Malam itu setelah mengantarkan Agnes ke tempat tinggalnya , Ken menghubungi dewa temannya . Ia dan Dewa berjanjian pergi ke club malam tempat favorite mereka .
Sesampainya disana Ken memarkirkan mobil nya dan dengan langkah tegap masuk ke dalam club malam tersebut ia pun menjadi pusat perhatian wanita wanita malam disana bahkan beberapa dari mereka memawarkan dirinya namun ken menolaknya karena dia berniat hanya ingin minum saja, terlihat Dewa sedang menunggu dengan beberapa minuman di meja .
"Lama sekali ... kau yang mengajakku tapi kau yang terlambat datang.. " ujar Dewa dengan tatapan kesal , namun Ken mengabaikannya ia lebih memilih menuangkan minuman ke dalam gelas
"Ken .. lihat wanita cantik itu memandang ke arah kita " tutur Dewa berbinar memperhatikan seorang wanita yang sedari tadi menatap ke arah mereka
"Ck .. wanita lagi yang kau bahas .." saut Ken menggelengkan kepala jengah
"Kenapa?bukankah biasanya kau yang paling semangat dengan wanita cantik dan sexy .. "
"Aku tidak tahu , aku sedang tidak berselera dengan mereka semua .." Ken mengalihkan pandangannya menatap wanita yang dibicarakan Dewa , wanita yang sangat cantik dan sexy sesuai type idelnya . Wanita itu tersenyum begitu menggoda namun malah terlihat menggelikan dimata Ken lalu kembali pada minumannya dan meneguknya hingga habis
" Apa mungkin kau sudah tobat sekarang .. " ucap Dewa asal dengan tatapan tak lepas dari wanita cantik yang menghoda mereka . Ken tak menghiraukan ucapan Dewa ia sibuk menuangkan kembali minumannya kedalam gelas dan tak berniat membalas ucapan Dewa namun dalam hatinya ia tampak memikirkan ucapan sang sahabat
"Kau kenapa ? "tanya Dewa namun Ken hanya menggeleng lemah dengan kesadaran yang mulai hilang
"Jangan bilang kau ketauan selingkuh dan kau di putuskan wanita wanita mu itu " ucapnya tertawa meledek . Dewa terus berceloteh dan terus bertanya pada Ken membuat pria itu kesal dan memukul kepala Dewa
"Berisik sialan .." umpatnya
Dewa mengusap kepalanya yang terasa nyeri , ia tahu saat ini Ken sudah mulai mabuk ."Berhenti ! Aku tidak mau menggendongmu lagi .. " menghentikan tangan Ken yang akan meraih botol karena pria itu tidak akan berhenti sebelum kesadarannya hilang dan ambruk
"Kau ini seperti wanita saja berisik sekali.. " Ken mulai meracau dan memukul-mukul bahu temannya itu . Dewa mendengus kesal , ia segera menjauhi Ken dan menghampiri wanita cantik yang sedang melambaikan jemari lentik itu padanya tentu saja Dewa tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu . Angannya melambung jauh membayangkan bercinta dengan wanita itu sambil berjalan kearahnya dengan senyum nakal . Dewa dan Ken sudah terbiasa melakukan sex bebas , tak jarang mereka mendatangi klub malam hanya untuk mencari wanita untuk melampiaskan hasrat mereka , meskipun Ken mempunyai beberapa kekasih namun tak membuat pria itu puas hanya dengan satu wanita
Sementara Ken ia sudah mabuk berat dengan kepala ia letakan di atas meja dan meracau tak jelas . Dewa baru saja kembali memghampiri Ken yang sudah pingsan dengan wajah kesalnya , pasalnya wanita yang didekati Dewa malah menyukai Ken dan terus menanyakan pria itu pada Dewa dan membuat khayalan pria itu hancur seketika
" Kenapa kau selalu merepotkanku .." teriaknya kesal
Untuk kesekian kalinya Dewa menggendong temannya itu keluar lalu masuk kedalam mobil . Di dalam mobil Dewa yang sedang mengemudi hanya menggeleng gelengkan kepalanya mendengar racauan temannya itu , ia membawanya ke apartement miliknya
-
-
****
-
-
Ken terbangun sambil memegang kepalanya yang masih pengar akibat mabuk semalam . Ia keluar kamar dan berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum
"Sial .. kenapa pusing sekali .. "ucapnya seraya memijit mijit kepalanya kemudian kembali ke kamar , di lihatnya Dewa yang masih tertidur pulas . Ken segera masuk kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya , tak berapa lama Ken keluar dari kamar mandi berjalan menuju lemari pakaian Dewa dan mengambil secara acak pakaian Dewa yang terlipat rapi dilemari
Selesai , Ken segera pergi keluar tanoa berpamitan pada Dewa . Diluar rumah Ken tampak celingukan kesana kemari lalu tiba-tiba menepuk jidatnya sendiri
"Astaga .. mobilku masih di Klub malam .. bisa bisanya Dewa meninggalkan mobilku di sana .." gerutu Ken
Ia pun menghentikan sebuah taxi lalu kembali ke klub malam untuk mengambil mobilnya . Dewa memang tak seperti dirinya yang berasal dari keluarga konglomerat , pria itu hanya tinggal di sebuah kosan elite didekat kampus mereka . Rumah asli Dewa berada dibandung dan ia hanya tinggal sendiri di Ibukota
Setelah sampai ia langsung melajukan mobil tersebut menuju Apartement . Ken masuk memasuki rumah dengan santainya tak lupa dua papperbag dilengannya , langkahnya terhenti tatkala mendengar suara seorang wanita yang sedang bersenandung begitu riangnya
Perlahan Ken mendekat ke sumber suara , dan berhenti tepat dipintu dapur , Ken meneguk ludahnya kasar saat kedua maniknya menangkap seorang gadis yang hanya memakai kaos hitam yang kebesaran ditubuh mungilnya . Pria itu mematung ditempat dengan jakun naik turun membayangkan tangannya mengelus paha putih mulus yang terlihat menggoda itu hingga membuat hasrat kelelakiannya bangkit . Ken masih tak bergeming menatap lapar dan menerkam pada Jeny
Ken menggelengkan kepalanya , menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan , mencoba mengenyahkan pikiran mesum diotaknya
"Ken .." panggil Jeny saat tatapannya tak sengaja melihat Ken dibalik pintu , seperti biasanya gadis itu selalu tersenyum ramah pada siapapun
"Ka .. kau sedang apa ? "tanya Ken sedikit gelagapan dan gugup terlebih senyuman gadis itu selalu membuatnya jantungnya tak karuan
"Aku sedang membuat sarapan tunggulah sebentar lagi ini akan matang ." saut Jeny dengan suara lembut dan merdu ditelinga Ken membuatnya kembali berpikiran mesum dan membayangkan bagaimana suara desahan gadis itu saat bercinta dengannya , lagi ia menelan ludahnya kasar
"Ken .." panggil Jeny kembali hingga pria itu tidak tahan dan meninggalkan Jeny begitu saja tanpa sepatah katapun . Ken berjalan menuju meja makan dan meletakan dua papperbag itu diatas meja . Ia merogok ponsel disaku celananya dan bermain game untuk mengalihkan pikiran mesumnya
Tak berapa lama Jeny datang dari dapur dengan dua piring nasi goreng ditangannya kemudian meletakan satu piring tepat didepan Ken dan tempat yang akan didudukinya . Tidak ada suara di antara keduanya hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu memecah ruangan sekitar
Jeny tidak tahan dengan keheningan diantara mereka , ia mengangkat wajahnya untuk mengajak pria yang didepannya ini bicara namun Jeny menjadi gugup saat kedua manik hitam itu ternyata sedang menatap dirinya
Hal itu tak luput dari pandangan Ken membuat kedua sudut pria itu tertarik keatas membentuk sebuah senyuman tipis
"Ini apa?" tanya Jeny saat Ken menyodorkan dua papperbag diatas meja pada Jeny . Jeny menoleh pada pria yang menolongnya itu hingga mereka beradu pandang sejenak
"Itu pakaian untukmu .. " saut Ken seraya menyendokan nasi goreng miliknya . Jeny terdiam membisu tatapannya masih tak beralih pada dua paperbag diatas meja
"Jangan memakai pakaian seperti itu lagi di depanku ataupun pria lain .. "perintah Ken dengan menunjuk kaos miliknya yang di pakai Jeny . Gadis itu terlihat sedikit kebingungan dengan ucapan Ken lalu melihat pada dirinya sendiri mencari apa yang salah , saat maniknya melihat ke bawah , ia begitu terkejut pasalnya paha mulusnya terekspos sempurna , seketika wajahnya memerah dan dengan cepat menutupi dengan kedua telapak tangannya
"Maaf .." lirihnya sembari menundukan pandangannya terlalu malu menatap Ken , ia takut pria itu berfikir ia berusaha menggodanya . Ken tersenyum melihat tingkah Jeny yang ia rasa sangat menggemaskan dan tanpa sadar mengulurkan tangannya mengusap puncak kepala gadis itu dengan begitu lembut
"Sudah tidak apa .. cepat habiskan makanmu"
Jeny sedikit tertegun mendapat usapan lembut di kepalanya dan jantungnya berdetak cepat tiba-tiba , ia kembali menundukan kepalanya untuk menyembunyikan pipinya yang memerah karena pria tampan itu tak berhenti menatapnya
Satu minggu sudah Jeny tinggal bersama pria yang menolongnya , setiap hari ia melakukan semua pekerjaan rumahnya dengan baik dan dalam setiap harinya juga Jeny merasa semakin dekat dengan Ken
Hari itu Ken yang baru pulang dari kampus merebahkan dirinya di sofa lalu menghidupkan TV , Ia terlihat celingukan seperti mencari seseorang . Gadis yang selama seminggu ini tinggal dengannya
"Jen ... "panggil Ken , Jeny yang mendengar suara Ken yang memanggilnya segera menghampiri pria itu
"Ambilkan air minum .." perintahnya . Jeny menurut berlari kedapur untuk mengambil air minum kemudian kembali dan memberikan segelas air pada Ken . Jeny kembali melanjutkan pekerjaannya yang sedang membersihkan kolam ikan dibalkon
"Jen ..." panggil Ken berteriak lagi
Jeny yang memang sudah terbiasa dengan perlakuan Ken yang ia rasa sangat menyebalkan dalam beberapa hari ini karena selalu mengganggunya , namun tak dapat dipungkiri Jenu menyukai sikap Ken yang sekarang lebih akrab dibandingkan saat pertama kali ia tinggal di Apartement ini
"Iya Ken "saut Jeny . Ken tersenyum memandangi Jeny yang terlihat terengah karena berlari
"Aku ingin makan buah apel .. "
Jeny hanya mengangguk ia berjalan menuju kulkas yang berada di dapur lalu mengambil buah apel dan meletakannya di wadah . Ia lalu kembali dan meletakan buah apel itu di meja kecil depan sofa . Ken yang masih rebahan melirik lalu mengambil buah Apel itu
"Apa ini ?? "tanya Ken seraya memutar mutar buah Apel yang masih utuh
"Kau tidak lihat , itu kan buah apel ?"
"Aku juga tau tapi aku tidak bisa memakannya kalau masih bulat begini .. " saut Ken yang mana membuat Jeny mengernyitkan dahinya bingung
"Kau ini tidak peka sekali , kupas dan potong untukku " perintah Ken dengan seringai dibibirnya , mengerjai wanita itu kini menjadi hobi barunya
manja sekali gerutu Jeny dalam hati
Tanpa menjawab Jeny langsung duduk di tepi sofa di samping Ken , mengupas buah Apel itu dan memotong menjadi beberapa bagian
Ken menatap lekat wajah cantik didepannya dengan senyuman nakal tak luput dari bibirnya . "Semakin ku perhatikan gadis ini semakin cantik saja .. " gumamnya dalam hati
Ken pun segera bangun dari tidurannya dan mendekat ke arah Jeny yang masih mengupas Apel , Jeny merasa gugup berdekatan dengan Ken , ia menggeser duduknya kebelakang , Ken terkekeh dengan sikap malu-malu Jeny dan lebih mendekatkan tubuhnya pada gadis itu , Jeny mematung dengan debaran didadanya , wajah tampan itu hanya beberapa senti didepannya . Ken menyentuh dagu gadis itu menatap lekat-lekat wajah cantik didepannya yang semakin terlihat cantik dari jarak dekat , Saat akan mendekatkan bibirnya pada bibir Jeny , tiba tiba suara bell membuatnya berhenti
Sontak Jeny pun langsung mendorong tubuh Ken menjauh darinya
"Shit! .." umpat Ken begitu kesal karena gagal mendapatkan bibir Jeny
"Biar aku saja .. " menahan lengan Jeny yang akan bangun untuk membuka pintu . Ken segera bangkit dan berjalan menuju pintu , kedua mata pria tampan itu membulat sempurna melihat seorang wanita paruh baya dilayar monitor
"MAMA ".. ucap Ken
tbc ☘
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Bzaa
nah... diumpetin dimana tuh Jenni☺️
2023-05-20
1
🌷Tuti Komalasari🌷
suka ceritanya langsung like favorit aja...🌷🌷
2021-11-29
1
Lisa Lestari
nah ketahuan mama
2021-06-09
0