Dewa terlihat baru saja kembali setelah
membeli obat yang di resepkan dokter ,
ia meletakan obat di meja kecil dekat ranjang dan duduk di dekat sofa di samping Celine
"Kenapa kalian bisa berada disini?"tanya Ken dengan heran
"Jeny menelpon dan meminta tolong padaku,dia terlihat sangat khawatir padamu" jawaban Dewa membuat Ken tersenyum senang sementara Dewa yang melihatnya mengernyit aneh melihat Ken senyum-senyum sendiri
"Apa tadi dokter memeriksa otaknya juga? " bisik Dewa di telinga Celine
"Memangnya kenapa?"
"lihatlah dari tadi dia senyum sendiri seperti itu kupikir otaknya pun ikutan sakit .."
bisik Dewa membuat Celine tertawa kecil
"Hey.. apa yang kalian bicarakan? kenapa berbisik bisik seperti itu.." seru Ken namun Celine dan Dewa tidak menggubris, mereka hanya tertawa menanggapi perkataan pria tersebut
"Melihat kondisimu seperti ini sepertinya aku harus menunda liburan kita .. " ujar Dewa kali ini dengan tatapan serius membuat Ken yang sedang duduk berselonjor di ranjang menatap kearahnya
"Benar kata Dewa lebih baik kita tunda sampai kau benar benar sembuh Ken .." timpal Celine
"Tidak usah di batalkan , aku hanya kelelahan saja istirahat sebentar juga akan sembuh .." sautnya penuh keyakinan, ia ingin sekali mengajak Jeny pergi berlibur dan tidak mau rencananya bersama Dewa batal begitu saja
"Lagiipula aku punya seseorang yang akan merawatku .." seru Ken dengan senyum merekah
"Tapi jangan salahkan kami kalau nanti kondisimu bertambah parah .."ucap Celine
yang terlihat risih dengan Dewa , pria itu menelusupkan wajah ke lehernya dengan tangan tidak bisa diam bergerilya di tubuh wanita itu
Ken yang melihat temannya seperti itu melemparkan bantal dengan keras tepat di wajah Dewa.." Pergi ke Hotel sana jangan berbuat mesum dikamarku .."
"Bilang saja kau iri .."Dewa tersenyum meledek
"Cih.. yang benar saja .." Ken memalingkan pandangannya, ia meraih ponsel dan mengotak ngatiknya
Jeny datang membawa nampan berisi satu mangkuk bubur , ia berjalan mendekati ranjang dan duduk di samping Ken
" Makanlah .." Jeny menyodorkan nampan dengan semangkuk bubur dan meletakan di atas paha pria itu
"Tanganku masih lemas sekali,aku tidak bisa memakannya sendiri .." ucap Ken dengan tampang memelas minta dikasihani
"aku akan menyuapimu.."Jeny menyendokan bubur lalu meniup niupnya pelan karena masih panas . Ken menelan ludahnya kasar saat bibir mungil itu mengerucut meniup bubur ,
ia ingin sekali melahap habis bibir merah chery itu , mengukung Jeny dalam kungkungannya dan merasakan setiap inci tubuh gadis itu , membayangkan saja sudah membuat sesuatu di dalam sana menegang , dengan cepat ia mengambil selimut untuk menutupinya
"Kau masih demam makanya tubuhmu pasti kedinginan .. " sambil memegang dahi Ken yang masih panas lalu menyuapi bubur ke mulut pria itu
Tiba tiba saja Dewa tertawa terbahak bahak karena melihat kelakuan Ken yang menurutnya sangat lucu, hingga semua orang melirik ke arahnya . Dewa masih saja mentertawakan temannya itu sampai Celine mencubit pinggang pria itu
"Aw .. aw .. sakit sayankk .. " teriak Dewa , seketika pria itu diam namun tawa kecil masih lolos dari bibirnya
"Abaikan saja , dia itu pria gila .." ucap Ken lalu mengalihkan pandangannya pada Jeny
"aaa .. suapi aku lagi .." Jeny menurut dan menyuapi bubur itu kemulut Ken sampai habis kemudian mengambil obat di meja
"Kenapa obatnya besar besar sekali,aku tidak mau .. " Ken menutup mulutnya menolak obat yang Jeny berikan
"Ken.. kau harus memakannya kalau tidak kau tidak akan sembuh .. " berbicara dengan lembut seolah-olah pria itu anak berusia 5 tahun namun Ken masih menggelengkan kepalanya , Jeny masih berusaha membujuk pria itu agar mau meminum obatnya
"Aku akan memakannya dengan satu syarat .."
Ken tiba tiba mendapat ide cemerlang lalu ia membisikan sesuatu ke telinga Jeny
"Kau gila! ada temanmu aku tidak mau .." bisik Jeny
Ken melirik sekilas Dewa dan Celine yang sedang bermesraan . " Mereka sedang sibuk tidak akan melihat.. ayoo cepatlah" Ken memajukan wajahnnya
Cup
"Kenapa di pipi .." protes pria itu lalu menujuk pada bibirnya ." Disini .."
"Aku tidak mau .." tolak Jeny
"Ya sudah kalau tidak mau aku juga tidak mau minum obatnya .." ancam Ken tanpa menjauhkan wajahnya , bibirnya hanya beberapa centi di depan bibir Jeny
"Terserah kau saja , aku tidak perduli kau minum obatnya atau tidak .." tutur Jeny seraya melipatkan kedua tangannya didada
gadis itu terlihat mengerucutkan bibirnya membuat Ken gemas melihatnya
Ken mencubit kedua pipi Jeny ." kalau seperti ini kau menggemaskan sekali.. uh " ucap Ken secepat kilat mencuri ciuman di bibir Jeny yang sontak membuat sang gadis melotot padanya
Ken tertawa kecil kemudian mengambil semua obat yang diberikan Jeny dan meminumnya
"Kalian tidak akan pulang? .." tanya Ken
"Kami akan menginap disini .." tiba tiba Celine menjawab , ia curiga pada Ken yang sedari tadi memandang Jeny dengan tatapan ingin menerkam
"Tidak boleh .. pulanglah "
"Sayang.. lebih baik kita pulang dan kita lanjutkan di apartement .." bisik Dewa namun seketika ia mengatupkan mulutnya saat Celine memelototinya
" aku tidak butuh persetujuanmu , aku tetap menginap disini dan tidur bersama Jeny .. iya kan Jen?"
" i .. iya kak" saut Jeny membuat Celine tersenyum senang tapi tidak dengan para pria wajah mereka terlihat masam dan muram
-
-
***
-
-
Pagi itu Jeny dan Celine terlihat sibuk dengan aktifitas mereka di dapur Jeny memasak dan Celine membantunya, sesekali mereka terlihat berbincang dan bercanda .
"Semuda ini kau pintar sekali memasak Jen .. " Celine terkagum dengan keahlian gadis yang baru dikenalnya ini
"Aku bisa memasak karena pernah bekerja di restauran kak "
"Oh " Celine membulatkan bibirnya
"Memangnya kau tidak bersekolah ?"
"aku bekerja paruh waktu, jadi sepulang sekolah langsung pergi bekerja .." sautnya dengan senyum tipis, seketika tatapan Celine berubah sendu , Celine merasa iba dengan gadis cantik ini di usianya yang masih sangat muda ia harus bekerja keras untuk hidupnya berbeda dengan dirinya ia tinggal meminta apa yang diinginkannya pada orangtuanya dan hidup berhura-hura
" Ken .. kau sudah sembuh .." ucap Jeny
matanya berbinar senang
Ken berjalan mendekati Jeny dan Celine lalu menerobos di tengah-tengah mereka dengan mendorong pelan tubuh Celine sehingga menjauh membuat wanita itu mendelik kesal
"Tidak .. aku belum sembuh .. " saut Ken dengan manja , ia menarik tangan Jeny lalu mengarahkan untuk memegang dahi nya
"Masih hangat bukan??,, badanku pun masih lemas .."ucapnya seraya meletakan kepalanya di bahu Jeny
Jeny hanya diam mematung matanya tidak mengedip , pagi itu Ken terlihat sangat tampan rambutnya yang sedikit acak acakan membuatnya terlihat sexy , ditambah sikapnya yang manja sperti itu membuat dadanya berdebar debar
"Tentu saja badanmu itu hangat , kalau dingin itu artinya kau sudah mati .. "celetuk Celine
"Hey kenpa masih disini, Dewa mencarimu tadi .." Ken mengusir secara halus
"Ada apa kau memanggil manggil namaku?" tanya Dewa tiba-tiba saja datang seperti hantu
"Ken kau apakan Dewa kenpa dia jadi seprti ini .. " Celine memegang wajah Dewa sembari menggeleng geleng kepala kekasihnya itu membuat Dewa mengernyit kesal
"Kau pikir aku apa ? aku tidak berselera dengan mahluk jadi jadian seperti itu? .." ujar Ken dengan bergidik ngeri
"Sayang lihatlah aku disebut mahluk jadi jadian oleh dia . " tutur Dewa dengan suara manja seraya memeluk Celine
"Tapi memang kau berantakan sekali, cepatlah mandi .." Celine mendorong tubuh Dewa keluar dari dapur
Jeny menghembuskan nafasnya kasar melihat perdebatan tiga sekawan itu, lalu ia berjalan menuju meja makan sembari membawa piring piring berisi makanan masakannya diikuti Ken dari belakang
-
-
tbc ☘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘
sahabat bagai kepompong
2021-05-30
1
Linda Huang
suka sma mreka ber4
2021-05-20
0
Alivaaaa
🤣🤣🤣🤣🤣
2021-03-08
1