Pertemuan ke-5

mentari pagi hari ini tengah memancarkan sinar hangatnya, suara kendaraan bermotor kini mulai berlalu lalang memadati Kota.

Seperti biasa aktivitas pagi ku disibukkan dengan persiapan berangkat ke kampus,

"Mey liat pita rambut ku yang warna ungu nggak? liat sabukku juga nggak" tanya Rara yang masih sibuk mondar-mandir mencari barang yang mau dipakai hari ini

"Pusing aku Ra, tiap pagi tanya barang inilah itulah, ceroboh banget kamu jadi cewek." meskipun sambil ngomel-ngomel, aku tetap saja membantu Rara mencari barangnya

"Nih sabukmu...! aku menemukan sabuk Rara di kolong almari, gadis ini memang terlalu ceroboh dan kekanak-kanakan. tetapi meskipun begitu dia sangat peduli dan menyayangiku seperti saudarinya sendiri

"Pake nih pita punya ku, buruan Ra.. aku nggak mau dihukum lagi sama dosen galak yang super duper nyebelin itu." aku memaksa Rara untuk buru-buru berangkat

Setelah selesai kami berdua pun keluar kamar barengan, di depan kamar kost sudah ada mobil hitam yang kemarin menjemput ku

"Mari nona silahkan masuk, saya disuruh tuan muda untuk mengantarkan nona kemanapun nona ingin pergi" kata pak supir yang kemarin

Rara terlihat aneh saat memandang ku, semalam aku memang belum sempat bercerita padanya tentang masalah ini

"Buruan naik, ntar aku ceritain di jalan." ucap ku sambil menarik tangan Rara masuk ke dalam mobil

"Langsung ke kampus saja ya pak?" pinta ku pada pak supir

"Buruan ceritain, apa yang terjadi kemarin?" tanya Rara begitu penasaran, ia mengarahkan pandangannya kepada ku dengan memposisikan tubuhnya saling berhadapan dengan ku.

Akhirnya aku mulai menceritakan semuanya pada Rara, Rara tampak tenang dan tersenyum saat mendengar cerita ku.

"terus gimana dong Ra? aku nggak mungkin dekat dengan Rama, secara dia lelaki dari kalangan atas, sedangkan aku cuma gadis biasa."

"Dasar gadis bodoh, sudah tau ini rejeki... eh masih aja sok-sok an menolak. Kalau aku jadi kamu, aku langsung terima dia, kalau perlu langsung aku minta dia nikahin aku. Uh... pasti jadi istri orang kaya itu menyenangkan" ucap Rara dengan expresinya seperti tokoh yang ia ceritakan

"Hust emangnya aku cewek apaan, aku nggak mau dikira cewek gampangan yang cuma mikirin duit mulu, ya meskipun sekarang ini kita lagi butuh duit, tapi nggak seharusnya kita manfaatin keadaan buat ego kita... iya kan!" perkataan ku membuat Rara terbangun dari khayalannya

"Iya juga sih, mungkin Rama benar, sebaiknya kalian melakukan pendekatan dulu aja. Ntar kalo cocok ya jadian, kalau nggak cocok ya berteman saja." tumben otak Rara lagi encer, aku pun menganggukkan kepalaku mengenai pendapat Rara

"Oya maaf ya pak kalau kita berisik banget. Ngomong-ngomong nama bapak siapa, biar enak gitu manggilnya." tanya ku pada pak supir

"Panggil saja saya Pak Ino non." jawab pak supir

"Sudah sampai non, saya akan menunggu nona di seberang sana. Ini nomer saya non, kalau ada apa-apa non bisa menghubungi saya." ucap pak supir sambil memberikan selembar kertas kecil yang berisi nomor ponselnya

"Baik pak, kalau gitu kita masuk kelas dulu. Terimakasih ya pak Ino." ucap ku lalu kita berdua masuk ke dalam kelas

"Kemarin aku udah ijinin kamu ke dosen Mia dengan alasan kamu menolong korban kecelakaan ke rumah sakit. Sepertinya dosen Mia nggak marah sama kamu, soalnya kemaren dia cuma mengangguk aja, nggak ngomel-ngomel seperti biasanya" terang Rara

"Ya mudah-mudahan aja dosen galak itu berubah jadi ibu peri yang baik hati...Hua..haha...!"

"Ngayal kamu Mey... lama-lama kamu ketularan aku suka berkhayal... Haha.. hahaha..." kita berdua bercanda tawa bersama sambil berjalan menuju kelas

Hari ini kita tidak terlambat karena kita tidak naik bus seperti biasanya, meskipun berangkat pagi tetap saja telat karena supir busnya sering berhenti saat ada penumpang yang mau naik.

Dosen Mia sudah datang membawa tumpukan buku ditangannya

"Hari ini tugas kalian mencari berita yang ada di kehidupan nyata kalian, lalu kalian rangkum menjadi cerpen sastra ataupun novel. Kalian punya waktu satu bulan untuk menyelesaikan tugas ini.

Sekarang kalian pelajari Nitisastro jilid 1" titah dosen Mia dengan nada tegasnya

"Uh... capek banget tiap hari nulis melulu, terus sekarang dapat tugas yang lebih berat lagi. Emang nggak bisa apa nulis novel dari imajinasi kita, kan susah kalau nulis pengalaman dari kisah nyata seseorang." rengek Rara setelah usai kelas'

"Sudah jangan lemes gitu, Ayo pulang... laper nih." ajak ku

"Bukanya kamu harus ke rumah sakit ngerawat tuan muda Rama" kata Rara mengingatkan ku yang hampir saja lupa dengan kesepakatanku dengan Rama

"Ya udah kalo gitu kita barengan aja, kan searah sama tempat kerja kita." ajak ku kembali

Terpopuler

Comments

IntanhayadiPutri

IntanhayadiPutri

Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku

TERJEBAK PERNIKAHAN SMA

makasih 🙏🙏

2021-01-13

0

⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠

⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠

semangat nulis thor

2021-01-07

0

SandraLexa

SandraLexa

lanjut thor

2021-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Pertemuan ke-2
3 Pertemuan ke-3
4 Pertemuan ke-4
5 Pertemuan ke-5
6 Pertemuan ke-6
7 Kedekatan
8 Makan malam bersama
9 Setahun kebersamaan
10 Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11 Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12 Pertikaian antara Marcel dan Rama
13 Kepulangan Marcel
14 Perhatian Rama pada istrinya
15 Sakit Mayra
16 Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17 Kepulangan Mayra
18 Kelahiran baby boy
19 Sakit Darren Adiguna
20 Rama menjual kebahagiaannya
21 Mayra diculik
22 Kekejaman Marcel
23 Seranjang dengan Marcel
24 Drama antara Mayra dengan Marcel
25 Pekerjaan kotor Marcel
26 Mayra berhasil kabur
27 Ungkapan cinta Marcel
28 Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29 Di gubuk di Desa terpencil
30 Suasana yang begitu menegangkan
31 Pengumuman
32 Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33 Tersadar
34 Kebencian
35 Meminta maaf
36 Pertemuan dengan Darren
37 Penyesalan seorang suami
38 Kebimbangan Mayra
39 Semakin nyaman dengan Marcel
40 Makna Cinta
41 Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42 Markas Besar Marcel
43 Pertikaian dengan pihak berwajib
44 Pulang ke villa
45 Mengobati Luka Marcel
46 Antara kebahagiaan dan kebencian
47 Demi Darren
48 Hidup adalah pilihan
49 Terkejut
50 Pedihnya hati
51 Kediaman keluarga Marcel
52 Pertemuan keluarga
53 Selalu tergoda
54 Tak bisa berjauhan
55 Arti kesetiaan dalam hubungan
56 Tiba di Vietnam
57 Cinta Rara
58 Masalah lagi
59 Kenangan indah yang menyakitkan
60 Meluruskan masalah keluarga
61 Tergoda lagi
62 Mata Tuhan ( eyes of God )
63 Keberhasilan Marcel
64 Kata sandi eye of God
65 Akhir yang indah
66 Kembali ke villa
67 Om tampan yang jahat
68 Kecemburuan
69 Pilihan yang sulit
70 Sakit yang luar biasa
71 Kecelakaan Maut
72 Hidup baru di pulau Dewata
73 kondisi Marcel
74 Harapan untuk menyatukan cinta
75 Pertemuan setelah sekian lama
76 Cinta atau hukuman
77 Rencana Rama dan Mamanya
78 Siksaan vs Cinta
79 Pernikahan yang ke-2
80 Pulang ke rumah
81 Percintaan setelah sekian lama
82 pengumuman
83 Perselisihan Rama dan Helen
84 Berita duka
85 Suasana haru
86 Kebersamaan
87 Bohong tapi bakal jadi surprise
88 Kehidupan yang menyakitkan
89 Rencana Rama
90 Ulang tahun Cella
91 Happy ending
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pertemuan
2
Pertemuan ke-2
3
Pertemuan ke-3
4
Pertemuan ke-4
5
Pertemuan ke-5
6
Pertemuan ke-6
7
Kedekatan
8
Makan malam bersama
9
Setahun kebersamaan
10
Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11
Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12
Pertikaian antara Marcel dan Rama
13
Kepulangan Marcel
14
Perhatian Rama pada istrinya
15
Sakit Mayra
16
Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17
Kepulangan Mayra
18
Kelahiran baby boy
19
Sakit Darren Adiguna
20
Rama menjual kebahagiaannya
21
Mayra diculik
22
Kekejaman Marcel
23
Seranjang dengan Marcel
24
Drama antara Mayra dengan Marcel
25
Pekerjaan kotor Marcel
26
Mayra berhasil kabur
27
Ungkapan cinta Marcel
28
Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29
Di gubuk di Desa terpencil
30
Suasana yang begitu menegangkan
31
Pengumuman
32
Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33
Tersadar
34
Kebencian
35
Meminta maaf
36
Pertemuan dengan Darren
37
Penyesalan seorang suami
38
Kebimbangan Mayra
39
Semakin nyaman dengan Marcel
40
Makna Cinta
41
Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42
Markas Besar Marcel
43
Pertikaian dengan pihak berwajib
44
Pulang ke villa
45
Mengobati Luka Marcel
46
Antara kebahagiaan dan kebencian
47
Demi Darren
48
Hidup adalah pilihan
49
Terkejut
50
Pedihnya hati
51
Kediaman keluarga Marcel
52
Pertemuan keluarga
53
Selalu tergoda
54
Tak bisa berjauhan
55
Arti kesetiaan dalam hubungan
56
Tiba di Vietnam
57
Cinta Rara
58
Masalah lagi
59
Kenangan indah yang menyakitkan
60
Meluruskan masalah keluarga
61
Tergoda lagi
62
Mata Tuhan ( eyes of God )
63
Keberhasilan Marcel
64
Kata sandi eye of God
65
Akhir yang indah
66
Kembali ke villa
67
Om tampan yang jahat
68
Kecemburuan
69
Pilihan yang sulit
70
Sakit yang luar biasa
71
Kecelakaan Maut
72
Hidup baru di pulau Dewata
73
kondisi Marcel
74
Harapan untuk menyatukan cinta
75
Pertemuan setelah sekian lama
76
Cinta atau hukuman
77
Rencana Rama dan Mamanya
78
Siksaan vs Cinta
79
Pernikahan yang ke-2
80
Pulang ke rumah
81
Percintaan setelah sekian lama
82
pengumuman
83
Perselisihan Rama dan Helen
84
Berita duka
85
Suasana haru
86
Kebersamaan
87
Bohong tapi bakal jadi surprise
88
Kehidupan yang menyakitkan
89
Rencana Rama
90
Ulang tahun Cella
91
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!