Pertemuan ke-2

"Aduh gimana nih, bajuku penuh dengan bercak darah. Kalau aku tak masuk kelas sastra hari ini, pasti lusa aku dihukum.

Udahlah biarin dihukum, dari pada masuk kelas dengan pakaian kotor seperti ini" aku duduk di taxi sambil berbicara sendiri seperti orang bodoh. Kemudian aku mengambil handphone ku untuk mengirim pesan pada Rara kalau aku hari ini tak bisa ikut kelas sastra.

Setibanya di kost'an, aku membayar taksi dengan jumlah yang cukup banyak. Dua ratus ribu hanya untuk membayar taksi dari rumah sakit ke kost'an, padahal uang segitu sudah cukup untuk transportasi ku ke kampus plus uang untuk jajan.

"Uangku tinggal seratus ribu saja, padahal gajianku kan masih sepuluh hari lagi, terus untuk 1 Minggu ke depan gimana dong? masak aku harus bon ke bos lagi." gumam ku sambil membuka pintu kamar kost.

Segera aku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, rasa nyeri di tangan ku sudah mulai bereaksi, tangan ku juga terlihat membiru dan membengkak. Setelah selesai mandi, aku segera merebus air, untuk menghangatkan tanganku yang membengkak akibat jarum suntik. Rasa nyeri itu perlahan lahan mulai hilang, aku merebahkan tubuh ku ke atas tempat tidur. Hari ini benar-benar hari yang paling melelahkan.

Keesokan harinya di rumah sakit

Mama Rama berteriak mencari dokter saat melihat anak semata wayangnya telah sadar dari pingsannya.

"Ma... mana gadis itu? aku mau bertemu dengannya Ma!" kata Rama saat matanya mencari-cari sosok wanita yang ia pegang selama tak sadarkan diri. Selama pingsan ia bisa merasakan tangan hangat yang menguatkan dirinya untuk berjuang melawan maut.

Dokter yang datang segera memeriksa keadaan Rama "Tenangkan diri anda tuan, anda masih lemah" dokter mencoba menenangkan Rama yang berusaha bangun dari tempat tidurnya

"Tenang sayang, kamu jangan banyak bergerak, nanti punggung mu terluka lagi.

Katakan pelan-pelan pada Mama, siapa wanita yang kamu maksud, apa itu Helen? Mama akan segera menghubunginya supaya dia bisa datang menjenguk mu." ucap Mamanya terlihat khawatir dengan keadaan anaknya

"Bu... bukan mah, wanita yang aku pegang sejak kecelakaan itu terjadi, aku ingin bertemu dengannya Mah." ucap Rama terbata

"Maksud tuan, wanita cantik teman anda yang mengantarkan anda kesini serta mendonorkan darahnya untuk Anda." kata dokter teringat dengan wanita cantik yang mengaku teman pasien

"Ia dokter, dimana dia?" tanya Rama sedikit tegang saat mendengar penuturan dokter

"Dia sudah pergi tuan, mungkin anda bisa menghubungi nomornya." jelas dokter itu

"Apa dia meninggalkan nomor teleponnya dok, tolong kasih tau akan dok." pinta Rama terlihat ngotot dengan keinginannya

"Wanita iti tidak meninggalkan nomor teleponnya, tetapi dia sempat mengisi formulir pendaftaran pasien. Jadi mungkin ia mencantumkan nomor teleponnya." terang dokter itu lagi.

"Ya sudah dokter cepat periksa kondisi anak saya, biar Mama yang mencari informasi tentang wanita itu. Kamu tenang saja dan menurut lah apa kata dokter." ucapan mamanya membuat Rama sedikit tenang, lalu dokter melanjutkan pemeriksaannya.

Mama Rama turun ke tempat resepsionis untuk menanyakan informasi tentang wanita yang telah menyelamatkan nyawa anak tercintanya. Ia mendapatkan alamat serta nomor telepon dari lembaran formulir, wanita itu bernama Mayra Sujono

Merasa sudah mendapatkan informasi, Mama Rama bergegas naik ke ruangan anaknya.

"Ini identitas wanita yang kamu inginkan, sebenarnya apa yang sedang terjadi, coba kamu ceritakan sama Mama. Apa kecelakaan ini ada hubungannya dengan Helen?"

Rama segera mengambil lembaran yang dibawa Mamanya, "Oh... namanya Mayra, nama yang cantik, wajahnya juga pasti secantik namanya." Rama tak menjawab pertanyaan mamanya, ia tersenyum hanyut membayangkan wajah perempuan yang telah membuat jantungnya tetap berdetak sampai sekarang ini.

"Rama... kamu Kok ngelamun sih? kamu nggak dengar pertanyaan Mama ya?" tanya Mamanya terlihat kesal sekaligus bahagia melihat senyum di bibir anak semata wayangnya

"Apa Mah? maaf Mah... aku mau menemui Mayra mah. Aku ingin berterima kasih padanya, karena dia Rama masih diberi kesempatan untuk hidup." Rama tiba-tiba beranjak dari tempat tidurnya

Tingkah konyol Rama membuat mamanya sangat khawatir "Rama....! Kamu diam disitu, kamu masih lemah sayang, punggung mu baru saja dioperasi, jadi kamu harus dirawat sampai benar-benar kondisi mu pulih."

"Kamu kan bisa menelfon wanita itu, dan menyuruh nya datang ke sini." Mama Rama menawarkan idenya

"Ya mah, pinjem hp Mama... aku mau menelfon dia." Rama mengulurkan tangannya sambil duduk di tempat tidurnya

Mamanya segera memberikan handphonenya pada Rama.

Dengan sigap Rama langsung menekan nomor yang tertera di lembaran yang ia pegang

"Dreettt.... Dreettt...!" ponsel Meymey berdering

"Nomor siapa ini?" aku melihat nomor tak dikenal sedang menghubungi ku

"Hallo... siapa ya?" tanya ku

"Hallo, apa ini benar' nomor Mayra!" tanya Rama

"Iya saya Mayra, maaf ini siapa ya?

"Saya Rama, lelaki yang kamu selamatkan dari kecelakaan kemarin. Aku mau bertemu langsung dengan mu, tapi kondisi ku masih belum pulih. Apa kamu bisa datang ke sini sekarang?" pinta Rama

"Oh... kamu lelaki itu, ngomong-ngomong gimana keadaan mu. Oya maaf sepertinya aku tak bisa datang menemuimu, karena hari ini aku harus bekerja." aku terpaksa menolak keinginan Rama karena aku tak mau membolos kerja, apalagi hari ini aku berencana mengajukan bon pada bosku.

"Aku mohon, Tolong datang lah kerumah sakit. Biar supir ku menjemputmu, kamu tunggu setengah jam lagi ya? please...!" pinta Rama dengan nada memohon

Terpopuler

Comments

ani nurhaeni

ani nurhaeni

baruu baca

2021-10-24

0

ABCD 1234

ABCD 1234

pandangan pertama awal aku berjumpa 🎶🎶💃

2021-03-01

0

Rosnawati Hamid

Rosnawati Hamid

suka

2021-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Pertemuan ke-2
3 Pertemuan ke-3
4 Pertemuan ke-4
5 Pertemuan ke-5
6 Pertemuan ke-6
7 Kedekatan
8 Makan malam bersama
9 Setahun kebersamaan
10 Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11 Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12 Pertikaian antara Marcel dan Rama
13 Kepulangan Marcel
14 Perhatian Rama pada istrinya
15 Sakit Mayra
16 Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17 Kepulangan Mayra
18 Kelahiran baby boy
19 Sakit Darren Adiguna
20 Rama menjual kebahagiaannya
21 Mayra diculik
22 Kekejaman Marcel
23 Seranjang dengan Marcel
24 Drama antara Mayra dengan Marcel
25 Pekerjaan kotor Marcel
26 Mayra berhasil kabur
27 Ungkapan cinta Marcel
28 Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29 Di gubuk di Desa terpencil
30 Suasana yang begitu menegangkan
31 Pengumuman
32 Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33 Tersadar
34 Kebencian
35 Meminta maaf
36 Pertemuan dengan Darren
37 Penyesalan seorang suami
38 Kebimbangan Mayra
39 Semakin nyaman dengan Marcel
40 Makna Cinta
41 Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42 Markas Besar Marcel
43 Pertikaian dengan pihak berwajib
44 Pulang ke villa
45 Mengobati Luka Marcel
46 Antara kebahagiaan dan kebencian
47 Demi Darren
48 Hidup adalah pilihan
49 Terkejut
50 Pedihnya hati
51 Kediaman keluarga Marcel
52 Pertemuan keluarga
53 Selalu tergoda
54 Tak bisa berjauhan
55 Arti kesetiaan dalam hubungan
56 Tiba di Vietnam
57 Cinta Rara
58 Masalah lagi
59 Kenangan indah yang menyakitkan
60 Meluruskan masalah keluarga
61 Tergoda lagi
62 Mata Tuhan ( eyes of God )
63 Keberhasilan Marcel
64 Kata sandi eye of God
65 Akhir yang indah
66 Kembali ke villa
67 Om tampan yang jahat
68 Kecemburuan
69 Pilihan yang sulit
70 Sakit yang luar biasa
71 Kecelakaan Maut
72 Hidup baru di pulau Dewata
73 kondisi Marcel
74 Harapan untuk menyatukan cinta
75 Pertemuan setelah sekian lama
76 Cinta atau hukuman
77 Rencana Rama dan Mamanya
78 Siksaan vs Cinta
79 Pernikahan yang ke-2
80 Pulang ke rumah
81 Percintaan setelah sekian lama
82 pengumuman
83 Perselisihan Rama dan Helen
84 Berita duka
85 Suasana haru
86 Kebersamaan
87 Bohong tapi bakal jadi surprise
88 Kehidupan yang menyakitkan
89 Rencana Rama
90 Ulang tahun Cella
91 Happy ending
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pertemuan
2
Pertemuan ke-2
3
Pertemuan ke-3
4
Pertemuan ke-4
5
Pertemuan ke-5
6
Pertemuan ke-6
7
Kedekatan
8
Makan malam bersama
9
Setahun kebersamaan
10
Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11
Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12
Pertikaian antara Marcel dan Rama
13
Kepulangan Marcel
14
Perhatian Rama pada istrinya
15
Sakit Mayra
16
Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17
Kepulangan Mayra
18
Kelahiran baby boy
19
Sakit Darren Adiguna
20
Rama menjual kebahagiaannya
21
Mayra diculik
22
Kekejaman Marcel
23
Seranjang dengan Marcel
24
Drama antara Mayra dengan Marcel
25
Pekerjaan kotor Marcel
26
Mayra berhasil kabur
27
Ungkapan cinta Marcel
28
Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29
Di gubuk di Desa terpencil
30
Suasana yang begitu menegangkan
31
Pengumuman
32
Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33
Tersadar
34
Kebencian
35
Meminta maaf
36
Pertemuan dengan Darren
37
Penyesalan seorang suami
38
Kebimbangan Mayra
39
Semakin nyaman dengan Marcel
40
Makna Cinta
41
Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42
Markas Besar Marcel
43
Pertikaian dengan pihak berwajib
44
Pulang ke villa
45
Mengobati Luka Marcel
46
Antara kebahagiaan dan kebencian
47
Demi Darren
48
Hidup adalah pilihan
49
Terkejut
50
Pedihnya hati
51
Kediaman keluarga Marcel
52
Pertemuan keluarga
53
Selalu tergoda
54
Tak bisa berjauhan
55
Arti kesetiaan dalam hubungan
56
Tiba di Vietnam
57
Cinta Rara
58
Masalah lagi
59
Kenangan indah yang menyakitkan
60
Meluruskan masalah keluarga
61
Tergoda lagi
62
Mata Tuhan ( eyes of God )
63
Keberhasilan Marcel
64
Kata sandi eye of God
65
Akhir yang indah
66
Kembali ke villa
67
Om tampan yang jahat
68
Kecemburuan
69
Pilihan yang sulit
70
Sakit yang luar biasa
71
Kecelakaan Maut
72
Hidup baru di pulau Dewata
73
kondisi Marcel
74
Harapan untuk menyatukan cinta
75
Pertemuan setelah sekian lama
76
Cinta atau hukuman
77
Rencana Rama dan Mamanya
78
Siksaan vs Cinta
79
Pernikahan yang ke-2
80
Pulang ke rumah
81
Percintaan setelah sekian lama
82
pengumuman
83
Perselisihan Rama dan Helen
84
Berita duka
85
Suasana haru
86
Kebersamaan
87
Bohong tapi bakal jadi surprise
88
Kehidupan yang menyakitkan
89
Rencana Rama
90
Ulang tahun Cella
91
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!