Aku bingung harus bagaimana, kalau aku bolos kerja hari ini, nggak mungkin bos akan memecat ku.
"Ra... Ra kamu dimana?"
"Kenapa sih teriak teriak, kendang telinga ku kaya mau pecah tau." ucap Rara dari dapur, ia terlihat kesal dengan ku karena aku telah mengganggu acara memasaknya
"Sorry.. sorry... Raraku cantik yang baik hati dan suka menolong, tolong bantu aku izin ke bos ya, hari ini aku nggak bisa kerja. Bilang aja kalo aku lagi sakit atau apalah, yang penting bos bisa percaya." rengekku meminta bantuan pada Rara sambil memasang wajah memelas ku.
"Memangnya kamu mau pergi kemana? jangan bilang diam-diam kamu mau kencan dengan lelaki tanpa sepengetahuan ku." ucap Rara terlihat kepo sekali
"Mana ada kencan dengan cowok, yang ada masalah mulu yang menghampiri ku. Terpaksa aku harus pergi kerumah sakit untuk menemui lelaki yang kemarin tabrakan di depan kampus. Nggak tau kenapa dia ngebet banget ingin bertemu, katanya sih mau berterimakasih secara langsung. Tapi aku kok ngerasa ada yang aneh ya? Apa mungkin dia kehilangan barang berharganya lalu berniat untuk melaporkan ku ke polisi, Aaauuuwww.....! aku nggak mau masa mudaku berakhir di penjara. hix...hix...!"
"Hust... jangan mikir macem-macem, siapa tau aja dia mau kasih kompensasi karena kamu sudah menolongnya, apa lagi kamu sudah bersedia mendonorkan darahmu tanpa sepengetahuannya, pasti dia mau kasih mobil atau sejumlah uang gitu sebagai tanda terimakasih." ujar Rara dengan imajinasinya
"Dasar cewek matre, kebanyakan nonton sinetron sih kamu Ra. Hehehe... iya juga ya, siapa tau apa yang kamu pikirkan bisa menjadi kenyataan. Kan kita hari ini lagi pailit, lagi butuh suntikan dana... hehehe 😂😂😂
Setelah beberapa menit kemudian tawa kami terhenti karena mendengar suara ketukan pintu dari luar, Rara segera berlari membukakan pintu. Ada seorang lelaki setengah baya, yang datang untuk menjemput ku. Aku bergegas mengambil tasku lalu pergi keluar menuju mobil mewah yang berhenti di depan kost kami.
Ini pertama kalinya aku naik mobil mewah, desain interior mobil mini bus ini sangat mewah, ada kelambu berwarna putih berkilau, serta dilengkapi dengan fitur almari pendingin maupun penghangat yang lengkap dengan berbagai macam minuman dan makanan.
"Nona bisa minum atau makan camilan yang non suka" ucap sopir tersebut saat melirik ke arah ku dari kaca spion di dalam mobil
"Tidak pak, terimakasih... oh ya sebenarnya siapa sih Rama itu. Kenapa dia ingin bertemu dengan wanita seperti ku.!" tanya ku penasaran, aku berusaha mengorek informasi dari supir pribadinya Rama
"Maaf nona, aku tidak tahu tujuan tuan Rama untuk mengundang anda. Tetapi saya bisa memberikan informasi tentang identitas tuan Rama, tuan Rama adalah putra tunggal dari perusahaan Adiguna." jelas pak supir
"Apa...? jadi dia adalah Rama Adiguna pewaris tunggal perusahaan Adiguna." teriakku dalam hati
Keluarga Adiguna adalah kelompok lima besar anggota keluarga terkaya di kota ini.
"Terimakasih pak atas informasinya" ucap ku mengakhiri pembicaraan kami
Setibanya di rumah sakit, pak supir mengantarkan ku ke ruangan paviliun rawat inap VIP, Di dalam ruangan aku melihat sosok wanita paruh baya yang terlihat awet muda dan elegan. Sedangkan di tempat tidur, aku melihat lelaki tampan yang tampak pucat sedang terlelap di tempat tidurnya.
"Maaf nyonya, saya Mayra..!" ucap ku gugup saat wanita paruh baya itu menatap ku tajam
Rama yang mendengar suara seorang wanita menyebut nama Mayra didalam ruangannya, ia langsung membuka matanya "Mayra... apa kamu Mayra yang menolong ku kemarin."
Wanita paruh baya itu mengedipkan matanya, seakan memberikan ku kode untuk berjalan masuk mendekat pada Rama.
"Ya... aku Mayra, kenapa kamu menyuruh ku kesini? Apa aku telah melakukan suatu kesalahan padamu."
Rama menatap wajah cantik Mayra, pandangannya semakin dekat semakin dalam. "Mayra... bolehkah aku mengenalmu lebih dekat. Entah kenapa jantungku berdetak kencang saat aku memegang tanganmu."
Mamanya Rama langsung mendekati kearah anaknya, mungkin ia terkejut dengan pengakuan anaknya.
"Apa kamu yakin Rama, lalu Helen bagaimana? Apa kamu sudah bisa melupakannya." tanya Mama Rama
"Mah please jangan sebut wanita j_lang itu lagi, dia sudah menghancurkan persahabatan ku dengan Marcel. Aku tak mau terjebak dengan wanita matre seperti itu." jelas Rama meminta pada mamanya untuk tidak menyinggung masalah tentang Helen lagi
"Ya sudah, Mama akan setuju dengan pilihan mu. Mungkin kamu bisa memulai pendekatan dengan Mayra, setelah kamu' mantap dengan Mayra, Mama dan papa akan merestui hubungan kalian ke jenjang pernikahan" ucapan Mama Rama seperti menusuk ke dalam jantung ku. Entah ini sebuah musibah atau anugerah?, kenapa mereka berdua membicarakan orang lain saat orang tersebut ada ditengah-tengah mereka. Aku seperti siput yang sedang bersembunyi di cangkangnya "Maaf sepertinya nyonya dan tuan sedang membicarakan saya, Saya ini hanya wanita biasa saja, saya harus bekerja sambil kuliah untuk mewujudkan cita-cita keluarga. Jadi saya mohon jangan mempersulit kehidupan saya." aku beranikan untuk menyela pembicaraan mereka, karena aku merasa mereka mau memanfaatkan ku untuk keuntungan pribadi mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Mhimi Rahalus Rahakbauw
semangat terus mom
2021-03-09
0
😎 𝕽𝖍'𝖘༄W𝔦𝔩𝔩𝔦_𝕽z༄𝕽ᵗᵐ
udah ngantongi restu dari ortu rama
2021-01-15
0
🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ
nyimak dulu
2021-01-09
0