" Lam, hari ini ngga usah jemput aku. Aku diantar, bapak." SMS Dinda pacarku
" Yah, jadi gimana dong. Aku udah di jalan nih." Jawabku
" Ya, gimana kek berangkat sendiri lah ke sekolah." Jawab Dinda ketus
Halo namaku wassalam biasa di panggil Alam. Aku sekarang kelas 1 SMU Negeri Sukasari. Dimana suka, duka, tangis, tawa dan cinta telah ku lalui disini, termasuk perjuangan mendapatkan hati Dinda.
Hari ini tahun ajaran baru. Dimana akan ada anak baru yang akan di plonco oleh anak anak OSIS, Kecuali aku. Dulu, aku adalah ketua OSIS, dan saat kelas terpilih kembali tapi aku mengundurkan diri.
Loh? Kok ngundirin diri? Kalo ngga mau jadi ketua OSIS, kenapa daftar jadi calon ketua OSIS? Pasti mau bilang gitu.
Aku di daftarin sama cewek cewek klub fans gitu. Ya,resiko orang keren sih punya banyak fans. Hahahaha
Hari pertama masuk sekolah
Wuiiih banyak anak baru cantik-cantik, sayang aku ngga bisa ngospek mereka. Tapi nggak papa deh, aku bisa nebeng bareng Genk ku yang masih aktif di OSIS.
Daaaaaaan si anak kota masuk sekolah ini juga ternyata.
Hari ini hari Senin, ya namanya tahun ajaran baru pasti ngga ada kelas. Jam setengah dua belas di bolehin pulang.
Btw tadi yang chat namanya Dinda pacarku. Padahal tadinya udah ngarep banget bisa bonceng berdua, biar romantis gitu. Udah semangat banget, eh dia malah diantar bokapnya.
" Tumben sendirian, yayangnya mana." Kata Edwar
" Yayangnya dianter sama calon mertua" jawabku rada kesel
" Nebeng boleh" kata Edwar nawarkan diri
" Nggak boleh " jawabku tegas
" Yakiiin!!!! Tu belakang sayang banget kosong." Ledek Edwar
Aku melihat si anak kota berjalan sendirian.
" Anak kota kok jalan?"
Si cewek celingak-celinguk
" Ngomong sama aku ya"
" Bukan ngomong sama hantu disamping kamu.ya iyalah. Sama kamu."
"Ooooh "
" Kok cuma oh, mau nggak kuantar balik."
" Nggak deh,makasih"
Hmmm nih cewek sok jual mahal. Aku tetap hidupkan motor pelan pelan siapa tau dia berubah pikiran.
Tiba tiba sebuah mobil berhenti
" Motornya mogok ya, daaaah."
Pantes dia nolak ikut motor.
Ku cek hp ku ada SMS dari Dinda. Namanya Dinda anak kelas 2 IPS 1, rumah kami searah cuma bokapnya kayaknya kurang suka sama aku.
" Dimana?"
" Di jalan mau pulang."
" Kok nggak tungguin aku"
" Lah, katanya di jemput bokap"
" Jadi?"
" Pulang sendiri, yeeee"
Nggak jauh kulihat ada warung, akhirnya mampir beli minuman, dan sambil duduk di depan warung, celingukan kayak orang gila.
Pada akhirnya aku putar balik kembali ke sekolah, aku pacar yang baik ,kan.
Sampai di depan sekolah, aku melihat Dinda sudah menunggu di depan gerbang.
" Lama banget sih " gerutu Dinda
" Ya, maaf. Isi bensin dulu." Jawabku sambil mendorong motor.
" Bensin. Kemarin katanya udah isi full." omelnya lagi
" Bensin buat yang bawa bukan motornya." Jawabku.
" Yuk, cuss. Mau kemana kita" tawarku
" Mau ..... Pulang." Jawabnya
" Okelah kalo begitu tuan putri mari kita capcusss"
Ku kebutkan motor, Dinda saking takutnya memegang erat pinggangku. Kan, romantis kayak gini.
Sampai di rumah Dinda, sudah di tunggu depan pagar sama bokapnya. Pasang muka garang, dan herannya aku kok nggak takut liat muka garangnya, tapi bukan berarti aku melawan, ya.
" Assalamualaikum pak ini Dinda ku antarkan dengan selamat tanpa lecet sedikitpun." pamitku.
" Ehmm, kenapa lama sekali. Bukankah setengah dua belas tadi sekolah sudah bubar. Sekarang sudah jam setengah dua."
" Isi bensin dulu pak. Kan, kasihan Dinda nanti harus turun di tengah jalan karena bensinnya habis."
Dinda nyengir waktu mendengar jawabanku.
***
Sore ini aku berkumpul di tempat Edward. Seperti biasa, nongkrong bareng sambil godain cewek-cewek yang lewat.
"Lam, kalo kamu bosan sama Dinda, sodorin ke aku ya." Kata Edwar sambil merokok.
"Nggak akan!"
"Kenapa?"
"Dinda itu perempuan baik-baik. Nggak akan aku restui kalo sama kamu!"
"Halah! Kamu juga nggak jauh beda sama aku."
Memang benar,aku memang bukan laki-laki sempurna. Tapi,aku tahu seorang perempuan itu butuh lelaki yang melindunginya. Sama seperti Dinda yang aku cintai ,sama juga seperti Siti yang sudah aku anggap adik sendiri.
Aku cuma mau membuktikan pada Edward atau siapapun kalo aku sangat mencintai Dinda.
Sore itu, setelah pulang dari rumah dari Edward aku mendengar kalo om Irwan akan mencarikan sekolah untuk Dinda. Teringat cerita Sita, kalo Dinda memang diistimewakan oleh orang tuanya karena parasnya yang cantik. Ibunya Dinda juga kurang suka padaku dan keluargaku, entah apa masalahnya. Mungkin karena kami bukan dari kalangan mampu seperti mereka.
"qBu, mau nanya dimana rumah kades?" Aku tersentak mendengar suara seorang cewek menanyakan rumah pak kades.
"Adik lurus saja, nanti ada gang pertigaan langsung keliatan rumah kuning." jawab ibu itu.
Oh,si anak kota. Ngapain dia nanya rumah pak kades?Ah, bukan urusanku. Eh,kepo juga sih. Aku lebih memilih pulang daripada ngurusin si anak kota.
"Btw, si anak kota itu siapa namanya?"
"Hayooo!!!! kak Alam kepo sama cewek lain, ya?" goda Yadi, temen kecilku.
"Apaan sih? anak kecil mau tau aja urusan orang dewasa." omelku pada Yadi.
Yadi ini adalah cucu kakek Umar, umurnya sudah 13 tahun. Tapi, pergaulannya lebih sering sama anak anak SMA daripada anak seusianya. Yadi selalu mencariku, dia bilang dia lebih suka gabung denganku daripada sama Edwar.
Baguslah, lagian aku lihat pergaulan Edwar lumayan parah. Aku juga tahu Edwar juga suka minum minuman keras dan nyabu. Hanya saja aku memilih diam.
"Lam!" suara indah itu memanggilku. Aku yakin pasti bidadari surgaku yang mencariku.
"iya,sa ... yang!" Bukan! bukan Dinda yang memanggil.
"Apa yang sayang? seharian kemana saja? Pamanmu kerja seharian kamu keluyuran saja!"
waduh... bibi! celaka 12 nih.
"Eh, paman sudah pulang dari sawah!" teriak alam
" Mana paman?" bibi ikut menoleh
Satu .. dua .. tiga
kabuuuuuuuuuuuuur!!!!!!
"Alaaaaaam! awas ya kamu!" teriak bibi dari kejauhan.
Maafkan alam,bi.
Namaku Alam. Usiaku 17 tahun. Harusnya tahun ini aku kelas 2 SMA, Tapi karena sering bolos aku jadinya tinggal kelas. Aku punya ibu yang sedang mencari nafkah di kota besar. Terakhir aku bertemu ibu saat masih SD.
Walaupun begitu,aku masih mendapat limpahan kasih sayang dari paman dan bibiku.
Hobiku adalah balap motor. Paman dan bibi sampai kewalahan sama hobiku. Maafin Alam ya, suatu saat Alam akan menjadi sosok yang berguna buat kalian.
Ayah? Sampai sekarang aku tak tahu wujud ayahku. Kalo kata paman, ayahku sudah meninggal saat ibu sedang mengandung aku.
Entah benar atau tidak, semoga saja benar. Karena aku pernah di bully tentang ayahku yang tidak jelas. Tapi Paman selalu bilang kalo ayahku meninggal di Jakarta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Memyr 67
adiknya siti, abangnya edwaed? wui nama keluarga yg luar biasa.
2022-12-20
0
Nana
penasaran siapa jodoh Alam ya. Gita ato Dinda
2022-07-04
0
💮Aroe🌸
wassalam beneran😂😂😂😂😂😂
2022-03-06
0