Pertemuan ke-3

Aku bingung harus bagaimana, kalau aku bolos kerja hari ini, nggak mungkin bos akan memecat ku.

"Ra... Ra kamu dimana?"

"Kenapa sih teriak teriak, kendang telinga ku kaya mau pecah tau." ucap Rara dari dapur, ia terlihat kesal dengan ku karena aku telah mengganggu acara memasaknya

"Sorry.. sorry... Raraku cantik yang baik hati dan suka menolong, tolong bantu aku izin ke bos ya, hari ini aku nggak bisa kerja. Bilang aja kalo aku lagi sakit atau apalah, yang penting bos bisa percaya." rengekku meminta bantuan pada Rara sambil memasang wajah memelas ku.

"Memangnya kamu mau pergi kemana? jangan bilang diam-diam kamu mau kencan dengan lelaki tanpa sepengetahuan ku." ucap Rara terlihat kepo sekali

"Mana ada kencan dengan cowok, yang ada masalah mulu yang menghampiri ku. Terpaksa aku harus pergi kerumah sakit untuk menemui lelaki yang kemarin tabrakan di depan kampus. Nggak tau kenapa dia ngebet banget ingin bertemu, katanya sih mau berterimakasih secara langsung. Tapi aku kok ngerasa ada yang aneh ya? Apa mungkin dia kehilangan barang berharganya lalu berniat untuk melaporkan ku ke polisi, Aaauuuwww.....! aku nggak mau masa mudaku berakhir di penjara. hix...hix...!"

"Hust... jangan mikir macem-macem, siapa tau aja dia mau kasih kompensasi karena kamu sudah menolongnya, apa lagi kamu sudah bersedia mendonorkan darahmu tanpa sepengetahuannya, pasti dia mau kasih mobil atau sejumlah uang gitu sebagai tanda terimakasih." ujar Rara dengan imajinasinya

"Dasar cewek matre, kebanyakan nonton sinetron sih kamu Ra. Hehehe... iya juga ya, siapa tau apa yang kamu pikirkan bisa menjadi kenyataan. Kan kita hari ini lagi pailit, lagi butuh suntikan dana... hehehe 😂😂😂

Setelah beberapa menit kemudian tawa kami terhenti karena mendengar suara ketukan pintu dari luar, Rara segera berlari membukakan pintu. Ada seorang lelaki setengah baya, yang datang untuk menjemput ku. Aku bergegas mengambil tasku lalu pergi keluar menuju mobil mewah yang berhenti di depan kost kami.

Ini pertama kalinya aku naik mobil mewah, desain interior mobil mini bus ini sangat mewah, ada kelambu berwarna putih berkilau, serta dilengkapi dengan fitur almari pendingin maupun penghangat yang lengkap dengan berbagai macam minuman dan makanan.

"Nona bisa minum atau makan camilan yang non suka" ucap sopir tersebut saat melirik ke arah ku dari kaca spion di dalam mobil

"Tidak pak, terimakasih... oh ya sebenarnya siapa sih Rama itu. Kenapa dia ingin bertemu dengan wanita seperti ku.!" tanya ku penasaran, aku berusaha mengorek informasi dari supir pribadinya Rama

"Maaf nona, aku tidak tahu tujuan tuan Rama untuk mengundang anda. Tetapi saya bisa memberikan informasi tentang identitas tuan Rama, tuan Rama adalah putra tunggal dari perusahaan Adiguna." jelas pak supir

"Apa...? jadi dia adalah Rama Adiguna pewaris tunggal perusahaan Adiguna." teriakku dalam hati

Keluarga Adiguna adalah kelompok lima besar anggota keluarga terkaya di kota ini.

"Terimakasih pak atas informasinya" ucap ku mengakhiri pembicaraan kami

Setibanya di rumah sakit, pak supir mengantarkan ku ke ruangan paviliun rawat inap VIP, Di dalam ruangan aku melihat sosok wanita paruh baya yang terlihat awet muda dan elegan. Sedangkan di tempat tidur, aku melihat lelaki tampan yang tampak pucat sedang terlelap di tempat tidurnya.

"Maaf nyonya, saya Mayra..!" ucap ku gugup saat wanita paruh baya itu menatap ku tajam

Rama yang mendengar suara seorang wanita menyebut nama Mayra didalam ruangannya, ia langsung membuka matanya "Mayra... apa kamu Mayra yang menolong ku kemarin."

Wanita paruh baya itu mengedipkan matanya, seakan memberikan ku kode untuk berjalan masuk mendekat pada Rama.

"Ya... aku Mayra, kenapa kamu menyuruh ku kesini? Apa aku telah melakukan suatu kesalahan padamu."

Rama menatap wajah cantik Mayra, pandangannya semakin dekat semakin dalam. "Mayra... bolehkah aku mengenalmu lebih dekat. Entah kenapa jantungku berdetak kencang saat aku memegang tanganmu."

Mamanya Rama langsung mendekati kearah anaknya, mungkin ia terkejut dengan pengakuan anaknya.

"Apa kamu yakin Rama, lalu Helen bagaimana? Apa kamu sudah bisa melupakannya." tanya Mama Rama

"Mah please jangan sebut wanita j_lang itu lagi, dia sudah menghancurkan persahabatan ku dengan Marcel. Aku tak mau terjebak dengan wanita matre seperti itu." jelas Rama meminta pada mamanya untuk tidak menyinggung masalah tentang Helen lagi

"Ya sudah, Mama akan setuju dengan pilihan mu. Mungkin kamu bisa memulai pendekatan dengan Mayra, setelah kamu' mantap dengan Mayra, Mama dan papa akan merestui hubungan kalian ke jenjang pernikahan" ucapan Mama Rama seperti menusuk ke dalam jantung ku. Entah ini sebuah musibah atau anugerah?, kenapa mereka berdua membicarakan orang lain saat orang tersebut ada ditengah-tengah mereka. Aku seperti siput yang sedang bersembunyi di cangkangnya "Maaf sepertinya nyonya dan tuan sedang membicarakan saya, Saya ini hanya wanita biasa saja, saya harus bekerja sambil kuliah untuk mewujudkan cita-cita keluarga. Jadi saya mohon jangan mempersulit kehidupan saya." aku beranikan untuk menyela pembicaraan mereka, karena aku merasa mereka mau memanfaatkan ku untuk keuntungan pribadi mereka.

Terpopuler

Comments

Mhimi Rahalus Rahakbauw

Mhimi Rahalus Rahakbauw

semangat terus mom

2021-03-09

0

😎 𝕽𝖍'𝖘༄W𝔦𝔩𝔩𝔦_𝕽z༄𝕽ᵗᵐ

😎 𝕽𝖍'𝖘༄W𝔦𝔩𝔩𝔦_𝕽z༄𝕽ᵗᵐ

udah ngantongi restu dari ortu rama

2021-01-15

0

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ

nyimak dulu

2021-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Pertemuan ke-2
3 Pertemuan ke-3
4 Pertemuan ke-4
5 Pertemuan ke-5
6 Pertemuan ke-6
7 Kedekatan
8 Makan malam bersama
9 Setahun kebersamaan
10 Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11 Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12 Pertikaian antara Marcel dan Rama
13 Kepulangan Marcel
14 Perhatian Rama pada istrinya
15 Sakit Mayra
16 Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17 Kepulangan Mayra
18 Kelahiran baby boy
19 Sakit Darren Adiguna
20 Rama menjual kebahagiaannya
21 Mayra diculik
22 Kekejaman Marcel
23 Seranjang dengan Marcel
24 Drama antara Mayra dengan Marcel
25 Pekerjaan kotor Marcel
26 Mayra berhasil kabur
27 Ungkapan cinta Marcel
28 Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29 Di gubuk di Desa terpencil
30 Suasana yang begitu menegangkan
31 Pengumuman
32 Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33 Tersadar
34 Kebencian
35 Meminta maaf
36 Pertemuan dengan Darren
37 Penyesalan seorang suami
38 Kebimbangan Mayra
39 Semakin nyaman dengan Marcel
40 Makna Cinta
41 Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42 Markas Besar Marcel
43 Pertikaian dengan pihak berwajib
44 Pulang ke villa
45 Mengobati Luka Marcel
46 Antara kebahagiaan dan kebencian
47 Demi Darren
48 Hidup adalah pilihan
49 Terkejut
50 Pedihnya hati
51 Kediaman keluarga Marcel
52 Pertemuan keluarga
53 Selalu tergoda
54 Tak bisa berjauhan
55 Arti kesetiaan dalam hubungan
56 Tiba di Vietnam
57 Cinta Rara
58 Masalah lagi
59 Kenangan indah yang menyakitkan
60 Meluruskan masalah keluarga
61 Tergoda lagi
62 Mata Tuhan ( eyes of God )
63 Keberhasilan Marcel
64 Kata sandi eye of God
65 Akhir yang indah
66 Kembali ke villa
67 Om tampan yang jahat
68 Kecemburuan
69 Pilihan yang sulit
70 Sakit yang luar biasa
71 Kecelakaan Maut
72 Hidup baru di pulau Dewata
73 kondisi Marcel
74 Harapan untuk menyatukan cinta
75 Pertemuan setelah sekian lama
76 Cinta atau hukuman
77 Rencana Rama dan Mamanya
78 Siksaan vs Cinta
79 Pernikahan yang ke-2
80 Pulang ke rumah
81 Percintaan setelah sekian lama
82 pengumuman
83 Perselisihan Rama dan Helen
84 Berita duka
85 Suasana haru
86 Kebersamaan
87 Bohong tapi bakal jadi surprise
88 Kehidupan yang menyakitkan
89 Rencana Rama
90 Ulang tahun Cella
91 Happy ending
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pertemuan
2
Pertemuan ke-2
3
Pertemuan ke-3
4
Pertemuan ke-4
5
Pertemuan ke-5
6
Pertemuan ke-6
7
Kedekatan
8
Makan malam bersama
9
Setahun kebersamaan
10
Pernikahan sakral Rama dan Mayra
11
Kabar berita pernikahan Rama dan Mayra
12
Pertikaian antara Marcel dan Rama
13
Kepulangan Marcel
14
Perhatian Rama pada istrinya
15
Sakit Mayra
16
Kondisi Mayra semakin memprihatinkan
17
Kepulangan Mayra
18
Kelahiran baby boy
19
Sakit Darren Adiguna
20
Rama menjual kebahagiaannya
21
Mayra diculik
22
Kekejaman Marcel
23
Seranjang dengan Marcel
24
Drama antara Mayra dengan Marcel
25
Pekerjaan kotor Marcel
26
Mayra berhasil kabur
27
Ungkapan cinta Marcel
28
Akhirnya Marcel dan Mayra bisa keluar dari hutan
29
Di gubuk di Desa terpencil
30
Suasana yang begitu menegangkan
31
Pengumuman
32
Akhirnya Mayra mengetahui yang sebenarnya
33
Tersadar
34
Kebencian
35
Meminta maaf
36
Pertemuan dengan Darren
37
Penyesalan seorang suami
38
Kebimbangan Mayra
39
Semakin nyaman dengan Marcel
40
Makna Cinta
41
Kekhawatiran Marcel setelah bercinta
42
Markas Besar Marcel
43
Pertikaian dengan pihak berwajib
44
Pulang ke villa
45
Mengobati Luka Marcel
46
Antara kebahagiaan dan kebencian
47
Demi Darren
48
Hidup adalah pilihan
49
Terkejut
50
Pedihnya hati
51
Kediaman keluarga Marcel
52
Pertemuan keluarga
53
Selalu tergoda
54
Tak bisa berjauhan
55
Arti kesetiaan dalam hubungan
56
Tiba di Vietnam
57
Cinta Rara
58
Masalah lagi
59
Kenangan indah yang menyakitkan
60
Meluruskan masalah keluarga
61
Tergoda lagi
62
Mata Tuhan ( eyes of God )
63
Keberhasilan Marcel
64
Kata sandi eye of God
65
Akhir yang indah
66
Kembali ke villa
67
Om tampan yang jahat
68
Kecemburuan
69
Pilihan yang sulit
70
Sakit yang luar biasa
71
Kecelakaan Maut
72
Hidup baru di pulau Dewata
73
kondisi Marcel
74
Harapan untuk menyatukan cinta
75
Pertemuan setelah sekian lama
76
Cinta atau hukuman
77
Rencana Rama dan Mamanya
78
Siksaan vs Cinta
79
Pernikahan yang ke-2
80
Pulang ke rumah
81
Percintaan setelah sekian lama
82
pengumuman
83
Perselisihan Rama dan Helen
84
Berita duka
85
Suasana haru
86
Kebersamaan
87
Bohong tapi bakal jadi surprise
88
Kehidupan yang menyakitkan
89
Rencana Rama
90
Ulang tahun Cella
91
Happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!