jangan lupa like dan vote nya 😘😘
Setelah menempuh perjalanan selama 4 jam lamanya ,kini mereka pun tiba di tempat tujuan mereka sebuah Villa kecil menghadap ke pantai , bangunan nya yang terbuat dari bambu sehingga membuat villa tersebut terlihat sederhana dan unik ,sebuah pemandangan yang menyejukan mata
" Jen.."Ken memanggilnya dengan suara yang terdengar lembut sembari menepuk pelan pipi gadis itu
Jeny mengerjap dan membuka matanya
" apa sudah sampai?"tanya Jeny dengan tatapan sayu
Ken tersenyum dan menganggukan kepalanya sembari mengusap lembut rambut Jeny , ia membuka pintu lalu menarik Jeny keluar dari mobil dan berjalan masuk ke halaman Villa mengikuti Dewa dan Celine yang berjalan terlebih dahulu
Dari arah Villa terlihat seorang pria paruh baya dan seorang wanita seumuran Celine , mereka adalah ayah dan anak yang menjaga Villa milik keluarga Celine
" Nona ." sapa penjaga Villa
" Hallo Paman.. Sachi , bagaimana kabar kalian?" tanya Celine
"Baik Nona , kenapa Nona tidak memberitahu kami kalau Nona akan kesini, kami belum mempersiapkan apapun ."tutur Paman Edy
"Tidak apa apa ,,Paman tidak perlu menyiapkan apapun ,,Kami kesini hanya ingin berlibur selama beberapa hari saja ."Celine melirik wanita di samping Paman Edy yang sedari tadi terlihat sedang memandang ke arah Ken dengan tatapan terpesona
" Tampan sekali ." gumam Sachi dalam hati
"Ehemm "
Celine berdehem membuat wanita berparas cantik itu tersadar dari lamunannya lalu mengalihkan pandangannya pada Celine
" Nona mari saya bantu membawa barang barang kalian ." ucap Sachi seraya meraih koper yang dipegang Celine , matanya sekilas melirik Ken kembali sembari memberi senyuman menggoda
Jeny menatap tidak suka saat Ken membalas senyuman wanita penjaga Villa itu
"Dasar pria genit "gumamnya dalam hati sambil melepaskan pegangan pria itu pada lengannya kemudian melangkah menjauhi Ken dan mendekat pada Celine
"Cemburu" Ken terkikik dalam hati . ia memang sengaja membalas senyuman Sachi karena ingin mengetahui respon Jeny bila melihatnya
Penjaga Villa pun mengajak Celine dan teman temannya masuk ke dalam , Villa itu hanya terdiri dari dua kamar tidur utama , ruangan keluarga serta dapur dan dua kamar penjaga Villa dan putrinya
" Nona , saya akan membuat makan malam untuk kalian ." pamit Sachi matanya melirik lagi sekilas pada Ken hingga membuat Celine memutar bola matanya kesal,Celine saja sudah kesal apalagi Jeny begitu pikirnya
" hmm .." ucap Celine dengan malas
" Saya juga permisi Nona ." pamit Paman Edy
" Iya Paman .. "
Kemudian Celine menarik Jeny dan mengajaknya untuk masuk ke dalam kamar
"Kenapa kalian mengikutiku?" tanya Celine heran pada kedua pria dibelakang mereka
"Sayang bukankah kita akan tidur sekamar"ucap Dewa dengan hati hati
" Aku tidak pernah bilang seperti itu"
Dewa mendekati Celine "Tapi aku ingin sekamar denganmu" seru Dewa dengan memelaskan wajahnya
"Boleh ya" rayu Dewa
"Tidak bisa!aku akan sekamar dengan Jeny, kamarmu dan dia ada disebelah ."tutur Celine dengan tegas membuat kedua pria itu tercengang , seketika raut wajah mereka berubah kusut , gagal sudah rencana yang mereka susun dari seminggu yang lalu itu
"Sayang .. kau tidak kasihan padaku" Dewa memelaskam wajahnya kembali berharap di kasihani namun Celine tidak menghiraukannya , ia dan Jeny melanjutkan langkahnya sampai kamar lalu menutup pintu dan menguncinya
Di kamar Celine melirik Jeny kemudian mereka tertawa cekikikan karena telah berhasil mengerjai kekasih dan sahabatnya itu, Celine yang sudah hafal sekali dengan pikiran kedua pria itu
"Jen .. kau lihat wajah mereka tadi"
"hmm ,, mereka sangat lucu " ucap Jeny sambil tertawa
" lain kali kita akan mengerjai mereka lagi"
Celine membuka koper dan mengambil handuk
" aku mandi duluan ." ucapnya seraya berjalan ke kamar mandi
"Sayang .. sayang" teria Dewa sambil mengetuk pintu itu berkali kali
"Sialan." umpat Dewa
****
Ken mengusap wajahnya kasar , kemudian berjalan menuju kamar sebelah dan menjatuhkan tubuhnya di ranjang
" Kenapa kau diam saja tadi?" Dewa merebahkan tubuhnya disamping Ken
"Tidak mungkin aku memaksa Jeny jika dia tidak mau ." ucap Ken membuat Dewa melongo tidak percaya
"Kerasukan apa kau?"Dewa melirik Ken yang sedang menatap langit langit kamar,
Dewa seperti tidak mengenali temannya itu
"Entahlah, aku hanya tidak ingin menyakitinya apalagi membuatnya menangis .
Aku tidak mengerti kenapa aku jadi selemah ini jika berhubungan dengan gadis itu " lirih Ken
"Itu karena kau mencintainya "
Ken mengalihkan pandangannya pada Dewa
"Aku tidak tahu ."
" aku tidak pernah seperti ini sebelumnya."
" Apa kau ingin membuatnya bahagia?" dengat tatapan serius
Ken menganggukan kepalanya." aku akan melakukan apapun untuk membuat dia bahagia ." sebuah senyuman mengulas di bibirnya
" Nyatakanlah perasaanmu padanya Ken"
" Aku sangat yakin Jeny mempunyai perasaan yang sama denganmu ." tutur Dewa
"Tapi kenapa dia menolakku ." gumamnya
" Mungkin dia punya alasan , bisa juga,, karena Agnes ."
"Agnes ." gumam Ken
" Jangan bilang kau belum memutuskannya sampai sekarang ." Dewa menatap jengah
" Aku lupa ." ucapnya dengan pelan
"Kau ini bodoh sekali" Dewa bangun lalu melempar pria itu dengan bantal
"Memangnya kau pintar?"
" Tentu saja,Celine yang galak saja bisa kudapatkan " ucap Dewa menyombongkan diri seraya melipatkan kedua tangannya di dada
" cih .. kalau kau pintar , rencana kita tidak akan gagal seperti ini" seru Ken dengan tatapan meledek
" jadi kau menyalahkanku,lalu kenapa kau hanya diam saja tidak membantuku?" teriak Dewa menggelegar di kamar itu
" ### Berisik bodoh" Ken melempar kembali bantal yang dilempar Dewa lalu dengan cepat berlari ke kamar mandi meninggalkan Dewa yang masih saja berteriak memaki temannya itu
****
-
Ken dan Dewa baru saja keluar kamar lalu berjalan mendekat menuju meja makan, di lihatnya Jeny sudah berada disana
Ken mendudukan dirinya di samping Jeny , tangannya terulur akan mengelus rambutnya namun gadis itu menghindar hingga tangannya terapung diudara
" Bagaimana kalau nanti malam kita jalan jalan ke Pantai?"pria itu tersenyum melihat wajah cemberut Jeny yang menurutnya sangat menggemaskan
Ken menarik dagu Jeny agar menatapnya namun gadis itu memalingkan pandangannya ke arah lain
"Bagaimana kau mau?"
"hmm?"
Jenny menggelengkan kepalanya lalu menepis tangannya dengan kasar membuat pria itu mengumpat dalam hati
"Shit!"
Merasa kesal ,Ken menendang kaki Dewa yang sedang mentertawakannya .
" Sialan ..kenapa kau menendangku?" pekik Dewa
"Aku tidak sengaja" jawab Ken dengan santai
"Dasar gila" umpat Dewa
Dari dapur terlihat Sachi dan Celine membawa beberapa piring makanan , lalu mereka meletetakannya di meja makan
"sial dia sangat tampan dan sexy" puji Sachi dalam hati, ia memandangi pria disebelah Jeny dengan penuh damba
Malam itu Ken memang terlihat sangat tampan ,dengan setelan kaos hitam dan celana jeans warna navi juga rambutnya yang setengah basah membuat pria itu terkesan sexy
" Sachi kenapa kau tidak bergabung saja dengan kami ."ajak Dewa membuat ketiga orang disana meliriknya terutama Ken yang menatapnya tajam
"Ah tidak usah Tuan terimakasih"
" Tidak apa apa , ayo duduklah"
" Iya Sachi ayo duduklah." perintah Celine dan wanita itupun mengangguk lalu berputar mengitari meja dan duduk di kursi di samping Ken
"kau pasti senangkan " gumam Jeny dalam hati matanya mendelik kesal pada Ken
"Kau mau makan apa , biar kuambilkan" Ken mencoba merayu Jeny yang masih merajuk
"Tidak perlu , aku bukan anak kecil." saut Jeny seraya mengambil piring dan makanan yang sudah tertata dimeja makan
Ken menghembuskan nafasnya berat,
ternyata sulit juga membujuk seorang wanita yang sedang merajuk pikirnya
"Tuan aku akan mengambilkan untukmu." Sachi menghentikan tangan Ken yang hendak mengambil makanan
"Tidak usah , aku bisa sendiri ." menepis lengan Sachi yang memegang tangannya membuat wanita itu sedikit kecewa
"Sachi ,,masakanmu sangat enak" puji Dewa seraya melirik Ken
" iyakan ..Ken?"
Ken yang sedang memperhatikan Jeny mengalihkan pandangannya pada Dewa dengan tatapan kesal membuat pria itu terkekeh
"Terima kasih Tuan" ucap Sachi tersipu malu
" sialan , si bodoh ini sepertinya sengaja" umpat Ken dalam hati
Dewa tidak sadar ternyata sedari tadi Celine menatapnya tajam
"matilah aku " gumam Dewa dalam hati , ia menelan ludahnya dengan susah payah
tbc ☘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘
hahaha dewa bagai buah simalakama
2021-05-30
1
Fryy Sweet
ahahaa...senjatavmakan tuan...Hajar si Dewi Celine biar gak ganjen2
2021-05-02
1
Dianah
lucuuu mereka wkwkwk
2021-03-27
1