Roki menemui Rere di pinggiran kolam renang. Rasanya ingin dirinya memeluk Rere, tapi Roki sadar ini adalah tempat umum.
"Sendirian, non." Roki mencoba menggoda Rere
Rere berbalik melihat ada Roki di belakangnya. Rere mencubit Roki dengan manja.
"Kupikir kamu bakalan sibuk sama Gita."
"Gita dah punya calon."
"Calon?"
Roki mengangguk. Dia ingat pembicaraannya dengan papanya.
"Ki, kamu tahu kalo Ronal mau papa jodohkan Gita."
"Kenapa harus Gita, pa?"
"Emang kenapa? bukannya kamu lebih cinta sama Rere daripada Gita."
"Tapi Gita cinta sama aku. Aku akan mencari waktu yang tepat untuk menjelaskan pada Gita."
Tuan Spencer tetap pada pendiriannya. Roki keluar rumah, karena baginya percuma ngomong sama ayahnya.
Roki menemui Gita untuk minta maaf. Mengingat sikap dirinya yang agak kasar pada Gita tanpa alasan yang jelas. Walau sebenarnya Roki bersikap seperti itu karena melihat kehadiran Rere.
***
Sementara di rumah, Gita dimarahi Opa karena acara pertemuan kacau karena kelakuan Gita.
"Kamu tahu kan, Ini untuk kelangsungan bisnis perusahaan kita!"
"Tahu Opa! Tapi Gita bukan mainan yang bisa berpindah dari satu lelaki ke lelaki yang lain!"
"Apapun itu, kamu nggak punya attitude! Bikin malu saja!"
Opa berlalu meninggalkan Gita di ruang kerjanya. Gita mengikuti Opa untuk minta maaf. Tetap tidak di gubris Opa.
Gita menggedor kamar Opa. Tetap saja Opa tidak bergeming.
***
POV Gita
Pagi ini aku mulai aktivitas seperti biasa, yaitu ngedosen. Sebuah mobil jip mirip mobil papa nangkring. Mobil siapakah ini? kalo mobil papa nggak mungkin, karena sudah di jual setelah pengusiran di Sukasari.
"Pa...!" aku memanggil Papa yang masih di dalam.
"Iya, anak papa yang manis."
"Papa beli mobil lagi, ya."
"Itu bukan mobil Papa."
"Itu mobil saya." suara laki laki muncul di belakang papa.
Lah!dia ngapain lagi sih! bukannya sudah jelas aku nolak perjodohan itu.
"Ah, iya. itu mobil Ronal. Dia yang ngantar kamu ke tempat kerja."
"Sitiiii!" kupanggil Siti, yang di panggil langsung nyaut ke depan.
"Kenapa Gita?"
"Yuk, temani aku ke kantor. Harus pergi bertiga. kalo berdua ntar ada setannya. Ajak bi Endah sekalian!"
Siti melirik kearah Ronal. Sepertinya dia ikut kayak cewek-cewek yang ngeliat Ronal di acara kemarin.
"Hey!" ku tepuk jidat Siti yang terkena pesona Ronal.
"Ayooo!"
"iiii...iya, non." jawab Siti.
Lah, nih anak tumben panggil aku non.
"cepet!" jeritku makin lengking, udah keburu panas.
"Eh, kamu jangan gitu sama dia."
"Apa,Lo!" aku pelototi ke mukanya.
"Oh, berani!" dia ikut melotot dan mendekatkan wajahnya.
Deg! kenapa rasanya berdegup kencang. sama seperti saat aku jatuh di kubangan sawah dulu.
"Ehm!" Suara papa mengangetkan kami.
"Sudah selesai belum. Katanya mau ke kampus. Oh,ya Siti nggak jadi pergi soalnya nggak ada yang bantu mama di dapur."
Ya sudahlah. Mau apa dikata. Terpaksa deh, di antar sama cowok ini. huft, aku takut kalo Roki ngeliat.
***
Siti terengah-engah saat keluar melihat mobil Ronal sudah tidak ada.
"Om, mereka sudah duluan, ya?" tanya Siti pada papa Dul.
"Kamu lama banget. Gita takut telat." jawab Papa lalu masuk kembali ke rumah.
Siti kesal kenapa dirinya ditinggal begitu saja. Padahal tadi yang heboh mengajak dirinya adalah Gita.
Siti pun ikut masuk ke rumah.
"Loh, kamu nggak jadi nemenin Gita?" tanya mama Lia
" Ditinggal, Tante." suara Siti lesu.
"Ya udahlah, ti. Lagian kalo kamu ikut juga bakalan jadi nyamuk." sahut papa.
Siti tadi sudah membayangkan kalo ikut dengan Gita, bisa mengorek soal Ronal.
"Aku yakin banget!"
"Yakin apa, Siti." suara Opa mengagetkan Siti.
"Eh, Opa. nggak papa kok."
"Buatin saya kopi!. Gula nya sedikit, ya." perintah opa.
"Baik, Opa." Siti berlalu dan masuk ke dapur.
**
Sementara di dalam perjalanan ke kampus.
"Kamu dah berapa tahun dengan Roki?"
"Udah lama sekitar 8 tahun." jawab Gita.
"Hey, orangnya disini. bukan dikaca." sahut Ronal melihat Gita masih buang muka.
Gita masih terdiam. Pikirannya bercampur aduk antara takut kepergok Roki dan juga takut beneran jatuh cinta pada Ronal.
"Hmmmm, lama juga ya."
Tak lama mereka sampai di kampus. Gita turun tanpa pamit pada Ronal.
Saat Ronal akan melajukan mobil, Ronal melihat dompet Gita. Ronal ingin membuka isi dompetnya,tapi urung karena menghormati privasi Gita. Ronal turun dari mobil.
Beberapa mahasiswa yang melihat Ronal langsung terpana, bahkan menimbulkan kericuhan di kampus.
Gita mendengar di luar heboh segera mengecek. Gita mendengus kesal, Dia merasa Ronal sedang mengikutinya.
"Pulang!" Gita menunjuk tangan untuk mengusir Ronal.
"Aku cuma mau ngasih ini." Ronal menyerahkan dompet Gita.
Gita mengambil dengan cepat. lalu dompet itu jatuh berceceran. Gita kaget melihat salah photo koleksinya jatuh. Dengan buru-buru Gita mengambil kembali photo itu.
"Photo siapa itu?" tanya Ronal
"Bukan urusanmu!" Gita merebut photo yang hendak di buka Ronal.
Dari kejauhan Ronal menatap Gita
"Benar kata Roki. Dia beda."
***
Sementara itu Roki yang sedang di cafe bersama teman-temannya.
"Ki, kok sekarang jarang bareng Gita." Tanya Aldo.
"Ya, iyalah, do. kan ada Rere, maka Gita terlupakan." sahut Deni.
"Maaf ya, Ki. Kalo menurut aku, Gita itu lebih baik dari Rere." kata Aldo.
"Rere itu cewek agresif.Beda dengan Gita."
"Sama aja, mereka. Buktinya Gita nggak nolak saat di jodohkan dengan kak Ronal." Roki mulai buka suara.
"Lo, kemana, Ki. Pasti mojok ama Rere. Gita sudah batalkan perjodohan mereka." Deni ikut menimpali.
Roki berdiri, lalu pamit pada teman-temannya. Roki mengambil kunci motor gedenya.
"Mau kemana?" Tanya Aldo
"Lu, nanya lagi! ya, pasti nemuin Gita lah." Omel Deni pada Aldo.
"Sukses ya, Ki." Deni menepuk pundak Roki.
"Makasih,bro."
Saat Roki hendak naik ke atas motor.
"Kak Roki!" suara seorang wanita memanggilnya dari jauh.
"Rere! Ngapain kamu disini?"
"lah,kak Roki sendiri ngapain?"
"Ngumpul sama temen."
"Emang kakak nggak kerja."
"Enggak!"
"Temenin aku dong,kak."
"Kemana?"
"Ke tempat temanku kerja."
"Boleh. Kamu tunjukkan jalannya, ya."
"Oke."
Dari kejauhan Deni dan Aldo melihat Roki membonceng Rere.
"Dasar nggak punya pendirian." Deni dan Aldo kembali masuk cafe.
Ya iyalah, itu kan cafenya Aldo.
***
Roki kaget ternyata tujuan Rere adalah tempat kerja Gita.
"Mau apa kamu kesini?" tanya Roki kesal.
"Ketemu Gita lah."
"Kenapa ngajak aku?"
"Kan kakak pacarnya, gimana sih?"
"Yakin? cuma karena itu."
Tak lama Gita keluar dan menyapa Rere. Dari kejauhan, Roki memperhatikan kedua sahabat itu.
"Kenapa aku harus terlibat dengan mereka berdua?" keluh Roki sambil memarkirkan motornya.
Roki mengikuti Rere dari belakang. Tapi, langkahnya tertahan saat melihat ada Ronal disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Memyr 67
ronal dan alam, satu orang ya?
2022-12-20
0
Nana
gk suka sm Roki n Rere. double R gk ada akhlak
2022-07-04
0
💮Aroe🌸
udah, sama ronal ajaa....
2022-03-07
0