampiri adik nya, pria itu memeluk memberi kekuatan pada Vilna. "Apa kamu ingin melihat foto mamah?" tanya Elvan membujuk adik nya.
Vilna mengangguk, gadis itu tak bisa berkata apa pun lagi saat ini. Elvan membuka sebuah laci di meja kerja nya, lalu ia menekan tombol kecil yang tersembunyi di dalam laci. Tiba-tiba tembok di depan Vina terbuka lebar.
"Sejak kapan kakak ada tempat rahasia seperti ini?" tanya Vilna terkejut.
"Ayo masuk." ajak Elvan.
Deretan foto menghiasi ruangan tersebut, potret Triana mamah mereka nampak cantik menghiasi dinding.
"Ini foto mamah, lihat lah mirip dengan mu dan Viska." ucap Elvan.
Lagi-lagi, air mata Vilna tumpah saat melihat potret mamah nya sedang tersenyum manis. Gadis itu bahkan duduk bersimpuh seperti menyampaikan sebuah kerinduan. Elvan menahan tangis nya, pria itu bahkan sesekali mengusap mata nya.
"Kenapa foto mamah tak ada satu pun terpajang di rumah kita kak?"
"Sejak papah menikah, mamah Risma mengatur segala isi rumah, Elvan kecil tak berani melawannya saat itu."
"Kenapa dia sejahat itu kak?"
Elvan mengusap pucuk kepala adik nya, memberikan kekuatan meski ia tahu hati adik nya pasti hancur saat ini. Cukup lama mereka berada di ruangan tersebut, Vilna merasa nyaman memandang potret keluarga nya yang sesungguhnya.
"Ajaklah Viska kesini Vil, biar bagaimana pun dia harus tahu." ujar Elvan.
"Iya kak, Viska harus tahu."
"Sebelum ulang tahun kalian, kakak mau semua nya terungkap."
Vilna hanya mengiyakan ucapan Elvan, kemudian Vilna menatap satu persatu foto mamah nya sejak menikah hingga hamil diri nya. Elvan terus bercerita tentang masa lalu keluarga nya, dan jelas saja membuat Vilna semakin banyak bertanya. Rasa lega telah memberitahu salah satu adik nya membuat Elvan seperti melepaskan sesuatu yang mengganjal di hati nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Lussy Rahawarin
mantap elvan,,
2022-01-16
0
Homsiah
kira" reaksi viska gmn ya
2022-01-12
0
Rodiatun Atun
TINGGAL SATU RAHASIA LAGI YANG HARUS LU CERITAIN,TAPI SAMA ZUHRA.
2021-08-29
0