Pertemuan ke-6

Rara sudah turun di restoran tempat kami bekerja, dan akupun melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit. Jarak dari restoran ke rumah sakit tidaklah jauh, hanya butuh waktu lima menit dengan mengendarai mobil ataupun motor.

Setibanya di rumah sakit, aku langsung menuju ruangan Rama dirawat.

Sebelum aku masuk ke dalam ruangan, aku mengintip Rama dari luar jendela. Mataku celingak-celinguk mencari keberadaan Rama yang tidak ada di dalam ruangan.

Tiba-tiba aku terkejut bukan main, saat ada seseorang yang menepuk pundak ku.

"Mayra... ayo masuk" ucap Rama

Rama berjalan sempoyongan dengan satu tangannya yang masih di gips

"Tuan ngagetin aja, gimana kalau aku jantungan." teriakku kesal

"Maaf...maaf... lagian kenapa kamu cuma berdiri disini, tidak langsung masuk aja." tutur Rama

"Emh... nggak papa kok, aku takut aja pas masuk, eh kamunya lagi tidur. Kan aku nggak mau ngeganggu istirahat tuan. Oya kenapa tuan turun dari tempat tidur, nanti kalau nyonya tau kan aku yang dirahin.

"Aku cuma ngecek aja, kamu sudah sampai apa belum. Kamu jangan panggil aku tuan terus dong, panggil namaku aja bisa kan" pinta Rama

"Baik tuan... eh... Ra...Ma" ucap ku kikuk

"Ya udah yuk masuk, aku ingin makan apel dari suapan tanganmu" pinta Rama lagi, akupun membantu memegang tangan kiri Rama, memapahnya masuk ke dalam.

Setelah itu aku langsung mengupas satu apel lalu menyuapi Rama dengan terpaksa, aku harus sabar dan bertahan sampai Rama sembuh.

"Emh... enak sekali apel dari suapan tangan kamu." ucap Rama mencoba menggoda ku

"Ah.. sakit!" Saat menikmati apelnya, Rama tidak sengaja menggigit ujung jariku waktu aku menyuapinya

"Maaf...maaf" dengan refleks Rama langsung memegang tanganku lalu meniupnya dengan berulang-ulang "Apa masih sakit?" tanya Rama yang masih memegang tangan ku, dia mulai mengusap lembut punggung tangan ku dan menciumnya dengan sangat lama. Aku mencoba melepaskan tapi Rama malah semakin kuat memegang tangan ku.

"Mayra... tolong percayalah padaku, aku tulus ingin dekat dengan mu. Aku tak berniat untuk mempermainkan perasaan mu, tolong beri aku kesempatan untuk lebih mengenal mu." ucapan Rama semakin membuat ku terjebak dengan keadaan ini.

"Aku ijinin kamu dekat dengan ku, tapi sekedar teman aja ya... nggak lebih" jelasku yang tentunya membuat Rama untuk berhenti mengharapkan suatu hubungan yang lebih dalam bersamaku

"Ya nggak papa, asal aku bisa dekat dengan mu. Aku yakin secepatnya kamu akan menerima ku sebagai teman hidupmu." kata Rama yang masih kuat dengan pendiriannya

"Ngarep banget" kataku sambil memegang perutku yang keroncongan

"Kamu laper ya, sebentar aku panggilkan suster untuk membelikan kita makanan." ucap Rama memencet tombol disamping tempat tidurnya lalu ia berbicara dengan salah seorang perawat menggunakan tombol tersebut

Setengah jam kemudian salah seorang perawat datang membawakan 2 kantong plastik makanan dan minuman. Perawat itu meletakkan makanan di meja lalu pamit keluar lagi.

"Kamu mau makan disini apa di sofa?" tanya ku

"Aku mau disofa sambil nonton TV" jawab Rama

Akupun kembali membantu Rama berdiri dan memapahnya ke sofa.

Aku mulai membuka dua kantong plastik tersebut, di dalamnya sudah ada dua kotak nasi Padang kesukaan ku, serta 2 cup jus jambu juga minuman kesukaan ku. Akupun melanjutkan membuka kantong satunya, isinya stik kentang dan juga pie susu kesukaan ku."Kok bisa makanannya kesukaan ku semua, apa mungkin selera Rama sama dengan ku. Ya mungkin kebetulan aja!" gumam ku dalam hati

"Ngapain bengong lagi, buruan dimakan... kasian cacing dalam perutmu dan tersiksa karena kelaparan" goda Rama dengan senyum manisnya

"Aku mau cuci tangan dulu" ucap ku

Setelah mencuci tangan, aku mulai menyantap nasi Padang kesukaan ku, aku makan menggunakan tangan kanan ku, karena makan nasi Padang paling enak dengan menggunakan tangan.

Rama hanya tersenyum melihat diriku yang dengan lahap menyantap makanan

"Kamu kenapa tidak makan?" kataku selesai mengunyah makanan ku

"Aku nungguin kamu selesai makan, setelah itu kamu suapi aku ya?" permintaan Rama memang selalu konyol

"Ya udah kamu tungguin sampe aku kenyang, baru aku akan menyuapimu." ucap ku mengejeknya. "Dasar modus! jelas-jelas yang sakit tangan kirinya, emang tangan kanannya nggak bisa dipake buat makan apa?" Celotehan ku dalam hati

Selesai menyantap nasi Padang, aku minum jus jambu lalu kembali melanjutkan makan camilan stik kentang kesukaan ku. Tiba-tiba aku mendengar suara perut Rama keroncongan, karena kasihan aku langsung mencuci bersih tanganku lalu membuka sekotak nasi padang untuk Rama.

"Aku mau langsung disuapi pake tangan, seperti cara kamu makan tadi." titah Rama saat aku mencoba menyuapinya dengan sendok

"Apa kamu tidak jijik makan dari tanganku langsung. Pake sendok aja ya?" aku mencoba tawar menawar dengannya

"Maaf May... tolong jangan buatku mengulang perkataan ku" ucap Rama dengan wajah seriusnya

Karena sedikit takut, akhirnya aku menyuapi Rama menggunakan tanganku secara langsung. Aku melihat Rama begitu menikmati makanannya "Enak sekali makan dari suapan mu, sepertinya aku akan betah saat makan selalu kamu suapi. Entah kenapa jari jemari mu rasanya sangat manis seperti madu" goda Rama mulai meluncurkan rayuan gombalnya, memang baru pertama kali Rama makan menggunakan suapan tangan secara langsung, apa lagi yang menyuapinya adalah wanita yang yang begitu berarti dalam hidupnya.

"Mulai deh gombalnya, Gombalanmu nggak mempan tau" kataku sambil memberikan suapan yang begitu besar pada Rama

Rama pun membuka mulutnya lebar-lebar, ia kesulitan mengunyah karena suapanku yang sangat besar

Terpopuler

Comments

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

sudah akrab aja nih

2021-01-09

0

⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠

⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠

mau dong di suapin 🤭🤭

2021-01-07

0

BELVA

BELVA

semangat buat bundaa

2020-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Pertemuan ke-2
3 Pertemuan ke-3
4 Pertemuan ke-4
5 Pertemuan ke-5
6 Pertemuan ke-6
7 Kedekatan
8 Makan malam bersama
9 Setahun kebersamaan
10 Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11 Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12 Pertikaian antara Marcel dan Rama
13 Kepulangan Marcel
14 Perhatian Rama pada istrinya
15 Sakit Mayra
16 Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17 Kepulangan Mayra
18 Kelahiran baby boy
19 Sakit Darren Adiguna
20 Rama menjual kebahagiaannya
21 Mayra diculik
22 Kekejaman Marcel
23 Seranjang dengan Marcel
24 Drama antara Mayra dengan Marcel
25 Pekerjaan kotor Marcel
26 Mayra berhasil kabur
27 Ungkapan cinta Marcel
28 Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29 Di gubuk di Desa terpencil
30 Suasana yang begitu menegangkan
31 Pengumuman
32 Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33 Tersadar
34 Kebencian
35 Meminta maaf
36 Pertemuan dengan Darren
37 Penyesalan seorang suami
38 Kebimbangan Mayra
39 Semakin nyaman dengan Marcel
40 Makna Cinta
41 Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42 Markas Besar Marcel
43 Pertikaian dengan pihak berwajib
44 Pulang ke villa
45 Mengobati Luka Marcel
46 Antara kebahagiaan dan kebencian
47 Demi Darren
48 Hidup adalah pilihan
49 Terkejut
50 Pedihnya hati
51 Kediaman keluarga Marcel
52 Pertemuan keluarga
53 Selalu tergoda
54 Tak bisa berjauhan
55 Arti kesetiaan dalam hubungan
56 Tiba di Vietnam
57 Cinta Rara
58 Masalah lagi
59 Kenangan indah yang menyakitkan
60 Meluruskan masalah keluarga
61 Tergoda lagi
62 Mata Tuhan ( eyes of God )
63 Keberhasilan Marcel
64 Kata sandi eye of God
65 Akhir yang indah
66 Kembali ke villa
67 Om tampan yang jahat
68 Kecemburuan
69 Pilihan yang sulit
70 Sakit yang luar biasa
71 Kecelakaan Maut
72 Hidup baru di pulau Dewata
73 kondisi Marcel
74 Harapan untuk menyatukan cinta
75 Pertemuan setelah sekian lama
76 Cinta atau hukuman
77 Rencana Rama dan Mamanya
78 Siksaan vs Cinta
79 Pernikahan yang ke-2
80 Pulang ke rumah
81 Percintaan setelah sekian lama
82 pengumuman
83 Perselisihan Rama dan Helen
84 Berita duka
85 Suasana haru
86 Kebersamaan
87 Bohong tapi bakal jadi surprise
88 Kehidupan yang menyakitkan
89 Rencana Rama
90 Ulang tahun Cella
91 Happy ending
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pertemuan
2
Pertemuan ke-2
3
Pertemuan ke-3
4
Pertemuan ke-4
5
Pertemuan ke-5
6
Pertemuan ke-6
7
Kedekatan
8
Makan malam bersama
9
Setahun kebersamaan
10
Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11
Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12
Pertikaian antara Marcel dan Rama
13
Kepulangan Marcel
14
Perhatian Rama pada istrinya
15
Sakit Mayra
16
Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17
Kepulangan Mayra
18
Kelahiran baby boy
19
Sakit Darren Adiguna
20
Rama menjual kebahagiaannya
21
Mayra diculik
22
Kekejaman Marcel
23
Seranjang dengan Marcel
24
Drama antara Mayra dengan Marcel
25
Pekerjaan kotor Marcel
26
Mayra berhasil kabur
27
Ungkapan cinta Marcel
28
Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29
Di gubuk di Desa terpencil
30
Suasana yang begitu menegangkan
31
Pengumuman
32
Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33
Tersadar
34
Kebencian
35
Meminta maaf
36
Pertemuan dengan Darren
37
Penyesalan seorang suami
38
Kebimbangan Mayra
39
Semakin nyaman dengan Marcel
40
Makna Cinta
41
Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42
Markas Besar Marcel
43
Pertikaian dengan pihak berwajib
44
Pulang ke villa
45
Mengobati Luka Marcel
46
Antara kebahagiaan dan kebencian
47
Demi Darren
48
Hidup adalah pilihan
49
Terkejut
50
Pedihnya hati
51
Kediaman keluarga Marcel
52
Pertemuan keluarga
53
Selalu tergoda
54
Tak bisa berjauhan
55
Arti kesetiaan dalam hubungan
56
Tiba di Vietnam
57
Cinta Rara
58
Masalah lagi
59
Kenangan indah yang menyakitkan
60
Meluruskan masalah keluarga
61
Tergoda lagi
62
Mata Tuhan ( eyes of God )
63
Keberhasilan Marcel
64
Kata sandi eye of God
65
Akhir yang indah
66
Kembali ke villa
67
Om tampan yang jahat
68
Kecemburuan
69
Pilihan yang sulit
70
Sakit yang luar biasa
71
Kecelakaan Maut
72
Hidup baru di pulau Dewata
73
kondisi Marcel
74
Harapan untuk menyatukan cinta
75
Pertemuan setelah sekian lama
76
Cinta atau hukuman
77
Rencana Rama dan Mamanya
78
Siksaan vs Cinta
79
Pernikahan yang ke-2
80
Pulang ke rumah
81
Percintaan setelah sekian lama
82
pengumuman
83
Perselisihan Rama dan Helen
84
Berita duka
85
Suasana haru
86
Kebersamaan
87
Bohong tapi bakal jadi surprise
88
Kehidupan yang menyakitkan
89
Rencana Rama
90
Ulang tahun Cella
91
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!