Acara ulang tahun Helen sudah usai, ia sudah tak sabar ingin membuka hadiah dari Marcel.
Didalam kamarnya ia mulai membuka kado ulang tahunnya satu persatu, pertama kali yang ia ambil adalah dua kotak merah kecil dengan hiasan pita di atasnya.
Helen mulai membuka kado dari Marcel
"Sial... lama-lama gue muak pacaran sama Marcel" Helen melempar bola kristal kecil hadiah dari kekasihnya yang menurutnya terlalu kampungan dan tak berharga sama sekali. Padahal menurut Marcel Helen akan menyukai hadiah yang sangat indah darinya itu, didalamnya ada miniatur pasangan sedang berdansa di musim salju dengan diiringi musik mellow yang romantis.
Kemudikan Helen membuka hadiah yang kedua dengan kekesalannya, matanya terbelalak melihat isi dari kotak merah hati yang sudah terbuka di tangannya, suasana hatinya pun berubah menjadi riang kembali
"Bagus banget kalung pemberian dari Rama, ini adalah perhiasan terbaru keluaran dari diamond jewelry. Ternyata Rama lebih menarik daripada Marcel, aku harus bisa manfaatin cowok seperti Rama." ucapnya seraya dengan menyentuh dagunya dengan satu jarinya
Setelah malam ulang tahun itu, Helen mulai berencana untuk menarik perhatian Rama, supaya dia bisa tergoda dan bertekuk lutut mencintainya.
***
Hari ini adalah hari libur akhir tahun, Rama dan kedua sahabatnya sudah bersiap untuk berlibur ke puncak. Tidak lupa mereka juga membawa pasangan masing-masing. Marsel berpasangan dengan Helen. Andre dengan wanita cantik yang baru ia kenal dua Minggu yang lalu. Sedangkan Rama lebih suka menikmati liburannya sendiri karena memang belum mendapatkan wanita yang cocok.
Mereka berlima berangkat ke puncak menggunakan mobil milik Marcel. Setibanya di puncak mereka semua menginap di salah satu villa pribadi milik keluarga Marcel.
"Sayang kamar ini khusus untuk mu beristirahat, aku udah menyuruh pegawai disini untuk mendekor ulang kamar ini. Kamu suka kan sayang?" ucap Marcel menggandeng tangan Helen masuk ke dalam kamar yang ukurannya lumayan besar, hiasan dinding, ranjang serta peralatan lainnya berwarna ungu muda, itu adalah warna kesukaan Helen. "Terimakasih sayang, kamar ini indah banget, pasti aku nyaman dengan liburan kali ini." ucap Helen sambil memeluk tubuh Marcel
Malam telah tiba, langit tampak indah dengan sinar rembulan diselingi cahaya bintang. Angin sepoi-sepoi di puncak gunung, membuat hawa dingin serasa menusuk ke dalam jantung mereka.
Mereka berlima sedang menikmati pesta di halaman villa, hidangan makan malam mereka adalah barbeque bersama sambil minum anggur sampai mabuk.
"Sayang ayo minum lagi?" tutur Marcel berdiri sempoyongan, sepertinya Marcel dan yang lainnya sudah mabuk. Yang masih sadar hanya Helen saja, dia pura- pura minum dan ikut mabuk. Padahal saat Marcel menuangkan anggur digelasnya, ia hanya menyeruput sedikit setelah itu menumpahkannya di tanah tanpa sepengetahuan mereka.
Andre dan wanitanya berangkulan berjalan sempoyongan masuk ke dalam villa, lalu Helen ikut masuk dengan memapah Marcel menuju kamar peristirahatan utama. Helen membaringkan tubuh Marcel telentang di atas ranjang, lalu ia pergi keluar sambil menutup pintu pelan-pelan.
Ia menghampiri Rama yang masih duduk diluar, keadaan Rama saat itu bisa dibilang belum cukup mabuk. Karena ia masih bisa menjawab pertanyaan dari Helen meskipun jawabannya sedikit melantur
"Ram... thanks ya..? hadiah yang kamu berikan saat itu, aku suka banget." Helen duduk disamping Rama seraya berbisik di telinga Rama
"Syukur kalau kamu suka, itu pertama kalinya aku kasih kado buat cewek, aku cuma asal beli aja" ucap Rama setengah sadar
"Ram, sebenarnya aku menyukai mu sejak dulu, tapi aku takut menyakiti hati Marcel" ucapan Helen membuat Rama melotot kearah Helen "Gila kamu" ucap Rama singkat
Helen mulai beraksi dengan rencananya, ia pura-pura menitihkan air matanya di depan Rama, tiba-tiba ia memeluk erat tubuh Rama dari samping. Tanpa menjawab Rama langsung melepaskan pelukannya, tetapi Helen tak mau kalah, tangannya merajuk melingkar di leher Rama, dengan frontal ia mencium bibir Rama. Hawa dingin malam itu membuat Rama tergoda oleh ciuman panas Helen, mereka mulai menikmati ciuman yang lebih dalam lagi. Helen memapah tubuh Rama masuk ke dalam kamar yang sudah disediakan Marcel untuknya.
Mereka melanjutkan ciumannya di atas ranjang, dengan setengah sadar Rama mulai menjamahi tubuh sexi Helen ( ingat ya kak di cerita ini nggak ada adegan hotnya) Setelah selesai dengan adegan panasnya, Rama terlelap dalam tidurnya, sedangkan Helen yang masih belum terlelap, ia mencubit lehernya sampai merah membekas, ia melukai lehernya sendiri supaya terlihat seperti cup_ng yang membekas dari bibir Rama. Setelah itu ia tidur seraya memeluk tubuh Rama tanpa kain yang menempel di tubuh mereka berdua.
Pagi hari Marcel terbangun dari tidurnya, ia mengepakkan tangannya ke sisi tempat tidur, berharap ada Helen yang tidur disampingnya. Karena merasa tak menemukan sosok Helen di sampingnya, ia bergegas mencuci mukanya di kamar mandi lalu pergi menuju kamar Helen.
Betapa terkejutnya saat Marcel membuka kamar yang ditempati Helen, ia mendapati Helen tengah tidur bersama sahabatnya 'Rama'
Tanpa pikir panjang Marcel menghampiri mereka dengan raut wajah yang menyeramkan, wajah marah yang sangat menakutkan, pancaran matanya tajam seperti singa mengaung. Marcel berteriak sambil menarik tangan Rama yang masih tertidur pulas, ia menghajar Rama habis-habisan.
"Brengsek kamu Ram, bisa-bisanya kamu niduri kekasih sahabat mu sendiri." Marcel meluapkan emosinya sejadi-jadinya. Rama tak bisa membalas tonjokan Marcel karena ia memang telah bersalah. "Sorry Cel aku mabuk, please maafin gue Cel" ucap Rama memohon seraya berlutut di hadapan Marcel. Helen yang melihat Rama merendahkan dirinya di depan Marcel, ia langsung mendekati mereka lalu membantu Rama berdiri
"Kamu jangan cuma salahin Rama aja, aku juga salah... aku nggak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku memang mencintai Rama. Aku mau kita putus aja" tutur Helen berlinangan air mata. Entah itu air mata penyesalan atau kebahagiaan, tak ada yang tahu.
Marcel mendorong tubuh Helen dan Rama, lalu pergi meninggalkan mereka dengan perasaan sakit di hatinya. Pagi itu juga ia pulang tanpa sepengetahuan sahabat-sahabatnya.
Sejak kejadian itu Marcel mulai membenci seorang wanita, ia juga sangat membenci sahabatnya yang telah mengkhianatinya. Bahkan ia mengancam Rama "Kalau kamu berani menampakkan wajahmu di hadapan ku lagi, aku tak segan untuk membunuhmu"
itu adalah ucapan terakhir yang dilontarkan Marcel.
Keesokan harinya Marcel memutuskan untuk berhenti kuliah, ia ingin menjauh dari orang yang ia benci. Marcel meneruskan kuliahnya di Inggris, sampai pada akhirnya ia menjadi ketua Mafia yang disegani oleh kalangan Mafia lainya.
Setelah melanglang buana di negeri orang, akhirnya ia pulang ke Indonesia karena ayah tercintanya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ
oh helen ngejebak rama
2021-01-09
0
younghoon wife
dasar cwek matre siHelen
2020-12-29
0
༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊
astagaaa pingin ku cekek mami helen😡😡😡😡😡😡
2020-12-24
0