Rere dan Gita ngobrol di kantin kampus. Rere menyinggung tentang Roki.
"Git, kok sekarang aku jarang lihat kamu sama Roki?" tanya Rere Sambil menikmati es teh.
"Sibuk!" jawab Gita singkat.
"Sibuk? siapa yang sibuk?" tanya Rere lagi.
"Kak Roki lah." Gita masih sibuk dengan ponselnya.
"Yakin? Tadi aja aku lihat dia nongkrong di cafenya Aldo,kok."
"Ya, biarin aja lah,re. Aku nggak mau ngekang dia dekat dengan siapapun."
"Termasuk dengan seorang wanita."
"Kamu mau ngomong apa,sih? Kak Roki nggak mungkinlah begitu."
"iya,kak Roki nggak mungkin. Tapi...."
"Tapi apa?"
"Kamu mungkin!"
"Maksudnya?"
"Itu!" Rere menunjuk ke arah Ronal.
"Kamu mau bilang aku selingkuh dengan kak Ronal gitu!"
Gita tertawa.
"Dia cuma sopir gue."
"Sopir?"
Rere tidak percaya kalo Ronal itu sopirnya Gita. Secara Ronal itu dari keluarga Spencer. Rere yakin kalo keputusan pembatalan itu cuma bisanya Gita saja.
Buktinya, Rere melihat Ronal ada di tempat kerja Gita.
"Gita..!" panggil Beta dan Ine
Gita menyambut kedua sahabatnya. Gita langsung mengajak Ine dan Beta bergabung dengan Rere. Beta memperlihatkan ketidaksukaannya pada Rere.
***
Perkenalkan namaku Rere. Nama asliku Regina Renata. saat ini usiaku 24 tahun. Kalian tahu? sejak kecil aku selalu bersaing dengan Gita. Dari nilai sekolah, gebetan, dan aku selalu menang.
10 tahun yang lalu keluargaku memutuskan untuk mencarikan aku jodoh. Padahal, saat itu usiaku masih 14 tahun. Awalnya kupikir perjodohan ini akan mengekangku, tapi ternyata tidak. Setelah tahu siapa calonku aku senang sekali. Karena cowok ini adalah anak seorang CEO. Putra dari pengusaha kaya no 1 se-Jakarta.
Tapi saat papa memutuskan untuk mengakhiri kontrak kerja dengan perusahaan Spencer, perjodohan itu pun berakhir. Terakhir yang kudengar Roki di dekatkan sama Gita. Gita sempat minta restuku. Mau tidak mau aku pun mendukung. Gita sempat bilang kalo aku nggak setuju dia mau mutusin Roki. Tapi kenyataannya, mereka bertahan sampai 2 tahun.
Sakit rasanya melihat mereka masih bertahan. semua orang seakan melindungi Gita.
Kenapa harus Gita
kenapa!!!!
Tak lama aku dengar Gita akan pindah ke Sumatra. Roki pun berjanji akan menyelesaikan hubungannya dengan Gita. Ada angin segar untuk kami berdua. karena selama Roki sama Gita kami harus backstreet.
Aku capek seperti ini terus!
Roki...
Kamu datang menjadi sosok penyemangat buatku. Disaat aku merasa terasing oleh sahabat-sahabatku, kamu datang menjadi jendelaku.
Roki ...
Bisakah kita terus seperti ini. Bisakah kita tetap begini tanpa kehadiran Gita.
"Non Rere ada yang nyari?" itu suara Bi Ipah
Aku merasakan wajahku sembab. Kucuci wajahku agar sedikit segar.
"Siapa,bi?" Tanyaku pada wanita yang sudah puluhan tahun mengabdi di keluarga ini.
"Den Roki."
Aku langsung keluar. Roki sangat rapi dengan kemeja silver ketatnya.
" Rapi amat. Mau kemana?" Tanyaku heran dengan penampilannya.
"Aku mau kita buat pengakuan depan Gita."
"Maksudnya?"
"Aku akan memutuskan Gita dan melamarmu."
Whaaat! kak Roki gila,ya. Bagaimana mungkin aku bisa terus terang sama Gita yang sudah terlalu baik padaku. Walaupun aku sudah lama mengharapkan hari ini. Tapi tetap saja, aku tidak tega melakukannya.
"Kak!"
"Jangan sekarang!"
"Aku tidak bisa menahannya lagi, Rere!"
"Tapi aku belum siap."
Roki kembali duduk. Tubuhnya yang semangat berubah menjadi lesu. Sama seperti yang kurasakan saat ini.
***
Siang ini aku hendak pergi ke salah satu pusat perbelanjaan. Ku dapati chat dari Beta
"Sampai kapan kalian mengkhianati Gita."
Apa-apaan ini! Kenapa Beta selalu menerorku! Apakah dia iri padaku karena dekat dengan Roki. Sepertinya tidak. Mereka kan saudara. Tapi aku tidak terima cara dia yang seperti ini.
Braaaakkk!
Sengaja ku pukul meja kerja Beta. Biar dia tahu kalo aku juga bisa marah.
"Hey! ada pagar makan tanaman." teriaknya.
"Diam!"
"Ups! pelakor marah." Tawanya yang bikin aku emosi.
"Mau kamu apa sih!"
"Aku harusnya yang bertanya? Kenapa kamu kembali! mengejar cinta yang hilang gitu." tawanya semakin kencang.
"Ada apa ini!" suara itu mengagetkan kami.
"Gita...! sejak kapan kamu disana!" aku kaget dengan datangnya Gita.
"Baguslah kalo ada kamu?" kataku
"Aku rencana mau ngajak Beta jalan-jalan. Tapi sepertinya Beta sibuk. Kamu mau kan nemenin aku."
"Bener itu, Beta."
Kulihat Beta melihatku dengan kesal, lalu mengangguk pelan.
Tak lama ada telepon di hp Gita. Roki lah! atau Ronal? entahlah. Gita selalu beruntung ada dua lelaki yang memperebutkannya.
Tapi yang pasti saat kami sedang di mall ada seorang gadis yang diantar kak Roki.
"Siti perkenalkan ini sahabatku namanya Rere." Gita memperkenalkan gadis itu di depanku.
Gadis yang bernama Siti menjulurkan tangannya padaku. Aku merakan tangannya kasar. Beda dengan tangan Gita.
"Kenal dimana?" bisikku pada Gita.
"Di Jambi." jawabnya ikut berbisik.
Kulihat Gita dan Roki berjalan beriringan. Sementara aku bersama teman Gita mengikuti di belakangnya.
Ada rasa gondok yang ku rasakan. Rasanya pengen pulang. Eh, kan aku yang ngajak Gita, kenapa aku seperti orang yang ikut Gita.
"Mbak Rere mau temenin aku?" Siti memulai obrolan.
"Kemana?"
"Putar putar lihat mall. Lagian daripada jadi nyamuk."
Siti menarik tanganku untuk jauh dari mereka. Ya,ampun kenapa endingnya jadi gini sih.
Saat di sebuah toko buku, kulihat sosok yang aku kenal.
"Mas Ronal!" teriakku
Pria itu langsung menoleh ke arahku. Senyum kilat dan lambaian tangannya membuat aku sedikit sejuk. Paling tidak, aku bisa melupakan Roki.
"Mas lagi apa?"
"Menurut kamu aku lagi,apa?"
"Ngikutin Gita!" jawabku sekenanya.
"Kak alam!" teriak Siti.
Kak Ronal menoleh ke arah Siti. Tapi tak lama kak Ronal kembali asyik dengan bacaannya.
" Siapa itu Alam?" Tanyaku pada Siti.'
"Kakakku." jawab Siti singkat padat jelas.
Aku sedang asyik melihat lihat buku-buku novel best seller. Tapi entah kenapa mataku tetap terfokus pada Ronal.
Dia ganteng banget,.mirip Bintang Filipina Daniel Padilla, Jauh banget sama Roki. Orang-orang suka sama Roki karena dia anak CEO ternama.
Kulihat Ronal membalas tatapanku. Oh my God, jantungku berdegup kencang. Lalu aku berbalik, ada Siti yang sepertinya tidak suka aku kecentilan sama Ronal.
***
Malam ini harusnya kami ngedate, tapi Roki beralasan ingin istirahat setelah menemani Gita di mall tadi. Aku merasa Roki masih berat melepaskan Gita. Tapi aku juga butuh kepastian. Capek begini terus.
kriiiing kriiiing kriiiing
Ada nomor yang tidak dikenal. siapa ya? ku abaikan saja.
Lagi-lagi hp ku berdering, kulirik lagi ternyata nomor yang sama.
"Ini siapa,sih?"
Aku coba beranikan diri mengangkat telpon tak dikenal itu.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, belum tidur?" suara pria di seberang sana.
"Ini siapa,ya?"
"Maaf, aku Ronal."
What! Mimpi apa semalam si ganteng menelpon ku.
"Kak Ronal? Tau darimana no hp ku."
"Dari Gita. Kamu bisa keluar tidak dingin nih."
"Maksudnya?"
"Aku di depan rumah kamu."
Aku mengintip dari jendela atas. Ada Ronal melambai ke arahku seakan tahu aku melihatnya.
Aku seperti Cinderella yang di jemput pangeran. Saking bahagianya aku lupa keseimbangan turun.
Dan bruuuugh
TERNYATA CUMA MIMPI!!!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Memyr 67
roki cinta mati ma rere. rere malah jelalatan, nggak bisa liat cowok bening dikit, kecentilan. semoga nggak nyesel aja, roki cinta mati ma rere yg modelan begitu.
2022-12-21
0
Nana
Rere gk banget. gk pantas dijadikan sahabat.
2022-07-04
0
💮Aroe🌸
😂😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-03-07
0