Pertemuan ke-4

Muka Rama tampak pucat sayu, setelah mendengar semua ucapan ku.

Aku melihat matanya yang hitam dan bening, tampak berkaca-kaca

"Kenapa kamu bicara seperti itu, tolong Mayra jangan berfikir seperti itu, aku benar benar tulus dari lubuk hatiku, kalau aku ingin lebih dekat dengan mu." ucap Rama disertai anggukan mamanya "Ya... Mayra, Tante akan bahagia kalau kamu bisa menerima Rama apa adanya." Entah angin apa? tiba-tiba sosok wanita paruh baya yang tadi terlihat sombong dan sadis,kini bisa berbicara selembut itu.

"Maksudnya terima apa adanya gimana nyonya? jelas-jelas aku dan Rama baru dua kali ini bertemu, kenapa bisa dia langsung suka sama aku." ucap ku dengan wajah serius

Seketika Mama Rama menarik tangan ku keluar dari ruangan perawatan, kakiku melangkah gemetar saat melihat Mama Rama wajahnya kembali seperti tadi waktu pertama kali melihat ku.

"Kamu sudah kuberi hati, masih saja sok sombong. Sudah enak ku jodohkan dengan putraku, apa mau ku lempar ke laut untuk santapan hiu." ancam Mama Indah

Entah ancaman macam apa ini, orang yang bermartabat seperti nyonya Adiguna ini, bisa mengancam anak ingusan seperti ku. Aku hanya diam saja, tak merespon kata-kataku.

"Kenapa kamu masih diam saja, apa kamu mau membuat kesepakatan dengan ku. Kalau kamu mau menerima putra ku, aku akan memberikan sejumlah uang dan apartemen untuk mu. Apa kamu bersedia?" Mama Rama mencoba untuk bernegosiasi dengan ku, yang tak sengaja Rama telah berdiri menguping di belakang kami.

"Mama apa-apaan sih, Mayra itu bukan gadis matre mah. Please Mama jangan ikut campur masalah perasaan Rama, biar Rama sendiri yang berusaha untuk meyakinkan Mayra kalau Rama benar-bebar tulus mencintainya." Tutur Rama dengan emosionalnya

"Baiklah sayang, tapi ingat kalau sampai kamu mengecewakan perasaan anak Tante, aku akan buat perhitungan dengan mu. Apa kamu mengerti?" bentak Mama Rama yang membuat ku kaget, dengan refleks Aku langsung menganggukkan kepalaku "Baik nyonya"

"Cepat kamu bantu Rama masuk, apa matamu rabun. Putraku harus banyak istirahat biar cepat pulih, ini akan menjadi tanggung jawab mu merawat putraku sampai dia sembuh" titah Mama Rama

Dan tanpa pikir panjang karena ketakutan, aku kembali mengiyakan perintah Mama Rama.

"Mari saya antar masuk tuan?" ucap ku sambil memapah Rama masuk lalu berbaring di tempat tidurnya

Mama Rama langsung pergi saat melihat skenario yang ku permainan.

Di perjalanan pulang, Mama Rama tampak senyum-senyum sendiri "Lucu sekali expresi Mayra, Hemh... tampaknya dia wanita lugu dan baik. Dia sangat cocok menjadi mantuku."

pekik Mama Rama

Rama memang bertutur kata halus dan lembut tak seperti mamanya. Mungkin ia mewarisinya dari sifat papanya, tuan Adiguna.

"Mayra aku lapar, apa kamu bisa menyuapiku?" pinta Rama

Permintaan Rama membuat ku canggung

"Baik tuan" aku langsung mengambil satu mangkuk bubur ayam yang berada di atas meja. "Hak...?" aku ikut-ikutan membuka mulutku saat menginstruksikan menyuapi Rama. Sedangkan Rama hanya tersenyum melihat kesongonganku sambil menikmati makanannya.

Setelah selesai makan, aku langsung memberikan segelas air putih untuk Rama, tak lupa aku juga mengusap bibir Rama dengan tisu, itu hanya sekedar untuk membersihkan sisi bibirnya yang terlihat basah oleh air, aku tak ada niat untuk menggodanya sama sekali.

"Maaf tuan Rama, aku harus pulang sekarang?"

"Terimakasih Mayra, mulai besok supir ku akan menjemput mu, dan mengantarkan mu kesini." terang Rama yang mengagetkan ku lagi

"Apa? maaf aku nggak bisa tuan, pagi aku harus kuliah, pulang kuliah aku harus bekerja sampai malam, jadi maaf sepertinya aku tak bisa merawat mu setiap hari." jelas ku

"Kamu cukup kuliah saja, setelah selesai kuliah supirku akan mengantarkan mu kesini. Nanti biar aku yang urus izin cuti untuk pekerjaan mu." perintah Rama

"Ya..ya...ya... apa sih yang bisa dia lakukan, secara keluarganya orang yang berpengaruh di kota ini. Ya udah lah, pasrah saja... ketimbang dapat masalah lagi." pekikku dalam hati

"Ya sudah tuan, aku akan membantu mu sampai tuan sembuh, setelahnya aku tak mau berurusan dengan tuan lagi." terangku mencoba mengutarakan ketidak nyamanan ku padanya, sebenarnya aku takut kalau terlalu dekat dengan lelaki ini, aku akan terjebak dalam masalah perasaan dengannya. Aku juga tak mau dianggap playgirl setelah putus dengan Putra, belum ada satu bulan aku sudah dekat dengan lelaki lain.

"Kamu tidak usah bengong seperti itu, aku setuju dengan permintaan mu." ujar Rama yang membuatku bisa bernafas dengan tenang.

"Ok.... kalau gitu aku permisi dulu" aku berlalu meninggalkan ruangan Rama. Didepan rumah sakit, pak supir yang tadi mengantarkan ku kesini, dia sudah menunggu ku untuk mengantarku kembali ke kost'an

Sesampainya di rumah, aku langsung mandi dan berganti pakaian dengan pakaian tidur.

Ini masih jam 7 malam, sedangkan Rara pulang kerja pukul 08.30 malam. Jadi aku berencana untuk memasak nasi goreng Jawa kesukaan Rara.

Setelah selesai memasak, aku menyiapkan sepiring nasi goreng untuk Rara yang ku taruh di meja makan, setelah itu aku bergegas untuk tidur dikamar.

Terpopuler

Comments

Rosnawati Hamid

Rosnawati Hamid

the power of Mak Mak.. MMx ramah

2021-02-11

0

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

lanjut

2021-01-09

0

⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠

⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠

mulai suka

2021-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Pertemuan ke-2
3 Pertemuan ke-3
4 Pertemuan ke-4
5 Pertemuan ke-5
6 Pertemuan ke-6
7 Kedekatan
8 Makan malam bersama
9 Setahun kebersamaan
10 Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11 Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12 Pertikaian antara Marcel dan Rama
13 Kepulangan Marcel
14 Perhatian Rama pada istrinya
15 Sakit Mayra
16 Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17 Kepulangan Mayra
18 Kelahiran baby boy
19 Sakit Darren Adiguna
20 Rama menjual kebahagiaannya
21 Mayra diculik
22 Kekejaman Marcel
23 Seranjang dengan Marcel
24 Drama antara Mayra dengan Marcel
25 Pekerjaan kotor Marcel
26 Mayra berhasil kabur
27 Ungkapan cinta Marcel
28 Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29 Di gubuk di Desa terpencil
30 Suasana yang begitu menegangkan
31 Pengumuman
32 Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33 Tersadar
34 Kebencian
35 Meminta maaf
36 Pertemuan dengan Darren
37 Penyesalan seorang suami
38 Kebimbangan Mayra
39 Semakin nyaman dengan Marcel
40 Makna Cinta
41 Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42 Markas Besar Marcel
43 Pertikaian dengan pihak berwajib
44 Pulang ke villa
45 Mengobati Luka Marcel
46 Antara kebahagiaan dan kebencian
47 Demi Darren
48 Hidup adalah pilihan
49 Terkejut
50 Pedihnya hati
51 Kediaman keluarga Marcel
52 Pertemuan keluarga
53 Selalu tergoda
54 Tak bisa berjauhan
55 Arti kesetiaan dalam hubungan
56 Tiba di Vietnam
57 Cinta Rara
58 Masalah lagi
59 Kenangan indah yang menyakitkan
60 Meluruskan masalah keluarga
61 Tergoda lagi
62 Mata Tuhan ( eyes of God )
63 Keberhasilan Marcel
64 Kata sandi eye of God
65 Akhir yang indah
66 Kembali ke villa
67 Om tampan yang jahat
68 Kecemburuan
69 Pilihan yang sulit
70 Sakit yang luar biasa
71 Kecelakaan Maut
72 Hidup baru di pulau Dewata
73 kondisi Marcel
74 Harapan untuk menyatukan cinta
75 Pertemuan setelah sekian lama
76 Cinta atau hukuman
77 Rencana Rama dan Mamanya
78 Siksaan vs Cinta
79 Pernikahan yang ke-2
80 Pulang ke rumah
81 Percintaan setelah sekian lama
82 pengumuman
83 Perselisihan Rama dan Helen
84 Berita duka
85 Suasana haru
86 Kebersamaan
87 Bohong tapi bakal jadi surprise
88 Kehidupan yang menyakitkan
89 Rencana Rama
90 Ulang tahun Cella
91 Happy ending
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pertemuan
2
Pertemuan ke-2
3
Pertemuan ke-3
4
Pertemuan ke-4
5
Pertemuan ke-5
6
Pertemuan ke-6
7
Kedekatan
8
Makan malam bersama
9
Setahun kebersamaan
10
Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11
Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12
Pertikaian antara Marcel dan Rama
13
Kepulangan Marcel
14
Perhatian Rama pada istrinya
15
Sakit Mayra
16
Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17
Kepulangan Mayra
18
Kelahiran baby boy
19
Sakit Darren Adiguna
20
Rama menjual kebahagiaannya
21
Mayra diculik
22
Kekejaman Marcel
23
Seranjang dengan Marcel
24
Drama antara Mayra dengan Marcel
25
Pekerjaan kotor Marcel
26
Mayra berhasil kabur
27
Ungkapan cinta Marcel
28
Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29
Di gubuk di Desa terpencil
30
Suasana yang begitu menegangkan
31
Pengumuman
32
Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33
Tersadar
34
Kebencian
35
Meminta maaf
36
Pertemuan dengan Darren
37
Penyesalan seorang suami
38
Kebimbangan Mayra
39
Semakin nyaman dengan Marcel
40
Makna Cinta
41
Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42
Markas Besar Marcel
43
Pertikaian dengan pihak berwajib
44
Pulang ke villa
45
Mengobati Luka Marcel
46
Antara kebahagiaan dan kebencian
47
Demi Darren
48
Hidup adalah pilihan
49
Terkejut
50
Pedihnya hati
51
Kediaman keluarga Marcel
52
Pertemuan keluarga
53
Selalu tergoda
54
Tak bisa berjauhan
55
Arti kesetiaan dalam hubungan
56
Tiba di Vietnam
57
Cinta Rara
58
Masalah lagi
59
Kenangan indah yang menyakitkan
60
Meluruskan masalah keluarga
61
Tergoda lagi
62
Mata Tuhan ( eyes of God )
63
Keberhasilan Marcel
64
Kata sandi eye of God
65
Akhir yang indah
66
Kembali ke villa
67
Om tampan yang jahat
68
Kecemburuan
69
Pilihan yang sulit
70
Sakit yang luar biasa
71
Kecelakaan Maut
72
Hidup baru di pulau Dewata
73
kondisi Marcel
74
Harapan untuk menyatukan cinta
75
Pertemuan setelah sekian lama
76
Cinta atau hukuman
77
Rencana Rama dan Mamanya
78
Siksaan vs Cinta
79
Pernikahan yang ke-2
80
Pulang ke rumah
81
Percintaan setelah sekian lama
82
pengumuman
83
Perselisihan Rama dan Helen
84
Berita duka
85
Suasana haru
86
Kebersamaan
87
Bohong tapi bakal jadi surprise
88
Kehidupan yang menyakitkan
89
Rencana Rama
90
Ulang tahun Cella
91
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!