"Ma?" Tanya Papa saat menjelang jam istirahat.
"Iya,pa. Ada apa?" Mama masih sibuk membersihkan wajahnya.
"Tolong bilang sama papa mu,batalkan pertemuan ini!"
Mama menghentikan aktivitasnya, lalu mendekati Papa di ranjang.
"Maksud papa apa?papa mau Gita patah hati lagi?Papa mau Gita kabur dari rumah lagi dan ada orang lain lagi yang terkorbankan."
Papa membetulkan duduknya dan memegang tangan Mama.
"Patah hati gimana,ma? La wong yang mau di dekatkan ke Gita bukan Roki, tapi sepupunya Roki."
"Papa dengar dari mana?" Jawab mama tidak percaya.
"Gita sendiri yang cerita,ma."
Mama mendadak lesu "apalagi ini ya tuhan?"
"Apa reaksi Gita, pa?" Mama mulai kepo.
"Ya, keberatanlah. Yang dia tau pacarnya ya Roki."
"Apa Roki sudah tahu?" Tanya Mama sambil membuka jendela kamar yang terasa panas. Sebetulnya bukan udaranya yang panas. Tapi hati mama mulai panas mendengar cerita papa.
Mama Ingat dulu bagaimana papanya alias Opa mendekatkan dirinya dengan Bryan adiknya Spencer. Memang di bandingkan Spencer, Bryan memang lebih tampan. Tapi Bryan tidak haus materi dan memilih menjadi seniman,entah apa kabarnya sekarang tidak ada yang tahu. Mama mencoba menemui Opa. Tapi yang di cari sedang tidak bisa di ganggu. Mama kembali ke dapur, mencari apa yang bisa diolah untuk cemilan.
Malam itu Gita dan Siti sedang di teras. Mama yang melihat mereka mencoba bergabung.
Tapi langkah mama terhenti saat mendengar pembicaraan mereka.
"Kamu tahu,ti?"
"Kenapa?"
"Aku selalu di teror dengan kejadian itu. Padahal kenyataannya alam menyelamatkan nyawaku dari lobang ranjau itu."
"Kamu yang sabar,ya,ta." Siti mengelus pundak Gita.
"Seandainya kak Alam masih hidup, aku akan membalas jasanya."
"Dengan apa? Apa dengan Menikah dengannya?"
Gita tertawa "bukankah dia punya pacar? siapa namanya?" Gita mencoba mengingat.
"Kak Dinda." Jawab siti
"Nah iya. Apa kabarnya?"
"Kak Dinda lagi dekat sama abangku."
"Edwar?"
"Iya. Sudah lama sih mereka pacaran."
"Ti,rumah kakek gimana?"
"Masih kosong,ta. Tapi sudah banyak bagian rumah yang runtuh dimakan usia."
"Lalu keluarga kak Alam?"
"Sejak kak alam di rujuk rumah sakit Jakarta dan di kabarkan meninggal mereka tidak pernah pulang."
"Kamu percaya kan sama aku,ti." Gita mencoba meyakinkan kalo Siti ada di pihaknya.
Siti cuma tersenyum dan mengangguk. Walaupun sudah 8 tahun. Tapi warga desa trauma menerima warga baru. Siti menceritakan keadaan desa, setelah kejadian yang menimpa Gita dan Alam.
Gita teringat pesan photo yang mengirimkan photo seorang lelaki. Gita menunjukkan pada Siti.
"Lo ini photo kak Alam. photo lama ini."
"serius!"
"Iya! nggak mungkin orang yang sudah meninggal hidup lagi."
Gita masih penasaran. Apa maksudnya orang ini mengirimkan photo alam kepadanya?
Keesokan harinya
Gita mencoba beberapa baju untuk acara pertemuan yang diadakan Opa. Kebetulan acara itu diadakan di resort yang di kelola opa. Kata Opa sekalian promosi.
"Katanya nggak mau ikut?" Goda Mama
"Roki pasti ada,ma. Aku mau cantik di depan Roki."
"Awas salah sasaran."
"Maksudnya?"
"Udah cepetan! Siti aja dari tadi udah siap." Balas mama lagi.
Sengaja mama tidak membahas soal Roki lebih lanjut.
Gita melihat Siti cuma pake baju kodok panjang.
"Apaan sih,ti. Kita mau ke acara penting bukan jalan ke mall."
Gita menarik Siti masuk ke dalam kamar. Gita nggak mau Siti bikin semua pengunjung acara ilfeel. Lah kok mentingin penampilan Siti? Sepertinya Gita punya rencana lain.
****
Di resort
Rere yang sudah sampai lebih dulu bersama keluarganya. Penampilan Rere yang mempesona bak model bikin semua pengunjung terpana. Termasuk Roki.
Roki mendekati Rere, tapi Gita keburu sampai. Pada akhirnya Gita menjadi pelampiasan kekesalan Roki.
"Kenapa kamu datang?"
"Loh,kan aku undangan? gimana sih kak?"
"Terus dandan menor kayak gini buat apa? Biar cari perhatian laki laki lain gitu?" Sewot Roki.
"Kak Roki kenapa sih?" Gita memegang tangan Roki. Tapi di hempas Roki dengan kasar.
Gita melongo melihat keanehan dengan sikap Roki. Terasa sesak rasanya melihat sikap Roki. Rasanya bernampilan cantik buat Roki menjadi sia-sia.
Sebelum acara di mulai Gita pamit ke toilet. Siti menawarkan menemani Gita,tapi di tolak dengan alasan ingin BAB. Padahal Gita mau nangis di toilet hanya karena sikap Roki.
"Kamu pacarnya Roki?" suara seorang lelaki di depan Gita.
Seketika Gita merasa tersihir dengan sosok di hadapannya. Tapi seketika Gita merasa tidak asing dengan wajah itu.
"Kamu? A ... Al ... ah bukan?"
" Hellowww!" suara itu kembali mengagetkan Gita.
"Oh, maaf mas. ini toilet perempuan kalo toilet laki-laki di sebelah sana." jawab Gita
"Emang saya tadi menanyakan toilet,ya?"
"ehm maaf? Emang tadi nanyain apa?"
"Nggak jadi! Btw kalo ngelamun jangan di depan toilet ya ntar kesambet!"
Laki laki itu pergi melewati Gita yang masih bingung.
"Hey! Bilang aja mau ngintip! Dasar mesum!" teriak Gita.
Laki laki itu berbalik. Dengan senyum andalannya yang membuat Gita muak melihatnya.
***
Gita secepatnya pergi dari toilet. Gita takut kalo laki-laki itu kembali lagi. Sambil memegang gaun yang kepanjangan dan high heels yang cukup tinggi, Gita menaiki tangga dengan hati hati.
"Kemana aja?" sapa mama saat Gita kembali ke tempat duduknya.
"Toilet." jawab Gita sambil membenarkan bajunya.
"Udah mulai ya,ma." Gita melihat MC sudah cuap-cuap.
"Udah baru Opa yang kasih ceramah pembuka."
Gita melihat tamu mulai duduk di kursi yang telah disediakan. Opa yang tadinya memberikan kata sambutan di ganti dengan Tuan Spencer.
"Hadirin yang terhormat, saya perkenalkan keponakan saya yang baru pulang dari Korea, Ronal Spencer."
Sosok laki-laki berdiri menuju panggung. Sosok laki-laki yang saat dia berjalan, menjadi sorotan penonton. Gita mendengar ada beberapa penonton yang memuji ketampanan Ronal.
"Ganteng dari mana sih?" gerutu Gita
"Mirip." kata Siti saat melihat Ronal berjalan menuju panggung.
"Mirip siapa?"
"Kak Alam."
"Siapa!" teriak Gita yang bikin para tamu terkejut.
"Bukan siapa-siapa." ralat Siti.
"Barusan kamu bilang dia mirip alam. Jauh banget! Cowok mesum kayak dia!"
"Mesum!" Siti kaget mendengar pernyataan Gita. Bukan hanya Siti, seluruh tamu yang datang ikut terkejut.
"Iya! tadi, dia ngintip-ngintip di toilet wanita." Gita melanjutkan rumpiannya.
Gita tidak menyadari Ronal, tepat berdiri di belakangnya. Saat Gita hendak keluar dari meja, tiba-tiba sepatu Gita patah. Gita menjadi oleng, Ronal dengan sigap menangkap tubuh Gita. Mereka saling bertatapan, tatapan yang sangat kuat.
"Ehm..." suara Siti mengagetkan mereka.
Saking kagetnya, Ronal sampai membuat Gita terjatuh.
"Maamaaaa!" teriak Gita kesakitan.
Mama mendengar teriak anak semata wayangnya langsung sigap.
"Gimana calon mantu mama? lebih ganteng kan dari Roki." bisik mama.
"ih,mama rese!" Gita kesal dengan komen Mama.
Tapi, sedari tadi Gita tidak melihat Roki. Mata Gita mencari keberadaan pacar kesayangannya itu.
***
Karena kelakuan Gita, acara jadi kacau. Para tamu memilih pulang, sedangkan nama Ronal jadi jelek.
Gita berdiri di panggung, dan memberitahukan pada para tamu acara perjodohan di batalkan.
Tuan Spencer murka, lalu pergi meninggalkan resort bersama keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Nana
Gita kok kelakuannya kek gitu sih. jd ilfeel
2022-07-04
0
leeshuho
Cerita nya seru thor pake bangket😭,aku langsung maraton bab😁,semangat thor❤️❤️ pokoknya lovelove buat othor😁
2022-03-19
0
💮Aroe🌸
masih demen ma roki😑
2022-03-07
0