"Ikutlah dengan ku." ajak Elvan menghampiri Zura.
Zura mengikuti langkah Elvan, wanita itu malas untuk bertanya kemana Elvan akan mengajak nya.
Elvan melajukan mobil sport nya, pria itu hanya diam dan focus pada kemudi. Mobil Elvan kemudian tepat berhenti di sebuah rumah mewah bergaya eropa.
Elvan keluar, ia langsung masuk begitu juga dengan Zura, wanita itu masih tak membuka suara. Elvan duduk di sofa empuk milik nya, pria itu menatap lekat Azura yang berdiri di depan nya.
"Kita akan tinggal di sini." ujar Elvan membuka suara.
"Lalu, bagaimana dengan ibu dan adik-adik mu?"
"Aku berhak mengatur hidup ku sendiri, tugas kau hanya menurut dengan perintah ku."
"Lalu, bagaimana dengan pakaian ku?"
"Assisten pribadi ku yang akan membawa nya ke sini, satu lagi, kamar ku berada di atas dan kamar mu ada di situ." ucap Elvan sambil menunjuk kamar yang ada disamping nya.
Elvan berdiri, pria itu akan beranjak pergi.
"Tunggu... " pinta Azura.
"Ada apa?" tanya Elvan.
"Aku ingin menjenguk ibu ku, izin kan aku untuk pulang aku janji akan kembali lagi ke sini."
"Terserah kau." ujar Elvan.
"Tapi aku tak punya uang, karena aku tak bekerja sekarang."
Elvan mengambil dompet ny, lalu ia melemparkan beberapa lembar uang tepat di wajah Zura. "Ambil lah." ucap Elvan kemudian langsung pergi.
Azura memungut lembar kertas tersebut, hati nya sakit namun tak berdarah. "Segini rendah nya diri ku di mata suami ku sendiri." lirih Zura. Baru saja Zura berdiri, namun Elvan kembali lagi.
"Kau harus membersihkan rumah ini, karena aku tak menyediakan pembantu untuk mu, karena kau sendiri lebih pantas menjadi pembantu ku."
"Berhenti merendahkan ku Elvan, apa salah ku pada mu?"
"Kau memang tak punya salah pada ku, tapi sejenis mu yang membuat ku membenci wanita."
"Jangan hanya karena satu wanita menyakiti mu lalu kau dengan kejam menyakiti wanita lain." ujar Zura dengan mata berkaca-kaca.
"Tutup mulut, kau tak berhak menghakimi ku!" bentak Elvan.
"Dan kau juga tak berhak menyiksa hidup ku, aku juga punya hati punya perasaan." bela Azura.
"Aku tidak peduli." ujar Elvan kemudian berlalu pergi.
Air mata yang di tahan sedari tadi langsung tumpah, wanita itu kemudian masuk ke dalam kamar yang di tunjuk Elvan.
Azura menatap inci demi inci kamar tersebut.
"Setidaknya, di sini aku jauh lebih baik untuk tidur." ucap Zura sambil mengusap air mata nya.
Zura beristirahat sebentar, setelah itu ia langsung membersihkan setiap sudut rumah. Lumayan lelah, karena rumah mewah Elvan hanya memiliki dua lantai. Dengan cekatan Zura menata barang yang sedikit berantakan.
Waktu semakin berjalan, tak terasa malam menjalang dan Zura baru saja selesai. Zura menghempaskan tubuh nya di atas sofa ruang keluarga, ia meregangkan tulang belulang nya yang sudah hampir copot. Karena kelelahan, Zura akhirnya tertidur tanpa mandi dan makan malam.
Pukul sepuluh malam, Elvan baru saja pulang, ia melihat seisi rumah yang sangat rapi dan bersih. Elvan menyusuri ruang demi ruang untuk memastikan semuanya, namun mata nya tertuju pada istri nya yang sedang tertidur pulas.
Elvan menghampiri Zura tang tertidur, ia duduk di sofa yang tepat menghadap ke wajah Zura.
"Kau cantik, hanya saja aku membenci kalian wanita." batin nya.
Elvan kemudian berdiri, ia menaiki tangga menuju kamar pribadi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Tati Aulia
kau akan menyesal
2022-10-23
0
Neng Niehan
belum bucin tunggu waktu x
2022-04-12
0
Lussy Rahawarin
laki" egois kamu elvan,
2022-01-16
0