"Ikutlah denganku "ucap ken dengan mengulurkan tangannya .Jeny yang mendengar suara tak asing di telinganya menengadahkan wajahnya menatap pria asing berwajah tampan kemudian tersenyum manis sambil meraih uluran tangan pria itu
Selama perjalanan tidak ada yang membuka mulutnya samasekali , hanya terdengar suara deru mesin mobil milik Ken , sampai tiba disebuah gedung yang menjulang tinggi barulah Ken menghentikan mobilnya . Ken segera membuka pintu mobilnya diikuti Jeny , wanita itu terpaku , menengadah menatap gedung yang sangat besar nan tinggi didepan matanya
"Tempat apa ini .." tanyanya polos . Ken terkekeh dan nalurinya sebagai seorang playboy meraih pergelangan tangan gadis cantik itu dan menariknya masuk kedalam
"Apa aku bisa mempercayai pria ini ?" gumam gadis itu dalam hati sembari memperhatikan tangannya yang digenggam Ken
Sampai di depan pintu nomer 156 ...
"Ayo masuk .." ajak Ken seraya membuka pintu dan masuk ke dalam . ruangan yang sangat luas di dominasi chat hitam , tak lupa dengan perabotan yang terlihat mewah dan mahal . Apartment yang memiliki dua kamar tidur, ruang kerja ,ruangan keluarga dan ada ruang menonton tv serta dapur dan balkon yang sangat luar . Jeny yang masih terpana tidak memperhatikan jalannya sehingga dia menabrak punggung pria di depannya yang sedang berdiri di depan pintu kamar
"Aww .. " Jeny meringis memegang keningnya
"Kenapa kau mengikutiku ? apa kau berniat menggodaku ? "tanya pria itu dengan seringai di bibirnya , maniknya tak lepas memperhatikan Jeny dari ujung kepala hingga ujung kakinya . Sebagai seorang playboy , tentu saja ia tertarik dengan gadis cantik didepannya ini
"Maaf .. tapi aku tidur di mana Tuan ?" ujar Jeny dengan wajah polosnya
"sialan ,, kenapa aku bisa lupa .."umpat Ken dalam hati merasa malu pada dirinya sendiri , Ken tak menjawab pertanyaan Jeny ia melangkah menuju salah satu kamar di sebelah kamarnya
"Ini kamarmu .. masuklah .." seraya membuka pintu kamar . Ken masih memperhatikan gerak tubuh Jeny yang berjalan memasuki kamar , pria itu terkejut karena tertangkap tengah memperhatikan Jeny saat Jeny tiba-tiba berbalik padanya membuat sang gadis mengulum senyumnya
" Berhenti memanggilku Tuan , panggil aku Ken .." ucapnya setengah membentak sembari berjalan menjauhi Jeny untuk menyembunyilan rasa gugupnya
Jeny yang sudah lelah menjatuhkan dirinya ke ranjang tanpa membuka mantel yg ia pakai
-
-
****
Pagi harinya .
Ken masih bergelung di dalam selimut dengan nyamannya , namun seketika pria itu membuka matanya lebar saat menghirup aroma roti panggang yang menyengat diindra penciumannya
"Astaga MAMA !!" gumamnya beringus bangun melompat dari kasur dan berlari keluar kamar menuju dapur . Ia takut sang Mama mengetahui ada seorang gadis yang tinggal bersamanya dan Ken malas jika harus menjelaskan dan memberi alasan pada wanita yang telah melahirkannya itu
"Ck ... aku kira Mama ! "berdecak kesal menyangka yang membuat sarapan adalah Mamanya
"Ken .. kau sudah bangun ? .. " tanya Jeny memberikan senyuman yang begitu hangat namun pria itu hanya diam entah apa yang di pikirkannya
"Aku membuatkanmu roti panggang ..ayoo .. kita sarapan .. "ajak Jeny . Seakan terhipnotis Ken menuruti apa yang di perintahkan gadis itu , ia pun duduk dan mengambil dua lapis roti yang masih hangat lalu mengolesinya dengan selai cokelat dan buah alpukat yang sudah tersedia dimeja
"Ken .. apa kau tidak punya seorang pelayan ? "tanya Jeny heran karena tidak mungkin jika pria itu yang membersihkan Apartementnya sendiri , melihat dari penampilan Ken yang terlihat seperti seorang konglomerat
"Tidak , tapi tiap seminggu sekali ada pelayan dari rumahku datang kemari untuk membersihkan Apartment ini "
oh .. Jeny membulatkan bibirnya
"Lalu siapa yang memasak untukmu ?"
"Aku makan di luar " saut Ken seraya memasukan potongan roti ke mulutnya dengan garpu , Jeny menatap lekat pria itu membuat Ken salah tingkah dan gugup
" Emm Ken ..sampai aku mendapatkan pekerjaan dan keluar dari sini , bolehkah aku yang memasak dan membersihkan Apartment ini? .. aku tidak bisa hanya berdiam diri saja .. "
Sebenarnya Ken malas jika harus tinggal serumah lebih lama dengan seorang gadis yang tidak ia kenali tetapi Ken juga tidak tega harus mengusir gadis yang sedang kesulitan itu
"Baiklah .. aku akan mengijinkanmu tapi
kau tidak boleh membantahku " serunya
"Iyaa Ken .. terima kasih .." jawab wanita itu penuh semangat dan tersenyum begitu lebar membuat jantung pria di hadapannya berdegup kencang
"Jangan tersenyum seperti itu .." ujar Ken setengah membentak
"Memangnya kenapa ??"
"aku bilang jangan ya jangan"
Takut degupan jantungnya terdengar oleh Jeny , Ken segera bangkit dari duduknya dan berjalan cepat masuk ke dalam kamarnya
"Pria aneh ,,", gumam Jeny
Ken menarik nafas lalu menghembuskannya , dan melakukan hal itu sampai berkali-kali
"Ada apa dengan jantungku? kenapa setiap kali berdekatan dengan wanita itu jantungku jadi tidak normal seperti ini .."ujar Ken berdiri di depan pintu kamar sambil terus memegang dadanya yang terus berpacu cepat
tbc ☘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Bzaa
jantungnya lgi kesenengan ketemu pawangnya... semoga mereka berjodoh
2023-05-20
1
Arik Purwaningsih
oh jantung tolong di kondisikan 🤭
2023-05-20
1
Nyai ᵘⁿⁱ🇷 🇦 🇳 🇮💖🌸
jantung ku oh jantung ku.... 😃😃😃
2021-12-06
0