Jangan memakai pakaian seperti itu didepanku ataupun pria lain

Malam itu setelah mengantarkan Agnes ke tempat tinggalnya , Ken menghubungi dewa temannya . Ia dan Dewa berjanjian pergi ke club malam tempat favorite mereka .

Sesampainya disana Ken memarkirkan mobil nya dan dengan langkah tegap masuk ke dalam club malam tersebut ia pun menjadi pusat perhatian wanita wanita malam disana bahkan beberapa dari mereka memawarkan dirinya namun ken menolaknya karena dia berniat hanya ingin minum saja, terlihat Dewa sedang menunggu dengan beberapa minuman di meja .

"Lama sekali ... kau yang mengajakku tapi kau yang terlambat datang.. " ujar Dewa dengan tatapan kesal , namun Ken mengabaikannya ia lebih memilih menuangkan minuman ke dalam gelas

"Ken .. lihat wanita cantik itu memandang ke arah kita " tutur Dewa berbinar memperhatikan seorang wanita yang sedari tadi menatap ke arah mereka

"Ck .. wanita lagi yang kau bahas .." saut Ken menggelengkan kepala jengah

"Kenapa?bukankah biasanya kau yang paling semangat dengan wanita cantik dan sexy .. "

"Aku tidak tahu , aku sedang tidak berselera dengan mereka semua .." Ken mengalihkan pandangannya menatap wanita yang dibicarakan Dewa , wanita yang sangat cantik dan sexy sesuai type idelnya . Wanita itu tersenyum begitu menggoda namun malah terlihat menggelikan dimata Ken lalu kembali pada minumannya dan meneguknya hingga habis

" Apa mungkin kau sudah tobat sekarang .. " ucap Dewa asal dengan tatapan tak lepas dari wanita cantik yang menghoda mereka . Ken tak menghiraukan ucapan Dewa ia sibuk menuangkan kembali minumannya kedalam gelas dan tak berniat membalas ucapan Dewa namun dalam hatinya ia tampak memikirkan ucapan sang sahabat

"Kau kenapa ? "tanya Dewa namun Ken hanya menggeleng lemah dengan kesadaran yang mulai hilang

"Jangan bilang kau ketauan selingkuh dan kau di putuskan wanita wanita mu itu " ucapnya tertawa meledek . Dewa terus berceloteh dan terus bertanya pada Ken membuat pria itu kesal dan memukul kepala Dewa

"Berisik sialan .." umpatnya

Dewa mengusap kepalanya yang terasa nyeri , ia tahu saat ini Ken sudah mulai mabuk ."Berhenti ! Aku tidak mau menggendongmu lagi .. " menghentikan tangan Ken yang akan meraih botol karena pria itu tidak akan berhenti sebelum kesadarannya hilang dan ambruk

"Kau ini seperti wanita saja berisik sekali.. " Ken mulai meracau dan memukul-mukul bahu temannya itu . Dewa mendengus kesal , ia segera menjauhi Ken dan menghampiri wanita cantik yang sedang melambaikan jemari lentik itu padanya tentu saja Dewa tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu . Angannya melambung jauh membayangkan bercinta dengan wanita itu sambil berjalan kearahnya dengan senyum nakal . Dewa dan Ken sudah terbiasa melakukan sex bebas , tak jarang mereka mendatangi klub malam hanya untuk mencari wanita untuk melampiaskan hasrat mereka , meskipun Ken mempunyai beberapa kekasih namun tak membuat pria itu puas hanya dengan satu wanita

Sementara Ken ia sudah mabuk berat dengan kepala ia letakan di atas meja dan meracau tak jelas . Dewa baru saja kembali memghampiri Ken yang sudah pingsan dengan wajah kesalnya , pasalnya wanita yang didekati Dewa malah menyukai Ken dan terus menanyakan pria itu pada Dewa dan membuat khayalan pria itu hancur seketika

" Kenapa kau selalu merepotkanku .." teriaknya kesal

Untuk kesekian kalinya Dewa menggendong temannya itu keluar lalu masuk kedalam mobil . Di dalam mobil Dewa yang sedang mengemudi hanya menggeleng gelengkan kepalanya mendengar racauan temannya itu , ia membawanya ke apartement miliknya

-

-

****

-

-

 

Ken terbangun sambil memegang kepalanya yang masih pengar akibat mabuk semalam . Ia keluar kamar dan berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum

 

"Sial .. kenapa pusing sekali .. "ucapnya seraya memijit mijit kepalanya kemudian kembali ke kamar , di lihatnya Dewa yang masih tertidur pulas . Ken segera masuk kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya , tak berapa lama Ken keluar dari kamar mandi berjalan menuju lemari pakaian Dewa dan mengambil secara acak pakaian Dewa yang terlipat rapi dilemari

Selesai , Ken segera pergi keluar tanoa berpamitan pada Dewa . Diluar rumah Ken tampak celingukan kesana kemari lalu tiba-tiba menepuk jidatnya sendiri

"Astaga .. mobilku masih di Klub malam .. bisa bisanya Dewa meninggalkan mobilku di sana .." gerutu Ken

Ia pun menghentikan sebuah taxi lalu kembali ke klub malam untuk mengambil mobilnya . Dewa memang tak seperti dirinya yang berasal dari keluarga konglomerat , pria itu hanya tinggal di sebuah kosan elite didekat kampus mereka . Rumah asli Dewa berada dibandung dan ia hanya tinggal sendiri di Ibukota

Setelah sampai ia langsung melajukan mobil tersebut menuju Apartement . Ken masuk memasuki rumah dengan santainya tak lupa dua papperbag dilengannya , langkahnya terhenti tatkala mendengar suara seorang wanita yang sedang bersenandung begitu riangnya

Perlahan Ken mendekat ke sumber suara , dan berhenti tepat dipintu dapur , Ken meneguk ludahnya kasar saat kedua maniknya menangkap seorang gadis yang hanya memakai kaos hitam yang kebesaran ditubuh mungilnya . Pria itu mematung ditempat dengan jakun naik turun membayangkan tangannya mengelus paha putih mulus yang terlihat menggoda itu hingga membuat hasrat kelelakiannya bangkit . Ken masih tak bergeming menatap lapar dan menerkam pada Jeny

Ken menggelengkan kepalanya , menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan , mencoba mengenyahkan pikiran mesum diotaknya

"Ken .." panggil Jeny saat tatapannya tak sengaja melihat Ken dibalik pintu , seperti biasanya gadis itu selalu tersenyum ramah pada siapapun

"Ka .. kau sedang apa ? "tanya Ken sedikit gelagapan dan gugup terlebih senyuman gadis itu selalu membuatnya jantungnya tak karuan

"Aku sedang membuat sarapan tunggulah sebentar lagi ini akan matang ." saut Jeny dengan suara lembut dan merdu ditelinga Ken membuatnya kembali berpikiran mesum dan membayangkan bagaimana suara desahan gadis itu saat bercinta dengannya , lagi ia menelan ludahnya kasar

"Ken .." panggil Jeny kembali hingga pria itu tidak tahan dan meninggalkan Jeny begitu saja tanpa sepatah katapun . Ken berjalan menuju meja makan dan meletakan dua papperbag itu diatas meja . Ia merogok ponsel disaku celananya dan bermain game untuk mengalihkan pikiran mesumnya

Tak berapa lama Jeny datang dari dapur dengan dua piring nasi goreng ditangannya kemudian meletakan satu piring tepat didepan Ken dan tempat yang akan didudukinya . Tidak ada suara di antara keduanya hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu memecah ruangan sekitar

Jeny tidak tahan dengan keheningan diantara mereka , ia mengangkat wajahnya untuk mengajak pria yang didepannya ini bicara namun Jeny menjadi gugup saat kedua manik hitam itu ternyata sedang menatap dirinya

Hal itu tak luput dari pandangan Ken membuat kedua sudut pria itu tertarik keatas membentuk sebuah senyuman tipis

"Ini apa?" tanya Jeny saat Ken menyodorkan dua papperbag diatas meja pada Jeny . Jeny menoleh pada pria yang menolongnya itu hingga mereka beradu pandang sejenak

"Itu pakaian untukmu .. " saut Ken seraya menyendokan nasi goreng miliknya . Jeny terdiam membisu tatapannya masih tak beralih pada dua paperbag diatas meja

"Jangan memakai pakaian seperti itu lagi di depanku ataupun pria lain .. "perintah Ken dengan menunjuk kaos miliknya yang di pakai Jeny . Gadis itu terlihat sedikit kebingungan dengan ucapan Ken lalu melihat pada dirinya sendiri mencari apa yang salah , saat maniknya melihat ke bawah , ia begitu terkejut pasalnya paha mulusnya terekspos sempurna , seketika wajahnya memerah dan dengan cepat menutupi dengan kedua telapak tangannya

"Maaf .." lirihnya sembari menundukan pandangannya terlalu malu menatap Ken , ia takut pria itu berfikir ia berusaha menggodanya . Ken tersenyum melihat tingkah Jeny yang ia rasa sangat menggemaskan dan tanpa sadar mengulurkan tangannya mengusap puncak kepala gadis itu dengan begitu lembut

"Sudah tidak apa .. cepat habiskan makanmu"

Jeny sedikit tertegun mendapat usapan lembut di kepalanya dan jantungnya berdetak cepat tiba-tiba , ia kembali menundukan kepalanya untuk menyembunyikan pipinya yang memerah karena pria tampan itu tak berhenti menatapnya

Satu minggu sudah Jeny tinggal bersama pria yang menolongnya , setiap hari ia melakukan semua pekerjaan rumahnya dengan baik dan dalam setiap harinya juga Jeny merasa semakin dekat dengan Ken

Hari itu Ken yang baru pulang dari kampus merebahkan dirinya di sofa lalu menghidupkan TV , Ia terlihat celingukan seperti mencari seseorang . Gadis yang selama seminggu ini tinggal dengannya

"Jen ... "panggil Ken , Jeny yang mendengar suara Ken yang memanggilnya segera menghampiri pria itu

"Ambilkan air minum .." perintahnya . Jeny menurut berlari kedapur untuk mengambil air minum kemudian kembali dan memberikan segelas air pada Ken . Jeny kembali melanjutkan pekerjaannya yang sedang membersihkan kolam ikan dibalkon

"Jen ..." panggil Ken berteriak lagi

Jeny yang memang sudah terbiasa dengan perlakuan Ken yang ia rasa sangat menyebalkan dalam beberapa hari ini karena selalu mengganggunya , namun tak dapat dipungkiri Jenu menyukai sikap Ken yang sekarang lebih akrab dibandingkan saat pertama kali ia tinggal di Apartement ini

"Iya Ken "saut Jeny . Ken tersenyum memandangi Jeny yang terlihat terengah karena berlari

"Aku ingin makan buah apel .. "

Jeny hanya mengangguk ia berjalan menuju kulkas yang berada di dapur lalu mengambil buah apel dan meletakannya di wadah . Ia lalu kembali dan meletakan buah apel itu di meja kecil depan sofa . Ken yang masih rebahan melirik lalu mengambil buah Apel itu

"Apa ini ?? "tanya Ken seraya memutar mutar buah Apel yang masih utuh

"Kau tidak lihat , itu kan buah apel ?"

"Aku juga tau tapi aku tidak bisa memakannya kalau masih bulat begini .. " saut Ken yang mana membuat Jeny mengernyitkan dahinya bingung

"Kau ini tidak peka sekali , kupas dan potong untukku " perintah Ken dengan seringai dibibirnya , mengerjai wanita itu kini menjadi hobi barunya

manja sekali gerutu Jeny dalam hati

Tanpa menjawab Jeny langsung duduk di tepi sofa di samping Ken , mengupas buah Apel itu dan memotong menjadi beberapa bagian

Ken menatap lekat wajah cantik didepannya dengan senyuman nakal tak luput dari bibirnya . "Semakin ku perhatikan gadis ini semakin cantik saja .. " gumamnya dalam hati

Ken pun segera bangun dari tidurannya dan mendekat ke arah Jeny yang masih mengupas Apel , Jeny merasa gugup berdekatan dengan Ken , ia menggeser duduknya kebelakang , Ken terkekeh dengan sikap malu-malu Jeny dan lebih mendekatkan tubuhnya pada gadis itu , Jeny mematung dengan debaran didadanya , wajah tampan itu hanya beberapa senti didepannya . Ken menyentuh dagu gadis itu menatap lekat-lekat wajah cantik didepannya yang semakin terlihat cantik dari jarak dekat , Saat akan mendekatkan bibirnya pada bibir Jeny , tiba tiba suara bell membuatnya berhenti

Sontak Jeny pun langsung mendorong tubuh Ken menjauh darinya

"Shit! .." umpat Ken begitu kesal karena gagal mendapatkan bibir Jeny

"Biar aku saja .. " menahan lengan Jeny yang akan bangun untuk membuka pintu . Ken segera bangkit dan berjalan menuju pintu , kedua mata pria tampan itu membulat sempurna melihat seorang wanita paruh baya dilayar monitor

"MAMA ".. ucap Ken

tbc ☘

-

-

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

nah... diumpetin dimana tuh Jenni☺️

2023-05-20

1

🌷Tuti Komalasari🌷

🌷Tuti Komalasari🌷

suka ceritanya langsung like favorit aja...🌷🌷

2021-11-29

1

Lisa Lestari

Lisa Lestari

nah ketahuan mama

2021-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Paman terpaksa menjualmu
2 He is Kenan Oktavian
3 Seorang gadis asing dimobil
4 Matanya sangat cantik
5 Bibir mungil yang menggoda
6 Pria itu mengulurkan tangannya padaku
7 Ada apa dengan jantungku
8 pacar 3 bulan si most wanted
9 Jangan memakai pakaian seperti itu didepanku ataupun pria lain
10 Kedatangan Mama
11 Pemandangan yang membuat sakit mata
12 Apa kau mabuk?
13 Kau marah karena aku menciummu?
14 Belinda si wanita kasar
15 Jangan tersenyum pada pria lain
16 Pria manja
17 Celine si wanita galak
18 Menuju pantai
19 Jeny cemburu?
20 Dia memperlakulanmu istimewa
21 Aku cinta kamu Jen
22 Aku tidak mau nanti ada yang melihat
23 Kenapa bibirmu merah begini
24 Kalung berinisial "J"
25 Bolehkah aku menciummu lagi?
26 memutuskan Agnes
27 Beraninya kau
28 Jangan pergi aku takut
29 Aku benci melihatmu memangis
30 Panggilan sayang
31 Kemarahan Ken
32 Rasa khawatir yang berlebihan
33 Aku menyerahkan mahkotaku padamu
34 Aku ingin menikah
35 Makan malam dirumahnya
36 Aku akan menunggumu
37 Jeny menghilang
38 Wanita murahan , penghianat!
39 Apa pria itu ayahnya?
40 Go to Paris
41 Tubuhku terasa aneh
42 Aku merindukannya
43 Aku masih menunggunya kembali
44 Dia sangat mirip dengan Ken
45 Dejavu
46 Paman dimana bayiku?
47 Dimana mom Bulan?
48 Dia masih pria tampan dan penuh kharisma
49 Bertemu kembali
50 Benci tapi rindu
51 Pesta pertunangan Ayah bayiku
52 Kenapa menolongku
53 Perhatian kecil
54 Kau masih mencintai dia
55 Kenapa?
56 Maafkan aku
57 Aku mencintaimu Ken
58 Selalu berbuat sesuka hati
59 Hubby
60 Aku tidak bisa melepasnya
61 Sachi si wanita penggoda
62 Seseorang menungguku dirumah
63 Tinggalah bersamaku
64 Siapa gadis kecil itu
65 kamu cinta pertamaku
66 Bertemu gadis kecil yang mirip Ken
67 Julia lebih pantas diutamakan
68 Penyesalan Julia
69 Semua ini milikmu
70 Dia momy'ku
71 Kotak makan siang
72 Pemandangan yang sangat indah
73 Pesta ulang tahun si ompong
74 Jangan menahan semuanya
75 Wanita bernama Selina
76 Bagaimana kau bisa tahu
77 Amarah Andra
78 Luka lebam
79 Impian kita
80 Mengemis hanya untuk sebuah ciuman
81 Cinta yang membuatku tidak berselera pada wanita lain
82 Dia bukan wanita penghibur
83 Toko bunga dream
84 Tangisan Julia
85 Pukulan mantan calon mertua
86 Kebucinan Ken
87 Dibalik sikap manis Jeny
88 Paman , Jeny sudah bahagia
89 Jeny pingsan
90 Dua pembuli yang tertangkap
91 Cerita masalalu Ken
92 Momy kenapa nangis?
93 Hasil tes lab yang menyakitkan
94 Bulan anak kita
95 My love day
96 Keterkejutan Vanessa
97 Kejutan untuk Momy
98 Sensitif
99 Kelucuan Momy Bulan
100 Lepaskan putraku
101 Kencan kita
102 Dia ibu dari anakku
103 Kejahatan Julia
104 Jeny pergi
105 Sah menjadi suami istri
106 First night
107 Seperti wanita liar
108 Jadi semalam bukan mimpi
109 Semakin mencintaimu
110 Jadi siapa wanita yang beruntung itu
111 Kedatangan Julia
112 Dosa tahu nolak suami
113 Bulan sayang Mom
114 Itu baru namanya ciuman
115 Daddy hanya suka Mom dan Bulan
116 Hadiah penikahan dari Dewa
117 Kejutan untuk suami
118 Morning sickness?
119 Manis obatnya
120 Siapa suruh tidak merestui kami
121 Si Buaya Miko
122 Aku pikir dia adikmu
123 I love you Daddy
124 Resepsi pernikahan
125 Benar-benar memalukan
126 Sup jamur penggugah selera
127 Holiday ala-ala Ken
128 Over protecktif
129 Lagi-lagi Julia
130 Baby boy
131 Bayinya rindu kamu
132 Aku sangat bahagia, aku mencintaimu Jen
133 Jangan menyalahkan diri kamu
134 Apa salahku?
135 Balada pasta gosong
136 Menualah bersamaku Jen
137 Aku mau jadi istri yang baik buat kamu
138 Kamu dan anak-anak tempatku pulang
139 Perjuangan seorang ibu
140 Welcome to the world Bryan
141 Trauma
142 Aku ibumu dan akan selalu seperti itu
143 Pria idaman dengan paket lengkap
144 Mengganggu saja
145 Tugasku sebagai seorang istri
146 Siapa yang menyuruhmu?
147 Jeny dan Ken terciduk
148 Ken jual mahal
149 Bunuh saja aku
150 Rencana honeymoon
151 Go to Paris with you
152 Menara Eifeel
153 Terima kasih untuk cintamu
154 Baby twins
155 Akhir bahagia
156 Pengumuman
157 Hanya promo
158 Novel baru
159 Promosi novel baru
160 Pengumuman
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Paman terpaksa menjualmu
2
He is Kenan Oktavian
3
Seorang gadis asing dimobil
4
Matanya sangat cantik
5
Bibir mungil yang menggoda
6
Pria itu mengulurkan tangannya padaku
7
Ada apa dengan jantungku
8
pacar 3 bulan si most wanted
9
Jangan memakai pakaian seperti itu didepanku ataupun pria lain
10
Kedatangan Mama
11
Pemandangan yang membuat sakit mata
12
Apa kau mabuk?
13
Kau marah karena aku menciummu?
14
Belinda si wanita kasar
15
Jangan tersenyum pada pria lain
16
Pria manja
17
Celine si wanita galak
18
Menuju pantai
19
Jeny cemburu?
20
Dia memperlakulanmu istimewa
21
Aku cinta kamu Jen
22
Aku tidak mau nanti ada yang melihat
23
Kenapa bibirmu merah begini
24
Kalung berinisial "J"
25
Bolehkah aku menciummu lagi?
26
memutuskan Agnes
27
Beraninya kau
28
Jangan pergi aku takut
29
Aku benci melihatmu memangis
30
Panggilan sayang
31
Kemarahan Ken
32
Rasa khawatir yang berlebihan
33
Aku menyerahkan mahkotaku padamu
34
Aku ingin menikah
35
Makan malam dirumahnya
36
Aku akan menunggumu
37
Jeny menghilang
38
Wanita murahan , penghianat!
39
Apa pria itu ayahnya?
40
Go to Paris
41
Tubuhku terasa aneh
42
Aku merindukannya
43
Aku masih menunggunya kembali
44
Dia sangat mirip dengan Ken
45
Dejavu
46
Paman dimana bayiku?
47
Dimana mom Bulan?
48
Dia masih pria tampan dan penuh kharisma
49
Bertemu kembali
50
Benci tapi rindu
51
Pesta pertunangan Ayah bayiku
52
Kenapa menolongku
53
Perhatian kecil
54
Kau masih mencintai dia
55
Kenapa?
56
Maafkan aku
57
Aku mencintaimu Ken
58
Selalu berbuat sesuka hati
59
Hubby
60
Aku tidak bisa melepasnya
61
Sachi si wanita penggoda
62
Seseorang menungguku dirumah
63
Tinggalah bersamaku
64
Siapa gadis kecil itu
65
kamu cinta pertamaku
66
Bertemu gadis kecil yang mirip Ken
67
Julia lebih pantas diutamakan
68
Penyesalan Julia
69
Semua ini milikmu
70
Dia momy'ku
71
Kotak makan siang
72
Pemandangan yang sangat indah
73
Pesta ulang tahun si ompong
74
Jangan menahan semuanya
75
Wanita bernama Selina
76
Bagaimana kau bisa tahu
77
Amarah Andra
78
Luka lebam
79
Impian kita
80
Mengemis hanya untuk sebuah ciuman
81
Cinta yang membuatku tidak berselera pada wanita lain
82
Dia bukan wanita penghibur
83
Toko bunga dream
84
Tangisan Julia
85
Pukulan mantan calon mertua
86
Kebucinan Ken
87
Dibalik sikap manis Jeny
88
Paman , Jeny sudah bahagia
89
Jeny pingsan
90
Dua pembuli yang tertangkap
91
Cerita masalalu Ken
92
Momy kenapa nangis?
93
Hasil tes lab yang menyakitkan
94
Bulan anak kita
95
My love day
96
Keterkejutan Vanessa
97
Kejutan untuk Momy
98
Sensitif
99
Kelucuan Momy Bulan
100
Lepaskan putraku
101
Kencan kita
102
Dia ibu dari anakku
103
Kejahatan Julia
104
Jeny pergi
105
Sah menjadi suami istri
106
First night
107
Seperti wanita liar
108
Jadi semalam bukan mimpi
109
Semakin mencintaimu
110
Jadi siapa wanita yang beruntung itu
111
Kedatangan Julia
112
Dosa tahu nolak suami
113
Bulan sayang Mom
114
Itu baru namanya ciuman
115
Daddy hanya suka Mom dan Bulan
116
Hadiah penikahan dari Dewa
117
Kejutan untuk suami
118
Morning sickness?
119
Manis obatnya
120
Siapa suruh tidak merestui kami
121
Si Buaya Miko
122
Aku pikir dia adikmu
123
I love you Daddy
124
Resepsi pernikahan
125
Benar-benar memalukan
126
Sup jamur penggugah selera
127
Holiday ala-ala Ken
128
Over protecktif
129
Lagi-lagi Julia
130
Baby boy
131
Bayinya rindu kamu
132
Aku sangat bahagia, aku mencintaimu Jen
133
Jangan menyalahkan diri kamu
134
Apa salahku?
135
Balada pasta gosong
136
Menualah bersamaku Jen
137
Aku mau jadi istri yang baik buat kamu
138
Kamu dan anak-anak tempatku pulang
139
Perjuangan seorang ibu
140
Welcome to the world Bryan
141
Trauma
142
Aku ibumu dan akan selalu seperti itu
143
Pria idaman dengan paket lengkap
144
Mengganggu saja
145
Tugasku sebagai seorang istri
146
Siapa yang menyuruhmu?
147
Jeny dan Ken terciduk
148
Ken jual mahal
149
Bunuh saja aku
150
Rencana honeymoon
151
Go to Paris with you
152
Menara Eifeel
153
Terima kasih untuk cintamu
154
Baby twins
155
Akhir bahagia
156
Pengumuman
157
Hanya promo
158
Novel baru
159
Promosi novel baru
160
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!