REINKARNASI PANGERAN YANG HILANG

REINKARNASI PANGERAN YANG HILANG

KEHIDUPAN DI PANTI

~PROLOG

Sejarah kuno tenggelam oleh waktu. Bekas reruntuhan menjadi sebuah misteri. Banyak orang beragumen dengan diri mereka sendiri. Namun yang tidak diketahui banyak orang, misteri itu disimpan dengan rapi oleh penduduk sekitar. Misteri itu diceritakan secara turun temurun sebagai kisah dongen pengatar tidur.

Cerita itu berawal dari sebuah kerajaan kuno. Seorang raja yang baik hati dan dicintai oleh rakyatnya. Namun, peperangan terjadi antar kerajaan. Kesengsaraan dan tangisan rakyat membuat sang pangeran dari kerjaan kuno harus berjuang keras dalam medan tempur. Hingga semua selesai, sang pangeran menghilang dan tidak pernah ditemukan kembali.

Namun, suatu ramalan tiba-tiba muncul yang diantarkan burung gagak.

Disaat semua cahaya hilang di abad penuh kejayaan, sang pangeran akan kembali dengan perang yang telah disiapkan oleh takdir

Ramalan itu terus diturun-temurunkan. Karena banyak orang yang mulai tidak mempercayai hal mitos seperti itu, ramalan hanya ditulis disebuah naskah kuno yang terkubur ditanah sekitar kerajaan.

****

Abad 21

Kota yang dijuluki Ibu Negara Indonesia itu penuh dengan gedung-gedung tinggi yang menghiasi seluruh wilayah pusat. Dari gedung lembaga pemerintahan hingga sekolah penunjang harapan bangsa, salah satunya SMA FILOSGREAT.

SMA ini dipenuhi oleh murid teladan dan kebanyakan berasal dari keluarga terpandang. Namun, ada beberapa siswa yang kurang mampu maupun berprestasi masuk dengan beasiswa dari sekolah. Salah satu siswa yang beruntung karena prestasinya adalah Rohan.

Rohan memiliki kelebihan dibidang robotik. Dia juga memiliki kemampuan publik speaking yang bagus serta pemusik gitar yang keren. Itu sebabnya kebanyakan fansnya dari kaum hawa.

Rohan tinggal di panti asuhan. Diadopsi langsung oleh pemilik panti yang belum dikaruniai seorang anak. Diketahui orang tua Rohan sudah meninggal karena penyakit.

 ~~~

Sore hari ditemani mega mendung membuat latihan kepramukaan hari itu berjalan lancar walaupun terlihat banyak orang kecewa lantaran banyak murid yang membolos. Latihan pramuka ini wajib untuk semua kelas. Dibimbing langsung oleh tentara membuat kegiatan ini jarang diminati.

"Menyebalkan latihan ini," keluh seorang siswa paling belakang. Hal itu wajar saja, bahkan teman-teman disekelilingnya merespon ucapan itu hingga seorang tentara gagah perkasa memarahi dan menghukum.

Rohan yang berdiri paling depan hanya terdiam dengan tatapan fokus. Dia menjadi pemimpin barisan yang diawasi langsung oleh komandan tentara. Sebelumnya dia menolak, namun desakan satu kelas membuatnya setuju.

Kegiatan akhirnya selesai. Semua siswa menuju ke parkiran mengambil kendaraan masing-masing. Ketika semua sibuk mengantri didepan gerbang sekolah, Rohan hanya berjalan melewati mereka dan berhasil lolos. Jarak antara panti ke sekolah cukup dekat sehingga ia memutuskan berjalan kaki saja.

Tin..tin..tin..(suara klakson motor dibelakangnya)

Motor itu berhenti didepannya. Pemilik motor itu membuka helmnya dan ternyata itu Jack, sahabat Rohan.

"Comeon, men. Gue anterin sekarang, cepat naik!" perintahnya langsung dituruti Rohan. Bagaimanapun juga, Jack tidak akan membiarkan temannya itu berjalan sendiri walaupun harus ada unsur paksaan.

Diperjalanan mereka mengobrol sedikit tentang acara perkemahan pramuka di Bukit Sena. "Hei, bro. Lu mau ikut dalam timku?" tawar Jack yang masih fokus terhadap jalanan.

"Bolehlah. Lagipula gue juga belum nemu tim."

"Gitu dong. Kalau perlu apa-apa nanti, Lu bisa calling me, okey."

Rohan hanya tertawa kecil menyikapi temannya itu. Sampai didepan panti, "Thanks, bro."

"Slow aja. Gue duluan," Jack menarik gas dan pergi menghilang diantara jalan berkelok.

Rohan memasuki panti disambut anak-anak panti lain. Mereka sangat senang bertemu Rohan yang sudah seperti kakak kandung mereka sendiri.

Salah satu anak panti menyodorkan bukunya, "Kakak tolong ajari materi ini, aku belum paham."

"Iya, nanti kakak ajarkan setelah membersihkan diri," Rohan membelai kepala anak itu.

"Kakak aku juga"

"Aku juga!"

"Aku juga mau kak"

minta anak-anak disekitarnya,

Rohan mengiyakan semuanya dan bergegas menuju rumah yang berada ditengah panti. Rumah orang tua angkatnya dengan desain rumah perkampungan jawa dihiasi dengan bunga melati di setiap pagarnya. Terdengar kicauan burung murai yang selalu berbunyi ketika ada orang. "Welcome to my home."

***

Pukul 22.00, Rohan mengakhiri belajar malam dan menyuruh adik-adiknya itu untuk tidur. Ibu merasa senang melihat Rohan yang mau membantunya mengurusi kegiatan belajar anak-anak panti.

"Terima kasih ya, Rohan mau membantu anak-anak itu belajar," Ibu membelai kepala Rohan dengan lembut.

Rohan tersenyum, "Bagaimanapun juga, Ibu sudah membesarkanku dan orang-orang yang tinggal disini adalah keluargaku. Mungkin saat ini aku hanya bisa membantu ini saja."

"Jangan seolah-olah berbalas budi gitu dong. Ibu ini adalah ibu kamu sekarang. Dan Rohan adalah anak ibu. Kita semua keluarga." ucap ibu dengan memeluk Rohan seperti anak kandungnya sendiri.

"Tetap fokus dengan sekolahmu. Pendidikan itu penting untuk mengasah kemampuan berfikir. Ayah kamu tuh lulusan S1 pertanian, ilmunya cukup membantu di kampung halamannya hingga maju. Ya, walaupun pekerjaan utamanya jadi guru SMP." mereka tertawa kecil.

 

Keesokan harinya, Rohan pergi ke sekolah seperti biasa. Kali ini sedikit berbeda dari biasanya. Ada suatu firasat tiba-tiba datang menghampirinya.

Sesampainya didepan gerbang sekolah, Rohan merasa ada yang melihatnya dari belakang. Namun, sosok itu hilang entah kemana. Tanpa pikir panjang, dia langsung masuk ke dalam sekolah menuju kelas.

'*Siapa tadi? Apa hanya firasatku saja*?'

Rohan membuka pintu kelas dan langsung terkejut melihat Jack sudah ada disana sendirian.

"Hey, *bro*. Selamat tambah tua ya," ujarnya dengan tawa.

Rohan terdiam dan mengingat-ingat bahwa sekarang adalah ulang tahunnya yang ketujuhbelas.

Jack memberikan sebuah kotak kepada Rohan, "Apa ini?" tanya Rohan.

"Hadiah untukmu. Jangan ditolak. Jika lu nolak buang aja."

"Hmm, oke. *Thanks*."

Rohan sangat senang karena sahabatnya itu mengingat ulang tahunnya. Namun, dibalik itu ada suatu yang mengganjal dipikirannya.

*Siapa yang berdiri didepan gerbang*?

Hari menjelang siang, para murid semakin banyak yang memasuki ruangan. Bunyi bel terdengar dan seorang guru mulai berdatangan memasuki kelas yang dituju.

Semua siswa memberi salam. Sepertinya ada sebuah pengumuman yang akan diberitaukan.

"Anak-anak, karena ada sebuah rapat besar mengenai pendidikan nasional. Maka kalian akan diliburkan 3 hari dikarenakan sekolah kita yang akan menjadi tuan rumah. Gunakan waktu itu sebaik-baiknya untuk mempersiapkan perkemahan mendatang."

Pemberitahuan itu membuat seluruh ruangan loncat kegirangan. Guru terlihat senyum-senyum kecil melihat tingkah laku anak didiknya. Sementara Rohan masih terdiam memikirkan hal yang terjadi tadi pagi.

Pulang sekolah seperti biasa Jack memberi tumpangan kepada Rohan. Jack menyadari sahabatnya itu sedikit berbeda.

"Kau itu kenapa? Mikirin kemah?" tanya Jack.

"Tidak. Aku hanya kurang bersemangat saja."

Jack berfikir keras untuk membuat sahabatnya itu kembali seperti biasa. Oleh sebab itu, dia ingin mengajak Rohan dihari pertama libur.

 

Terpopuler

Comments

Agunk Putra

Agunk Putra

woke

2024-10-25

0

nayla

nayla

nextnext

2020-09-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!