Gita merebahkan tubuhnya di kamar Beta. Hari ini dia malas pulang. Gita malas kalo opa masih membahas perjodohan itu.
"Beta, kamu tahu siapa lelaki yang katanya akan di perkenalkan saat acara pertemuan nanti."
"Nggak kenal,ta. Soalnya dari keluarga Tante Marni.Om Spencer baik banget,ta. Dia yang sekolahkan ponakan istrinya."
"Ah,paling juga Tante Marni yang minta." Kata Gita sambil menyunggingkan bibirnya.
Gita tau status Tante Marni tak lebih sebagai gundiknya tuan Spencer. Gita yakin kalo dirinya mau di alihkan ke ponakan Tante Marni juga termasuk permainan bisnis.
Gita memilih tidak akan datang ke acara itu, karena akan menyakiti Roki. Gita mencoba menghubungi Roki, Gita merogoh tasnya tapi tidak menemukan hpnya.
"Kenapa,ta?" Beta melihat Beta seperti kebingungan.
"HP ku!"
"Hilang?"
"Sepertinya begitu."
"Coba periksa lagi! Siapa tau keselip!"
Gita kembali membongkar tas nya tapi tetap tidak menemukannya. Gita merasa ingin menangis, hari ini dia merasa apes banget.
"Udah kamu nyarinya pelan pelan saja. Siapa tau tinggal di rumah."
"Aku yakin banget! Tadi aku bawa!" Seru Gita.
"Ya,udah aku antar kamu pulang ya."
"Kok aku di suruh pulang! Ngusir,nih. Atau kamu takut rumahmu di periksa." Gita mulai emosi.
"KPK kali pake periksa segala. Biar kamu tenang dulu, lebih baik pulang."
***
Papa duduk disebelah mama. Sambil membelai rambut wanita yang dinikahinya 25 tahun ini.
"Ma?"
"Iya,pa?"
"Mama masih ingat sahabat papa yang Toni?"
"Lupa lupa ingat kek nya,pa. Ada apa?"
"Waktu di Jambi papa belum sempat ketemu sama dia."
"Emang dia di Jambi,pa?"
"Dimananya?"
"Sukasari."
Papa mengangguk. Matanya menerawang pada zaman itu.
Seorang gadis bernama Marnilah adalah seorang kembang desa. Banyak lelaki mendekatinya, termasuk papa. Nilah,itu nama panggilannya. Tubuhnya putih bersih mulus seperti gadis Belanda. Beda dengan Toni yang wajahnya mirip aktor India.
Kita sebut saja sekarang namanya Dul sering mencuri curi pandangan pada Nilah. Dul dan Toni berteman sejak kecil. Beda dengan Nilah yang ikut neneknya di Sarolangun. Nilah remaja mulai tinggal di Sukasari saat usia 14 tahun.
Saat SMA Nilah berpacaran dengan Irwan. semua menganggap Irwan adalah pria idaman semua wanita. Serasi dengan Nilah yang tercantik di desa. Dul merasa harapannya tipis untuk mendapatkan Nilah. Tamat SMA Dul bersekolah di Jakarta. Dul mendengar Irwan menikah dengan wanita lain, bukan Nilah. Semangat Dul kembali menggebu saat mendengar kabar itu.
Dul mencoba giat belajar, supaya bisa dapat nilai terbaik dan kembali ke Sukasari. Lagi-lagi harapan Dul hancur saat mendengar Nilah menikah dengan laki-laki pilihan kakaknya, Toni.
"Kamu bilang nggak ke Toni?" Tanya Yayan
"Soal apa?"
"Soal perasaanmu yang terpendam bertahun-tahun."
"Ah, sudahlah itu masa lalu."
"Lalu masa depanmu siapa?"
Tak lama ada seorang gadis duduk tak jauh darinya. Gadis itu terlihat tenang, sambil menikmati makanannya.
"Siapa, Dul?" Desak Yayan
"Dia" Dul menunjuk kearah gadis tadi.
Yayan tertawa"jangan mimpi Dul!"
"Kenapa?"
"Itu anak konglomerat. Bisa jadi babu kita,kalo nekat."
Dul mendekati gadis itu. Dengan penuh percaya diri Dul menjulurkan tangannya.
"Hai... Nama saya..."
"Lia..." Suara seorang wanita memanggil gadis itu.
"Lia? Nama yang cantik. Seperti orangnya." Bisik Dul dalam hati.
Lia langsung pergi meninggalkan Dul tanpa pamit. Dari kejauhan Dul masih berharap Lia menoleh kebelakang.
"Satu .. dua...ti..." Lia menoleh kebelakang. Dul merasa menang.
****
Saat liburan kuliah, Dul pulang ke Sukasari. Disana Dul bertemu Irwan, lelaki yang menjadi rival Dul untuk mendapatkan cinta Nilah. Irwan sudah menikah dan punya anak cantik bernama Dinda. Sementara Nilah juga memiliki anak laki-laki yang Dul belum tahu nama anak itu. ketiganya bertemu di momen pernikahan Toni sahabat Dul dan Irwan. Dul merasa keki karena dia datang cuma bersama Yayan.
"Kalian tambah lengket saja." Goda Irwan melihat Dul datang bareng Yayan.
"Nggak tahu nih, dia nempel Mulu." balas Dul
"Coba deh kalian cari pacar,biar nggak dikira homo."
"Ah,si Dul mah banyak yang antri. Sayang dia masih setia sama yang sudah jadi bini orang. kutunggu jandamu." bantah Yayan.
"jangan gitulah Dul." Irwan masih menggoda Dul.
"Kalian mah gampang ya meledek aku." Dul kesal lihat komentar teman-temannya.
"kapan kamu selesai?" tanya Toni saat acara sudah selesai.
"insyaallah 3 bulan lagi."
"Lalu apa rencanamu selanjutnya?" tanya toni
"Cari kerjalah!"
"Daripada ke kota, mending kamu berbagi ilmu ke desa ini. Apalagi cuma kamu angkatan kita yang jadi sarjana arsitek."
Dul cuma bisa diam. Dia Ingin tetap di desa, tapi apakah dia kuat kalo setiap hari bertemu Nilah. Dul cuma manusia biasa yang sudah terlanjur jatuh cinta pada Nilah. Cuma satu cara, ya pergi dari desa.
**
"Pa!" Dul tersentak mendengar suara Mama. Mungkin sedari tadi dia banyak melamun teringat pada masa lalu.
Papa beranjak turun mendengar suara Gita masuk ke rumah.
"Kalo masuk assalamualaikum dulu." suara papa dari balkon.
Gita mencari arah suara. dilihatnya sosok yang dia kenal.
"Papa.....!" Gita naik keatas melihat papa tersayangnya datang.
"Papa curang! datang nggak ngabarin!"
"loh, kalo ngabarin bukan suprise namanya."
"Mama mana?"
"ada di dapur bertiga."
"bertiga?"
"Udah! kamu temui mamamu di dapur"
Gita turun dari lantai dua, lalu berjalan menuju ke dapur. Aroma ayam guling menggetarkan rasa lapar. Gita ingat dia belum sempat makan. saat di dekat pintu dapur, Gita melihat sosok gadis yang dia kenal.
"Siti...!" gadis yang di panggil Gita menoleh.
Dua sahabat saling berpelukan. Siti senang akhirnya bertemu Gita kembali.
***
Malam ini, Gita,Opa, Mama, Papa dan Siti akan malam di sebuah restoran milik kerabat Opa. Gita meminjam gaun pada Siti dan mendandani Siti.
Hasilnya, semua orang takjub melihat kecantikan Siti. Siti akui dirinya belum pernah mengenal make up. Siti berterimakasih pada Gita yang mau make over dirinya.
"Wah,kamu cantik sekali Siti?" puji Mama melihat perubahan Siti.
"Terimakasih kasih Tante." jawab Siti tersipu malu.
"Nah sekarang kita berangkat!"seru Gita
Semua langsung menaiki mobil opa. Gita yang sedari tadi belum menemukan hp nya, terlihat murung.
"Kamu kenapa,nak? mau ajak Roki juga."
"Bukan itu, ma. hp Gita dari tadi nggak ketemu."
"Emang dimana kamu letakkan tadi?"
Gita menggeleng. Padahal Gita yakin kalo tadi dia masih memegang hp nya.
"Non,Gita cari hp?"
"Pas beres beres tadi bibi Nemu di meja kamar, non. Terus bibi simpan di laci bawah lemari."
Mendengar itu Gita Langsung berlari ke kamar. Ternyata benar, banyak sekali panggilan dan pesan di HP nya. Saat Gita hendak membuka pesan.
"Gita,buruan!ntar keburu malam!" suara Mama memanggil dari luar.
Gita langsung turun dan memasukkan hp nya ke dalam tasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Nana
mungkin di HP itu ada berita Roki mau tunangan sm cewek lain ya mama Al
2022-07-04
0
💮Aroe🌸
waktunya makan enak...😋
2022-03-06
0
Little Peony
Semangat selalu Thor 🌸
2021-03-03
0