“Ehhhmmm gini Pak Kades, kepala saya ini sudah kopyor karena sering dipukul suami otak saya sudah eror eror saya sudah lupa lupa kejadian masa itu Pak.” Ucap Dealova sambil garuk garuk kepala ..
“Sebenar nya gimana sih Pak, saya dulu disuruh tanda tangan apa? Dan siapa yang menyuruh saya?” tanya Dealova selanjutnya..
“Kasihan sekali kamu Gina. Sudah diusir ditambah mendapat suami kasar dan tukang mabok.” Ucap Pak Kades sambil menatap perempuan kurus itu penuh prihatin. Karena dia sudah dua periode menjabat menjadi Kades dan tahu benar kisah Regina Jelita.. bahkan ada tanah warisan yang dijual kepada nya .
“Iya Pak Kades, saya mau mengajukan gugat cerai saja.. tapi cerita gimana to Pak kok saya tanda tangan surat surat, dan Mama kandung saya di mana ya Pak.. maaf saya benar benar lupa Pak Kades saya terserang amnesia parah sampai anak saya pernah mengira saya sudah gila..” ucap Dealova yang begitu penasaran dengan kisah perempuan kurus yang kini ditempati raga nya
“Ya Njel ya...” ucap Dealova lagi sambil menatap Anjel yang duduk tenang di samping nya.
Anjel pun menganggukkan kepalanya dan menyusun keberanian untuk berbicara pada Pak Kades. Keberanian Sang Mama pelan pelan menular pada anak anak kecil itu.
Pak Kades tampak begitu prihatin menatap perempuan kurus dan kedua anak nya yang duduk di depan nya.
Sesaat kemudian terdengar suara imut Anjel memecah keheningan..
“Iya Pak Kades, setelah dihajar Papa, Mama pingsan setelah sadar dia lupa pada anak anaknya.. saya sudah takut kalau Mama menjadi gila yang tertawa tawa sendiri, tapi untung Mama lama lama bisa ingat setelah diberi tahu, Mama hanya lupa tidak gila..” suara imut Anjel dengan serius menatap Pak Kades. Bibir mungil nya pun sampai mengerucut ke depan beberapa centi meter karena begitu serius nya bicara, agar Sang Mama tidak mendapat marah dari Pak Kades.
Dealova tersenyum menatap Anjel yang membantu nya..
“Mama kandung kamu sudah meninggal saat kamu SMP, lalu Papa kamu menikahi janda yang bernama Liliana yang punya anak perempuan bernama Stefani biasa dipanggil Fani.. saat kamu sudah dewasa dan akan menikah kamu disuruh tanda tangan berkas berkas oleh Ibu Lili itu, kamu diberi perhiasan dan kamu menuruti segala kemauan Ibu Lili, setelah semua berkas berkas kamu tanda tangani kamu diusir dari rumah, disuruh pergi ke tempat calon suami kamu.. yang bernama Yudas kamu pun menikah dengan Yudas dan punya anak tiga.. “
“Oooo pantas saja Nenek Lampir itu sangat jahat pada Ibu Regina dan anak anak. Kurang ajar sekali dia sudah merebut hak Ibu Regina..” gumam Dealova di dalam hati setelah tahu jika yang sudah didatangi adalah keluarga tiri.
“Pak Kades bagaimana cara nya untuk mengambil lagi hak saya itu Pak Kades, tadi katanya itu sebenarnya milik Ibu kandung saya..” ucap Dealova dengan serius..
“Sudah susah Gina, karena kamu sudah menandatangani surat peralihan Hak, maka orang orang mengatakan kamu itu bodoh, hanya diberi perhiasan saja kamu mau menandatangani surat penting itu.. tapi aku juga tidak tahu mungkin kamu diancam oleh Ibu Lili, semua sertifikat kan sudah atas Ibu Lili, ada tanah yang dijual ke aku.. sudah aku balik nama atas namaku.. ” ucap Pak Kades dengan nada serius.
“Sekarang kamu istirahat saja.. nanti siang kamu aku antar ke rumah kebun ku, kalau kamu setuju tinggallah kamu di sana dengan anak anak kamu, kerjakan kebun ku, nanti hasilnya kamu 60 persen aku 40 persen saja..” ucap Pak Kades lagi sambil menatap perempuan kurus di depan nya..
Dealova tampak diam dan berpikir pikir...
“Urusan cerai dengan suami kamu bisa sambil jalan yang penting kamu dan anak anak kamu punya tempat tinggal dan pekerjaan. Kasihan Pak Dokter kalau kamu tinggal di sana.” Ucap Pak Kades lagi karena perempuan kurus itu belum juga memberi jawaban..
“Bagaimana?” Tanya Pak Kades kemudian..
“Baik Pak, saya setuju saya percaya saran Pak Kades pasti untuk kebaikan warga nya.” Ucap Dealova akhirnya.. mau tak mau menyetujui saran Pak Kades dari pada kembali ke rumah Yudas, sama sama bekerja di kebun lebih baik bekerja di kebun Pak Kades.
“Ya.. ya.. baik lah kamu besok bekerjalah dengan baik kalau perlu apa apa katakan pada ku atau istri ku, sekarang aku akan ke kantor dulu. Nanti sepulang dari kantor aku antar kamu dan anak anak kamu ke kebun ada rumah di sana yang bisa kalian tempati.” Ucap Pak Kades.
Pak Kades pun lalu bangkit berdiri..
“Ma... aku akan berangkat ke kantor, ini Bu Regina kamu urus. Nanti siang aku antar dia ke rumah kebun. Kalau sekarang ke sana, aku kesiangan ke kantor.” Ucap Pak Kades agak keras..
***
Siang hari nya setelah Pak Kades pulang dari kantor balai desa dan sudah beristirahat sejenak .. Pak Kades membawa Ibu perempuan kurus berserta ke tiga anaknya itu menuju ke rumah kebun yang dia janjikan. Sebelum menuju ke rumah kebun, mobil yang membawa mereka mampir ke rumah dinas Pak Dokter untuk mengambil barang barang Ibu perempuan kurus dan anak anak nya..
“Pak kades apa jauh rumah kebun itu?” tanya Dealova saat mobil sudah meninggalkan lokasi yang padat penduduk dan tempat tempat fasilitas umum warga desa.
“Sepuluh menit dengan mobil, ada sepeda di sana yang bisa kamu pakai atau dipakai anak kamu sekolah.” Ucap Pak Kades sambil terus melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
“Tapi saya belum bisa naik sepeda Pak Kades..” ucap Kakak Antony sambil menoleh ke arah Pak Kades.
“Tenang saja Kakak, nanti aku ajari..” saut Dealova sambil tersenyum lebar.
“Memang Mama bisa? Aku belum pernah melihat Mama naik sepeda.” Ucap Kakak Antony sambil menoleh ke arah Sang Mama.
“Bisa lah..” ucap Dealova dengan mantap.
“Jalan nya tidak batu batu seperti jalan di depan rumah laki laki tukang mabok itu kan Pak.” Ucap Dealova selanjutnya.
“Laki laki tukang mabok? Suami kamu maksudnya?” tanya Pak Kades sambil terus melajukan mobilnya tanpa menoleh wajahnya.
“Iya Pak Kades tapi saya tidak mau lagi punya suami dia.. Pak, saya mau gugat cerai saja...” ucap Dealova.
“Iya tapi kamu pikir masak masak dulu. Dulu kan banyak orang sudah menyarankan kamu untuk bercerai tapi kamu tidak mau, jangan sekarang mau cerai karena kamu sedang emosi saja..” ucap Pak Kades.
“Sekarang sudah mantap Pak Kades, saya mau ajukan gugat cerai nanti Pak Kades bantu ya..” ucap Dealova dengan serius.
“Apa mungkin perempuan itu dulu tidak mau cerai karena bingung untuk mencari tempat tinggal jika cerai..” Gumam Dealova di dalam hati
Akan tetapi tiba tiba suara imut Anjel menyeletuk...
“Saya juga tidak mau lagi punya Papa dia Pak Kades.. tidak punya uang suka marah marah terus suka memukul Mama.. tidak punya mobi, tidak keren...” suara imut Anjel yang kini merasakan enaknya naik mobil tidak capek dan tidak lagi jempol kaki terantuk batu..
“Ya... ya... kalian kerja dan belajar yang rajin biar suatu saat bisa beli rumah dan mobil...” ucap Pak Kades sambil tersenyum dan menoleh sekilas ke kiri..
“Hmmmm kenapa mereka sekarang berbeda ya, istri ku tadi juga bilang begitu.. Ibu Regina Jelita sudah berbeda..” Gumam Pak Kades di dalam hati sambil kembali fokus menjalankan mobilnya yang kini jalannya agak naik.
Mobil pun terus melaju di jalan yang kini di kanan kiri nya kebun kebun milik warga.. jalan agak naik tetapi tidak berbatu batu, kebun kebun warga sebagian besar ditanami singkong jagung dan tanaman kopi.
Tidak lama kemudian di samping kiri jalan terlihat pagar tanaman pohon gamal alias glirisida alias kreresede di sepanjang pagar pinggir jalan itu.. tanaman tanaman itu dipangkas kira kira setinggi dua meter dan ada beberapa tanaman yang dibiarkan tinggi tidak dipangkas dan sedang berbunga tampak bunga nya berwarna ungu nila sangat indah..
“Aku pernah lihat tanaman seperti itu di mana ya.. bunga nya bagus meskipun bukan bunga tanaman hias..” gumam Dealova di dalam hati sambil menatap bunga bunga gamal yang indah sekilas bagai bunga anggrek saja.
Mobil Pak Kades lalu berhenti di depan pintu pagar yang terbuat dari kayu yang kuat..
“Di sini rumah yang bisa kalian tempati.. kalian tidak usah turun aku hanya akan membuka pagar saja mobil bisa masuk ke dalam.” Ucap Pak Kades sambil melepas sabuk pengaman nya.
“Pak di sini jauh dari tetangga ya... Apa tidak bahaya Pak saya seorang perempuan dengan tiga anak kecil kecil?" tanya Dealova sambil menoleh noleh tidak melihat rumah, rumah kebun yang akan ditempati pun tidak terlihat dari mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
YuniSetyowati 1999
Bunga cantik 🥰 hampir mirip seperti anggrek
2025-03-30
1
Dewiendahsetiowati
Thor saran aja kalau perlu tanda baca dalan kalimat bisa dikasih biar lebih enak bacanya.
2025-03-29
1
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
lanjuuut kk thorrr
nkin menarik
2025-03-29
1