Babak Pertama Dimulai

Kedua preman tadi mendekati mobil BMW silver yang terparkir sedikit tersembunyi dari lokasi pertarungan tadi. Salah satu preman itu mengetuk pintu kaca mobil sebelah kanan. Driver-nya segera menurunkan kaca jendela itu.

Tampak sosok lelaki tua berkacamata dengan wajah dingin menatap kosong ke depan seakan tahu ia akan menerima laporan kekecewaan dari kedua preman suruhannya itu.

"Aduh bos anaknya si bos emang jago bela diri kita berdua dengan mudah dia kalahin. Ini gara-gara si bos merubah rencana sih. Padahal kan awalnya si bos nyuruh kita cuma buat monitoring mas Raka doang, kenapa jadinya disuruh ngikutin cewek itu?"

Keluh preman tersebut sambil meringis menahan sakit luka bekas pukulan.

"Karena saya tahu, Raka mulai tertarik dengan gadis itu, daripada dengan istrinya sendiri. Lalu sekarang ke mana dia pergi...?"

"Mana kami tahu bos. kan kita berdua udah tepar duluan abis dijotosin Mas Raka"

"Hhrggg... kalian berdua memang gak berguna. Lelaki tua itu kemudian mengambil segepok uang yang disiapkan untuk membayar kedua preman tadi, tapi begitu uang itu akan disodorkan dia mengurangi setengahnya.

"Loh, bos... kok dikurangin?"

"Misi kalian hampir gagal, jadi buat apa aku bayar semuanya."

Ucapnya sambil menyalakan mesin, kemudian segera pergi menggeber mobilnya meninggalkan dua preman itu.

Kedua preman itu terlihat kesal, mereka berteriak-teriak sambil memaki.

"Kurang ajar! Kalau tau begini, mending nggak usah kita terima job-nya, segini sih cuma habis buat bayar rumah sakit doang. Woi, Pak! Berhenti woiii...!"

Salah satu temannya membalas teriakan itu dengan geram.

"Mau urusan ama kita, dia! Liat aja nanti, kalau ketemu lagi kita permak dia habis-habisan."

***

Pak David melajukan mobilnya sesuai dengan map yang tersambung di monitor kendaraannya. Titik merah yang merupakan GPS keberadaan Raka mulai ditemukan. Ia tersenyum puas tampil kemudian kembali menggeber BMW silvernya dengan kecepatan penuh menembus kegelapan malam itu.

***

Jam di layar ponsel menunjukkan pukul dua pagi, Raka meminta driver taksi untuk menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah hotel bintang tiga yang tak terlalu mewah.

"Ayo turun!"

Sikap dingin itu tentu saja membuat Risa curiga sehingga dia enggan mengikuti Raka turun disitu.

"Ngapain sih lo bawa gue ke sini?! Nggak! Gue nggak mau turun."

Raka celingak-celinguk, sikapnya membuat Risa semakin curiga.

"Buruan turun! Ini udah mau menjelang pagi dan kamu belum istirahat, Mbak."

"Nggak mau! Kalau pun gue turun... lo nggak perlu ngikutin gue, biar gue aja yang masuk dan pesen penginapan ini sendiri."

"Bawel banget sih! Lama-lama aku nggak sabar ngadepin kamu! Ikut aku!"

Tanpa diduga Raka berani menyeret Risa ke dalam hotel itu, Risa berusaha melepaskan diri tapi tangan lelaki itu terlalu kuat hingga akhirnya tanpa disadari dirinya sudah ada di depan meja bar resepsionis hotel itu.

Rama mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan orderan online yang sudah dipesan lewat aplikasi. Rupanya dia sudah membooking satu kamar di hotel itu, ini membuat Risa semakin ngeri saja. Ingin rasanya dia segera kabur dan menjauh dari tempat itu. Tapi lelaki itu seakan menyadari reaksi Risa tiba-tiba saja ia melemparkan kunci kamar hotel kepadanya lalu dengan cuek dia meninggalkan Risa begitu saja.

"Istirahatlah! Besok saya dateng lagi sekitar jam 10 pagi, semoga kamu sudah bangun dan segar kembali. Selamat malam!"

Risa terbengong-bengong. Ternyata lelaki itu tak berbuat seperti apa yang dia pikirkan. sebenarnya dia masih ingin memikirkan bagaimana dan apa rencana lelaki itu, tapi tubuhnya terlalu letih untuk membiarkan dirinya terus berdiri di situ.

Anehnya sekalipun ia masih menatap punggung Raka berlalu meninggalkan lobby hotel, tapi pikirannya teringat kepada Bram segini letihnya saja sudah sangat menyiksa tubuhnya apalagi Bram yang kondisinya kurang sehat namun Ia tetap memaksakan diri bertemu dengan Yulia.

Bagaimana keadaan lelaki itu? Ada sedikit penyesalan kenapa ia harus bersembunyi dari pencarian Bram. Tapi kalau ia tidak bersembunyi dia hanya akan menyusahkan Bram saja. Sungguh di hati kecilnya ia tak ingin merepotkan lelaki itu karena Risa sangat tahu betapa Bram sudah sering dibuat susah. Sejak ia masih berpacaran dengan Yulia.

Lucunya, sedikitpun Yulia tidak menyadari ketulusan Bram. Gadis itu sudah benar-benar dibutakan oleh mata hatinya sendiri. Padahal Risa pun tidak terlalu yakin kalau Yulia sudah jatuh hati kepada Raka yang segitu sinis dan sama sekali tidak menunjukkan kepeduliannya meskipun Risa tahu kalau Raka masih mencintai Yulia. Laki-laki itu sungguh pandai menyimpan gengsinya.

Ah... pikiran-pikiran itu Kian membuatnya semakin letih, terlebih ketika ia sudah sampai di depan pintu hotel dan melihat putihnya sprei tempat tidur yang menyambut ramah rasa kantuknya. Risa segera men-charging hapenya lalu menjatuhkan diri, larut ke dalam mimpi-mimpinya, namun ia masih bayangan Bram lagi-lagi terlintas di pelupuk matanya. Bahkan menjelang kesadarannya hampir sirna. Lelaki itu kian lekat dipikirannya apalagi sejak Aryo memintanya mendekati Bram. Ah, semoga saja Bram sudah tidur nyenyak malam ini. penyakit apa yang dia harapkan dalam tidurnya sendiri.

***

Raka masih menunggu taksi on line pesanannya, tapi yang datang malah BMW Silver yang tak asing baginya, mobil itu berhenti tepat di hadapannya. Kaca depan terbuka, sosok tua berkacamata menyapanya tanpa sama sekali menengok ke wajahnya, dan dia hanya berkata singkat.

"Masuklah!"

Raka tertegun, bagaimana papanya tahu dia berada di sini, jangan jangan dia sudah mengikutinya sejak tadi?

"Tidak perlu heran kenapa Papa tahu kamu ada di sini. Kan Papa bisa melacak kamu di manapun. Meskipun GPS di HPmu kamu sudah kamu matikan! Hmmm..."

"Papa nguntit aku sejak kapan?"

"Sejak live IG yang tayang di akun Bramantyo menjadi viral beberapa jam lalu. Papa sudah tidak tahan lagi menyaksikannya. Jadi Papa putuskan untuk bertindak sendiri."

"Ini nggak biasa. Aku curiga, jangan-jangan dua preman tadi itu adalah jebakan yang sengaja ayah kirim."

Pak David terkekeh

"Cerdas juga! Cepat masuk sekarang juga!"

Mau tak mau Raka melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil itu dengan perasaan cemas dan tegang. dari gelagat ayahnya menunjukkan bahwa ia mulai dalam masalah besar.

***

Bram masih terjaga dalam tidurnya beberapa kali ia berganti posisi. Membuat tidur Aryo ikut terganggu.

Berisik banget sih lu, bro! Gue jadi nggak bisa ikutan tidur nih. Mana bentar lagi pagi. Besok gue mau ketemu klien buat batalin perjanjian nge-shoot."

"Tumben banget lo mau ngebatalin job. Emang udah nggak butuh duit?"

"Gue mau benerin HP"

"Oooh... biar bisa ngepostin akun palsu gue lagi?"

"Lo tu, ya... curiga mulu sama gue! Udah sana lo tidur... kalau bangun bawaannya pengen ngajakin gue berantem mulu."

"Gue nggak bisa tidur..."

"Mikirin Risa?!"

"Ya iyalah... gimanapun dia kan cewek, masa tega gue biarin dia jalan sendirian gimana coba nasib dia tidur di mana dia malam ini."

Dalam hati Aryo tersenyum,

"Kayaknya gampang banget deketin dua orang ini. Hmmm.. ! Babak pertama sudah dimulai"

to be continued

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

kakak😊

asisten dadakan hadir lagi😉

mampir lagi yuk kak😊

2020-12-09

0

PENULIS ISTIMEWA

PENULIS ISTIMEWA

Jahat 😱😱😱

2020-11-27

0

Om Rudi

Om Rudi

Lega Risa gak diapa2 in. Om jagoin Risa

Yuk dukung karya Om:

Sanggana1: Perampok Raja Gagah

Pendekar Sanggana (up)

2020-11-21

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG: Tersesat di Pelaminan Mantan
2 Luka Lama Yang Dirobek Kembali
3 Viralnya Cinta Yang Kandas
4 Diriku Yang Terjual
5 Publisitas Sepihak
6 Terjebak Konten Siluman
7 Skenario Jatuh Cinta
8 Cinta Untuk Yang Lain
9 Rencana di Belakang Layar.
10 Cinta Yang Bukan Milikku.
11 Hati Yang Tertinggal.
12 Mata Hati Yang Telah Buta
13 Jebakan yang Disetting Sempurna
14 Halu
15 Babak Pertama Dimulai
16 Tersesat Dalam Pikiran
17 Tentang Pulang
18 Istri Settingan?
19 Nikah Paksa
20 Aib dan Cinta
21 Pulang Kemana?
22 Boneka Medsos
23 Dia Telah Pergi
24 Kerinduan yang Menyesakkan
25 Penyesalan Yang Tak Termaafkan
26 Ketika Harus Meninggalkan
27 Sendiri...
28 Dijebak Vloger Amatir
29 Langkah Awal Yang Berat
30 Ngintrik
31 Yang Terenggut
32 Teman Makan Teman
33 Pengkhianatan
34 Babak Baru
35 Cinta Yang Tertukar
36 Cinta Segi Empat
37 Kepadamu ...
38 Memilih di Antara Dua Cinta
39 Pergi
40 Siasat Berikutnya
41 Ancaman Baru
42 Kasih Yang Dirindukan
43 Barter Suami
44 Perempuan Yang Menikahi Dua Pria?
45 Memaksakan Cinta
46 Kembali ke Pelukan Mantan
47 Perangkap Sang Mantan
48 Bukan Suami
49 Cinta, oh...
50 Raka
51 Risa
52 Harus Bagaimana?
53 Bram
54 Dalam Sebuah Perangkap
55 Kerjasama Terselubung
56 Tiada Arti
57 Bukan Milikku
58 Pengkhianat?
59 Ayu Hamil, Kapan kawinnya?
60 Ketulusan di Wajah Risa
61 Dua Sejoli
62 Kembali
63 Tukar Pasangan?
64 Real Honeymoon
65 Mencari Dendam
66 Jejak
67 Kembalinya Hati
68 Rahasia itu...
69 PERTANGGUNGJAWABAN!
70 Tersangka
71 Alibi
72 Cinta Super Hebat
73 Trik
74 Takdir Yang Tak Adil
75 Fakta
76 Sumpah
77 Trik Yulia
78 Rumor
79 Jalan Yang Lain
80 Insting
81 Bukan Saat Yang Tepat
82 Yang dirindukan...
83 Menjemputmu
84 Putus Asa
85 Ayu Bunuh Diri
86 Pengorbanan Risa
87 Janin yang dirindukan
88 Intrik terselubung
89 Tuntutan dan pilihan
90 Laporan
91 Janin yang hilang
92 Kemanakah?
93 Yang Terkenang
94 Sesuatu
95 Buron
96 Luka Aryo
97 Cinta Yang Menyakiti
98 Kembalikan Risa
99 Di depan mata...
100 Perselingkuhan
101 Kawin Lari
102 Kembalikan dirimu.
103 Bawa Gue Pulang.
104 Kemana Kuharus Pulang
105 Pertemuan itu ...
106 Yang Hilang
107 Karma
108 Putusnya cinta 10 tahun
109 Cinta Tak Memandang Usia
110 Kekuatan Cinta
111 Kesadaran itu
112 Skenario Baru
113 Mencari
114 Keceplosan
115 Balikin Ibu Gue!
116 Sakit Hati Bu Tami
117 PENGUMUMAN
118 Buron
119 Pelarian
120 Berkomplot
121 Yang Terbuang
122 Hilang
123 Cemburu
124 Soal Hati
125 Bukti Bukti Lama
126 Dua Hati
127 Di Ambang Kesadaran
128 Tak Hanya Dia
129 Haruskah Kumiliki
Episodes

Updated 129 Episodes

1
PROLOG: Tersesat di Pelaminan Mantan
2
Luka Lama Yang Dirobek Kembali
3
Viralnya Cinta Yang Kandas
4
Diriku Yang Terjual
5
Publisitas Sepihak
6
Terjebak Konten Siluman
7
Skenario Jatuh Cinta
8
Cinta Untuk Yang Lain
9
Rencana di Belakang Layar.
10
Cinta Yang Bukan Milikku.
11
Hati Yang Tertinggal.
12
Mata Hati Yang Telah Buta
13
Jebakan yang Disetting Sempurna
14
Halu
15
Babak Pertama Dimulai
16
Tersesat Dalam Pikiran
17
Tentang Pulang
18
Istri Settingan?
19
Nikah Paksa
20
Aib dan Cinta
21
Pulang Kemana?
22
Boneka Medsos
23
Dia Telah Pergi
24
Kerinduan yang Menyesakkan
25
Penyesalan Yang Tak Termaafkan
26
Ketika Harus Meninggalkan
27
Sendiri...
28
Dijebak Vloger Amatir
29
Langkah Awal Yang Berat
30
Ngintrik
31
Yang Terenggut
32
Teman Makan Teman
33
Pengkhianatan
34
Babak Baru
35
Cinta Yang Tertukar
36
Cinta Segi Empat
37
Kepadamu ...
38
Memilih di Antara Dua Cinta
39
Pergi
40
Siasat Berikutnya
41
Ancaman Baru
42
Kasih Yang Dirindukan
43
Barter Suami
44
Perempuan Yang Menikahi Dua Pria?
45
Memaksakan Cinta
46
Kembali ke Pelukan Mantan
47
Perangkap Sang Mantan
48
Bukan Suami
49
Cinta, oh...
50
Raka
51
Risa
52
Harus Bagaimana?
53
Bram
54
Dalam Sebuah Perangkap
55
Kerjasama Terselubung
56
Tiada Arti
57
Bukan Milikku
58
Pengkhianat?
59
Ayu Hamil, Kapan kawinnya?
60
Ketulusan di Wajah Risa
61
Dua Sejoli
62
Kembali
63
Tukar Pasangan?
64
Real Honeymoon
65
Mencari Dendam
66
Jejak
67
Kembalinya Hati
68
Rahasia itu...
69
PERTANGGUNGJAWABAN!
70
Tersangka
71
Alibi
72
Cinta Super Hebat
73
Trik
74
Takdir Yang Tak Adil
75
Fakta
76
Sumpah
77
Trik Yulia
78
Rumor
79
Jalan Yang Lain
80
Insting
81
Bukan Saat Yang Tepat
82
Yang dirindukan...
83
Menjemputmu
84
Putus Asa
85
Ayu Bunuh Diri
86
Pengorbanan Risa
87
Janin yang dirindukan
88
Intrik terselubung
89
Tuntutan dan pilihan
90
Laporan
91
Janin yang hilang
92
Kemanakah?
93
Yang Terkenang
94
Sesuatu
95
Buron
96
Luka Aryo
97
Cinta Yang Menyakiti
98
Kembalikan Risa
99
Di depan mata...
100
Perselingkuhan
101
Kawin Lari
102
Kembalikan dirimu.
103
Bawa Gue Pulang.
104
Kemana Kuharus Pulang
105
Pertemuan itu ...
106
Yang Hilang
107
Karma
108
Putusnya cinta 10 tahun
109
Cinta Tak Memandang Usia
110
Kekuatan Cinta
111
Kesadaran itu
112
Skenario Baru
113
Mencari
114
Keceplosan
115
Balikin Ibu Gue!
116
Sakit Hati Bu Tami
117
PENGUMUMAN
118
Buron
119
Pelarian
120
Berkomplot
121
Yang Terbuang
122
Hilang
123
Cemburu
124
Soal Hati
125
Bukti Bukti Lama
126
Dua Hati
127
Di Ambang Kesadaran
128
Tak Hanya Dia
129
Haruskah Kumiliki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!