" Kalau kamu nanyaknya satu bulan yang lalu, mungkin akan aku jawab...Iya! Tapi kalau sekarang, aku udah nggak yakin kalau aku akan nungguin dia. "
" Tapi bener juga sih mas. Kalau emang yang di tungguin itu nggak jelas, ibarat kita mau jalan itu kita nggak tahu mau ambil arah mana, mending cari yang lain aja. Siapa tahu, jodohnya mas Boby, bukan dia. Kalau emang iya, kan jadinya mas Boby sudah menyia-nyiakan waktu mas Boby untuk meraih kebahagiaan."
" Pinter banget Bu guru yang satu ini kalau ngomong. " kemudian mereka berdua sama-sama tergelak.
" Sekarang yang aku bingungin nih, gimana caranya aku bisa dapet calon istri dalam waktu dekat. Kecuali...." Boby tidak meneruskan omongannya. Dia mulai memperhatikan raut wajah Novia.
" Kecuali apa mas?"
" Kecuali ada orang yang sudah di dekatku, mau aku lamar. "
" Banyak itu mas. Pegawai mas Boby dikantor kan banyak. Tinggal milih. "
" Nggak... nggak.. nggak ada yang cocok. Tapi sebenarnya sih, ada satu orang yang kayaknya cocok. Dia temenku. "
" Oh ya? Tu kan ada. Ya udah, nunggu apa lagi kalau udah ada yang cocok?"
" Mungkin nunggu dianya mau. "
" Belum bilang ke orangnya?"
" Belum. Masih nunggu momen yang pas. "
Novia terlihat manggut-manggut. Pengen rasanya Boby nembak cewek yang ada di depannya sekarang juga. Tapi dia merasa waktuku belum tepat.
" Temen mas di Jakarta yah? "
" Bukan. Dia juga orang sini. Sebenernya, aku juga baru kenal. "
" Siapa sih? Jadi kepo." ucap Novia sambil memperlihatkan gigi putihnya yang berderet rapi.
" Kamu! "
Deg!! suara jantung Novia. Uhuk...Uhuk...Uhuk... Novia tersedak minumannya. Karena saat itu dia lagi menyeruput juice jambunya.
Buru-buru Boby menepuk-nepuk pelan punggung Novia.
" Haisss....Mas Boby kalau becanda jangan kelewatan dong. " protes Novia setelah mengelap bibirnya yang agak belepotan juice jambu karena tersedak tadi.
Aku serius kali Nov. Emang beneran kamu. Kok kamu kayaknya syok gitu. Batin Boby.
" Sorry...Sorry..."
" Jangan di ulangi lagi. Nggak lucu tau. " rajuk Novia sambil memonyongkan bibirnya.
Boby hanya mengangguk.
" Wah, makanan sudah datang. Kita makan siang dulu. " ucap Boby kemudian.
••••
Dua hari kemudian. Malam itu di rumah Boby.
" Bro....bro.... Lo dimana?" teriak Andre. Sudah biasa jika Andre datang ke rumah Boby, dia pasti langsung masuk rumah karena dia pegang kunci duplikat rumah Boby.
Oh iya, sedikit cerita tentang Andre. Andre ini adalah sahabat Boby waktu sekolah menengah. SMP dan SMA selalu bareng. Cuman waktu kuliah, Andre kuliah di Australia, dan Andre kuliah di Jakarta. Ketika Boby ingin membuka usaha di bidang konstruksi, dan waktu itu Andre masih menganggur, Boby menawarkan untuk bekerja sama dia. Dan tentu saja Andre langsung bilang iya.
Tapi Andre tidak mau diajak tinggal bareng Boby. Dia lebih memilih tinggal di apartemen.
Kembali ke rumah Boby.
" Gue di dapur. " jawab Boby sambil berteriak.
Kemudian Andre segera menyusul ke dapur.
" Masak apa lo?"
" Bikin pasta. "
" Bi Susi belum balik? Kok lo masak sendiri. "
" Belum. Katanya anaknya masih belum mau di tinggal. Lo ngapain malem-malem kesini?"
" Oh iya sampai kelupaan." jawab Andre sambil menepuk jidat. Kemudian dia menaruh map yang sedari tadi di bawanya di atas meja makan.
" Apaan itu? "
" Ini,hasil penyelidikan gue. Yang lo mau kemarin. "
" Wizzzzz,,, cepet banget kerja lo. " puji Boby sambil mengacungkan jempol.
Buru-buru Boby membuka map tersebut. Di dalamnya terdapat beberapa lembar kertas dan beberapa lembar foto.
Boby membolak-balik kertas tersebut sambil mengerutkan alisnya.
" Ah, kelamaan. Ekspresi lo kurang dapet. Nggak enak di lihat. Sini, gue jelasin aja. " ucap Andre sambil mengambil kertas dan foto yang ada di tangan Boby.
Andre pun mulai menjelaskan.
" Novia itu dulunya, agak tomboy... waktu sekolah..."
" Udah tau gue kalau itu. Next! " potong Boby.
" Oke... Bapaknya wiraswasta, ibunya cuma ibu rumah tangga. Punya kakak perempuan satu, udah nikah. Sekarang jadi PNS, tinggal di luar kota. Temennya lumayan banyak. Tapi kenapa cowok. "
" Kalau soal itu, gue juga udah tau. Next!" potong Boby kembali. Andre hanya bisa menghela nafas kasar sambil menggosok tengkuknya.
" Mmmm... Kalau gitu langsung ke yang ini aja. " Andre mulai mengambil foto beberapa cowok.
" Ini, namanya Rizal Simantukan, orang Sulawesi. Dia guru di sekolah Novia. Menurut hasil penyelidikan, dia suka sama Novia. Sudah nembak Novia berkali - kali. Dan berkali-kali juga di tolak oleh Novia."
" Hem.. Next !"
Andre menunjukkan foto yang lain. " Ini, namanya Muhammad Sultoni. Dia anak seorang tokoh di kampung Novia. Dia adalah ketua perkumpulan pemuda yang ada di kampung itu. Novia juga ikut perkumpulan itu. Toni ini suka sama Novia sudah semenjak mereka masih kecil. Dulu mereka sekolah dasar, SMP, sama-sama. Dan sekarang karena mereka satu perkumpulan, mereka sering ngadain kegiatan bareng, Otomatis mereka sering ketemu. Tapi sepertinya si Toni ini tidak berani mengungkapkan perasaannya. Jadi masih aman."
Boby manggut-manggut.
" Yang ini namanya Faizal Rohendi. Kalau yang ini, nggak ada yang tahu, dia suka sama Novia apa nggak, tapi yang pasti orang tua si Faizal ini ngebet banget pengen punya mantu Novia. Sudah berkali-kali, ibunya bilang ke ibu Novia untuk menjodohkan mereka. Tapi Novia sepertinya menolak. Faizal ini anak mantan kepala desa di kampung Novia. "
Ternyata bener yang di bilang Novia. Banyak yang antri buat nikahin dia. Batin Boby.
" Lanjut, ini. " Andre menunjukkan sebuah foto lagi.
Melihat foto itu, Boby hampir tertawa. Karena dia tahu siapa itu.
" Kalau bocah yang satu ini, gue tahu. Pernah ketemu sama dia. " ucap Boby sambil geleng-geleng kepala.
" Iya, dia murid Novia yang juga udah lama suka sama Novia. Dan sekarang dia lagi gencar-gencarnya deketin Novia. Karena dia cemburu sama lo."
" Dasar bocah. Kepedean. Emang Novia bakalan mau sama dia. " ucap Boby kembali sambil tersenyum mengejek.
" Satu lagi bro. Ini !" Andre memperlihatkan foto yang terakhir.
" Dia?" agak terkejut Boby melihat gambar yang ada di foto tersebut.
" Kelihatannya, laki-laki ini yang membuat Novia menolak semua laki-laki yang deketin dia. " jelas Andre dengan nada yang lebih serius.
" Maksudnya? Siapa laki-laki ini sebenarnya? " tanya Boby sambil memegang foto itu.
" Dia, namanya Candra Mahendra. Teman sekolah Novia, SMP dan SMA. Menurut informasi yang gue terima, cowok ini mantannya Novia. Pacar terakhir Novia tepatnya. Karena suatu hal, dan entah apa itu, Novia meminta putus setelah tiga bulan mereka berpacaran. Tidak ada yang tau kenapa mereka putus. Padahal Candra ini sangat mencintai Novia. Tapi rupanya Novia menyesali keputusannya. Diapun masih mencintai laki-laki itu, bahkan sampai saat ini. Berkali-kali dia mengajak si Candra balikan, tapi Candra masih belum mengiyakan. Padahal, Candra pun masih sangat mencintai Novia sampai saat ini." jelas Andre panjang lebar.
Boby menghela nafas panjang. Rupanya seperti ini ceritanya. Makanya Novia menghindar ketika gue tanya. Hufftt....
" Sekarang lo jelasin ke gue. Kenapa lo pengen tahu banyak soal Novia. "
Sebelum menjawab, Boby menghela nafas panjang. " Gue mau ngikutin saran lo. Gue mau jadiin Novia calon gue. " kembali Boby mengusap wajahnya kasar.
" Gooooddd....!!! Tapi lo yakin, lo bisa membuka hati lo buat yang lain selain buat Karell?"
" Mungkin bisa kalau itu Novia. Gue ngerasa nyaman kalau sama dia. Tapi gue nggak yakin sekarang. Waktu yang di kasih nyokap tinggal sedikit. Dan menurut hasil penyelidikan lo, ngedeketin Novia bakalan susah. "
" Ya lo coba dulu lah. Lo bilang ke dia kalau lo serius. "
" Hah... entahlah..." Boby menyenderkan kepalanya ke senderan sofa.
" Semangat broooo...Lo pasti bisa. Lo jangan keder dulu. "
Boby tidak merespon ucapan Andre. Dia hanya memejamkan matanya.
Kemudian selang beberapa saat, Andre melanjutkan ucapannya.
" Kalau emang dia belum bisa nerima Lo di hatinya, lo bisa pakai alasan yang lain supaya dia nerima lamaran lo. Lo pasti udah tau kan, kalau tetangga Novia sering mojokin dia. Gimana gimananya, Lo bisa olah sendiri lah. Gue yakin, pasti dia mau nerima lamaran lo. "
Boby masih tetap diam. Masih bergulat dengan pikirannya sendiri.
Dan entah apa maksud ucapan Andre.
*****
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
LO BENAR2 HRS GERCEP,, KLO GK NYESEL LOO
2023-10-25
0
Sulaiman Efendy
YAA AMPUN, SIBELAKANG TONI MSH ADA FAIZAL.
2023-10-25
0
Sulaiman Efendy
TERNYATA SELAIN CHANDRA, RIZAL & DENIS, ADALAGI, SI SULTHONI
2023-10-25
0