Sisi baik

Waktu bergulir dengan cepat, cahaya senja menghiasi langit yang semakin temaram.

Diruangan direktur, Kenzie menelepon supirnya untuk menjemput. Namun nomor yang dituju tidak aktif, dan beralih menelepon nomor rumahnya. Tak mendapat respon, Kenzie memesan taxi online dan bergegas keluar.

Sesampainya dirumah, dilihatnya mobil masih terparkir di halaman. Saat memasuki ruang tamu, tercium aroma gosong berasal dari dapur.

Panik, mendapati kompor yang masih menyala penuh dengan kepulan asap berasal dari panci yang gosong. Secepat kilat Kenzie langsung mematikan kompor, tak percaya rumahnya hampir saja terbakar.

"Hei kau!!! Apa kau sengaja ingin membakar rumah ini!!" kesal Kenzie menendang kaki Adira yang tidur dalam posisi duduk dilantai.

Adira merasa nyeri dikaki membuatnya tersadar dari mimpi. Melihat bosnya berdiri berkacak pinggang didepannya dengan mata melotot dan ruang dapur penuh bau gosong yang menyengat.

"Maaf tuan." ucap Adira, berdiri dan menunduk melihat panci yang gosong diatas kompor.

"Beginikah caramu bekerja!! Enak-enakan tidur dengan kompor menyala!!" Bentak Kenzie mengepalkan tangan serasa ingin memukul wajah dihadapannya.

"Maaf tuan, saya janji tidak akan mengulanginya lagi." Adira mengerti akan kesalahannya tanpa memberi tau alasannya tertidur.

Kenzie yang kesal menuju kamarnya, membanting pintu dengan kencang hingga terdengar sampai dapur. Adira yang merasa ragu bisa melewati semua hingga akhir.

***

Keesokan harinya, Adira baru saja masuk kedalam rumah bosnya. Bingung melihat Kenzie membawa koper berjalan menuruni anak tangga.

"Tuan mau kemana?" tanya Adira penasaran

"Pindah... kau bawa ini ke mobil." jawab Kenzie datar, menyerahkan koper begitu sampai di anak tangga terakhir.

Adira hanya mengikuti perintah bosnya, membawa koper dan memasukkannya ke dalam mobil. Ia mengeluarkan mobil dari garasi dan menunggu didalamnya.

"Kemana tuan akan pergi?" tanya Adira saat Kenzie masuk kedalam mobil dan duduk disamping kemudi.

"Royal Residence." jawab Kenzie memakai sabuk pengaman.

Adira membuka map dan mencari titik tujuannya. Setelah paham jalurnya, ia langsung tancap gas dengan kecepatan sedang. Tersadar melihat taman yang tak jauh dari rumahnya dulu waktu kecil, membuatnya teringat agar cepat-cepat mencari ibunya.

Sesampainya di parkiran Royal Residence apartemen mewah, Adira mengeluarkan koper dari bagasi dan menyusul bosnya yang sudah jalan terlebih dahulu.

Didalam lift...

"Apa yang kau lihat!" tanya Kenzie melihat bayangan adira dari pantulan pintu lift.

"Tidak ada tuan." jawab Adira gugup karena ketahuan dengan aksi memandang bosnya sedari tadi.

Heran dengan sikap bosnya, seolah tidak terjadi apa-apa.

Ting!!!

Pintu lift terbuka, Kenzie berjalan menuju kamar diujung lorong diikuti Adira dari belakang. Ia melongo melihat isi apartemen bosnya, luas dan mewah. Itulah yang dipikirkan Adira, tiga kali lebih besar dari apartemen Winola.

"Kau bersihkan semua ruangan tanpa ada sisa debu sedikitpun!!! Tiga jam lagi aku akan kembali dan harus selesai." perintah Kenzie dengan tatapan tajam, lalu meminta kunci mobil pada Adira. Berlenggang santai keluar apartement tanpa ingin tau apa yang dipikirkan asisten rumahnya.

Apa dia sudah gila? Tiga jam tidak mungkin cukup untuk apartemen seluas ini, batin Adira menggelengkan kepala tak percaya.

Tak mau menyerah, Adira melepas kaos kaki dan kemejanya agar tidak kotor. Hanya memakai kaos polos hitam dan celana jeans. Yah, tampilan yang tidak biasa sebagai asisten rumah tangga, bersyukur bosnya tidak mempermasalahkan penampilannya.

Demi membangkitkan semangat, adira memutar lagu rock dengan volume besar dari ponselnya. Dan memasang alarm tiga jam mendatang.

Adira mengeluarkan semua peralatan kebersihan, memasuki satu persatu ruangan untuk dibersihkan. Sesekali ikut bernyanyi dan menggerakkan tubuhnya mengikuti irama. Mengganti sprei dan bedcover lalu membawanya ke tempat cuci.

Pemandangan yang indah, melihat kearah balkon dan membuka pintu kaca yang transparan. Angin semilir membelai wajah Adira dengan lembut, membuatnya ingin berlama-lama. Tapi pikirannya beralih melihat jam tangannya, waktunya tinggal sedikit.

Bergegas Adira membersihkan lemari buku, sofa, dan lantai dengan vacum cleaner. Meskipun ia hanya tinggal didesa, bukan berarti ia tak tau alat-alat modern yang digunakan oleh orang kota.

Meskipun berada diruangan ber-AC, Adira merasa gerah. Keringat yang ia sapu dengan lengan, masih terus bermunculan dikeningnya. Alarm berbunyi membuat Adira terkejut, dan bergegas memasukkan alat kebersihan dilemari dekat dengan dapur.

"Astaga!!! Dapur belum sempat aku bersihkan." gumam Adira dengan cepat membersihkan debu disetiap benda yang ada di dapur.

Mendengar suara dipintu masuk yang tak jauh dari dapur, Adira pasrah akan amarah bosnya nanti dan melanjutkan kegiatan bersih-bersih tanpa menyadari sosok yang sedang memperhatikannya dari jauh.

"Makanlah" Kenzie meletakkan kantong kresek dimeja dapur.

"Terimakasih tuan." balas Adira yang masih dengan kegiatan bersih-bersihnya.

"Cepat dimakan!! Kau bisa lanjutkan perkerjaanmu nanti." perintah Kenzie yang keluar dari dapur menuju kamarnya.

Kupikir dia akan marah jika aku belum selesai dengan pekerjaanku. Tapi... apakah dia benar-benar tulus memperhatikanku? Mungkinkah dia memiliki sisi kebaikan yang tidak aku ketahui, batin Adira menatap bosnya yang berlalu pergi.

***

Sore hari, lelah mulai terasa karena tenaga ekstra yang harus dikeluarkan. Adira selesai menyetrika sprei dan bedcover, lalu memasukkan ke lemari besar disampingnya. Sejenak ia menikmati indahnya senja dari balkon, melihat lalu lalang kendaraan dari lantai tujuh.

"Hei.. kau!!! Ikut aku sekarang juga." ucap Kenzie membuat lamunan Adira buyar.

Adira mengikuti bosnya yang sudah meninggalkan ruang cuci. Mereka pergi menuju mall, Adira tidak tau tujuan bosnya mengajak ke tempat yang selalu dihindarinya.

Saat mereka berdua menaiki eskalator menuju lantai dua, dua gadis dibelakang mereka tengah berbisik.

"Kau lihat pria tampan didepan kita? Sedari tadi banyak yang memperhatikan mereka."

"Benar, apalagi pria tampan yang tinggi, cool bangettt.."

"Yang pakai kemeja hitam juga manis."

"Beruntung banget ya, punya pasangan kaya mereka."

Adira mendengar dua gadis dibelakangnya yang berbisik sambil cekikikan, hanya bisa menghela nafas. Dan berjalan mengikuti bosnya dari belakang.

"Owhhh... ternyata mau belanja bahan makanan. Tapi kenapa dia tidak menyuruhku saja ya?" pikir Adira mengambil troli dan mengikuti bosnya yang berjalan menuju barisan buah.

"Tuan biar saya saja yang pilihkan?" kata Adira saat melihat bosnya bingung memilih buah melon.

"Kau pikir aku tidak pernah membelinya, jadi tidak tau mana yang bagus atau buruk." ucap Kenzie sinis, menatap Adira yang hanya menundukannya kepala.

"Awas saja jika dia marah-marah dengan pilihannya sendiri yang tidak sesuai ekspektasi."gumam Adira, tak ingin bosnya mendengar dengan jelas perkataannya.

Mereka berbelanja banyak bahan makanan, dan membayar dengan kartu kredit. Diperjalanan pulang, Kenzie meminta Adira berhenti di restoran. Tak disangka bosnya memintanya untuk makan bersama.

Andai saja jika bosnya bersikap baik seperti ini tanpa harus marah-marah setiap hari. Dirinya akan tenang dalam bekerja, itulah yang dipikirkan Adira.

Terpopuler

Comments

Ferly Ina

Ferly Ina

11 Like mendarat thor 😊

2021-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Keberangkatan
2 Tujuan Tanpa Hasil
3 Pertemuan Dengan Winola
4 Penumpang Pertama
5 Gara-gara begal
6 Hutang Budi
7 Tak Terduga
8 Bersama Winola
9 Hanya Karena Hutang
10 Hari Yang Melelahkan
11 Sisi baik
12 Tertangkap
13 Teman Baru
14 Terikat
15 Udang Di Balik Batu
16 Pesta
17 Pesta II
18 Karma
19 Saat Ketertarikan Itu Ada
20 Teringat Kembali
21 Versus
22 Jelas dan Nyata
23 Semakin Dekat
24 Tempat Kembali
25 Kebiasaan Di Desa
26 Momen Langka
27 Karena Pasar Malam
28 Cemburu
29 Firasat
30 Kasus Winola
31 Awal Kebohongan
32 Deja vu
33 17 Tahun Yang Lalu
34 Suka Atau Cinta
35 Bertepuk Sebelah Tangan
36 Pengkhianatan
37 Jebakan Shafira
38 Kencan Pertama
39 Berlanjut
40 Balas Dendam
41 Sengaja
42 Kecelakaan
43 Sedikit Pengorbanan
44 Penggoda
45 Serangan Dimulai
46 Lari
47 Berburu Atau Diburu
48 Pembicaraan Terlama
49 Satu Hari
50 Dinner
51 Salah Paham
52 Kembali
53 Penculikan
54 Penculikan II
55 Tebusan
56 Kesempatan
57 Teror
58 Perjodohan Diwaktu Kecil
59 Keputusan Yang Diambil
60 Memulai Hubungan
61 Umpan
62 Waktu Yang Kurang Tepat
63 Pamit
64 Kunjungan Terakhir Di Panti
65 Momen Terakhir
66 Awal Perjalanan
67 Abnormal
68 Timbal Balik
69 Saudara Tiri
70 Terkejut
71 Yang Disembunyikan
72 Pertunangan Vincent - Winola
73 Cinta Yang Terbalaskan
74 Festival Halloween
75 Sabar Menunggu
76 Sosok Tersembunyi
77 Kedatangan Yang Ditunggu
78 Malam Pertama Yang Tertunda
79 Kejutan
80 Kedua Kalinya
81 Perasaan Yang Disimpan
82 Awal Perpisahan
83 Kesalahan Fatal
84 Memulai Hari Baru
85 Pertemuan Dengan Dom
86 Pembukaan Restoran
87 Rumah Sakit
88 Pencarian
89 Hari Yang Berat
90 Tidak Ada Tempat
91 Adik Yang Dewasa
92 Mencoba
93 Kejutan
94 Kerjasama
95 Menginginkan Kesempatan
96 Takut Jatuh Cinta Lagi
97 Kontrol Diri
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Keberangkatan
2
Tujuan Tanpa Hasil
3
Pertemuan Dengan Winola
4
Penumpang Pertama
5
Gara-gara begal
6
Hutang Budi
7
Tak Terduga
8
Bersama Winola
9
Hanya Karena Hutang
10
Hari Yang Melelahkan
11
Sisi baik
12
Tertangkap
13
Teman Baru
14
Terikat
15
Udang Di Balik Batu
16
Pesta
17
Pesta II
18
Karma
19
Saat Ketertarikan Itu Ada
20
Teringat Kembali
21
Versus
22
Jelas dan Nyata
23
Semakin Dekat
24
Tempat Kembali
25
Kebiasaan Di Desa
26
Momen Langka
27
Karena Pasar Malam
28
Cemburu
29
Firasat
30
Kasus Winola
31
Awal Kebohongan
32
Deja vu
33
17 Tahun Yang Lalu
34
Suka Atau Cinta
35
Bertepuk Sebelah Tangan
36
Pengkhianatan
37
Jebakan Shafira
38
Kencan Pertama
39
Berlanjut
40
Balas Dendam
41
Sengaja
42
Kecelakaan
43
Sedikit Pengorbanan
44
Penggoda
45
Serangan Dimulai
46
Lari
47
Berburu Atau Diburu
48
Pembicaraan Terlama
49
Satu Hari
50
Dinner
51
Salah Paham
52
Kembali
53
Penculikan
54
Penculikan II
55
Tebusan
56
Kesempatan
57
Teror
58
Perjodohan Diwaktu Kecil
59
Keputusan Yang Diambil
60
Memulai Hubungan
61
Umpan
62
Waktu Yang Kurang Tepat
63
Pamit
64
Kunjungan Terakhir Di Panti
65
Momen Terakhir
66
Awal Perjalanan
67
Abnormal
68
Timbal Balik
69
Saudara Tiri
70
Terkejut
71
Yang Disembunyikan
72
Pertunangan Vincent - Winola
73
Cinta Yang Terbalaskan
74
Festival Halloween
75
Sabar Menunggu
76
Sosok Tersembunyi
77
Kedatangan Yang Ditunggu
78
Malam Pertama Yang Tertunda
79
Kejutan
80
Kedua Kalinya
81
Perasaan Yang Disimpan
82
Awal Perpisahan
83
Kesalahan Fatal
84
Memulai Hari Baru
85
Pertemuan Dengan Dom
86
Pembukaan Restoran
87
Rumah Sakit
88
Pencarian
89
Hari Yang Berat
90
Tidak Ada Tempat
91
Adik Yang Dewasa
92
Mencoba
93
Kejutan
94
Kerjasama
95
Menginginkan Kesempatan
96
Takut Jatuh Cinta Lagi
97
Kontrol Diri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!