Keesokan paginya , Jeny terbangun lebih dulu karena merasakan tubuhnya begitu terasa berat . Dilihatnya ada tangan yang melingkar di pinggangnya , dengan perlahan ia melepaskan tangan Ken dan membalikan tubuhnya lalu kini menatap pada wajah Ken yang terlihat sangat tampan saat tidur
"Kenapa aku bisa tidur disini .. "gumamnya
"Pria manja ini .. kalau sedang tidur terlihat sangat tampan , bahkan bulu matanya lentik seperti perempuan .. "gumamnya ,Jeny masih memperhatikan Ken sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas hangat pria itu karena jarak mereka yang begitu dekat, semakin lama ia menatap wajah itu ia merasakan jantungnya semakin tak terkontrol dan berdetak cepat
Jeny pun langsung turun dari atas tempat tidur dengan gerakan pelan agar tak membuat Ken terganggu dan terbangun dari tidurnya , dirinya tidak sanggup jika berlama lama berdekatan dengan Ken lalu berjalan keluar menuju kamarnya dan masuk kamar mandi
Seusai mandi dan berpakaian rapi , seperti biasa ia menuju dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya dan Ken . Di tengah jalan ia tiba tiba berhenti dan menepuk keningnya dengan pelan
"Astaga aku lupa ,, bahan makanan sudah habis .. "Ia pun kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian lalu di pilihnya dress hitam yang diberikan Ken beberapa waktu lalu
Masuk kembali ke kamar Ken dan di dekatinya pria yang masih tergulung selimut itu
"Ken .. " mengoyang goyangkan tubuh pria itu
"hmm .." saut Ken dengan mata yang masih terpejam
"Beri aku uang .. "pinta Jeny , seketika manik hitam itu terbuka , Ken terkesima dengan gadis cantik didepannya , dress hitam pilihannya sangat pas ditubuh mungil itu membuatnya semakin terlihat cantik dan anggun
Jeny mengernyit bingung melihat Ken terdiam dengan mulut yang menganga lalu ia menyentuh bahu Ken membuat pria itu tersadar dan segera mengatupkan bibirnya
Jeny terkekeh melihatnya ."Ken .. bahan makanan sudah habis beri aku uang untuk berbelanja .. "pinta Jeny seraya menengadahkan telapak tangannya
"Jen .. ini masih pagi ,, nanti siang saja aku akan mengantarmu "ujar Ken lalu memejamkan mata kembali , ia berusaha meredam gairahnya melihat penampilan Jeny, rasanya ingin sekali menerkam gadis polos tersebut
"Masih pagi katamu ,, ini sudah jam 10 ! memangnya kau tidak akan pergi kuliah .." Jeny menghembuskan nafasnya kasar dan segera bangun , rasanya percuma berbicara dengan Ken
Saat akan pergi tiba tiba Ken menarik tangan Jeny hingga tubuh mungil itu terjatuh di atas tubuhnya , dengan cepat Ken memeluknya erat . Ia membuka mata dan menatap manik indah yang entah sejak kapan menjadi favoritenya
"Ken .. apa yang kau lakukan ,, lepaskan ..." ujar Jeny seraya memberontak namun Ken hanya diam dan tak henti menatap
"Ken .. "teriak Jeny dengan kesal
"Berisik .. " bentak Ken membuat Jeny bungkam seketika dan takut
Ia tiba tiba berguling hingga membuat Jeny berada di bawahnya . Di tatapnya lekat lekat gadis itu lalu tangannya terulur mengusap pipinya dengan lembut hingga berhenti di bibir dan membelai bibir yang kini menjadi candu untuknya , untuk pertama kalinya Jeny diperlakukan seperti itu oleh seorang pria membuat dadanya bergemuruh hebat
"Ken .. kau mau apa ? "dengan polos Jeny bertanya sambil menahan wajah Ken yang akan mendekatinya , Jeny tahu apa yang akan dilakukan pria itu padanya
"Apa kau berniat menggodaku hmm ..?"
"Menggodamu ?"
"iya kau berpakaian seperti ini karena ingin menggodaku bukan .." ujarnya dengan percaya diri sambil tersenyum licik
". percaya diri sekali .. Aku memakai ini karena akan pergi keluar untuk belanja , tidak mungkin aku memakai pakaian tidur bukan ."
Tidak mendengarkan apa yang diucapkan Jeny ,ia sibuk menatap bibirnya yang sedang berceloteh dengan tatapan penuh Bergairah ,tangannya menyelusup keleher jenjang Jeny dan menahan tengkuknya agar wanita itu diam dan tak berontak saat Ken menciumnya . Ken mendekatkan kembali wajahnya , namun saat akan beberapa centi lagi Jeny dengan sigap menutup mulut pria itu dengan telapak tangannya yang lagi lagi membuat Ken mengernyit kesal
"Ken .. segeralah mandi .. emmh .. kau terlihat sangat jelek" ucapnya dengan gugup , wanita mana yang tidak akan gugup saat diposisi seperti ini , terlebih pria yang berada diatas tubuhnya itu sangat tampan
"Kau .. "ucap Ken dengan geram
"Lihatlah rambutmu begitu acak acakan dan ada kotoran di matamu .. "ujar Jeny ia berusaha untuk tidak terlihat gugup
"Jangan kira dengan berbohong aku akan melepaskanmu begitu saja .."
"Aku tidak berbohong lihat saja ke cermin"
Ken pun bangkit segera mendekati cermin dan alangkah terkejutnya ia saat melihat cermin , melirik sekilas pada Jeny dengan tatapan tajam , wajahnya memerah menahan malu lalu segera berjalan ke kamar mandi dan membanting pintu dengan sangat keras
brukkk
"Ampuh juga .. "ucap Jeny di sela tawanya
Di dalam kamar mandi Ken terus saja menggerutu kesal , Ken adalah seorang pecinta kebersihan dan kerapihan tapi bagaimana bisa dihadapan seorang gadis ia seperti itu , ia bahkan menjedug jedug pelan kepalanya ke tembok kamar mandi
"Ahh .. sungguh memalukan ,, dia mengataiku jelek , tidak ada yang pernah menolakku kecuali gadis itu .. "
*****
Kini mereka tengah berada di dalam mobil .Ken sesekali melirik ke arah Jeny begitu pun sebaliknya namun tidak seorangpun di antara keduanya yang berbicara sampai tiba di sebuah supermarket
"Aku menunggu disini ,, jangan lama ." ujar Ken tanpa menatap gadis di samping nya terlihat sekali ia masih kesal dan malu dengan kejadian tadi pagi
"ini .. "ucap Ken seraya memberikan kredit card
"Baik .. "saut Jeny dengan semangat , keluar dari mobil dan melangkahkan kakinya ke dalam supermarket
Sambil mendorong troli ia berjalan mencari bahan bahan yang sudah ia catat sebelum pergi dan memasukannya kedalam troli
"Ah .. ini terlalu tinggi .. "Jeny menjinjrit jinjritkan kakinya agar bisa meraih shampo yang letaknya di atas
Tiba tiba sebuah tangan yang ukurannya lebih besar dari tangan Jeny meraih shampo tersebut
"ini nona .."
Jeny pun membalikan badannya , terlihat seorang pria perawakan tinggi dan tampan tetapi Ken tetap pria paling tampan menurut Jeny
"Eummh terima kasih Tuan .. "saut Jeny memberikan senyuman siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona tidak kecuali pria di depannya ini , ia bahkan tidak menjawab ucapan Jeny . pria itu termangu menatap Jeny dengan tatapan kekaguman
"cantik sekali " gumam pria itu dalam hati
Pria itu pun mengiyakannya lalu membalas
senyuman semanis mungkin pada Jeny
Hal itu tak lolos dari pandangan seorang pria dari arah belakang Jeny yang sedari tadi melihat keduanya dengan tatapan tajamnya . Ken sampai mengepalkan tangannya , entah kenapa ia begitu marah melihat gadis itu tersenyum pada pria lain , senyuman yang selalu menggetarkan hatinya . Tadi Karena menunggu lama akhirnya Ken menyusul Jeny kedalam supermarket namun ia berhenti sejenak dan memperhatikan dari jauh pemandangan yang membuat matanya sakit
"Pantas saja lama ternyata dia sedang menggoda pria lain . Berengsek .." umpatnya kesal semakin mengepalkan tangannya
Ken pun berjalan mendekat ke arah mereka , Jeny yang melihat Ken sontak melambaikan tangannya
"Ken .."
Ken hanya diam tidak menggubris terus berjalan kearahnya dan menatap tajam Jeny hingga membuat gadis itu menyusut takut
"Matilah aku ,, dia pasti marah karena lama menungguku " gumam Jeny dalam hati .
Tanpa berkata Ken langsung menarik tangan Jeny menuju kasir untuk membayar semua yang ada ditroli
"Tuan sekali lagi terima kasih .." ujar Jeny dengan suara keras karena Ken terus menariknya menjauhi pria itu . pria itu hanya menganggukan kepalanya dan tampak sedikit kecewa melihat Jeny bersama pria lain
" Ken .. " ucap pria itu karena sangat mengenal pria yang terus menarik sang gadis yang membuatnya tertarik hanya dalam sekali pandang
tbc ☘
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Deni Abhinaya
siapa pria yg manggil ken...
ko ngga dijelaskn di episode selanjutnya?
2021-07-11
0
🐝⃞⃟𝕾𝕳 YULI HARTATI 𝕱𝖘
siapa ya?🤔🤔
2021-05-28
0
desi handayani
seruu juga thor cerita nya
2021-05-03
0