Makan malam tiba, semua orang sudah duduk di kursi mereka masing-masing termasuk mamah dan ke dua adik perempuan Elvan.
Risma, Viska dan Vilna menatap tajam ke arah Zura, membuat Zura menundukkan kepala nya sambil meremas kedua tangan nya sendiri.
Elvan hanya masa bodoh, pria itu asik menyantap makan malam nya dengan sangat lahap.
"Siapa nama mu?" tanya Risma ketus.
Zura mendongak, "Azura bu." jawab nya singkat.
"Aku bukan ibu mu, jadi jangan panggil aku ibu." bentak Risma membuat Elvan menghentikan aktifitas makan nya.
"Jangan bicara saat makan," tegur nya "Dan kau makan cepat." perintah nya pada Zura.
Zura terpaksa memakan makanan nya, tenggorokan wanita itu seakan cekat tak bisa menelan makanan nya. Setelah makan malam, Elvan mengajak Zura ke satu ruangan di sudut rumah mewah nya.
"Kau tidur di sini, wanita seperti mu tak pantas tinggal di rumah mewah ku." ucap Elvan sambil membuka gudang kumuh itu.
Mata Zura membelalak, ia tak menyangka jika Elvan akan sejahat itu pada diri nya.
"Kenapa kau sejahat ini Van?" tanta Zura dengan mata berkaca-kaca.
"Jangan banyak omong masuk sana." ucap Elvan sambil mendorong tubuh Zura, wanita itu tersungkur di antara tumpukan barang usang.
"Aku istri mu Van." ucap nya dengan derai air mata.
"Sudah ku bilang, kau hanya mainan ku."
"Kau sangat jahat Van, apa salah ku pada mu?"
Elvan tak menjawab pertanyaan Zura, pria itu memilih pergi meninggalkan Zura. Zura menangis sejadi-jadi nya, ia menatap sekeliling ruangan hampa dan pengap tersebut. Zura kemudian bangkit, ia mulai membersihkan ruangan tersebut. Ada kasur lipat bekas yang masih layak pakai, Zura langsung membersihkan nya. Setelah semua selesai, Zura mulai merebahkan diri nya.
"Kemana kau membuang wanita itu Van?" tanya Risma.
"Gudang." jawab nya singkat.
"Siapa dia?"
Elvan kemudian menceritakan semua nya, dan apa? Risma sangat mendukung perbuatan jahat anak nya.
"Kenapa kakak sejahat itu?" tanya Vilna polos.
"Jangan ikut campur urusan kakak Vil." sambung Viska saudara kembar Vilna.
Risma dan Elvan hanya tertawa sinis menyaksikan perdebatan antara Viska dan Vilna.
"Kak Azura tidak bersalah kak, jangan jadikan dia korban kakak lagi. Hargai wanita kak." ujar Vilna.
"Sudah ku bilang diam dan nikmati saja hasil yang kak Elvan buat." ujar Viska.
Vilna kesal, ia memilih masuk ke dalam kamar, sedangkan Elvan masih melanjutkan obrolan nya bersam Risma dan Viska.
Di gudang usang yang sangat pengap, Zura menangis tanpa suara, ia tidak pernah membayangkan jika diri nya harus menikah dengan pria yang dulu ia kenal sangat baik namun sekarang kenyataan berbanding terbalik.
Tepat tengah malam, Vilna keluar dari kamar nya menuju gudang untuk menemui Zura.
Vilna mengetuk pintu dengan sangat pelan.
Azura membuka pintu, lalu Vilna langsung masuk begitu saja.
"Pergilah dari sini kak." ucap nya tiba-tiba.
"Tidak bisa." balas Zura.
"Kenapa?"
"Karena ibu ku adalah jaminan nya."
"Kak Elvan keterlaluan."
"Siapa nama mu, kenapa kau begitu baik pada ku?"
"Nama ku Vilna kak, aku tidak suka dengan sikap kak Elvan tang selalu mempermainkan perempuan."
Obrolan selesai, Vilna bergegas kembali ke kamar nya sebelum Elvan mengetahui jika diri nya menemui istri kakak nya itu.
Pagi menjelang, Risma dengan kasar nya menendang kaki Zura yang masih tertidur.
"Bangun, hei bangun." teriak Risma.
Zura bergegas bangun, "Ada apa tante?"
"Kau pikir rumah ku ini hotel, sana bantu para pelayan membersihkan rumah ku ini." perintah Risma.
Tanpa melawan, Zura langsung menjalankan perintah mertuanya. Tak ada yang menegur Zura, semua pembantu sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing.
Di kantor Raka, Elvan memberikan bukti buku nikah jika ia telah berhasil mendapakan Zura.
"berikan saham nya." pinta Elvan.
"Setelah satu tahun, dan setelah lo menceraikan nya."
"Cih.....itu gampang." ucap Elvan.
"Lo pria yang kejam Van, lupakan masa lalu mu."
"Berhenti mengungkit nya." bentak Elvan kemudian langsung pergi.
Raka hanya menggelengkan kepala, "Gue tahu jika Azura wanita yang baik Van, gue harap Azura bisa mengubah hati lo yang keras." batin Raka "Untuk Azura, maafin gue udah jadikan lo korban taruhan Elvan, karena selama ini tak ada satu pun wanita yang bisa meluluhkan hati Elvan" sambung nya kemudian melanjutkan kembali pekerjaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Tati Aulia
next
2022-10-23
0
Anisatul Azizah
kamu juga jahat Jul, krn tak memberi tau kebenarannya dr awal
2022-05-29
0
Anisatul Azizah
tujuannya apa coba? dinikahi, disiksa scr batin, dapatnya apa.. hadeeeh,
2022-05-29
0