15. Kedekatan

" Kalau kamu nanyaknya satu bulan yang lalu, mungkin akan aku jawab...Iya! Tapi kalau sekarang, aku udah nggak yakin kalau aku akan nungguin dia. "

" Tapi bener juga sih mas. Kalau emang yang di tungguin itu nggak jelas, ibarat kita mau jalan itu kita nggak tahu mau ambil arah mana, mending cari yang lain aja. Siapa tahu, jodohnya mas Boby, bukan dia. Kalau emang iya, kan jadinya mas Boby sudah menyia-nyiakan waktu mas Boby untuk meraih kebahagiaan."

" Pinter banget Bu guru yang satu ini kalau ngomong. " kemudian mereka berdua sama-sama tergelak.

" Sekarang yang aku bingungin nih, gimana caranya aku bisa dapet calon istri dalam waktu dekat. Kecuali...." Boby tidak meneruskan omongannya. Dia mulai memperhatikan raut wajah Novia.

" Kecuali apa mas?"

" Kecuali ada orang yang sudah di dekatku, mau aku lamar. "

" Banyak itu mas. Pegawai mas Boby dikantor kan banyak. Tinggal milih. "

" Nggak... nggak.. nggak ada yang cocok. Tapi sebenarnya sih, ada satu orang yang kayaknya cocok. Dia temenku. "

" Oh ya? Tu kan ada. Ya udah, nunggu apa lagi kalau udah ada yang cocok?"

" Mungkin nunggu dianya mau. "

" Belum bilang ke orangnya?"

" Belum. Masih nunggu momen yang pas. "

Novia terlihat manggut-manggut. Pengen rasanya Boby nembak cewek yang ada di depannya sekarang juga. Tapi dia merasa waktuku belum tepat.

" Temen mas di Jakarta yah? "

" Bukan. Dia juga orang sini. Sebenernya, aku juga baru kenal. "

" Siapa sih? Jadi kepo." ucap Novia sambil memperlihatkan gigi putihnya yang berderet rapi.

" Kamu! "

Deg!! suara jantung Novia. Uhuk...Uhuk...Uhuk... Novia tersedak minumannya. Karena saat itu dia lagi menyeruput juice jambunya.

Buru-buru Boby menepuk-nepuk pelan punggung Novia.

" Haisss....Mas Boby kalau becanda jangan kelewatan dong. " protes Novia setelah mengelap bibirnya yang agak belepotan juice jambu karena tersedak tadi.

Aku serius kali Nov. Emang beneran kamu. Kok kamu kayaknya syok gitu. Batin Boby.

" Sorry...Sorry..."

" Jangan di ulangi lagi. Nggak lucu tau. " rajuk Novia sambil memonyongkan bibirnya.

Boby hanya mengangguk.

" Wah, makanan sudah datang. Kita makan siang dulu. " ucap Boby kemudian.

••••

Dua hari kemudian. Malam itu di rumah Boby.

" Bro....bro.... Lo dimana?" teriak Andre. Sudah biasa jika Andre datang ke rumah Boby, dia pasti langsung masuk rumah karena dia pegang kunci duplikat rumah Boby.

Oh iya, sedikit cerita tentang Andre. Andre ini adalah sahabat Boby waktu sekolah menengah. SMP dan SMA selalu bareng. Cuman waktu kuliah, Andre kuliah di Australia, dan Andre kuliah di Jakarta. Ketika Boby ingin membuka usaha di bidang konstruksi, dan waktu itu Andre masih menganggur, Boby menawarkan untuk bekerja sama dia. Dan tentu saja Andre langsung bilang iya.

Tapi Andre tidak mau diajak tinggal bareng Boby. Dia lebih memilih tinggal di apartemen.

Kembali ke rumah Boby.

" Gue di dapur. " jawab Boby sambil berteriak.

Kemudian Andre segera menyusul ke dapur.

" Masak apa lo?"

" Bikin pasta. "

" Bi Susi belum balik? Kok lo masak sendiri. "

" Belum. Katanya anaknya masih belum mau di tinggal. Lo ngapain malem-malem kesini?"

" Oh iya sampai kelupaan." jawab Andre sambil menepuk jidat. Kemudian dia menaruh map yang sedari tadi di bawanya di atas meja makan.

" Apaan itu? "

" Ini,hasil penyelidikan gue. Yang lo mau kemarin. "

" Wizzzzz,,, cepet banget kerja lo. " puji Boby sambil mengacungkan jempol.

Buru-buru Boby membuka map tersebut. Di dalamnya terdapat beberapa lembar kertas dan beberapa lembar foto.

Boby membolak-balik kertas tersebut sambil mengerutkan alisnya.

" Ah, kelamaan. Ekspresi lo kurang dapet. Nggak enak di lihat. Sini, gue jelasin aja. " ucap Andre sambil mengambil kertas dan foto yang ada di tangan Boby.

Andre pun mulai menjelaskan.

" Novia itu dulunya, agak tomboy... waktu sekolah..."

" Udah tau gue kalau itu. Next! " potong Boby.

" Oke... Bapaknya wiraswasta, ibunya cuma ibu rumah tangga. Punya kakak perempuan satu, udah nikah. Sekarang jadi PNS, tinggal di luar kota. Temennya lumayan banyak. Tapi kenapa cowok. "

" Kalau soal itu, gue juga udah tau. Next!" potong Boby kembali. Andre hanya bisa menghela nafas kasar sambil menggosok tengkuknya.

" Mmmm... Kalau gitu langsung ke yang ini aja. " Andre mulai mengambil foto beberapa cowok.

" Ini, namanya Rizal Simantukan, orang Sulawesi. Dia guru di sekolah Novia. Menurut hasil penyelidikan, dia suka sama Novia. Sudah nembak Novia berkali - kali. Dan berkali-kali juga di tolak oleh Novia."

" Hem.. Next !"

Andre menunjukkan foto yang lain. " Ini, namanya Muhammad Sultoni. Dia anak seorang tokoh di kampung Novia. Dia adalah ketua perkumpulan pemuda yang ada di kampung itu. Novia juga ikut perkumpulan itu. Toni ini suka sama Novia sudah semenjak mereka masih kecil. Dulu mereka sekolah dasar, SMP, sama-sama. Dan sekarang karena mereka satu perkumpulan, mereka sering ngadain kegiatan bareng, Otomatis mereka sering ketemu. Tapi sepertinya si Toni ini tidak berani mengungkapkan perasaannya. Jadi masih aman."

Boby manggut-manggut.

" Yang ini namanya Faizal Rohendi. Kalau yang ini, nggak ada yang tahu, dia suka sama Novia apa nggak, tapi yang pasti orang tua si Faizal ini ngebet banget pengen punya mantu Novia. Sudah berkali-kali, ibunya bilang ke ibu Novia untuk menjodohkan mereka. Tapi Novia sepertinya menolak. Faizal ini anak mantan kepala desa di kampung Novia. "

Ternyata bener yang di bilang Novia. Banyak yang antri buat nikahin dia. Batin Boby.

" Lanjut, ini. " Andre menunjukkan sebuah foto lagi.

Melihat foto itu, Boby hampir tertawa. Karena dia tahu siapa itu.

" Kalau bocah yang satu ini, gue tahu. Pernah ketemu sama dia. " ucap Boby sambil geleng-geleng kepala.

" Iya, dia murid Novia yang juga udah lama suka sama Novia. Dan sekarang dia lagi gencar-gencarnya deketin Novia. Karena dia cemburu sama lo."

" Dasar bocah. Kepedean. Emang Novia bakalan mau sama dia. " ucap Boby kembali sambil tersenyum mengejek.

" Satu lagi bro. Ini !" Andre memperlihatkan foto yang terakhir.

" Dia?" agak terkejut Boby melihat gambar yang ada di foto tersebut.

" Kelihatannya, laki-laki ini yang membuat Novia menolak semua laki-laki yang deketin dia. " jelas Andre dengan nada yang lebih serius.

" Maksudnya? Siapa laki-laki ini sebenarnya? " tanya Boby sambil memegang foto itu.

" Dia, namanya Candra Mahendra. Teman sekolah Novia, SMP dan SMA. Menurut informasi yang gue terima, cowok ini mantannya Novia. Pacar terakhir Novia tepatnya. Karena suatu hal, dan entah apa itu, Novia meminta putus setelah tiga bulan mereka berpacaran. Tidak ada yang tau kenapa mereka putus. Padahal Candra ini sangat mencintai Novia. Tapi rupanya Novia menyesali keputusannya. Diapun masih mencintai laki-laki itu, bahkan sampai saat ini. Berkali-kali dia mengajak si Candra balikan, tapi Candra masih belum mengiyakan. Padahal, Candra pun masih sangat mencintai Novia sampai saat ini." jelas Andre panjang lebar.

Boby menghela nafas panjang. Rupanya seperti ini ceritanya. Makanya Novia menghindar ketika gue tanya. Hufftt....

" Sekarang lo jelasin ke gue. Kenapa lo pengen tahu banyak soal Novia. "

Sebelum menjawab, Boby menghela nafas panjang. " Gue mau ngikutin saran lo. Gue mau jadiin Novia calon gue. " kembali Boby mengusap wajahnya kasar.

" Gooooddd....!!! Tapi lo yakin, lo bisa membuka hati lo buat yang lain selain buat Karell?"

" Mungkin bisa kalau itu Novia. Gue ngerasa nyaman kalau sama dia. Tapi gue nggak yakin sekarang. Waktu yang di kasih nyokap tinggal sedikit. Dan menurut hasil penyelidikan lo, ngedeketin Novia bakalan susah. "

" Ya lo coba dulu lah. Lo bilang ke dia kalau lo serius. "

" Hah... entahlah..." Boby menyenderkan kepalanya ke senderan sofa.

" Semangat broooo...Lo pasti bisa. Lo jangan keder dulu. "

Boby tidak merespon ucapan Andre. Dia hanya memejamkan matanya.

Kemudian selang beberapa saat, Andre melanjutkan ucapannya.

" Kalau emang dia belum bisa nerima Lo di hatinya, lo bisa pakai alasan yang lain supaya dia nerima lamaran lo. Lo pasti udah tau kan, kalau tetangga Novia sering mojokin dia. Gimana gimananya, Lo bisa olah sendiri lah. Gue yakin, pasti dia mau nerima lamaran lo. "

Boby masih tetap diam. Masih bergulat dengan pikirannya sendiri.

Dan entah apa maksud ucapan Andre.

*****

bersambung

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LO BENAR2 HRS GERCEP,, KLO GK NYESEL LOO

2023-10-25

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

YAA AMPUN, SIBELAKANG TONI MSH ADA FAIZAL.

2023-10-25

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TERNYATA SELAIN CHANDRA, RIZAL & DENIS, ADALAGI, SI SULTHONI

2023-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Namaku Novia
2 2. Boby Permana
3 3. Visual
4 4. Pertemuan
5 5. Debaran pertama
6 6. Aku Padamu, Bu guru
7 7. Bertemu Lagi
8 8. Gosip
9 9. Sembilan
10 10. Candra Mahendra
11 11. Menunggu pesanmu
12 12. Segala tentang dia
13 13. Perhatian
14 14. Cerita tentangmu
15 15. Kedekatan
16 16. Enam belas
17 17. Pernyataan Suka
18 18. Langsung melamar
19 19. Pernyataan cinta seorang murid
20 20. Kekhawatiran
21 21. Memastikan Kembali
22 22. Kecemasan
23 23. Aku Mau
24 24. Berasa ABG
25 25. Persiapan Lamaran
26 26. Acara Lamaran
27 27. Kegundahan Hati
28 28. Hari Pernikahan
29 29. Malam pengantin
30 30. Maafkan Ibu, Den
31 31. Resepsi Pernikahan
32 32. Masih tetap Berhijab
33 33. Takut Naik Pesawat
34 34. Memasak di Rumah Suami
35 35. Saya Tidak Menggodanya
36 36. Happy Birthday, Istriku
37 37. Jalan-jalan malam
38 38. Kekosongan Candra
39 39. Serba Bisa
40 40. Posesif
41 41. Romantis
42 42. Liburan
43 43. Liburan 2
44 44. Penyesalan Candra
45 45. Tidak Suka Perempuan Seksi
46 46. Takut Kehilanganmu
47 47. Bagaimana Pernikahanmu?
48 48. Rifa dan Remon
49 49. Tanpa kerudung (21+)
50 50. Malam Pertama Yang Tertunda ( 21+ )
51 51. Maaf Tak Menemanimu
52 52. Merindukanku
53 53. Bahagia bertemu
54 54. Perhatian
55 55. Dasar Pengganggu
56 56. Kesibukan
57 57. Aneh
58 58. Nggak Doyan Nasi
59 59. Di tinggal Lagi
60 60. Tidak Enak Badan
61 61. Mungkin Hamil
62 62. Beneran Hamil
63 63. Kamu Sakit?
64 64. Suapan Suami
65 65. Sang Mantan
66 66. Ketemu Mantan
67 67. Aku hamil, mas
68 68. Datang Di waktu yang Tidak Tepat
69 69. Apa Itu Kamu, Mas?
70 70. Pingsan
71 71. Salah Apa Aku?
72 72. Sama sekali tidak khawatir
73 73. Berubah
74 74. Tidak Peduli
75 75. Ke tempat mantan
76 76. Alisy cafe
77 77. Lebih Baik Lepaskan
78 78. Sepupu
79 79. Aku Tidak Bisa Mengajakmu
80 80. Pingsan Lagi
81 81. Membawanya Pergi
82 82. Ingat Anakmu
83 83. Siap Jadi Ayahnya
84 84. Tinggal di Desa
85 85. Pergi
86 86. Maaf Boby
87 87. Dimana Istriku?
88 88. Ke Rumah Mertua
89 89. Mencari
90 90. Tujuh Bulanan
91 91. dijemput mertua
92 92. kamu akan pergi?
93 93. dimana istriku
94 94. miris
95 95. pura-pura tidak tahu
96 96. Kenapa berselingkuh
97 97. mengigau
98 98. lahiran
99 99. butuh darah
100 100. Koma
101 101. bangunlah nak
102 102. Seratus dua
103 103. Seratus tiga
104 104. Seratus empat
105 105. Seratus lima
106 106. Seratus enam
107 107. Seratus tujuh
108 108. Seratus delapan
109 109. Seratus sembilan
110 110. Seratus sepuluh
111 111. Seratus sebelas
112 112. Seratus dua belas
113 113. Seratus tiga belas
114 114. Seratus empat belas
115 115. Seratus lima belas
116 116. Seratus enam belas
117 117. Seratus tujuh belas
118 118. Seratus delapan belas
119 119. Seratus sembilan belas
120 120. Seratus dua puluh
121 121. Seratus dua puluh satu
122 122. Seratus dua puluh dua
123 123. Seratus dua puluh tiga
124 124. Seratus dua puluh empat
125 125. Seratus dua puluh lima
126 126. Seratus dua puluh enam
127 Ke dokter kandungan
128 Takut kamu hamil
129 Selalu romantis
130 Di jodohkan
131 Jodoh Candra
132 Cemburu
133 Ini calonku
134 134. Ayah Candra
135 135. Family Time
136 136. Athar bersama Oma ya
137 137. Persiapan honeymoon
138 138. Bertemu Lee min ho
139 139. Honeymoon yang tertunda
140 140. Ngidam
141 141. Hamil lagi
142 142. Saat Athar di kandunganku
143 143. Mau melahirkan
144 144. Akhir yang bahagia
145 Pengumuman
146 Pengumuman
147 Pengumuman
Episodes

Updated 147 Episodes

1
1. Namaku Novia
2
2. Boby Permana
3
3. Visual
4
4. Pertemuan
5
5. Debaran pertama
6
6. Aku Padamu, Bu guru
7
7. Bertemu Lagi
8
8. Gosip
9
9. Sembilan
10
10. Candra Mahendra
11
11. Menunggu pesanmu
12
12. Segala tentang dia
13
13. Perhatian
14
14. Cerita tentangmu
15
15. Kedekatan
16
16. Enam belas
17
17. Pernyataan Suka
18
18. Langsung melamar
19
19. Pernyataan cinta seorang murid
20
20. Kekhawatiran
21
21. Memastikan Kembali
22
22. Kecemasan
23
23. Aku Mau
24
24. Berasa ABG
25
25. Persiapan Lamaran
26
26. Acara Lamaran
27
27. Kegundahan Hati
28
28. Hari Pernikahan
29
29. Malam pengantin
30
30. Maafkan Ibu, Den
31
31. Resepsi Pernikahan
32
32. Masih tetap Berhijab
33
33. Takut Naik Pesawat
34
34. Memasak di Rumah Suami
35
35. Saya Tidak Menggodanya
36
36. Happy Birthday, Istriku
37
37. Jalan-jalan malam
38
38. Kekosongan Candra
39
39. Serba Bisa
40
40. Posesif
41
41. Romantis
42
42. Liburan
43
43. Liburan 2
44
44. Penyesalan Candra
45
45. Tidak Suka Perempuan Seksi
46
46. Takut Kehilanganmu
47
47. Bagaimana Pernikahanmu?
48
48. Rifa dan Remon
49
49. Tanpa kerudung (21+)
50
50. Malam Pertama Yang Tertunda ( 21+ )
51
51. Maaf Tak Menemanimu
52
52. Merindukanku
53
53. Bahagia bertemu
54
54. Perhatian
55
55. Dasar Pengganggu
56
56. Kesibukan
57
57. Aneh
58
58. Nggak Doyan Nasi
59
59. Di tinggal Lagi
60
60. Tidak Enak Badan
61
61. Mungkin Hamil
62
62. Beneran Hamil
63
63. Kamu Sakit?
64
64. Suapan Suami
65
65. Sang Mantan
66
66. Ketemu Mantan
67
67. Aku hamil, mas
68
68. Datang Di waktu yang Tidak Tepat
69
69. Apa Itu Kamu, Mas?
70
70. Pingsan
71
71. Salah Apa Aku?
72
72. Sama sekali tidak khawatir
73
73. Berubah
74
74. Tidak Peduli
75
75. Ke tempat mantan
76
76. Alisy cafe
77
77. Lebih Baik Lepaskan
78
78. Sepupu
79
79. Aku Tidak Bisa Mengajakmu
80
80. Pingsan Lagi
81
81. Membawanya Pergi
82
82. Ingat Anakmu
83
83. Siap Jadi Ayahnya
84
84. Tinggal di Desa
85
85. Pergi
86
86. Maaf Boby
87
87. Dimana Istriku?
88
88. Ke Rumah Mertua
89
89. Mencari
90
90. Tujuh Bulanan
91
91. dijemput mertua
92
92. kamu akan pergi?
93
93. dimana istriku
94
94. miris
95
95. pura-pura tidak tahu
96
96. Kenapa berselingkuh
97
97. mengigau
98
98. lahiran
99
99. butuh darah
100
100. Koma
101
101. bangunlah nak
102
102. Seratus dua
103
103. Seratus tiga
104
104. Seratus empat
105
105. Seratus lima
106
106. Seratus enam
107
107. Seratus tujuh
108
108. Seratus delapan
109
109. Seratus sembilan
110
110. Seratus sepuluh
111
111. Seratus sebelas
112
112. Seratus dua belas
113
113. Seratus tiga belas
114
114. Seratus empat belas
115
115. Seratus lima belas
116
116. Seratus enam belas
117
117. Seratus tujuh belas
118
118. Seratus delapan belas
119
119. Seratus sembilan belas
120
120. Seratus dua puluh
121
121. Seratus dua puluh satu
122
122. Seratus dua puluh dua
123
123. Seratus dua puluh tiga
124
124. Seratus dua puluh empat
125
125. Seratus dua puluh lima
126
126. Seratus dua puluh enam
127
Ke dokter kandungan
128
Takut kamu hamil
129
Selalu romantis
130
Di jodohkan
131
Jodoh Candra
132
Cemburu
133
Ini calonku
134
134. Ayah Candra
135
135. Family Time
136
136. Athar bersama Oma ya
137
137. Persiapan honeymoon
138
138. Bertemu Lee min ho
139
139. Honeymoon yang tertunda
140
140. Ngidam
141
141. Hamil lagi
142
142. Saat Athar di kandunganku
143
143. Mau melahirkan
144
144. Akhir yang bahagia
145
Pengumuman
146
Pengumuman
147
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!