" Ton, ntar habis pembukaan acara, boleh aku pamit sebentar?" tanya Novia.
" Mau kemana?" Toni balik bertanya.
" Mau ketemu sama seseorang. Katanya ada hal penting yang mau di bicarakan. Sebelum acara selesai, aku balik lagi kesini. Semua tugasku udah clear semua. "
" Iya, nggak pa-pa. Asal hati-hati. "
Novia menjawab dengan anggukan. Novia segera mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu di sana.
** mas Boby. Insyaallah, nanti malam aku bisa. Tadi udah pamit sama ketuanya. bunyi pesan Novia.
Tak berselang lama, ponselnya berbunyi. Tug... satu pesan di terima.
** Oke. Ntar aku jemput. bunyi balasan dari Boby.
** Tapi setelah acara di buka ya. balas Novia lagi.
** Iya. Mau di jemput jam berapa? tanya Boby.
** Jam setengah tujuh aja. balas Novia.
** 👍. balasan dari Boby.
••••
Petang menjelang. Setelah menunaikan sholat magrib, Novia segera kembali ke tempat acara. Tampak di sana, beberapa tamu undangan dan masyarakat yang lain telah hadir. Beberapa teman Novia juga sudah tampak di sana.
Jam setengah tujuh tepat, acara di mulai. Sang ketua membuka acara.
Di deretan kursi paling belakang, seseorang telah hadir. On time banget. Di minta jemput jam setengah tujuh, jam setengah tujuh tepat sudah ada di lokasi. Siapa lagi kalau bukan Boby.
Karena acara baru di buka, Boby pun menunggu. Dia belum menghubungi Novia. Setelah melihat sang ketua turun dari panggung, Boby segera mengirim pesan.
** Aku udah di lokasi. Kalau kamu udahan, aku tunggu di tenda paling belakang. Isi pesan dari Boby.
Boby mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari keberadaan Novia. Dan yap, dia menemukannya. Terlihat Novia sedang menulis sesuatu di handphonenya.
Tak berselang lama, handphone Boby berbunyi.
Tug... sebuah notifikasi pesan masuk. Dengan segera Boby membukanya.
** Iya mas. Tunggu bentar. isi pesan tersebut.
Setelah membaca pesan itu, dimasukkannya kembali ponselnya ke dalam saku celana. Kemudian dia kembali mengarahkan pandangannya ke Novia. Seseorang duduk di sebelah Novia. Padahal seingat Boby, tadi Novia duduk sendiri di sana.
Boby menyipitkan matanya berusaha melihat siapa yang duduk di sebelah Novia. Itukan anak tokoh masyarakat di kampung ini yang suka sama Novia. Ngapain dia duduk di deket Novia. Pakai ngobrol lagi. Serius amat. batin Boby jengkel.
Tak lama kemudian, Novia mulai beranjak dari duduknya dan melangkah keluar, mencari keberadaan Boby. Boby masih melihat arah pandang dari cowok yang di sebelah Novia tadi.
Ngapain dia masih memandang Novia. Hah... Liat aja ntar..Gue yang bakal dapetin Novia. Bukan lo. Bukan juga orang lain. batin Boby sambil tersenyum tipis.
Langkah Novia sudah semakin dekat dengan Boby. Boby melambaikan tangannya supaya Novia tidak kesusahan menemukan dirinya.
Kemudian Novia segera menghampiri Boby setelah melihat keberadaan Boby.
" Maaf ya mas, nungguin lama. " sapa Novia.
" Nggak pa-pa. Aku juga baru nyampai. Kita berangkat sekarang?"
Novia menjawab dengan anggukan. Kemudian mereka berdua berjalan beriringan keluar dari tenda. Sebelum benar-benar keluar, Boby sempat menoleh ke belakang. Dia menatap mata Toni yang masih tampak menatap ke arah Novia. Tapi kali ini tatapannya agak beda. Ada rasa penasaran di sana. Boby hanya menyeringai melihatnya.
Mereka berdua masuk ke dalam mobil. Boby menyalakan mesin mobil dan mulai menginjak gasnya. Tak berapa lama, mereka telah meninggalkan lapangan dimana acara tadi berada.
Mobil terus berjalan dan berjalan. Hingga sampailah di sebuah restoran terkenal di kota Semarang. Boby mengajak Novia turun dan masuk ke dalam restoran tersebut.
Pelayan datang menghampiri dan mengantar mereka ke tempat yang sebelumnya sudah di booking.
Lampu yang tidak terlalu terang, musik romantis yang bergema membuat suasana menjadi romantis. Ruangan luas, tapi hanya ada sebuah meja dan dua buah kursi.
Novia jadi agak canggung dengan suasana yang tercipta di sana. Candle light dinner. Kayak yang di tivi-tivi aja. Pikir Novia.
Boby mempersilahkan Novia untuk duduk dengan menggeser sedikit kursi untuk Novia. Kemudian dia juga menggeser kursinya sendiri.
Sebenarnya apa sih yang ingin di bicarakan mas Boby. Kok perasaanku jadi nggak enak gini. Batin hati kecil Novia.
" Sebenarnya, apa yang mau mas Boby bicarakan sama aku?"
" Apa yang mau aku omongin ini, berhubungan dengan kita berdua. "
Boby menghela nafas sebentar. Novia masih setia menjadi pendengar.
" Kamu pernah bertanya. Siapa gadis yang aku bilang cocok buat aku. Saat itu, aku jawab kamu. " Boby menghentikan kata-katanya melihat reaksi Novia.
Tampak sedikit perubahan pada raut wajah Novia.
" Sekarang akan aku jawab dengan jujur. Kamu!" lanjut Boby.
" Maksudnya?" Novia masih tampak tidak mengerti arah pembicaraan Boby.
" Aku suka kamu, Novia." ucap Boby tegas.
" Apa??Mas....Mas...ini nggak lucu. Sumpah!"
" Memang nggak lucu. Karena aku tidak sedang bercanda. "
" Mas, mas Boby dulu janji nggak akan becanda kayak dulu lagi kan?" ucap Novia dengan wajah lumayan tegang.
" Iya. Dulu aku janji untuk tidak bercanda. Dan memang aku tidak sedang bercanda. Aku serius, Novia. "
Novia hanya diam. Dia masih cukup terkejut dengan pengakuan Boby.
Bobypun melanjutkan kata-katanya " Aku serius, Novia. Aku suka sama kamu. Aku merasa nyaman dekat kamu. Aku,,,aku ingin melamar kamu. "
Seketika Novia mengangkat wajah yang sedari tadi menunduk untuk menatap Boby.
" Mas, aku....aku nggak tahu harus ngomong apa. " ucap Novia kembali menunduk.
Setelah beberapa saat, dia melanjutkan ucapannya " Mas, kamu bicara seperti ini, pasti karena desakan mamamu. Mas Boby, jangan membuat keputusan dengan terburu-buru. "
" Nggak, Novia. Aku sudah memikirkan hal ini berminggu-minggu. Semenjak aku ketemu kamu pertama kali. Memang benar desakan mama sedikit berpengaruh dengan keputusanku. Tapi itu bukan alasanku untuk melamarmu. Aku melamarmu karena memang aku suka sama kamu. " jelas Boby.
" Suka, sayang, dan cinta itu berbeda mas. Aku juga suka sama kamu. Tapi tidak untuk menikah. Aku suka sama kamu sebagai teman, sahabat, kakak. Mas Boby juga pasti seperti itu. "
" Aku juga mengerti tentang hal ini Nov. Oke, aku jujur sama kamu. Yang aku rasain ke kamu saat ini, mungkin baru tahap suka dan nyaman."
" Orang menikah tidak bisa hanya dengan kata suka mas. Pernikahan tidak akan berhasil tanpa cinta. " potong Novia.
" Aku juga tau itu. Tapi aku yakin dengan hatiku. Tidak akan butuh waktu lama, aku pasti akan mencintaimu. Dan itu tidak akan sulit." jawab Boby meyakinkan.
" Tapi aku tidak bisa seperti itu mas. Aku nggak bisa. "
" Nov, yakinlah padaku. "
" Mas, kita tidak saling mencintai. Kalau kita menikah, akan seperti apa kehidupan pernikahan kita? Tolong, hentikan pemikiran konyolmu ini. " ucap Novia kemudian dia beranjak dari duduknya meninggalkan Boby. Bahkan makanan yang telah tersajipun tidak dia sentuh sama sekali.
" Nov....Novia...." panggil Boby.
****
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
💪💪💪❤️❤️❤️
2022-10-30
1
ꪶꫝNOVI HI
Boby semangat jangan putus asa...
2022-01-17
1
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
novia yg dilamar.. kok aku yg kaget dan dredek ya 🙄😅
2021-12-17
2