20. Kekhawatiran

Apakah Novia memang sengaja menghindar??

Boby mengirim pesan ke Novia.

** Andre bilang, kamu lagi sakit? Gimana keadaan kamu sekarang? pesan terkirim.

Satu menit...dua menit...lima menit...dua puluh menit... tidak ada tanda-tanda pesannya akan di balas.

Boby beranjak dari duduknya. Dengan langkah lebar, dia keluar dari ruangan. Di luar ruangan, dia bertemu dengan Andre. Ketika Andre bertanya dia akan kemana, dia hanya menjawab dengan lambaian tangan.

Kemanakah Boby akan pergi??

Dia mengambil mobil yang terparkir di halaman depan kantornya. Menyalakan mesinnya, kemudian menginjak gasnya dengan keras. Mobil melaju dengan kecepatan diatas rata-rata.

Sampai di perempatan jalan, dia menghentikan mobilnya untuk membeli sesuatu. Setelah mendapatkan apa yang diinginkannya, dia melanjutkan perjalanannya.

Sampai di depan pekarangan sebuah rumah sederhana namun tampak sejuk dan nyaman untuk di tinggali, dia menghentikan mobilnya. Dia turun dari mobil dan berjalan menuju pintu depan rumah tersebut.

Sesampainya di depan pintu, dia mengetuk pintu sambil mengucapkan salam. Beberapa menit kemudian, seorang wanita setengah baya, keluar dari dalam rumah.

" Mau cari siapa mas?" tanya ibu-ibu itu.

" Maaf Bu, apa Novia ada?" tanya Boby sambil menenteng parcel buah yang dibelinya di jalan tadi.

Ah, ternyata Boby datang ke rumah Novia. Dia sudah tidak sabar dengan ulah Novia yang terlihat sengaja menghindar. Sebenarnya, saat ini dia curiga kalau Novia tidak benar-benar sakit. Makanya dia bergegas ke rumah Novia.

" Mas ini siapa ya?"

" Ah, saya temannya Novia bu."

" Oh, masuk mas kalau begitu. " Bu Arum mempersilahkan Boby masuk dan duduk.

" Terima kasih Bu. "

" Sebentar ya nak, ibu buatkan minum dulu. "

" Ibu...Ibu tidak usah repot-repot. Mending ibu duduk saja di sini. " tolak Boby dan mempersilahkan Bu Arum untuk duduk di sofa sebelahnya duduk.

" Maaf Bu, saya tadi di kasih tahu teman saya, katanya Novia sedang tidak enak badan. Apa benar Bu?"

" Iya nak... Tadi pagi badan Novia panas. Badannya jadi lemes. Jadi hari ini terpaksa dia tidak masuk kerja. Sebentar ya nak. Ibu lihat dulu Novia, Siapa tau dia sudah bangun. Biar ibu kasih tahu kalau ada temannya kesini." Bu Arum beranjak berdiri.

" Tidak usah Bu. Biarkan Novia istirahat saja. Apa Novia sudah diperiksa dokter Bu?"

" Oh tadi sudah diperiksa sama Bu bidan nak. Di sini kalau mau ke dokter jauh. Harus ke kota dulu. Tapi tadi ibu lihat, habis minum obat, panasnya sudah agak turun. Bu bidan tadi bilang kalau Novia cuma kecapekan sama kurang tidur."

" Syukurlah kalau dia sudah baikan Bu."

" Ibu sebenarnya agak khawatir sama anak ibu. Ibu perhatikan, beberapa hari belakangan ini, dia seperti banyak pikiran. Tapi setiap ibu tanya, dia selalu bilang tidak ada apa-apa. Mungkin memang banyak hal yang dia pikirkan, jadi susah tidur kalau malam." cerita Bu Arum. Entah kenapa, Bu Arum merasa bisa cepat akrab dengan Boby.

" Novia itu gadis yang agak tertutup ya Bu?"

" Iya nak. Dia tidak pernah mau berbagi dengan siapapun. Semuanya di pendam sendiri. Dia selalu tampak tegar, ceria di luar. Tapi ibu tahu, banyak masalah yang dia pendam."

Bu Arum menceritakan banyak hal tentang Novia. Boby jadi lebih tahu banyak tentang Novia.

" Kalau begitu, saya permisi dulu Bu. Sudah siang. Salam buat Novia. Semoga dia cepet sembuh. "

" Iya nak... Terima kasih sudah jengukin anak ibu. Pakai bawa oleh-oleh lagi. "

" Iya Bu, sama-sama."

Kemudian Boby beranjak dari duduknya setelah berpamitan. Boby merasa bahagia. Kelihatannya, tidak akan susah untuk menjadi menantu Bu Arum. Iya, yang susah itu jadi suami Novia.

Ibu kembali masuk ke rumah setelah mengantar Boby sampai luar. Ibu mampir menengok Novia, sambil membawa keranjang buah. Terlihat Novia baru bangun.

" Sudah agak enakan nduk?"

" Alhamdulillah, sudah Bu. Sudah nggak sepusing tadi pagi." ucap Novia sambil bersandar di sandaran ranjang.

" Kamu mau makan yang mana ini nduk? Nih, buahnya banyak macamnya. " tanya Bu Arum sambil memperlihatkan isi parcel tadi.

" Parcel dari siapa Bu? Kok gede banget."

" Ini tadi dari temen kamu. Dia kesini mau jengukin kamu. Tapi kamunya masih tidur. Jadinya ya ngobrol sama ibu. Ganteng nduk, orangnya. Mobile bagus tenan. Orangnya juga baik... sopan... Seneng ibu ngobrol sama dia. " ucap Bu Arum panjang lebar.

" Temen Nov yang mana Bu? Perasaan temen Nov wajahnya standar-standar aja. Nggak ada yang seganteng seperti yang ibu ceritain."

" Owalah nduk...nduk...saking asyiknya ngobrol, ibu jadi lupa nanya namanya." jawab Bu Arum seraya menepuk jidatnya pelan.

Novia hanya geleng-geleng kepala.

" Ya uwis...Ini kamu mau makan yang mana? "

Novia menunjuk jeruk dengan jari telunjuknya.

" Ibu kupasin. Kayaknya jeruknya manis ini. "

•••

Malam menjelang. Tubuh Novia sudah agak Segeran. Rasa pusing di kepalanya juga sudah hilang. Selain efek dari obat, mungkin juga karena Novia sudah tidak kurang tidur. Karena seharian ini yang di lakukannya hanyalah tidur, makan, kemudian tidur lagi.

Malam itu Novia mulai berpikir lagi. Tentang hidupnya, tentang masa depannya. Keputusan apa yang harus dia ambil.

Dia merenung. Terus berpikir. Tidak mungkin hidupnya harus seperti ini terus. Dia harus berani mengambil keputusan. Penantiannya untuk sang mantan mungkin harus dia akhiri. Dia harus tetap menjalankan kehidupannya.

Malam itu, dia memutuskan mengikuti saran Dedi. Dia harus menemui Candra. Bertanya sekali lagi. Jika memang disaat terakhir dia bertanya, sang mantan masih tetap dengan jawaban yang sama, maka dia akan merelakan hidupnya hidup tanpa Candra. Dia akan melepas cintanya. Belajar untuk cinta yang baru. Itulah tekad Novia saat ini.

Tidak mungkin dia harus menunggu tanpa kepastian. Dia tidak sanggup hidup dengan cibiran orang-orang. Apalagi dia harus menghadapi si murid yang telah menyatakan cinta terhadapnya. Dia sudah terlanjur mengatakan kalau dia akan menikah. Kalau dia tidak jadi menikah, maka dia yakin, si murid pasti akan terus ngerecoki.

Novia mengambil ponselnya yang ada di tepi ranjang. Mencari nama seseorang. Kemudian mengetik sesuatu di sana.

** Assalamualaikum mas..Maaf, Novia mengganggu.

** Mas, apa besok kita bisa bertemu?

Setelah beberapa menit berlalu, bunyi notifikasi pesan terdengar dari hp Novia.

** Waalaikum salam dik Nov. Ada apa ya dik, kok tiba-tiba mau ketemuan?

Secepat kilat Novia membalas pesan itu.

** Ada yang mau Nov bicarakan sama mas Candra. Penting, mas. Bisa kan?

** Iya dik. Insyaallah. Mau ketemuan dimana?

** Di pemancingan Samudra, gimana mas?

** Iya dik. Boleh. Tapi aku bisanya sore, nggak pa-pa?

** Nggak pa-pa mas. Oke, sampai ketemu di sana besok ya mas. Assalamualaikum.

** Iya. Waalaikum salam.

Ya Allah, semoga besok hamba mendapatkan kabar baik. Amiinn. Doa Novia dalam hati.

Terpopuler

Comments

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

💪❤️❤️❤️

2022-10-30

1

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

kayaknya zonk. candra tetaplah pecundang yg gk berani maju 😏😒

2021-12-17

2

Elok

Elok

ayo

2021-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 1. Namaku Novia
2 2. Boby Permana
3 3. Visual
4 4. Pertemuan
5 5. Debaran pertama
6 6. Aku Padamu, Bu guru
7 7. Bertemu Lagi
8 8. Gosip
9 9. Sembilan
10 10. Candra Mahendra
11 11. Menunggu pesanmu
12 12. Segala tentang dia
13 13. Perhatian
14 14. Cerita tentangmu
15 15. Kedekatan
16 16. Enam belas
17 17. Pernyataan Suka
18 18. Langsung melamar
19 19. Pernyataan cinta seorang murid
20 20. Kekhawatiran
21 21. Memastikan Kembali
22 22. Kecemasan
23 23. Aku Mau
24 24. Berasa ABG
25 25. Persiapan Lamaran
26 26. Acara Lamaran
27 27. Kegundahan Hati
28 28. Hari Pernikahan
29 29. Malam pengantin
30 30. Maafkan Ibu, Den
31 31. Resepsi Pernikahan
32 32. Masih tetap Berhijab
33 33. Takut Naik Pesawat
34 34. Memasak di Rumah Suami
35 35. Saya Tidak Menggodanya
36 36. Happy Birthday, Istriku
37 37. Jalan-jalan malam
38 38. Kekosongan Candra
39 39. Serba Bisa
40 40. Posesif
41 41. Romantis
42 42. Liburan
43 43. Liburan 2
44 44. Penyesalan Candra
45 45. Tidak Suka Perempuan Seksi
46 46. Takut Kehilanganmu
47 47. Bagaimana Pernikahanmu?
48 48. Rifa dan Remon
49 49. Tanpa kerudung (21+)
50 50. Malam Pertama Yang Tertunda ( 21+ )
51 51. Maaf Tak Menemanimu
52 52. Merindukanku
53 53. Bahagia bertemu
54 54. Perhatian
55 55. Dasar Pengganggu
56 56. Kesibukan
57 57. Aneh
58 58. Nggak Doyan Nasi
59 59. Di tinggal Lagi
60 60. Tidak Enak Badan
61 61. Mungkin Hamil
62 62. Beneran Hamil
63 63. Kamu Sakit?
64 64. Suapan Suami
65 65. Sang Mantan
66 66. Ketemu Mantan
67 67. Aku hamil, mas
68 68. Datang Di waktu yang Tidak Tepat
69 69. Apa Itu Kamu, Mas?
70 70. Pingsan
71 71. Salah Apa Aku?
72 72. Sama sekali tidak khawatir
73 73. Berubah
74 74. Tidak Peduli
75 75. Ke tempat mantan
76 76. Alisy cafe
77 77. Lebih Baik Lepaskan
78 78. Sepupu
79 79. Aku Tidak Bisa Mengajakmu
80 80. Pingsan Lagi
81 81. Membawanya Pergi
82 82. Ingat Anakmu
83 83. Siap Jadi Ayahnya
84 84. Tinggal di Desa
85 85. Pergi
86 86. Maaf Boby
87 87. Dimana Istriku?
88 88. Ke Rumah Mertua
89 89. Mencari
90 90. Tujuh Bulanan
91 91. dijemput mertua
92 92. kamu akan pergi?
93 93. dimana istriku
94 94. miris
95 95. pura-pura tidak tahu
96 96. Kenapa berselingkuh
97 97. mengigau
98 98. lahiran
99 99. butuh darah
100 100. Koma
101 101. bangunlah nak
102 102. Seratus dua
103 103. Seratus tiga
104 104. Seratus empat
105 105. Seratus lima
106 106. Seratus enam
107 107. Seratus tujuh
108 108. Seratus delapan
109 109. Seratus sembilan
110 110. Seratus sepuluh
111 111. Seratus sebelas
112 112. Seratus dua belas
113 113. Seratus tiga belas
114 114. Seratus empat belas
115 115. Seratus lima belas
116 116. Seratus enam belas
117 117. Seratus tujuh belas
118 118. Seratus delapan belas
119 119. Seratus sembilan belas
120 120. Seratus dua puluh
121 121. Seratus dua puluh satu
122 122. Seratus dua puluh dua
123 123. Seratus dua puluh tiga
124 124. Seratus dua puluh empat
125 125. Seratus dua puluh lima
126 126. Seratus dua puluh enam
127 Ke dokter kandungan
128 Takut kamu hamil
129 Selalu romantis
130 Di jodohkan
131 Jodoh Candra
132 Cemburu
133 Ini calonku
134 134. Ayah Candra
135 135. Family Time
136 136. Athar bersama Oma ya
137 137. Persiapan honeymoon
138 138. Bertemu Lee min ho
139 139. Honeymoon yang tertunda
140 140. Ngidam
141 141. Hamil lagi
142 142. Saat Athar di kandunganku
143 143. Mau melahirkan
144 144. Akhir yang bahagia
145 Pengumuman
146 Pengumuman
147 Pengumuman
Episodes

Updated 147 Episodes

1
1. Namaku Novia
2
2. Boby Permana
3
3. Visual
4
4. Pertemuan
5
5. Debaran pertama
6
6. Aku Padamu, Bu guru
7
7. Bertemu Lagi
8
8. Gosip
9
9. Sembilan
10
10. Candra Mahendra
11
11. Menunggu pesanmu
12
12. Segala tentang dia
13
13. Perhatian
14
14. Cerita tentangmu
15
15. Kedekatan
16
16. Enam belas
17
17. Pernyataan Suka
18
18. Langsung melamar
19
19. Pernyataan cinta seorang murid
20
20. Kekhawatiran
21
21. Memastikan Kembali
22
22. Kecemasan
23
23. Aku Mau
24
24. Berasa ABG
25
25. Persiapan Lamaran
26
26. Acara Lamaran
27
27. Kegundahan Hati
28
28. Hari Pernikahan
29
29. Malam pengantin
30
30. Maafkan Ibu, Den
31
31. Resepsi Pernikahan
32
32. Masih tetap Berhijab
33
33. Takut Naik Pesawat
34
34. Memasak di Rumah Suami
35
35. Saya Tidak Menggodanya
36
36. Happy Birthday, Istriku
37
37. Jalan-jalan malam
38
38. Kekosongan Candra
39
39. Serba Bisa
40
40. Posesif
41
41. Romantis
42
42. Liburan
43
43. Liburan 2
44
44. Penyesalan Candra
45
45. Tidak Suka Perempuan Seksi
46
46. Takut Kehilanganmu
47
47. Bagaimana Pernikahanmu?
48
48. Rifa dan Remon
49
49. Tanpa kerudung (21+)
50
50. Malam Pertama Yang Tertunda ( 21+ )
51
51. Maaf Tak Menemanimu
52
52. Merindukanku
53
53. Bahagia bertemu
54
54. Perhatian
55
55. Dasar Pengganggu
56
56. Kesibukan
57
57. Aneh
58
58. Nggak Doyan Nasi
59
59. Di tinggal Lagi
60
60. Tidak Enak Badan
61
61. Mungkin Hamil
62
62. Beneran Hamil
63
63. Kamu Sakit?
64
64. Suapan Suami
65
65. Sang Mantan
66
66. Ketemu Mantan
67
67. Aku hamil, mas
68
68. Datang Di waktu yang Tidak Tepat
69
69. Apa Itu Kamu, Mas?
70
70. Pingsan
71
71. Salah Apa Aku?
72
72. Sama sekali tidak khawatir
73
73. Berubah
74
74. Tidak Peduli
75
75. Ke tempat mantan
76
76. Alisy cafe
77
77. Lebih Baik Lepaskan
78
78. Sepupu
79
79. Aku Tidak Bisa Mengajakmu
80
80. Pingsan Lagi
81
81. Membawanya Pergi
82
82. Ingat Anakmu
83
83. Siap Jadi Ayahnya
84
84. Tinggal di Desa
85
85. Pergi
86
86. Maaf Boby
87
87. Dimana Istriku?
88
88. Ke Rumah Mertua
89
89. Mencari
90
90. Tujuh Bulanan
91
91. dijemput mertua
92
92. kamu akan pergi?
93
93. dimana istriku
94
94. miris
95
95. pura-pura tidak tahu
96
96. Kenapa berselingkuh
97
97. mengigau
98
98. lahiran
99
99. butuh darah
100
100. Koma
101
101. bangunlah nak
102
102. Seratus dua
103
103. Seratus tiga
104
104. Seratus empat
105
105. Seratus lima
106
106. Seratus enam
107
107. Seratus tujuh
108
108. Seratus delapan
109
109. Seratus sembilan
110
110. Seratus sepuluh
111
111. Seratus sebelas
112
112. Seratus dua belas
113
113. Seratus tiga belas
114
114. Seratus empat belas
115
115. Seratus lima belas
116
116. Seratus enam belas
117
117. Seratus tujuh belas
118
118. Seratus delapan belas
119
119. Seratus sembilan belas
120
120. Seratus dua puluh
121
121. Seratus dua puluh satu
122
122. Seratus dua puluh dua
123
123. Seratus dua puluh tiga
124
124. Seratus dua puluh empat
125
125. Seratus dua puluh lima
126
126. Seratus dua puluh enam
127
Ke dokter kandungan
128
Takut kamu hamil
129
Selalu romantis
130
Di jodohkan
131
Jodoh Candra
132
Cemburu
133
Ini calonku
134
134. Ayah Candra
135
135. Family Time
136
136. Athar bersama Oma ya
137
137. Persiapan honeymoon
138
138. Bertemu Lee min ho
139
139. Honeymoon yang tertunda
140
140. Ngidam
141
141. Hamil lagi
142
142. Saat Athar di kandunganku
143
143. Mau melahirkan
144
144. Akhir yang bahagia
145
Pengumuman
146
Pengumuman
147
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!