-
-
***
"Siapa kau ? "tanya ken tanpa rasa malu bahkan setelah apa yang di lakukannya di ketahui orang lain
Berbeda halnya dengan Belinda , wanita itu menatap penuh kekesalan pada gadis yang masih tak mau menunjukan itu
"Dia terlihat seperti wanita yang tadi menabrakku .."gumam Belinda berusaha mengingatnya
"Siapa kau ?" tanya Ken untuk yang kedua kalinya, perlahan Jeny pun menurunkan kedua tangannya dan menunduk takut
"Ma ..maaf tuan ..nona ..."
"Aa..aaku ..." belum sempat menyelesaikan ucapannya , Belinda sudah terlebih dulu memotong perkataan Jeny
"Apa yang kau lakukan di mobil kekasihku ?"
semprot Belinda kesal karena merasa terganggu
"Emmm ..aaku ..akuu ."
"Kau ini bicara yang jelas .. "sentak Belinda tak lupa tangannya mendorong tubuh gadis itu
Ken yang melihat itu hanya diam lalu menghembuskan nafasnya kasar
"Keluarlah .." ucap Ken dengan datar tidak menampilkan ekspresi apapun
"Kau dengar itu gadis kampung ..keluar .."ucap Belinda stengah berteriak sambil menunjuk pintu mobil
"Kau yang keluar Bel .. pulanglah nanti aku akan menghubungimu ." usir Ken halus membuat Belinda semakin kesal dan mengumpat dalam hatinya
"Sialan .."
"Tapi aku tidak ingin meninggalkanmu dengan gadis kampung ini .."bantah Belinda menolak keluar dan itu membuat Ken menatapnya tajam seketika , mendapat tatapan tajam Ken membuat Belinda menyusut takut dan langsung keluar dari mobil dengan membanting pintu dengan kencang
Setelah kepergian Belinda Ken menatap gadis yang masih menunduk di hadapannya
"Apa yang kau lakukan di mobilku ??.."
bertanya dengan suara pelan agar tidak membuatnya takut mengingat tangan gadis itu telihat gemetar . Ken terpana dengan keindahan didepan matanya ketika Jeny mengangkat wajah cantiknya untuk menatap manik hitam pekat milik Ken
"Matanya .. sangat cantik " batin Ken masih menatap tak mengedip . Untuk pertama kalinya pria itu memuji seorang wanita
deg
deg
deg
"Ke**napa ini ? bertanya dalam hati seraya memegang dadanya , ia menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya
"Ehmmm .."Ken berdehem mencoba menetralkan debaran jantungnya
"Tuan .. maafkan aku telah lancang masuk mobilmu ini aku hanya ikut bersembunyi sebentar.. "tutur Jeny dengan mengatupkan kedua telapak tangannya yang masih bergetar
Tidak mendapat jawaban karena yang di
ajak bicara hanya diam terpaku masih menatap mata kecil Jeny yang membuat Ken tidak bisa mengalihkan pandangan
"Kenapa kau harus bersembunyi ?? apa kau melakukan kesalahan ?."Ken penasaran hingga memberi pertanyaan bertubi tubi . Pertanyaan Ken membuat raut wajah Jeny menjadi sedih dan air mata tampang menggenang dipelupuk matanya dan itu disadari Ken
"Baiklah..Aku akan mengantarmu pulang... ." berhenti bertanya dan mengalihlan pandanganya ke depan
"Pindahlah ke depan .." ucap Ken sambil menggerakan dagunya
"Disini saja Tuan ."
"Kau pikir aku supirmu"
Mendengar hal itu Jeny pun berpindah ke depan dan duduk di samping Ken
"Dimana rumahmu ?"
Mendengar kata rumah membuat Jeny terdiam membisu , tidak mungkin jika dirinya harus kembali ke rumah pamannya
Ken menghembuskan nafas kasar , sudah berapa kali pria itu bertanya namun tak ada jawaban sama sekali yang keluar dari mulut wanita itu
"Dimana rumahmu aku akan mengantarmu" ucap Ken sedikit menaikan nada bicaranya
Ken melirik gadis itu saat tak mendapat jawaban lagi dan Ken terkejut melihat gadis itu mulai menangis terisak
"Apa ucapanku terlalu kasar .." batin Ken
Hiks
Hiks
Tangisan wanita itu membuat Ken merasa bersalah karena telah meninggikan suaranya
"Maaf .. aku tidak bermaksud membentakmu.. "ucapnya seraya memberikan selembar tisue pada Jeny .
Ken menggaruk tengkuknya yang tidak gatal merasa bingung karena dia tidak pernah melihat wanita yang menangis di depannya
Jeny menggelengkan kepalanya pelan merasa penyebabnya menangis bukan ucapan yang Ken lontarkan . Ken bertanya apa yang membuat wanita itu menangis kali ini suara pria itu terdengar sangat lembut . Dengan berurai air mata Jeny menceritakan semuanya pada Ken dengan yang terjadi padanya
Ken tanpa sadar mencengkram kemudi mobilnya dengan kuat saat mendengar cerita Jeny yang menurutnya sangat menyedihkan , maniknya menatap sendu manik yang masih tak berhenti mengalirkan air mata
Entah dorongan dari mana Ken tiba-tiba menarik Jeny ke dalam pelukannya ,menepuk nepuk pelan pundak gadis itu untuk membuatnya tenang dan ternyata itu berhasil membuat Jeny berhenti menangis
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Arik Purwaningsih
oh... tuan Ken ajak aja Jeny tinggal di apartemenmu kasihan dia
2023-05-19
1
Pak Ila
👍👍🙏
2021-10-21
1
🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘
jantungnya berirama tanda setuju😂
2021-05-27
1