Disebuah ruangan ber-AC disebuah gedung bertingkat. Seseorang terlihat sedang memijat pelipisnya.
"Aarrgghh.....!" teriaknya.
" Kenapa bro? Lagi kesel sama siapa?" tanya Andre sahabat laki laki yang sedang kesal tadi. Yang sekaligus adalah asisten dan juga merangkap sekretaris nya.
" Lo, kebiasaan! Masuk nggak pakai permisi. Ketok pintu dulu kek!" jawab laki laki itu kaget.
"Sorry...gue tadi udah ketok pintu. Tapi pelan. He..he..he..." jawab Andre sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Lo kenapa sih bob? Kayaknya lagi ada masalah gitu. Kucel banget muka Lo?" tanya Andre kembali.
"Hah..." desah Boby. Ya,laki laki tadi adalah Boby Permana. Dia seorang arsitektur. Dan juga seorang pemilik perusahaan kontraktor yang sudah lumayan besar. Seorang laki-laki berusia 29 tahun. Tinggi, berbadan atletis, berkulit bersih dan putih, dengan potongan rambut pendek. Dan tampan tentunya.
"Biasa... habis ditelfon nyokap." lanjutnya
"Habis ditelfon nyokap kok malah kesel gitu. Bukannya seneng, bahagia..."jawab Andre sambil mendudukkan pantatnya disofa.
"Lo kayak nggak tau nyokap gue aja. Dari waktu ke waktu yang diomongin soal pernikahan aja. Capek gue dengernya." sahut Boby
"Bob, ya udah sepantasnya kali,nyokap lo nyuruh lo secepatnya cari bini. Secara usia lo udah mateng. Penghasilan juga banyak. Apalagi lo kan anak satu-satunya. Ya pastinya nyokap lo pingin liat lo merid. Terus beliau bisa gendong cucu. Emang lo masih mau nungguin cewek lo yang entah dimana sekarang itu?"ucap Andre memberi nasehat. " udah lah bro...lo lepasin aja tuh si Karell. Toh dia juga udah pergi ninggalin elo. Dia lebih memilih karirnya ketimbang jadi istri Lo. Move on dong bro....!"tambah Andre.
"Omongan lo udah kayak omongan emak emak aja." Jawab Boby
" Gue serius kali!" sahut Andre dengan nada agak tinggi karena emosi dibilang kayak emak emak.
"Entahlah bro. Gue juga bingung sama perasaan gue. Susah buat gue ngelepasin Karell. Susah buat ngelupain dia. Gue masih pengin nungguin dia. Gue yakin, dia pasti bakal kembali " timpal Boby sambil menyenderkan kepala di kursi kerjanya.
" Tapi nyokap gue nggak bisa ngertiin perasaan gue. Nyokap..." kata katanya terhenti sesaat. Andre sekarang hanya menjadi pendengar yang baik.
" Nyokap kasih waktu gue tiga bulan buat cari calon istri. Kalau dalam waktu tiga bulan gue belum bawa calon istri ke Jakarta, nyokap bakalan jodohin gue sama anak temen arisannya. Gila nggak sih bro?? Kayak jaman Siti Nurbaya aja pake jodoh jodohin. Gue harus gimana coba??" katanya sambil menjedot jedotkan kepala belakangnya ke senderan kursi kerjanya pelan.
" Ya tinggal lo turutin aja lah. Gampang kan?" Jawab Andre
"Mau bawa calon istri dari mana coba. Keberadaan Karell aja gue nggak tau." ucap Boby pelan seperti tidak punya tenaga.
" Yah...Karell lagi...cari yang lain aja lah bro. Banyak noh cewek diluaran sana yang nggak kalah cantik sama Karell." ucap Andre emosi.
" Lo gila? emanng orang cari istri itu gampang. Prosesnya panjang,Ndre. Harus saling kenal dulu,terus berusaha menumbuhkan rasa cinta. Gue males. Gue males buat jatuh cinta lagi. Males buat memulai yang baru." ucap Boby dengan nada rendah.
" Kalau ada kemauan, itu semua pasti mudah buat dijalani. Atau perlu gue nich yang turun tangan nyariin lo calon? Temen Shinta, banyak yang cantik. Yang nggak kalah sexy sama si Karell."tanggap Andre penuh semangat.
"Ogah gue. Temennya cewek lo kan pada lebay semua. Kayak cewek lo tuh..." sungut Boby sambil memanyunkan bibirnya ke arah Andre. Andre yang mendengarnya pun nggak kalah sebelnya.
"Ah, biarin cewek gue lebay. Yang penting dia nggak ninggalin gue. Dia bahkan nerima lamaran gue" cibir Andre nggak kalah sengit. " Serah elo deh Broo..." tambah Andre dengan nada sebalnya. Lama-lama bicara sama ni anak bikin darah tinggi aja. Batin Andre sambil bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu.
"Eh, mau kemana lo? belum selesai nich gue curhatnya!" panggil Boby sambil beranjak berdiri.
"Males gue ngomong sama lo. Bikin emosi aja. Lagian..Lo juga nggak mau nerima saran gue. Mending gue lanjutin kerjaan gue." jawab Andre sambil membuka pintu dan beranjak keluar, kemudian menutupnya dengan agak keras.
Cklek. Tiba-tiba pintu terbuka lagi dari luar dan membuat yang didalam ruangan terkejut karena lagi asyik dengan lamunannya. Membuat dia terhenyak dari duduknya.
" Apalagi?? Katanya udah males dengerin gue." kata Boby sambil menyandarkan kepalanya kembali ke ujung senderan kursi kerjanya. Dan kembali menutup mata.
" Gara-gara lo curhat, gue jadi keluapaan tujuan gue buat kesini tadi. Besok lo ada jadwal ke SMA Tunas dikota S jam setengah sebelas. Sebelum itu,kita meeting dulu sama bagian perencanaan sebentar." jelas Andre.
"Hem..." jawab Boby tanpa melihat arah lawan bicaranya.
"Jangan lama-lama BT nya. Entar Lo nggak konsen lagi sama kerjaan lo. Tender dari SMA Tunas itu gede nominalnya. Kita harus semaksimal mungkin mengerjakannya. Lo nggak lupa kan, kemarin pak Ahmad minta revisi design yang bagian lantai duanya?"tanya Andre
"Hem..." lagi lagi Boby menjawabnya hanya dengan berdehem.
"Lo dengerin gue ngomong nggak sih?" tanya Andre agak sebal dengan sahabat dan sekaligus bosnya ini.
" Iya..iya..gue denger!" jawab Boby nggak kalah sebal.
" Hah..! Bro,lo mending sekarang pikirin saran gue tadi. Cari istri secepatnya. Biar nyokap lo juga tenang. Lo juga tenang kerjanya. Nggak diuber-uber nyokap lo buat nikah. Oke ga pa - pa kalau lo nggak mau sama temen Shinta. Gue bisa kok nyariin calon buat lo ditempat lain. Tinggal kasih foto lo yang paling keren ke surat kabar,terus gue kasih judul Seorang arsitektur muda yang sukses Boby Permana sedang cari calon istri. Gue yakin, cewek cewek pasti pada berbondong-bondong datang kesini." kekeh Andre panjang lebar sambil menaik turunkan kedua alisnya.
Dan hal itu membuat Boby semakin menggeram menahan emosinya. Dan tiba-tiba klotak... suara bolpoin mengenai pintu ruangan. Ternyata Boby hendak melempar benda itu ke Andre, tapi sayangnya si sahabat yang usil itu sudah menutup pintu dengan segera setelah melihat perubahan raut wajah Bosnya.
Ha...ha...ha... terdengar tawa pecah dari luar ruangan. Siapa lagi kalau bukan si Andre.
Selang beberapa waktu kemudian, terlihat pintu ruangan si Bos terbuka dan setelahnya, muncullah Boby yang nampak keluar ruangan dengan penampilan berantakan. Rambut acak-acakan, lengan kemeja yang tergulung sampai ke siku, dan kemeja bagian bawah yang sudah keluar dari celana.
" Mau kemana bos? Baru jam segini." tanya sang sekretaris sambil melihat jam tangan yang melingkar di tangannya.
"Pulang!"jawab si bos singkat sambil tetap berjalan menuju lift.
" Terus,kerjaan lo gimana?" tanya Andre kembali
Tapi si bos hanya menjawab dengan melambaikan tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Herlina Lina
lanjut thor
2024-07-10
1
Marsha Andini Sasmita
💪🌹
2022-10-29
2
Nurma sari Sari
lupakan yg sdh pergi...
2022-09-24
1