Seorang perempuan setengah baya masuk ke dalam ruang tamu itu dari arah belakang sambil membawa nampan berisi minuman sirup dan satu toples camilan..
“Silakan di minum dan dimakan...” ucap perempuan setengah baya itu yang merupakan asisten rumah tangga Pak Dokter Anthony.
“Terima kasih Bu...” ucap Dealova sambil tersenyum ramah. Perempuan setengah baya yang sudah mengenal sosok Regina Jelita menganggukkan kepala nya sambil membatin..
“Kok dia berubah lebih ceria ya.. “ gumam Perempuan setengah baya itu di dalam hati lalu melangkah menuju ke teras untuk memberikan satu gelas minuman pada Pak Sius yang membantu Dealova.
Sesaat kemudian muncul sosok Dokter Anthony..
“Ini uang nya saya kasih lima ratus ribu rupiah gunakan baik baik. Pak Sius tidak usah Ibu beri dari uang ini, dia akan saya beri sendiri lima puluh ribu rupiah..” ucap Dokter Anthony sambil menyerahkan uang lima ratus ribu.
“Wooowww banyak sekali...” ucap Kakak Antony dan Anjel yang kedua mata nya melebar dan sorot mata yang berbinar binar. Tidak menyangka mereka akan mendapatkan banyak uang sore ini.
“Wang. .. Wang.. Wang... bli... bli... bli.... “ celoteh Jendro sambil tersenyum lebar.
“Terima kasih banyak Pak Dokter Anthony. . Kapan kapan kalau kami panen kami akan ke sini lagi..” ucap Dealova dengan sangat renyah dan bibir tersenyum lebar.
“Sama sama Bu..” ucap Pak Dokter Anthony sambil tersenyum. Dealova dan ketiga anak itu pun segera pamit pulang keburu hari semakin sore.
“Pak Dokter buat apa ini barang banyak sekali?” tanya ibu ART setelah Dealova dan ketiga anak itu keluar dari halaman rumah.
“Terserah Ibu, bisa diberikan pada orang lain atau Ibu jual uang nya buat Ibu..” ucap Pak Dokter Anthony lalu melangkah menuju ke kamar nya karena dia akan mandi dan istirahat..
Sedang kan Dealova dan ke tiga anak kecil itu itu bibir nya terus tersenyum lebar..
“Kita sekarang ke mana Ma?” tanya Kakak Antony sambil terus melangkah.
“Ke pasar dong.” Jawab Dealova .
“Kios daging sudah tutup Ma.” Ucap Kakak Antony lagi.
“Kita lihat saja nanti.. kalian berdua jalan cepat di depan ku..” ucap Dealova yang terus menggendong tubuh mungil Jendro, dia jika tidak benar benar capek tidak tega menyuruh Kakak untuk menggendong Jendro.
Kakak Antony dan Anjel melangkah dengan cepat agar bisa segera sampai di pasar ingin tahu Mama mereka akan membeli daging di mana..
Tidak lama kemudian mereka pun sudah sampai di depan pasar... banyak kios kios yang sudah tutup termasuk kios penjual daging yang pernah dua bocil itu lihat meski pun Mama mereka hanya kalau akan hari raya saja membeli daging itupun hanya sedikit sekali yang dibeli..
“Itu kan Ma.. sudah tutup..” ucap Kakak Antony sambil menunjuk kios daging yang tertutup rapat..
Akan tetapi Dealova bibirnya tersenyum lebar saat hidung nya mencium aroma sate.. Kepala dia pun menoleh noleh mencari dari mana asal sumber aroma itu..
“Apa kalian mencium aroma sate? Daging yang dibakar diberi bumbu bumbu?” tanya Dealova yang masih menoleh noleh.
“Iya Ma.. harum sekali bau nya sangat lezat kemarin di Nenek juga ada bau macam begini... perut ku menjadi lapar Ma..” suara imut Anjel sambil memegang perut mungilnya.
KRUCUK
KRUCUK
KRUCUK
Anjel tersenyum nyengir sambil terus memegang perut nya yang berbunyi..
“Mammm... mammmm... mammmmm...” celoteh Jendro lebih keras.
“Kalian tahu di mana yang membakar sate itu?” tanya Dealova selanjutnya...
“Tahu Ma.. itu di kios sate yang ada di dalam pasar.. aku dan Mama pernah lewat di depan kios itu.. banyak orang laki laki yang beli di sana Ma.. teman teman Pak Sius yang biasa angkut angkut juga beli makan di sana..” ucap Kakak Antony dengan serius.
“Hi.. hi... hi....aku tahu sekarang, pasti Mama mau mengajak kita makan di sana kan? Ayo Ma... “ suara imut Anjel dan segera menarik Tangan Sang Mama.
Sesaat kemudian,
Di saat mereka sudah sampai di depan kios sate.. jantung Kakak Antony berdebar debar karena melihat seorang laki laki kira kira berumur tiga puluh tahun berwajah sanggar yang sudah dikenal nya, baru keluar dari kios sate, tangannya memegang tusuk gigi yang diarahkan ke dalam giginya karena ada daging yang nyangkut..
“Hah kalian ke sini? Punya banyak uang ya?” ucap laki laki itu dan terus melangkah pergi.. Dealova yang tidak mengenal pria itu hanya diam saja, Anjel dan Jendro pun tidak menghiraukan mereka berdua menatap panggangan sate yang berisi banyak tusuk sate yang sedang dibakar mengeluarkan aroma yang sangat lezat..
“Om..” ucap Kakak Antony lirih takut takut..
“Mama.. itu Om Gobet teman Papa mabok mabok dan berjudi.” Suara lirih Kakak Antony lagi sambil mencolek tubuh Sang Mama yang terus melangkah menuju ke penjual sate.
“Biar saja Kak, kita tidak usah mikir dia.. agar kita bisa makan dengan enak, sekarang kita pesan sate dan gulai saja,.” ucap Dealova sambil terus melangkah menuju ke penjual yang sedang sibuk membolak balik sate agar tidak gosong..
“Pak sate dua porsi dan gulai dua porsi ya.. Es jeruk nya empat.. nasi nya 3 saja dulu..” ucap Dealova dengan mantap.. Penjual sate itu menoleh dan menatap Perempuan kurus itu, terlihat penjual sate itu meragukan kalau perempuan kurus itu bisa membayar pesanan nya.
“Ma tanya dulu harga nya Ma..” suara lirih Kakak Antony yang peka perasaannya akan tatapan penjual sate yang meragukan Mama nya.
“Berapa harga nya?” tanya Dealova selanjutnya
“Satu porsi sate tiga puluh lima ribu, satu porsi gule lima belas ribu, es jeruk tiga ribu, nasi lima ribu. Jadi total nya seratus tujuh belas ribu. “ ucap penjual sate yang bisa begitu cepat menghitung.. meskipun dulu saat sekolah nilai matematika jeblok, tetapi kalau soal menghitung uang sangat jago.
“Ya.. ya.. cepat buatkan kami sudah sangat lapar.. gulai dulu juga tidak apa apa.” Ucap Dealova..
“Ayo Kak tenang saja uang masih cukup.. memang lebih mahal dari pada kalau kita beli daging sendiri, tapi tidak apa apa kita bisa makan daging sekarang.. bukannya kita tadi sudah capek panen dan jalan kaki.. mari kita nikmati hasil kerja keras kita dan mengikuti saran Pak Dokter agar kita makan makanan bergizi, agar tensi ku juga tidak rendah...” ucap Dealova sambil terus melangkah
“Iya Ma.. ayo kita cepat cepat cari tempat duduk..” suara imut Anjel dan melangkah dengan cepat menuju bangku kosong
“Mammm .. mammm... mammmm... es... es... es....” celoteh Jendro yang sudah tidak sabar juga untuk segera makan apa lagi Sang Mama tadi sudah memesan es.. suatu minuman istimewa buat nya.
Akan tetapi ada satu orang laki laki bertubuh kekar yang duduk di dekat penjual sate itu menatap Perempuan kurus bersama tiga anak itu, Lalu dia menatap ke penjual sate.
“Kamu cek dulu Pak, dia itu benar benar punya uang atau tidak. Jangan sampai setelah makan mereka nangis nangis bilang uang nya hilang karena jatuh atau kecopetan.” Ucap laki laki itu.
Dealova yang masih melangkah mendengar ucapan orang itu. Dealova merogoh uang yang dia taruh di saku rok nya, lalu menoleh ke arah orang itu.
“Pak, lihat ini uang ku! Cukup kan?” ucap Dealova sambil menunjukkan uang lima ratus ribu dari Pak Dokter Anthony..
“Wah banyak juga uang kamu.” Ucap laki laki itu sambil tersenyum.
Dealova dan ketiga bocil lalu duduk di bangku yang kosong. Kakak Antony paling ujung di samping nya Anjel yang sudah duduk sangat manis.
Jendro di dudukkan sendiri di samping Anjel, bibir Jendro tersenyum lebar sambil menoleh noleh ke kiri dan ke kanan melihat orang orang yang sibuk memakan sate dan gulai.. Dealova duduk di bangku ujung satunya..
“Ma hati hati bawa uang nya nanti ada copet Ma, kenapa Mama tunjukkan uang Mama pada orang itu. Nanti ada orang jahat lihat Ma..” ucap lirih Kakak Antony sambil mencondongkan tubuhnya pada Sang Mama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
iya bener tu hati2 ma, Anthony anak pinter, cocok lah jadi dokter nanti 😚
2025-03-27
4
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
iya juga tp antony itu kaka nya dealova apa ank pertmantma si peremouan itu
apa aq g ngeh baca apa typo ini
2025-03-27
3
YuniSetyowati 1999
Ngopi dulu thor biar semangat berkaryanya.
Tolong jangan sampai Dealova Regina Jelita Bagus banget namanya) kehilangan uangnya dan jangan buat bersedih lg y Thor 🙏🥺
2025-03-27
2