Keesokan paginya .. di sebuah kamar nan bersih, tubuh perempuan kurus terbaring di tempat tidur yang luas di samping Jendro dan Anjel, Dealova membuka kedua matanya saat mendengar suara ayam jantan berkokok..
“Sudah pagi, aku harus bangun dan membantu Ibu asisten rumah tangga Dokter Anthony.. Hmmm Dokter Anthony sepertinya belum punya kekasih juga di sini.. apa dia masih belum bisa move on dengan Kak Ixora apa ya..” gumam Dealova sambil bangun dari tidur nya..
Di saat Dealova berdiri, Kakak Antony membuka kedua mata nya..
“Mama mau kemana?”
“Mau bantu bantu Kak, masak atau bersih bersih.. Kakak bantu bantu juga ya, tidak enak kita numpang di sini.. he... he... he.. biar nanti kita dapat makan..” ucap Dealova sambil tertawa kecil.. Kakak Antony memandang Sang Mama, masih agak terheran heran dengan perubahan sikap Sang Mama dan jadi pemberani dan ceria, tidak murung seperti dulu lagi.
“Iya Ma, tapi aku nanti mau pergi ke sekolah Ma.. biar tidak tinggal kelas..” ucap Kakak Antony sambil bangkit.
“Iya, habis bantu bantu kamu segera pergi mandi dan bersiap siap pergi ke sekolah, kamu bisa numpang mobil Pak Dokter, coba nanti tanya Pak Dokter berangkat jam berapa.” Ucap Dealova dan segera melangkah ke luar dari kamar.
Kakak Antony pun tersenyum lebar hatinya sangat senang jika bisa menumpang mobil Pak Dokter idola nya.. Kakak Antony pun segera mengikuti langkah Sang Mama..
Di saat mereka berdua sudah berada Di ruang tamu mereka melihat sosok pak Dokter Anthony juga sudah bangun.. memakai pakaian training lengkap lengkap dengan sepatu sport.
“Eh Dokter Anthony rajin sekali hari masih pagi pagi sudah bangun.” Ucap Dealova sambil tersenyum lebar.
“Iya Bu Regina, saya mau olah raga sebentar.. O ya.. nanti sehabis sarapan Ibu Regina dan anak anak ikut saya ya.. sebelum saya ke puskesmas saya antar Bu Regina ke rumah Pak Kades. Perintah beliau seperti itu, demi kebaikan kita bersama..”
“Maaf ya Pak Dokter kami merepotkan Pak Dokter, tapi jika diizinkan saya mau melamar kerja di sini Pak, saya bisa bantu bersih-bersih rumah..” ucap Dealova dengan wajah memelas menatap wajah Dokter Anthony yang menurut nya semakin tampan saat pagi pagi bangun tidur.
“Nanti kita dengar saran dari Pak Kades saja ya Bu.. maaf...” ucap Pak Dokter Anthony sambil menatap Ibu dan Antony yang tampaknya merasa kecewa karena akan dibawa ke rumah Pak Kades. Sebab mereka lebih senang tinggal di rumah Pak Dokter Anthony.
“Iya iya Pak... saya yang harusnya minta maaf..” ucap Dealova, yang mau tak mau harus nurut pada Sang Tuan rumah.
Dealova dan Kakak Antony pun segera membantu pekerjaan ibu Asisten rumah tangga Pak Dokter Anthony . Setelah selesai bantu bantu, mereka mandi dan berkemas tidak lupa membangunkan Anjel dan Jendro yang tidurnya sangat pulas dan segera diajak mandi.. Kakak Antony memakai seragam sekolah dan memakai sepatu di kaki nya bukan karena di sekolah ada acara khusus tapi karena dia akan menumpang mobil Pak Dokter.
Setelah mereka selesai sarapan dengan menu sehat di tambah minum susu.. mereka pun bersiap siap akan dibawa ke rumah Pak Kades.
“Ayo kita berangkat, baju baju biar di kamar saja.. kita dengar saran Pak Kades dulu.. “ ucap Pak Dokter Anthony yang sudah memakai baju dinas dan membawa tas kerja nya.. Tidak lupa Pak Dokter Anthony memotret Ibu kurus dan ketiga anak nya itu dengan kamera hand phone miliknya dan segera dikirim ke nomor hand phone Ixora William.
“Iya Pak Dokter.” Ucap Dealova yang sudah menggandeng tangan Jendro dan siap keluar rumah..
“Pak Dokter apa boleh saya bawakan tas kerjanya.. saya besok besar juga ingin jadi Dokter. “ ucap Kakak Antony yang kini juga ketularan Sang Mama menjadi pemberani.
“Ooo boleh boleh.. bagus kalau Antony ingin jadi Dokter harus rajin belajar ya..” ucap Pak Dokter Anthony sambil mengulurkan tas kerjanya..
Pak Dokter Anthony membukakan pintu mobil dan menyuruh Antony duduk di jok depan di samping kemudi. Bibir Kakak antony tersenyum lebar senang nya bukan kepalang..
Anjel dan Jendro pun juga tersenyum lebar, sedang Dealova biasa biasa saja karena baginya sudah biasa naik mobil..
“Ma.. enak ya kalau naik mobil kita tidak capek dan kaki ku tidak terantuk batu..” suara lirih Anjel..
“Bil... bil... Ma.. ngeng... ngeng....” celoteh Jendro sambil tersenyum lebar.
“Iya kita ke rumah Pak Kades...” ucap Dealova sambil mengelus kepala Anjel dan Jendro yang duduk di samping kanan dan kiri nya..
“Apa aku nanti sekalian tanya Pak Kades ya bagaimana cara nya aku gugat cerai...” gumam Dealova di dalam hati ..
Mobil terus melaju di jalan desa , jalan tidak beraspal akan tetapi jalanan rata tidak berbatu batu.. beberapa menit kemudian mobil memasuki satu halaman yang luas, dari depan tampak ada dua bangunan berada di lokasi rumah itu.. satu bangunan lebih besar dan megah.
“Aku belum pernah masuk rumah Pak Kades. Mama sekarang keren bisa berteman dengan Pak Dokter Anthony dan Pak Kades..” Gumam Antony sambil tersenyum bangga menoleh ke arah belakang.
“Rumah nya bagus dan besar macam rumah Nenek saja..” suara imut Anjel tampak ekspresi wajahnya sangat kagum..
Mobil berhenti di bawah pohon rindang yang ada di halaman yang luas itu..
“Tas ku biar di dalam mobil saja Antony..” Ucap Pak Dokter Anthony saat Kakak Antony akan membawakan tas kerja nya lagi. Di dalam tas itu hanya berisi alat alat medis. Hand phone dan dompet ada di saku celana Pak Dokter.
Mereka semua segera turun dari mobil dan melangkah menuju ke pintu rumah utama bangunan yang lebih besar dan megah. Jendro pun ingin berjalan kaki sendiri tangan mungilnya digandeng oleh Sang Mama dan Kakak Anjel..
Tidak lama kemudian pintu terbuka dan muncul sosok laki laki setengah baya yang masih tampak gagah, memakai baju dinas.
“Silakan masuk, sudah saya tunggu sejak tadi Pak Dokter.” Ucap laki laki itu yang tidak lain adalah Pak Kades.
“Maaf Pak Kades, jika sudah membuat Pak Kades menunggu lama..” ucap Dokter Anthony sambil menjabat tangan Pak Kades. Dealova dan ketiga anak itu pun menjabat tangan Pak Kades dengan santun.
“Tidak apa maksud saya dan Ibu, kita bisa sarapan bersama sama ..” ucap Pak Kades.
“Terima kasih Pak Kades kami semua sudah sarapan. Dan saya juga akan segera ke puskesmas Antony juga akan ke sekolah. Bagaimana jika Bu Regina dan kedua anaknya saya tinggal di sini Pak Kades?” ucap Pak Dokter Anthony dengan santun.
“Baiklah ditinggal saja Pak Dokter, saya akan bicara pada Ibu Regina, terima kasih sudah memberi tumpangan pada warga yang sedang membutuhkan.. Antony nanti pulang sekolah bisa langsung ke sini ya..” ucap Pak Kades menatap Dokter Anthony, lalu menunduk menatap Antony anak pertama Regina Jelita.
“Iya Pak Kades.” Ucap Kakak Antony santun..
“Sama sama Pak Kades kalau begitu saya pamit.” Ucap Dokter Anthony yang selanjutnya membalikkan tubuhnya dengan Kakak Antony.
Sedangkan Pak Kades mempersilahkan perempuan kurus dan kedua anak nya masuk dan duduk di kursi di ruang tamu.
Dealova duduk di samping Anjel dan Jendro..
“Gina Gina ini semua juga karena salah kamu sendiri.. kenapa dulu kamu mau menanda tangani surat surat pengalihan hak atas kepemilikan rumah dan tanah tanah warisan mendiang almarhum Papa kamu.. semua harta Papa kamu itu sebenarnya milik Mama kandung kamu..” ucap Pak Kades sambil duduk di kursi tamu itu juga
Dealova yang mendengar tampak bengong dan bingung, karena dia benar benar tidak tahu tentang keluarga Regina Jelita, yang raga nya sedang ditempati kini..
“Aku begitu penasaran tetapi bagaimana cara aku bertanya tanya ya....” gumam Dealova di dalam hati..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
YuniSetyowati 1999
Akhirnya curiga Mak tiri Gina mencuri tanda tangan Regina.Atau mungkin Regina dipaksa dengan berbagai ancaman untuk mendatangani dokumen2 penting. Hanya othor yg tahu
2025-03-30
1
Wanita Aries
Ihh dasar mm tiri licik kasian gina sampe jd melarat dpt suami mabok ma penjudi
2025-03-29
3
Soleha Erny
deal gk punya ingatan gina jd binggung dia nya
lanjutt tor
2025-03-29
1