"Apa....?" ucap Ines tak percaya dengan ucapan Risma. "Tante pasti bercanda."
"Tante serius sayang, yang kamu lihat saat di cafe Julian itu dia lah istri Elvan."
"Iya kak, perempuan itu masih kalah cantik dengan kakak kok." sambung Viska.
"Kenapa Elvan setega itu dengan Ines tante, Ines tahu jika selama ini Ines salah." ucap nya dengan sedih yang di buat-buat.
"Sabar kak, nanti Viska bantuin kak Ines buat balikan lagi sama kak Elvan."
"Iya Ines, tante gak sudi jika harus punya menantu miskin udik kampungan seperti dia."
Ines tertawa puas di dalam hati nya, niat nya untuk kembali ke pelukan Elvan tak sesulit yang ia bayangkan karena ia sudah mendapatkan dukungan dari Risma dan Viska.
Azura melap keringat yang bercucuran, wanita itu sangat rajin bekerja meski sedang sepi keli pun. Matahari semakin naik kepelautan, Vilna sengaja menjemput Zura untuk pulang bersama-sama.
"Kamu gak usah repot-repot Vil, kalau kakak mu tahu dia bisa marah." ujar Zura.
"Sudahlah kak, kakak tenang aja."
Mereka akhirnya pulang, sesampai di rumah mereka langsung masuk ke dalam kamar masing-masing untuk membersihkan diri.
Makan malam kali ini hanya Zura dan Vilna, mereka saling bertukar cerita dan bercanda.
Selesai makan Zura langsung masuk kedalam kamar karena ia harus menghubungi ibu nya. Zura merasa lega karena keadaan ibu nya semakin membaik setelah mendapatkan pengobatan yang memadai.
Malam semakin larut, namun Elvan belum juga pulang membuat Vilna dan Zura merasa khawatir.
"Sudah hampir tengah malam kenapa kakak belum pulang." ucap Vilna gelisah.
"Sabar Vil, kita tunggu saja sebentar lagi mungkin pulang."
Cukup lama mereka menunggu, akhir nya Elvan pulang. Bunyi deru mobil berhenti tepat di depan rumah, segera mungkin Zura dan Vilna membuka pintu. Namun, mereka kaget saat mendapati Elvan di bopong oleh Erkan san Raka.
"Kak Elvan kenapa kak?" tanya Vilna khawatir.
"Dia mabuk." jawab Raka.
Azura hendak membantu Erkan dan Raka, namun dengan keras nya Elvan mendorong tubuh Zura.
"Jauhkan wanita itu dari ku." bentak nya setengah sadar.
Erkan dan Raka kemudian membawa Elvan ke kamar, setelah itu mereka langsung turun.
"Apa karena wanita siluman itu kakak jadi seperti ini?" tanya Vilna pada Raka dan Elvan.
"Bisa jadi." jawab Raka.
"Awas aja tu siluman." ucap nya geram.
"Sudahlah, sebaik nya kamu rawat kakak mu karena kami akan langsung pulang." ujar Erkan.
Vilna kemudian menghampiri kakak nya di dalam kamar, gadis itu membantu kakak nya melepaskan sepatu dan jas yang masih melekat. Sedangkan Zura mengantar Raka dan Erkan ke depan pintu.
"Sabar Zura." ucap Erkan.
"Terimakasih." balas nya.
Azura masuk, wanita itu menarik nafas dalam dengan apa yang terjadi di tengah malam ini. Azura mengambil air hangat untuk mengompres Elvan, wanita itu juga membuat minuman yang bercampur madu untuk meredakan rasa mabuk dan mual.
"Terimakasih kak." ujar Vilna lalu mengusap tubuh kakak nya yang bau minuman itu.
"Kamu mengantuk Vilna?"
"Tidak kak, Vilna hanya sedih melihat kak Elvan seperti ini."
"Sudah lah Vilna, kakak mu Pasti punya alasan melakukan ini semua."
"Dan alasan nya adalah wanita itu." ucap Vilna kembali kesal.
Selesai, Vilna telah selesai membersihkan tubuh kakak nya, bukan nya Zura tak mau hanya saja Elvan yang masih setengah sadar selalu mengumpat ke arah Zura membuat Zura takut untuk membantu Vilna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
baca judul part ini, MABUK.. apa nanti mereka bakal MPan? trs Elvan g bisa move on gegara ngrasain perawan💆
2022-05-29
0
Lussy Rahawarin
zura yang malang,
2022-01-16
0
Homsiah
emng bener" aneh tuh 2 orang yng kaya kan anaknya kecuali yng kaya itu tuh si ines baru dbelain.maksudnya tuh emak ama anaknya yng ngidupin tuh si ines baru msk akal
2022-01-12
0