Tujuan Tanpa Hasil

Teriakan kencang si kondektur memberitahukan pada para penumpang untuk bersiap-siap, membuat Adira terbangun dan melihat jam tangannya menunjukkan pukul 11.30 selama 4 jam ia tertidur dengan lelap. Dilihatnya gadis disampingnya masih tertidur, ia menarik lengannya dan bersiap untuk turun karena bus mulai memasuki terminal kota, memastikan lagi alamat yang menjadi tujuan utamanya.

"Apa kita sudah sampai." ucap gadis tersebut bangun karena suara keramaian di terminal.

Adira tak peduli, ia pun berdiri melewati gadis yang belum sadar sepenuhnya dan berjalan menuju pintu bus. Melihat sekilas gadis yang masih belum sadar sepenuhnya dengan sinis dan berharap tidak akan pernah bertemu lagi kedepannya.

Setelah Bus berhenti, para penumpang bergegas turun begitu juga dengan Adira yang menuju bagasi mengambil ranselnya. Matanya memandang ke segala arah dan melangkahkan kaki menuju sekumpulan tukang ojek.

"Bang, tolong antarkan saya ke alamat ini ya?" pinta Adira menunjukkan alamat di HP pada tukang ojek didepannya.

Tukang ojek mengerti dan mengangguk, memperhatikan calon penumpangnya dengan heran sambil memberikan helm.

"Mas, pendatang baru ya?" tebak tukang ojek dengan yakin, paham betul dengan orang-orang baru yang menginjakkan kaki di terminal.

"Iya bang." balas adira memakai helm dan menaiki motor.

"Kenapa mau panas-panasan naik ojeg mas?" tanya tukang ojek membuat Adira mengernyitkan dahi.

"Apa saya tidak boleh naik ojek ya bang?" tanya balik Adira heran dengan pria berkulit hitam yang sudah berkepala tiga.

"Dilihat dari tampilannya yang bersih, mas pasti orang kaya." ujar tukang ojek menyalakan motor bututnya dan melaju pelan.

"Saya bukan orang kaya bang, saya hanya orang desa yang mengadu nasib dikota. Lagi pula orang kaya ataupun orang miskin, derajatnya sama di mata Tuhan."

"Iya sih mas ... kalo boleh tau rahasianya kulit biar putih gimana ya?" tanya tukang ojek dengan polosnya, membuat adira tersenyum.

"Gak tau bang, saya sudah seperti ini dari lahir," ujar Adira merasa nyaman ngobrol dengan tukang ojek yang terlihat apa adanya.

"Berarti harus nyari istri yang putih ya, biar anaknya gak item seperti bapaknya?"

"Memangnya istrinya yang sekarang kenapa bang?"

Terlihat dari spion tukang ojek nyengir kuda menampilkan gigi yang sedikit menguning.

"Saya belum punya istri mas, kalo ada kenalan yang siap nikah dan hidup apa adanya bisa hubungi saya ya mas? Sudah lama teman-teman dipangkalan mengejek saya dengan panggilan 'bujang lapuk'. "

"Yang sabar bang! Jodoh udah ada yang ngatur. Siapa tau dibalik penantian lama abang, bisa dapat istri yang terbaik."

"Makasih mas, saya jadi tambah semangat!" ucap tukang ojek tersebut menambahkan kecepatan motornya.

Adira hanya tersenyum kecut mendengarnya, merenungi masalah sulit yang dihadapi setiap orang dan beberapa hanya membutuhkan dukungan dari orang lain meskipun cuma sekedar kata-kata.

Sekitar dua puluh menit perjalanan Adira sampai dirumah kost yang sudah dipesan jauh-jauh hari, karena pemiliknya adalah sahabat lama ayahnya.

Setelah membayar tukang ojek dan memberi sedikit tips, membuat penerimanya tersenyum senang dan berlalu pergi. Adira berjalan melewati pagar memasuki rumah yang cukup luas. Ia pun mengetuk pintu beberapa kali tapi tak ada jawaban.

Sepertinya tidak ada orang, apa sebaiknya aku telpon om Farhan ya? batin Adira mengambil ponselnya.

Ia mencoba menelpon beberapa kali tapi tidak tersambung, dari gerbang masuk seorang perempuan mencoba membukanya dan terkejut melihat orang asing didepan rumah kostnya.

"Maaf mas, cari siapa ya?" tanya perempuan tersebut.

"Benar kan, ini rumah kost Om Farhan?" tanya balik Adira dengan suara normal.

"Benar, tapi Om Farhan lagi keluar kota kemarin orang tuanya sakit keras." jawab perempuan tersebut melihat lagi sosok didepannya dari atas sampai kaki.

"Ada perlu apa ya mas?" tanyanya lagi dengan wajah curiga.

"Saya, sudah pesan kamar disini beberapa hari yang lalu. Terus saya telfon Om Farhan tapi tidak tersambung." jelas Adira

"Maaf mas, disini khusus perempuan dan saya tidak bisa membiarkan orang lain masuk tanpa ada konfirmasi dari Om Farhan." kata perempuan tersebut waspada melewati Adira bergegas masuk kedalam rumah dan menutup pintunya kembali.

Adira hanya menghela nafas dengan kasar, meninggalkan rumah tersebut menuju alamat selanjutnya. Kini ia memesan ojek online, untuk mengantarkan ke rumah lamanya dan berharap ibunya masih tinggal disana.

Tak butuh waktu lama, Adira sampai di sebuah rumah yang tampak sepi tapi masih terawat. Tukang ojol menerima helm dan uang dari tangan Adira.

"Makasih mas, jangan lupa bintang limanya ya?" ucap tukang ojek tersenyum sambil menyalakan motornya kemudian pergi.

Adira hanya tersenyum, memberikan bintang lima di aplikasi ojol yang baru ia pakai, dirinya berjalan menuju rumah yang terlihat masih asri.

"Permisiiii.... permisiii..." teriak Adira sambil mengetuk pagar besi yang berwarna hitam

"Iyaaa.... sebentarrr..." teriak wanita berumur lima puluh tahunan keluar dari pintu depan.

"Maaf Bu, apa benar ini rumah Ibu Amira Audrey?" tanya Adira pada wanita tua tersebut setelah mendekat.

"Betul mas, tapi Nyonya sudah lama tidak tinggal disini lagi. Terakhir datang juga enam bulan yang lalu." jawab wanita tua tersebut.

"Boleh minta alamatnya yang sekarang?" tanya Adira lagi, merasa kecewa namun hatinya terus berharap.

"Maaf mas, saya tidak tau. Saya hanya bertugas menjaga dan membersihkan rumah ini saja." jawab polos wanita tua yang terus memperhatikan Adira.

"Ya sudah Bu, jika Ibu Amira datang lagi tolong hubungi nomor ini ya? Katakan pada beliau saudara jauhnya mencarinya." pesan Adira mengeluarkan buku kecil dan pulpen dari sling bag menuliskan no HP nya.

Disobeknya kertas tersebut dari buku kecil, dan memberikannya pada wanita tua dihadapannya.

"Katakan saja, Adira anaknya pak Barnes mencarinya." lanjut Adira lalu pamit pergi dengan berjalan kaki.

Sepanjang perjalanan, Adira mencari penjual makanan karena perutnya mulai terasa perih. Ia menuju taman yang dilewati saat naik ojek tadi. Banyak penjual makanan yang berjejer, dan kakinya berhenti didepan penjual soto. Setelah memesan satu porsi soto juga teh tawar hangat, Adira duduk di bangku taman yang tak jauh dari para penjual.

Hufttt... terkadang kenyataan tak selamanya seperti apa yang diharapkan, paling tidak aku sudah mencoba dengan pencarian pertamaku, batin Adira kesal.

Terpopuler

Comments

Titu Tuti

Titu Tuti

thor, knp adira g ngaku aja klo dia cewe?

2021-01-18

0

Joanne March⚘

Joanne March⚘

next

2020-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Keberangkatan
2 Tujuan Tanpa Hasil
3 Pertemuan Dengan Winola
4 Penumpang Pertama
5 Gara-gara begal
6 Hutang Budi
7 Tak Terduga
8 Bersama Winola
9 Hanya Karena Hutang
10 Hari Yang Melelahkan
11 Sisi baik
12 Tertangkap
13 Teman Baru
14 Terikat
15 Udang Di Balik Batu
16 Pesta
17 Pesta II
18 Karma
19 Saat Ketertarikan Itu Ada
20 Teringat Kembali
21 Versus
22 Jelas dan Nyata
23 Semakin Dekat
24 Tempat Kembali
25 Kebiasaan Di Desa
26 Momen Langka
27 Karena Pasar Malam
28 Cemburu
29 Firasat
30 Kasus Winola
31 Awal Kebohongan
32 Deja vu
33 17 Tahun Yang Lalu
34 Suka Atau Cinta
35 Bertepuk Sebelah Tangan
36 Pengkhianatan
37 Jebakan Shafira
38 Kencan Pertama
39 Berlanjut
40 Balas Dendam
41 Sengaja
42 Kecelakaan
43 Sedikit Pengorbanan
44 Penggoda
45 Serangan Dimulai
46 Lari
47 Berburu Atau Diburu
48 Pembicaraan Terlama
49 Satu Hari
50 Dinner
51 Salah Paham
52 Kembali
53 Penculikan
54 Penculikan II
55 Tebusan
56 Kesempatan
57 Teror
58 Perjodohan Diwaktu Kecil
59 Keputusan Yang Diambil
60 Memulai Hubungan
61 Umpan
62 Waktu Yang Kurang Tepat
63 Pamit
64 Kunjungan Terakhir Di Panti
65 Momen Terakhir
66 Awal Perjalanan
67 Abnormal
68 Timbal Balik
69 Saudara Tiri
70 Terkejut
71 Yang Disembunyikan
72 Pertunangan Vincent - Winola
73 Cinta Yang Terbalaskan
74 Festival Halloween
75 Sabar Menunggu
76 Sosok Tersembunyi
77 Kedatangan Yang Ditunggu
78 Malam Pertama Yang Tertunda
79 Kejutan
80 Kedua Kalinya
81 Perasaan Yang Disimpan
82 Awal Perpisahan
83 Kesalahan Fatal
84 Memulai Hari Baru
85 Pertemuan Dengan Dom
86 Pembukaan Restoran
87 Rumah Sakit
88 Pencarian
89 Hari Yang Berat
90 Tidak Ada Tempat
91 Adik Yang Dewasa
92 Mencoba
93 Kejutan
94 Kerjasama
95 Menginginkan Kesempatan
96 Takut Jatuh Cinta Lagi
97 Kontrol Diri
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Keberangkatan
2
Tujuan Tanpa Hasil
3
Pertemuan Dengan Winola
4
Penumpang Pertama
5
Gara-gara begal
6
Hutang Budi
7
Tak Terduga
8
Bersama Winola
9
Hanya Karena Hutang
10
Hari Yang Melelahkan
11
Sisi baik
12
Tertangkap
13
Teman Baru
14
Terikat
15
Udang Di Balik Batu
16
Pesta
17
Pesta II
18
Karma
19
Saat Ketertarikan Itu Ada
20
Teringat Kembali
21
Versus
22
Jelas dan Nyata
23
Semakin Dekat
24
Tempat Kembali
25
Kebiasaan Di Desa
26
Momen Langka
27
Karena Pasar Malam
28
Cemburu
29
Firasat
30
Kasus Winola
31
Awal Kebohongan
32
Deja vu
33
17 Tahun Yang Lalu
34
Suka Atau Cinta
35
Bertepuk Sebelah Tangan
36
Pengkhianatan
37
Jebakan Shafira
38
Kencan Pertama
39
Berlanjut
40
Balas Dendam
41
Sengaja
42
Kecelakaan
43
Sedikit Pengorbanan
44
Penggoda
45
Serangan Dimulai
46
Lari
47
Berburu Atau Diburu
48
Pembicaraan Terlama
49
Satu Hari
50
Dinner
51
Salah Paham
52
Kembali
53
Penculikan
54
Penculikan II
55
Tebusan
56
Kesempatan
57
Teror
58
Perjodohan Diwaktu Kecil
59
Keputusan Yang Diambil
60
Memulai Hubungan
61
Umpan
62
Waktu Yang Kurang Tepat
63
Pamit
64
Kunjungan Terakhir Di Panti
65
Momen Terakhir
66
Awal Perjalanan
67
Abnormal
68
Timbal Balik
69
Saudara Tiri
70
Terkejut
71
Yang Disembunyikan
72
Pertunangan Vincent - Winola
73
Cinta Yang Terbalaskan
74
Festival Halloween
75
Sabar Menunggu
76
Sosok Tersembunyi
77
Kedatangan Yang Ditunggu
78
Malam Pertama Yang Tertunda
79
Kejutan
80
Kedua Kalinya
81
Perasaan Yang Disimpan
82
Awal Perpisahan
83
Kesalahan Fatal
84
Memulai Hari Baru
85
Pertemuan Dengan Dom
86
Pembukaan Restoran
87
Rumah Sakit
88
Pencarian
89
Hari Yang Berat
90
Tidak Ada Tempat
91
Adik Yang Dewasa
92
Mencoba
93
Kejutan
94
Kerjasama
95
Menginginkan Kesempatan
96
Takut Jatuh Cinta Lagi
97
Kontrol Diri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!