Muka Rama tampak pucat sayu, setelah mendengar semua ucapan ku.
Aku melihat matanya yang hitam dan bening, tampak berkaca-kaca
"Kenapa kamu bicara seperti itu, tolong Mayra jangan berfikir seperti itu, aku benar benar tulus dari lubuk hatiku, kalau aku ingin lebih dekat dengan mu." ucap Rama disertai anggukan mamanya "Ya... Mayra, Tante akan bahagia kalau kamu bisa menerima Rama apa adanya." Entah angin apa? tiba-tiba sosok wanita paruh baya yang tadi terlihat sombong dan sadis,kini bisa berbicara selembut itu.
"Maksudnya terima apa adanya gimana nyonya? jelas-jelas aku dan Rama baru dua kali ini bertemu, kenapa bisa dia langsung suka sama aku." ucap ku dengan wajah serius
Seketika Mama Rama menarik tangan ku keluar dari ruangan perawatan, kakiku melangkah gemetar saat melihat Mama Rama wajahnya kembali seperti tadi waktu pertama kali melihat ku.
"Kamu sudah kuberi hati, masih saja sok sombong. Sudah enak ku jodohkan dengan putraku, apa mau ku lempar ke laut untuk santapan hiu." ancam Mama Indah
Entah ancaman macam apa ini, orang yang bermartabat seperti nyonya Adiguna ini, bisa mengancam anak ingusan seperti ku. Aku hanya diam saja, tak merespon kata-kataku.
"Kenapa kamu masih diam saja, apa kamu mau membuat kesepakatan dengan ku. Kalau kamu mau menerima putra ku, aku akan memberikan sejumlah uang dan apartemen untuk mu. Apa kamu bersedia?" Mama Rama mencoba untuk bernegosiasi dengan ku, yang tak sengaja Rama telah berdiri menguping di belakang kami.
"Mama apa-apaan sih, Mayra itu bukan gadis matre mah. Please Mama jangan ikut campur masalah perasaan Rama, biar Rama sendiri yang berusaha untuk meyakinkan Mayra kalau Rama benar-bebar tulus mencintainya." Tutur Rama dengan emosionalnya
"Baiklah sayang, tapi ingat kalau sampai kamu mengecewakan perasaan anak Tante, aku akan buat perhitungan dengan mu. Apa kamu mengerti?" bentak Mama Rama yang membuat ku kaget, dengan refleks Aku langsung menganggukkan kepalaku "Baik nyonya"
"Cepat kamu bantu Rama masuk, apa matamu rabun. Putraku harus banyak istirahat biar cepat pulih, ini akan menjadi tanggung jawab mu merawat putraku sampai dia sembuh" titah Mama Rama
Dan tanpa pikir panjang karena ketakutan, aku kembali mengiyakan perintah Mama Rama.
"Mari saya antar masuk tuan?" ucap ku sambil memapah Rama masuk lalu berbaring di tempat tidurnya
Mama Rama langsung pergi saat melihat skenario yang ku permainan.
Di perjalanan pulang, Mama Rama tampak senyum-senyum sendiri "Lucu sekali expresi Mayra, Hemh... tampaknya dia wanita lugu dan baik. Dia sangat cocok menjadi mantuku."
pekik Mama Rama
Rama memang bertutur kata halus dan lembut tak seperti mamanya. Mungkin ia mewarisinya dari sifat papanya, tuan Adiguna.
"Mayra aku lapar, apa kamu bisa menyuapiku?" pinta Rama
Permintaan Rama membuat ku canggung
"Baik tuan" aku langsung mengambil satu mangkuk bubur ayam yang berada di atas meja. "Hak...?" aku ikut-ikutan membuka mulutku saat menginstruksikan menyuapi Rama. Sedangkan Rama hanya tersenyum melihat kesongonganku sambil menikmati makanannya.
Setelah selesai makan, aku langsung memberikan segelas air putih untuk Rama, tak lupa aku juga mengusap bibir Rama dengan tisu, itu hanya sekedar untuk membersihkan sisi bibirnya yang terlihat basah oleh air, aku tak ada niat untuk menggodanya sama sekali.
"Maaf tuan Rama, aku harus pulang sekarang?"
"Terimakasih Mayra, mulai besok supir ku akan menjemput mu, dan mengantarkan mu kesini." terang Rama yang mengagetkan ku lagi
"Apa? maaf aku nggak bisa tuan, pagi aku harus kuliah, pulang kuliah aku harus bekerja sampai malam, jadi maaf sepertinya aku tak bisa merawat mu setiap hari." jelas ku
"Kamu cukup kuliah saja, setelah selesai kuliah supirku akan mengantarkan mu kesini. Nanti biar aku yang urus izin cuti untuk pekerjaan mu." perintah Rama
"Ya..ya...ya... apa sih yang bisa dia lakukan, secara keluarganya orang yang berpengaruh di kota ini. Ya udah lah, pasrah saja... ketimbang dapat masalah lagi." pekikku dalam hati
"Ya sudah tuan, aku akan membantu mu sampai tuan sembuh, setelahnya aku tak mau berurusan dengan tuan lagi." terangku mencoba mengutarakan ketidak nyamanan ku padanya, sebenarnya aku takut kalau terlalu dekat dengan lelaki ini, aku akan terjebak dalam masalah perasaan dengannya. Aku juga tak mau dianggap playgirl setelah putus dengan Putra, belum ada satu bulan aku sudah dekat dengan lelaki lain.
"Kamu tidak usah bengong seperti itu, aku setuju dengan permintaan mu." ujar Rama yang membuatku bisa bernafas dengan tenang.
"Ok.... kalau gitu aku permisi dulu" aku berlalu meninggalkan ruangan Rama. Didepan rumah sakit, pak supir yang tadi mengantarkan ku kesini, dia sudah menunggu ku untuk mengantarku kembali ke kost'an
Sesampainya di rumah, aku langsung mandi dan berganti pakaian dengan pakaian tidur.
Ini masih jam 7 malam, sedangkan Rara pulang kerja pukul 08.30 malam. Jadi aku berencana untuk memasak nasi goreng Jawa kesukaan Rara.
Setelah selesai memasak, aku menyiapkan sepiring nasi goreng untuk Rara yang ku taruh di meja makan, setelah itu aku bergegas untuk tidur dikamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Rosnawati Hamid
the power of Mak Mak.. MMx ramah
2021-02-11
0
🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ
lanjut
2021-01-09
0
⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠
mulai suka
2021-01-07
0