" Nov.... Novia...." panggil Boby. Dia juga beranjak dari duduknya untuk menyusul Novia.
Sampai di depan pintu keluar restoran, akhirnya Boby berhasil menyusul Novia. Dia memegang lengan Novia.
" Tunggu Novia...aku antar pulang. " Boby menarik tangan Novia pelan menuju ke mobil. Sampai di dekat mobil, Boby membukakan pintu Novia dan mempersilahkan Novia masuk. Noviapun menurut.
Sekarang mereka berdua sudah berada di dalam mobil. Tapi Boby tidak langsung menyalakan mesin mobil.
" Aku tahu, di hatimu sudah ada orang lain. Aku tahu saat ini kamu sama sekali nggak ada tempat buat aku. Tapi ijinkan aku untuk membuat tempatku sendiri di hatimu. "
" Mas....ak..."
" Oke... Kalau perasaanku tidak bisa membuatmu menerimaku. Akan aku kasih alasan yang lain. " potong Boby.
Kemudian dia mengambil nafas dalam dan menghembuskannya sambil memejamkan matanya.
Setelah itu, dia melanjutkan kata-katanya.
" Akan aku berikan alasan lain kenapa aku ingin menikahimu. Aku ingin menjagamu. Aku ingin menjagamu dari omongan tetanggamu yang selalu memojokkanmu. Aku ingin membantumu membuat kedua orang tuamu bahagia. Aku ingin menjadi tempatmu menumpahkan segala keluh kesahmu."
Tiba-tiba Novia meneteskan air matanya.
" Tolong Novia. Ijinkan aku melakukan hal itu untukmu. Ijinkan aku ada di sisimu untuk menjaga dan melindungimu. Tak masalah untukku jika kamu tidak mencintaiku. Aku yang akan belajar mencintaimu. Atau mungkin kita akan belajar bersama- sama untuk saling mencintai. Bukankah berpacaran setelah halal itu lebih indah?"
" Aku nggak tahu harus bilang apa mas..." jawab Novia masih sambil menangis.
" Novia, aku tidak meminta jawaban darimu sekarang. Aku kasih waktu buat kamu untuk memikirkannya. Tapi jangan lama-lama. " ucap Boby sambil tersenyum hangat.
Kemudian Boby menyalakan mesin mobil dan menginjak gasnya pelan. Hanya ada keheningan di dalam mobil saat mereka kembali.
Setengah jam kemudian, mereka berdua telah sampai di tempat acara Novia tadi. Saat Novia hendak membuka handle mobil, Boby memegang tangannya.
" Jika setelah kita menikah, kamu tetap tidak bisa mencintaiku, dan cintamu yang di luar sana mengajakmu kembali, maka aku akan melepaskanmu. "
Deg. Apa maksudnya? Batin Novia.
" Jangan lama-lama berpikirnya ya. Aku tunggu jawabanmu secepatnya. " lanjut Boby sambil tersenyum manis ke Novia.
Novia menjawab dengan mengangguk. Kemudian dia keluar dari mobil dan segera masuk ke tempat acara.
Boby hanya bisa menatap punggung Novia sampai akhirnya punggung itu tak terlihat lagi olehnya. Kemudian dia pergi meninggalkan kampung Novia.
" Mbak, kamu kenapa? " tanya Dedi ketika Novia bergabung dengan teman-temannya.
" Nggak pa-pa. "
" Nggak mungkin nggak pa-pa. Pasti ada sesuatu yang terjadi. Aku yakin, kamu sedang ada masalah. " desak Dedi.
Novia hanya diam sambil menunduk.
" Mbak, kita ini sudah seperti saudara. Aku juga sering bilang sama kamu, berbagilah denganku. Jangan terlalu suka menyimpan segala sesuatu sendiri. Kalau otak dan hati kamu sudah tidak kuat menampung, bisa bahaya. "
Novia mengangkat kepalanya dan tersenyum. " Kamu bisa aja."
" Lho, beneran. Ayolah cerita mbak. "
" Aku akan cerita. Tapi bukan sekarang. "
••••
Hari terus berganti. Novia menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya. Untuk dapat melupakan sedikit masalahnya. Dia juga setelah malam itu, tidak pernah bertemu dengan Boby. Walaupun beberapa kali Boby mengiriminya pesan, Novia tidak pernah membalas satupun pesan-pesan itu. Hal ini membuat Boby sedikit gundah.
Dikantor, dia merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ada di ruangannya. Hari ini dia mengirim pesan ke Novia. Hanya sekedar menanyakan kabar. Tapi lagi-lagi tidak ada balasan sama sekali.
Kring....Kring...Kring... ponsel Boby berbunyi. Panggilan masuk. Dia segera mengusap layar hpnya tanpa melihat siapa yang menelepon.
" Halo."
" Ni anak. Sama mamanya nggak ada sopan-sopannya. Salam dulu kek. "
" Mama?" ucap Boby kaget kemudian beranjak dari rebahannya dan duduk.
" Assalamualaikum ma. Mama tumben siang-siang gini telepon?"
" Nggak boleh, mama telepon anaknya?"
" Ya boleh lah mah."
" Mama tu kangen sama kamu. Sudah berapa bulan kamu nggak pulang ke rumah? Kamu nggak kangen sama mama?"
" Kangen lah ma. Tapi kerjaan Boby di sini lagi banyak. Kalau udah agak senggang, Boby janji, Boby akan pulang."
" Mm. Beneran ya?Oh iya, ngomong-ngomong, gimana tugas yang mama kasih? udah ada tanda-tanda mau dapet apa belum?"
" Mama doain aja. Ini lagi proses ma. "
" Proses masih nyari? waktu yang mama kasih tinggal dikit lho ini. "
" Bukan ma. Proses menunggu jawaban. Mama doain aja, dia mau nerima Boby."
" Wah, berarti udah dapet dong. Hebat anak mama. Mama pasti doain. Dia pasti mau nerima anak mama yang super duper ganteng ini. Masak iya ada yang nolak anak gantengnya mama. "
" Dia ini nggak kayak cewek lain ma. Jadi agak susah di deketin."
" Tapi mama yakin. Insyaallah semua berjalan lancar. Cantik nggak Bob?"
" Cantik lah ma. Dia pakai hijab. "
" Waw...Mama jadi penasaran. Terus... terus...dia kayak gimana lagi orangnya?"
" Mama ini. Besok kalau dia fix mau jadi menantu mama, mama lihat sendiri. "
" Oke deh sayang. Mama tungguin saat itu. Ya udah, mama mau lanjutin kerja lagi. Assalamualaikum "
" Waalaikum salam. " panggilan terputus.
Hah. Gue jadi nggak yakin bakalan di terima. Secara, dia kayak menghindar dari gue. Gue chat, sama sekali nggak di bales. Cuman di read. Gue telepon, nggak pernah di angkat. Ya Tuhan...semoga doa mama engkau kabulkan. Batin Boby.
Tak jauh berbeda dengan Boby, yang gundah gulana karena menunggu kepastian dari Novia. Noviapun tak kalah gundahnya. Masalah baru datang lagi ke dalam hidup Novia.
Siang itu, seseorang telah menunggu Novia didepan gerbang sekolah.
" Bu Novia...." panggil Dennis.
Seketika Novia menghentikan motornya.
" Dennis. Ada apa Den?"
" Ibu, bisa bicara sebentar?"
" Ya udah bicara aja. "
" Nggak di sini kali Bu. " jawab Dennis sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Terus, mau bicara dimana?"
" Di restoran yang diperempatan jalan itu ya Bu. "
" Nggak... nggak... apa kata orang kalau lihat guru sama murid makan siang bareng. "
" Ya udah, di taman kota aja kalau gitu. "
" Tambah nggak. Kita masih pakai seragam. "
" Terus dimana dong Bu?"
" Ya udah, disini aja bicaranya." ucap Novia agak sedikit jengkel dengan sikap Dennis. Memang akhir-akhir ini, Novia merasa ada kejanggalan dalam sikap Dennis. Karena itu, sebisa mungkin Novia selalu menghindar. Tapi naas sekali hari ini.
" Nggak mungkin bicara di sini Bu!"
" Bicara di sini, ato nggak sama sekali!" ucap Novia tegas.
Ketika Novia akan menghidupkan mesin motornya, Dennis berucap, " Saya cinta sama ibu."
Seketika Novia merasa tubuhnya menjadi kaku. Kecurigaannya selama ini benar adanya.
****
**bersambung
maaf ya guys, upnya dikit...tapi semoga jalan ceritanya tidak membosankan**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
LO AZA YG GOBLOK.. CURIGA TPI GK PEKA..
2023-10-25
0
Marsha Andini Sasmita
💪💪💪❤️
2022-10-30
0
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
ditembak sama brondong ting ting 🤭😄 nambah beban pikiran aja nih dennis. belum kelar urusan hati ma mantan dan masa depan si boby eh kemuncul sikecubung bau kencur pede nyatain cinta uwuw kali.. nano nano deh si novia 🤩😂😂
2021-12-17
3