Ken menghentikan mobil yang ia kendarai tepat di perusaahaan milik papanya . Saat memasuki gedung , pria yang mempunyai tinggi badan 180 cm itu menjadi pusat perhatian semua orang terutama kaum hawa , tiada hentinya mereka berdecak kagum karena ketampanan anak bos nya itu.
Setiap bepapasan dengannya kariyawan di sana memberi sapaan dan salam padanya sedangkan pria itu hanya membalas dengan senyuman dan anggukan yang lagi-lagi membuat para kariyawan wanita terpesona bahkan mereka terlihat berbincang bincang setelah kepergiannya
"Hai Ken .." sapa wanita berparas cantik dan sexy yang sudah tidak asing melihat wajah tampan Ken , Ken mengedipkan matanya sebelah pada sekertaris papanya itu membuat wanita itu meleleh bagaikan es batu ditengan gurun
"Papa ada?" tanyanya serak
"Iya tampan , silahkan sudah menunggu didalam .." saut wanita cantik itu memberi senyuman menggoda
"Hey .. sadar tante .." Tom yang baru keluar dari ruangan bosnya menyaut tiba-tiba saat melihat wanita itu kegenitan pada Ken
"Sialan lho .. " umpatnya sambil melempar buku pada Tom
Tanpa mengetuk pintu terlebih dulu , ia langsung masuk ke ruangan papanya ,
Terlihat seorang laki laki paruh baya yang sedang sibuk dengan setumpuk kertas di mejanya
"Pah .. " panggil Ken .
"Hallo Ken , bagaimana kabarmu ?" Tanya papa Andra seraya berdiri dan memeluk anak semata wayangnya itu
"I'm fine .. kapan kalian pulang?"
"Kami baru tiba kemarin pagi ,
Temuilah mamamu , dia pasti sangat merindukanmu .. " tutur papa Andra
"Baiklah Ken akan menemuinya setelah dari sini .. " sautnya
"Kau semakin tampan persis seperti Papa masih muda dulu .." ujar papa Andra dengan bangga sambil menepuk nepuk pipi putra kesayangannya itu
Ken berdecak keaal " Yang benar saja .." sambil berjalan menuju sofa ruangan itu dan duduk di sana diikuti oleh papanya
"Hey, kau tidak percaya pada papamu ini ? Kau tahu ketampananmu itu menurun dariku .. "seru papa Andra.
"Lebih baik ku iyakan saja daripada berdebat tidak jelas .. " gumamnya dalam hati sambil mengiyakan perkataan papanya
"Oh iya pah , ada apa papa memanggilku kemari ? .." Tanya Ken
"Begini Ken , kau tau perusahaan yang di Paris itu masih belum stabil, Setelah kau wisuda Papa akan mengirimu ke sana untuk belajar bisnis. Jika kau bisa membuat perusahaan itu kembali stabil bahkan lebih maju , kau bisa kembali kesini dan Papa ingin kau menggantikan posisi Papa .. " tutur Papa Andra
"Tapi pah -
"Tidak ada bantahan " .. tukas Papa Andra dengan tegas
"Baiklah ".. saut Ken
"Bagaimana dengan Jeny .. "
****
Di rumah Jeni baru saja menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya , dengan wajah lelah ia berjalan menuju sofa namun saat akan merebahkan tubuhnya tiba tiba suara bell berbunyi
Ting
Tong
Jeny beringus bangun berjalan menuju pintu dan membukanya . Terlihat seorang wanita cantik dengan pakaian minim bahan berdiri di depan pintu yang sebelumnya ia kenali , sama sama terkejut Jeny dan Belinda hanya menatap satu sama lain
"Astaga si wanita kasar ini .. "gumam Jeny dalam hati
"Bukankah dia wanita yang menggangguku dan Ken di dalam mobil waktu itu.." batin Belinda
"Kau ?" Belinda menajamkan tatapannya membuat Jeny menyusut ketakutan
" No .. na ". ucap Jeny dengan terbata bata
"Sedang apa kau disini "? Bentak Belinda sembari mendorong tubuh Jeny hingga kepalanya menubruk tembok membuat gadis itu meringis sakit
"Kau tuli ya?" Belinda kembali membentak
"A .. Aku sedang bekerja .." jawab Jeny
"Bekerja ?"
"Iya nona aku bekerja sebagai pelayan disini .."
"Benar hanya pelayan?.." Belinda memicingkan matanya curiga
"Iya benar , waktu itu Tuan Ken menolongku dan karena tidak punya tujuan akhirnya aku meminta untuk bekerja padanya ."
"Baiklah aku percaya padamu , tapi awas saja jika kau berani menggoda KENku !
tapi mana mungkin Ken menyukai gadis kampung sepertimu .."Tutur Belinda dengan tangan yang menoyor kepala Jeny
Jeny tidak menjawab ia hanya menganggukan kepalanya pelan karena takut
"Mending kusuruh saja si gadis kampung ini , jadi aku tidak perlu repot-repot memberi alasan agar Ken meminumnya .." gumam Belinda dalam hati menyeringai
"Masukan ini kedalam minuman Ken nanti malam . Dan ingat jangan memberitahunya .." perintah Belinda
"Ini apa nona ?.."Tanya Jeny
"Itu hanya vitamin .."
"Vitamin .."
" Iya vitamin untuk kesehatan .. " jawabnya dengan tersenyum licik
Jeny yang polos dan tidak mengerti apa apa hanya mengiyakannya . Ia kembali ke dapur untuk membuat makan malam . Sementara Belinda masuk ke kamar Ken dan membuka satu persatu laci kamar tak lupa ia juga membuka lemari pakaian pria itu . Belinda terlihat membawa beberapa kotak kecil dari kamar Ken dan membuangnya ke tempat sampah
"Aku harus hamil dan Ken akan menikahiku, dengan begitu dia akan menjadi satu satunya milikku .." gumam Belinda dengan seringai licik
Malam itu Ken baru saja memasuki Apartement miliknya setelah menghabiskan waktu di rumah bersama sang Mama , ia berjalan kedalam lalu merebahkan tubuhnya dengan kasar di sebuah sofa ruang tamu .
Jeny yang melihatnya segera menghampiri dan mendekat
"Jika bukan karena wanita kasar itu aku sangat malas bicara padanya .." gumam dalam hati Jeny sambil menghembuskan nafas berat
" Ken .. kau sudah makan malam ? "Tanya Jeny
"Belum .." jawabnya singkat
" Kalau begitu ayoo kita makan malam .." ajak Jeny seraya menarik lengan laki laki itu .Ken hanya diam menurut mengikuti langkah kaki Jeny menuju meja makan . Sesekali gadis itu melirik Ken yang sedang menikmati makananya
"Ini minumlah !" Ucap Jeny seraya menyodorkan minuman yang telah ia masukan sesuatu sesuai perintah Belinda namun Ken hanya diam matanya melirik gelas berisi air jeruk itu dan menatapnya penuh
"Aku akan meminumnya nanti" saut nya
" emhh .. baiklah kalau begitu aku akan kembali kekamar " ia berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kamar ,
meninggalkan Ken yang masih terdiam di meja makan sembari memperhatikan gerak tubuh gadis itu
***
"Ken .. apa yang kau lakukan disini ?" Tanya Jeny yang terkejut melihat laki laki itu baru saja memasuki kamarnya
"jangan berisik .. " bisik Ken mendekat ke arah Jeny dan mendorongnya ke tembok
Suara desahan seorang wanita di sebelah kamar terdengar begitu nyaring , Ken dengan segera menutup kedua telinga Jeny dengan kedua telapak tangannya
"Kenapa kau menutup telingaku , aku ingin mmppphhh -" Ken tiba tiba membungkam mulut gadis itu dengan bibirnya sebentar lalu melepaskannya
"Kalau kau tidak diam , aku akan menciummu lagi bahkan lebih dari ini .." bisik Ken ditelinga Jeny dengan nada mengancam . Jeny yang mendengarnya hanya mengangguk pelan dengan raut wajah ketakutan . Sementara suara desahan dan rintihan semakin terdengar keras dari kamar Ken
"Shitt .. besok besok aku harus memasang peredam suara di kamarku .. " gumamnya dalam hati . Ia berjalan menuju lemari mengambil sebuah selimut tebal dan menarik Jeny menuju ranjang lalu menyelimuti seluruh tubuh Jeny dan dirinya dengan selimut agar tidak mendengar suara-suara dari kamarnya
" Ken .. " ucap Jeny menatap bingung pada tingkah pria itu, tubuh mereka saling berhadapan dan hanya tersisa sedikit jarak
" Tidurlah .. " dengan suara yang mulai parau tersulut gairah namun ia menahannya , kemudian menutup kedua mata Jeny yang sedang menatapnya dengan satu tangan
Setelah mendengar suara nafas Jeny yang mulai teratur, perlaha ia melepaskan tangannya dari wajah gadis itu , menatapnya sejenak kemudian menarik Jeny ke dalam pelukannya dan menyusul memejamkan mata
Keesokan paginya , Ken terbangun lebih dulu ,ia melihat Jeny yang masih tertidur pulas dalam pelukannya . Bibirnya tersenyum sambil tangannya menyibak rambut Jeny yang menghalangi wajahnya , sejenak menatap lekat wajah cantik itu , Ken mengernyit kesal ketika melihat luka memar di kening gadis itu
"Belinda .. " ucapnya dengan geram
FLASHBACK
Setelah selesai bicara pada putranya , Papa Andra kembali melanjutkan pekerjaannya .
Ken yang masih terduduk memgambil ponsel yang berada di saku celananya namun seketika rahangnya mengeras dan mengepalkan tangannya dengan erat melihat Belinda masuk kedalam Apartementnya dengan mendorong tubuh Jeny . Ken memang memasang cctv di hampir semua ruangan apartementnya kecuali kamar Jeny dan kamar mandi, setiap keluar rumah ia selalu memantau kegiatan gadis itu dari ponselnya
Meskipun tidak mendengar dengan jelas apa yang Belinda bicarakan pada Jeny ia tentu sudah tau apa yang direncanakan wanita itu untuknya , terlihat saat wanita itu membuang semua pengaman dari kamarnya . Sejenak Ken berpikir rencana apa yang akan ia buat untuk Belinda
"Pah .. Ken pergi dulu ..." pamitnya
" Jangan lupa temui Mamamu .. " saut Papa Andra dan dibalas anggukan putranya
Ken keluar ruangan Papanya dan memasuki ruangan yang diyakini ruangan sekertaris Papa Andra
" Tom .." panggil Ken saat memasuki ruangan itu .
" Ken .. tumben sekali kau kemari " lalu berdiri dan menghampiri anak bosnya yang sudah duduk di kursi tanpa di suruh
" Apa nanti malam kau sibuk ?" Tanya Ken tanpa berbasa basi .
Tom adalah sekertaris pribadi Papa Andra , dia beberapa tahun di atas Ken .Tom seorang penyuka one night stand setiap mempunyai waktu luang selalu ia habiskan dengan mencari wanita penghibur di klub malam
"Memangnya kenapa ?apa kau mau mengajakk ke klub malam? .. " tanya Tom yang sudah hafal pada kelakuan Ken dan Dewa ,bahkan mereka bertiga sering mencari hiburan bersama di klub malam
Ken membisikan sesuatu ke telinga pria itu hingga membuat Tom mengembangkan senyumnya
" Nanti datanglah ke Apartementku jam
9 malam , bagaimana ? "
"Kenapa aku jadi curiga ya tiba tiba kau baik seperti ini?.. " Tom memicingkam matanya curiga
"Ayolah Tom ,, aku memberimu sedikit hadiah karena kau selalu menjaga kedua orangtuaku "
"Oke .. aku akan datang .." ucapnya tersenyum senang
FLASHBACK OFF
Di kecupnya luka memar itu dengan penuh kelembutan kemudian ia segera bangun dari ranjang dan menuju keluar, diambilnya kotak P3K ,menuju kembali kekamar dan terduduk di samping Jeny lalu mengoleskan salep pada kening yang memar itu
Mendapat sentuhan di wajahnya membuat Jeny mengerjapkan mata dan terbangun dari tidurnya
"Kenapa kau tidak membangunkanku .." ucapnya seraya beranjak dari ranjang namun seketika Ken menariknya hingga kini ia duduk di pangkuan laki laki itu
"Ken kau ini kenapa .. lepaskan .." bukannya menjawab pria itu malah semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Jeny . Sementara tangan pria itu menyelipkan rambut gadis itu kebelakang telinga dan mengelus pipinya dengan pelan
Jeny yang merasa sudah tau apa yang akan segera dilakukan pria itu segera menutup mulutnya dengan tangan membuat Ken kesal dan langsung melepaskan pelukannya dengan kasar
"Pergilah .. pergilah sana .." usir Ken dengan kesal
Ken kembali membaringkan dirinya diranjang dan akan memejamkan mata namun geroran pintu yang keras mengurungkan niatnya
Bruk
Bruk
Jeny segera menghampiri pintu dan membukanya
PLAKKK
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiri gadis itu
" Kau benar-benar gadis kampung yang bodoh ! sudah kubilang berikan minuman itu pa- " ucapannya terhenti saat melihat Ken sudah berada di belakang Jeny dengan rahang yang mengeras
"Ken .. kenapa kau bisa ada di kamar gadis kampung ini? " Ucap Belinda dengan nada setengah berteriak
"Menurutmu apa yang dilakukan pria dan wanita dalam satu kamar? " Perkataan Ken sontak memancing amarah Belinda membuatnya akan menampar kembali gadis yang sudah mengalirkan airmata dari pelupuk matanya
Namun Ken menghentikannya ia langsung menarik lengan Belinda dengan kasar dan mendorongnya keluar dari dalam
"Pergi dari sini dan jangan pernah menemuiku lagi .. " bentak Ken , tatapannya seakan ingin menelan bulat bulat wanita berpropesi sebagai model itu
" Ken maafkan aku , aku kira pria itu adalah dirimu karena saat aku masuk kamarmu saat itu sangat gelap " ucap Belinda dengan lirih terlihat raut wajahnya sangat ketakutan
Ia menyangka Ken marah karena mengetahui dirinya tidur dengan pria lain
"Dan saat kau tahu itu bukan aku , kau tetap melanjutkannya .. iya begitu .." ucapan Ken membuat Belinda bungkam seketika
"Lalu apa yang kau lakukan dengan wanita itu?.." bentak Belinda tak kalah keras
Ken tak menggubris , ia akan menutup pintu namun Belinda menahannya dengan sekuat tenaga
" Apa kau juga tergoda oleh p*****r sialan itu? lihat saja aku tidak akan membiarkan p*****r itu merebutmu dariku.."teriak Belinda membuag Ken naik pitam dan kembali mendekat , mencengkram kuat kedua tangan Belinda membuatnya meringis kesakitan
"Sekali lagi kau menyebutnya seperti itu , akan ku robek mulutmu ini , kau tau aku bisa melakukan apa saja termasuk menghancurkan karir modelmu itu.."ancam Ken dengan tatapan devilnya membuat wanita itu menelan ludahnya dengan susah payah
Ken kembali kedalam dan membanting pintunya dengan keras meninggalkan Belinda yang masih diam tak bergeming . Wajahnya merah padam karena amarah , ia meremas kasar rambutnya , hancur sudah harapannya untuk menjadi menantu orang paling berpengaruh di kota itu
-
-
tbc ☘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘
kasihan deh loe Belinda...makanya jd perempuan yg bener
2021-05-29
0
Indri Pkp
belinda n tom 😂
2021-05-06
1
Eliya Nova
kasian belinda g jd ena2 ma ken🤭🤭
2021-03-20
4