Pernikahan sakral Rama dan Mayra

Ini adalah hari pernikahan ku dengan Rama. Rasanya masih seperti mimpi, andai aku masih punya orang tua lengkap seperti keluarga Rama, pasti hari ini kebahagiaan ku akan lengkap, tapi aku yakin Ayah sudah tenang disana, dan beliau pasti bisa melihat ku sekarang, semoga ayah memberikan restu untuk pernikahan ku.

Terdengar suara seorang berjalan ke ruanganku, ada dua orang wanita cantik yang datang membawa gaun pengantin dan alat makeup, mereka berdua menyuruhku memakai gaun putih tersebut, setelah itu mereka mulai merias wajah ku dan rambut ku. Aku hanya duduk diam menatap wajah ku di pantulan cermin, rasanya aku ingin menangis saja "Mbak sudah cantik, jangan sampai nangis Lo ya, ntar riasanya jadi jelek." ucap wanita cantik itu saat melihat mataku yang berkaca-kaca

Mama Rama datang ke ruangan ku untuk melihat kesiapan ku." Apa kamu udah siap May?" tanya Mama Rama berdiri tepat disamping tempat dudukku

"Aku takut Mah, aku gugup banget" jawabku sedikit gemetar

*Sejak Rama memberitahu orang tuanya tentang keputusannya untuk menikahi, om dan Tante Adiguna menyuruh ku memanggil mereka Mama dan Papa*

"Jangan gugup May, Mama dulu waktu nikah sama Papa juga gitu, tapi Omanya Rama yang selalu nguatin Mama sampai Mama Benar-benar siap. Sekarang Mama ada disini untuk nguatin kamu, percayalah semua orang selalu menyayangi mu apa adanya, yakinlah kalau Tuhan akan memperlancar perikanan ini." terang Mama Rama kata-katanya memang menyejukkan dan membuat hati ku sedikit rileks

"May ayo turun" ajak Rara yang tiba-tiba datang. Hari ini Rara mendampingi ku sebagai pengiring pengantin, karena memang aku yang memintanya.

Aku melangkah kan kakiku keluar, kedua tangan ku memegang bunga simbol pernikahan lalu salah seorang perias menutup wajah ku dengan veil yang menghiasi kepala ku. Rara dan Mama Rama, mereka berdua mengiringiku berjalan sambil memegang lenganku menuju ke halaman rumah, acara pernikahan kami memang diadakan dihalaman rumah dengan konsep dan dekorasi yang sederhana, acara kami cuma dihadiri oleh beberapa teman kampusku dan juga pihak keluarga Rama, serta rekan bisnis Rama

Kali ini aku berdiri tepat di samping Rama, aku melirik ke arah Rama, dia sangat tampan dengan setelan tuxedo berwarna putih.

Inilah waktu yang paling menegangkan saat kami berdua saling mengucapkan janji suci pernikahan di depan pendeta, Jamaat dan keluarga

Rama memulai mengucapkan janji suci pernikahan

...***Saya Rama Adiguna menerima engkau Mayra Pricilia menjadi istri saya...

Saya berjanji untuk setia dan mencintaimu dalam suka maupun duka, dalam untung maupun malang, dalam sehat maupun sakit.

Saya mengasihi dan mengabdikan hidup saya sempanjang hidup saya sampai maut memisahkan kita.

Saya Mayra Pricilia menerima engkau

Rama Adiguna sebagai suami

Saya berjanji akan setia melayani dan mengasihi engkau

dalam keadaan suka maupun duka, sehat maupun sakit.

Saya ingin mencintai dan menghormati engkau seumur hidup sampai maut memisahkan***.

Pengucapan janji suci pernikahan berjalan dengan khidmat, Rama mencium kening ku lalu kami saling menyematkan cincin di jari manis masing-masing, Rama memegang daguku ia mencium bibirku, seketika suara gemuruh tepuk tangan terdengar di telinga kami. Akhirnya aku dan Rama sudah sah menjadi pasangan suami istri.

Acara selanjutnya adalah acara yang ditunggu oleh beberapa teman wanita kami berdua, ternyata Rara juga ikut andil untuk menangkap bunga yang akan kulempar.

Mereka semua sudah berkumpul dibelakang ku, terdengar suara hitungan sampai tiga, aku pun melempar bunga di tanganku dengan menghadap ke belakang. Saat aku membalikkan badan, aku melihat Rara dengan expresi kecewanya, bibirnya manyun dan dan pipinya terangkat keatas, aku yakin Rara berharap bisa menangkap bunga yang kulempar, tetapi Tuhan berkehendak lain. Yang mendapat bunga dari ku adalah teman Rama yang aku tak tahu siapa namanya.

Setelah itu Rara datang pada ku dan mengucapkan selamat

"Selamat ya Mey, aku doakan kalian bahagia dan langgeng sampai kakek nenek."

"Makasih Rara ku sayang" aku memeluk tubuh mungil sahabatku

"Harusnya kamu' tadi lempar bunganya pas didepan ku, biar aku bisa tangkep dan cepat nyusulin kamu May." bisik Rara saat aku memeluknya

"Maaf ya sayang, soalnya aku nggak bisa liat kamu pas berbalik badan. hehehe"

"Sayang kamu kok panggil Rara dengan sebutan sayang... aku aja nggak pernah kamu panggil sayang!" ucap Rama kesal

"Jangan cemberut gitu dong suamiku tersayang, mulai hari aku panggil suamiku dengan sebutan sayang aja, biar kamu tahu kalau aku emang benar-bebar sayang sama kamu." aku menggoda Rama dengan memeluk pinggangnya didepan Rara

"Kalian bikin aku iri aja, aku mau pergi aja dari pada cuma jadi obat nyamuk." Rara melangkahkan kakinya ke arah tempat katering yang ada di halaman golf.

Rama kembali tersenyum kearah ku

"Sayang i love u, aku ingin segera punya anak dari kamu"

"Sayang acara pernikahan kita aja belum selesai loh, masak udah ngomongin anak sih." godaku malu-malu mencubit pinggang Rama

"Sayang ayo aku kenalin ke sahabat ku, dia khusus datang dari Amrik untuk menghadiri pesta pernikahan kita" ajak Rama

"Thanks ya Ndre udah jauh-jauh datang ke acara ku. Kanalin nih Mayra istri ku." ucap Rama memeluk sambil menepuk punggung sahabatnya

"Hi aku Andre"

"Hi juga aku Mayra. Ya udah kalian ngobrol aja dulu, aku mau gabung sama Mama"

aku bergegas menjauh, aku yakin mereka berdua sudah lama tidak bertemu jadi aku ingin memberi ruang untuk mereka saling ngobrol

"Gimana kabar mu Ndre? kangen banget gue." tanya Rama kembali menepuk punggung sahabatnya

"Baik gue Ram, oh ya gimana hubungan mu sama Marcel, apa dia udah maafin kamu? Sebenarnya aku sering telfonan ma dia, tapi kamu sendiri kan siapa Marcel, aku nggak berani nyinggung masalah kalian berdua." tanya Andre

"Ya gitu deh Ndre, aku terakhir ketemu dia pas party di bar 2 tahun lalu, kan kamu juga ada waktu itu. Sejak dia mengancam ku waktu itu, aku nggak berani lagi buat nemuin dia" jelas Rama

"Oya berapa hari kamu di Indonesia?" tanya Rama

"Mungkin satu bulan, sambil ngrayain valentine di sini, ya siapa tau bisa dapet gebetan baru... hehehe

"Loe emang nggak pernah berubah Ndre, suka banget mainin cewe, terus kapan dong loe mau nikah kaya gue"

"Nggak tahu, mungkin sampai gue puas mainin banyak cewek. Kalau udah bosan, gue baru mau nikah sama cewek baik-baik " jelas Andre

"Gimana bisa dapet cewek baik-baik, kalau hidupmu kamu habiskan di bar dan berfoya-foya"

"Sejak kapan loe insaf Ram? apa karena kecelakaan itu?" tanya Andre

"Mungkin iya, sejak saat itu aku udah menambatkan pelabuhan terakhir ku untuk Mayra. Karena wanita itu, aku sadar kalau kita harus menghargai hidup kita yang sudah dianugerahkan oleh Tuhan. Jadi jangan sia-siakan hidupmu dengan hal yang menyakiti orang lain." jelas Rama panjang lebar

"Selamat Ram, elo udah jadi lelaki beruntung bisa dapetin istri yang bisa nuntun loe kejalan yang benar. Aku ikut bahagia dengernya." Kata Andre mengucapkan selamat pada Rama, ia senang melihat perubahan besar pada diri sahabatnya itu

Terpopuler

Comments

⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠

⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠

rara masih jomblo ma andre aja 🤭🤭

2021-01-08

0

OthoR⃟_Sii_Tomboi💯W⃠

OthoR⃟_Sii_Tomboi💯W⃠

apa si andre suka sama mayra?🤔🤔🤔

2020-12-18

0

younghoon wife

younghoon wife

iiish iish Andre minta di sunat nih...mamih aku mampir lg Baca ulang biar inget ceritanya

2020-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Pertemuan ke-2
3 Pertemuan ke-3
4 Pertemuan ke-4
5 Pertemuan ke-5
6 Pertemuan ke-6
7 Kedekatan
8 Makan malam bersama
9 Setahun kebersamaan
10 Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11 Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12 Pertikaian antara Marcel dan Rama
13 Kepulangan Marcel
14 Perhatian Rama pada istrinya
15 Sakit Mayra
16 Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17 Kepulangan Mayra
18 Kelahiran baby boy
19 Sakit Darren Adiguna
20 Rama menjual kebahagiaannya
21 Mayra diculik
22 Kekejaman Marcel
23 Seranjang dengan Marcel
24 Drama antara Mayra dengan Marcel
25 Pekerjaan kotor Marcel
26 Mayra berhasil kabur
27 Ungkapan cinta Marcel
28 Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29 Di gubuk di Desa terpencil
30 Suasana yang begitu menegangkan
31 Pengumuman
32 Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33 Tersadar
34 Kebencian
35 Meminta maaf
36 Pertemuan dengan Darren
37 Penyesalan seorang suami
38 Kebimbangan Mayra
39 Semakin nyaman dengan Marcel
40 Makna Cinta
41 Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42 Markas Besar Marcel
43 Pertikaian dengan pihak berwajib
44 Pulang ke villa
45 Mengobati Luka Marcel
46 Antara kebahagiaan dan kebencian
47 Demi Darren
48 Hidup adalah pilihan
49 Terkejut
50 Pedihnya hati
51 Kediaman keluarga Marcel
52 Pertemuan keluarga
53 Selalu tergoda
54 Tak bisa berjauhan
55 Arti kesetiaan dalam hubungan
56 Tiba di Vietnam
57 Cinta Rara
58 Masalah lagi
59 Kenangan indah yang menyakitkan
60 Meluruskan masalah keluarga
61 Tergoda lagi
62 Mata Tuhan ( eyes of God )
63 Keberhasilan Marcel
64 Kata sandi eye of God
65 Akhir yang indah
66 Kembali ke villa
67 Om tampan yang jahat
68 Kecemburuan
69 Pilihan yang sulit
70 Sakit yang luar biasa
71 Kecelakaan Maut
72 Hidup baru di pulau Dewata
73 kondisi Marcel
74 Harapan untuk menyatukan cinta
75 Pertemuan setelah sekian lama
76 Cinta atau hukuman
77 Rencana Rama dan Mamanya
78 Siksaan vs Cinta
79 Pernikahan yang ke-2
80 Pulang ke rumah
81 Percintaan setelah sekian lama
82 pengumuman
83 Perselisihan Rama dan Helen
84 Berita duka
85 Suasana haru
86 Kebersamaan
87 Bohong tapi bakal jadi surprise
88 Kehidupan yang menyakitkan
89 Rencana Rama
90 Ulang tahun Cella
91 Happy ending
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pertemuan
2
Pertemuan ke-2
3
Pertemuan ke-3
4
Pertemuan ke-4
5
Pertemuan ke-5
6
Pertemuan ke-6
7
Kedekatan
8
Makan malam bersama
9
Setahun kebersamaan
10
Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11
Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12
Pertikaian antara Marcel dan Rama
13
Kepulangan Marcel
14
Perhatian Rama pada istrinya
15
Sakit Mayra
16
Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17
Kepulangan Mayra
18
Kelahiran baby boy
19
Sakit Darren Adiguna
20
Rama menjual kebahagiaannya
21
Mayra diculik
22
Kekejaman Marcel
23
Seranjang dengan Marcel
24
Drama antara Mayra dengan Marcel
25
Pekerjaan kotor Marcel
26
Mayra berhasil kabur
27
Ungkapan cinta Marcel
28
Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29
Di gubuk di Desa terpencil
30
Suasana yang begitu menegangkan
31
Pengumuman
32
Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33
Tersadar
34
Kebencian
35
Meminta maaf
36
Pertemuan dengan Darren
37
Penyesalan seorang suami
38
Kebimbangan Mayra
39
Semakin nyaman dengan Marcel
40
Makna Cinta
41
Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42
Markas Besar Marcel
43
Pertikaian dengan pihak berwajib
44
Pulang ke villa
45
Mengobati Luka Marcel
46
Antara kebahagiaan dan kebencian
47
Demi Darren
48
Hidup adalah pilihan
49
Terkejut
50
Pedihnya hati
51
Kediaman keluarga Marcel
52
Pertemuan keluarga
53
Selalu tergoda
54
Tak bisa berjauhan
55
Arti kesetiaan dalam hubungan
56
Tiba di Vietnam
57
Cinta Rara
58
Masalah lagi
59
Kenangan indah yang menyakitkan
60
Meluruskan masalah keluarga
61
Tergoda lagi
62
Mata Tuhan ( eyes of God )
63
Keberhasilan Marcel
64
Kata sandi eye of God
65
Akhir yang indah
66
Kembali ke villa
67
Om tampan yang jahat
68
Kecemburuan
69
Pilihan yang sulit
70
Sakit yang luar biasa
71
Kecelakaan Maut
72
Hidup baru di pulau Dewata
73
kondisi Marcel
74
Harapan untuk menyatukan cinta
75
Pertemuan setelah sekian lama
76
Cinta atau hukuman
77
Rencana Rama dan Mamanya
78
Siksaan vs Cinta
79
Pernikahan yang ke-2
80
Pulang ke rumah
81
Percintaan setelah sekian lama
82
pengumuman
83
Perselisihan Rama dan Helen
84
Berita duka
85
Suasana haru
86
Kebersamaan
87
Bohong tapi bakal jadi surprise
88
Kehidupan yang menyakitkan
89
Rencana Rama
90
Ulang tahun Cella
91
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!