Dikamar rumah sakit
Rama masuk kamar nenek setelah dari kantor. Disitu dia melihat Riana tertidur di pinggir brangkar ranjang berbantal tangannya
Mungkin karena sudah semalaman dia menjaga nenek, sedangkan Rama pergi ke kantor
Rama menghampiri Riana, ingin rasanya menyuruhnya pindah tapi untuk membangunkannya tidak tega
Rama berjongkok menengok wajah Riana dari dekat, berhadapan wajahnya dan
Riana membuka matanya, mata mereka saling pandang beberapa lama
" Ehem...ehem..." Imbron masuk
Rama dan Riana bangun bersamaan , kepala mereka terbentur
" Duk..."
Rama dan Riana mengelus-elus kepalanya
Rama berdiri menghampiri Imbron yang lagi duduk di sofa, seraya menolak balikkan majalah
" Pluk..." Rama memukul kepala Imbron
" Dasar resek Lo..." sarkah Rama seraya duduk
" Lagian kalian...masak sudah menikah...masiiiih aja kayak ABG yang lagi di mabuk asmara" tersenyum
" Eits kenapa Lo tersenyum....?" tanya Rama, memegang Krah imbron
" Tenang bro..." cekikikan
" Apa sih..." penasaran
" Gue lupa...kalian masih tetap kayak cinta ABG ya akibat malam pertama gagal... hahaa..."
" Diam..." Rama membekap mulut Imbron
Imbron memukul-mukul tangan Rama, dan Rama melepaskan tangannya
" Gila Lo ya...gue hampir kehilangan nafas..." terengah-engah
Riana dari melihat mereka berdua tersenyum, pasti kalau bertemu berdebat terus
2 jam kemudian
Riana masih setia menunggu ibu mertuanya, sedangkan rama pergi makan dengan imbron
Mertuanya membuka matanya...
" Wah ibu sudah sadar..." pekik Riana senang
Namun mertuanya memalingkan wajahnya, Riana paham betul dengan perasaannya
" Ria panggil dokter dulu ya Bu..." pamitnya
Riana keluar kamar memanggil dokter, sebenarnya cukup di bel, dokter pasti akan datang, cuma alasannya dia aja, supaya bisa keluar menelpon Rama...
5 menit kemudian
Rama dan imbron sudah datang dan menghampiri riana
" Gimana nenek...?" tanya Rama
" Masih diperiksa dokter..." jawab riana
Dokter keluar...
" Terima kasih dokter..." kata Rama
" Sama-sama... permisi..."
Rama, Riana dan imbron hanya mengangguk
" Bro...tolong jaga pintu ini...dan siapapun tidak boleh masuk..terutama Nia... gue mau bicara dengan nenek..."
Rama menggandeng tangan Riana masuk ke kamar rawat neneknya
Rama menghampiri nenek dan duduk di dekatnya, sementara Riana hanya berdiri dari jauh
" Nek..." Rama menggenggam tangan neneknya
Nenek berpaling muka
" Nek...Rama sangat mencintai bibi Riana..bahkan sebelum paman mengenalnya..." terang Rama
" Anggap saja pertunangan kalian itu tidak terjadi sama sekali..."
" Nek..." menggenggam tangan neneknya dengan kuat, namun nenek menepisnya
" Kamu tetap menikah dengan Nia secepatnya..."
" Deg..." Riana dan Rama kaget
" Nek...kami tidak mau menikah dengan siapapun..." bantah Rama
" Kenapa hah...oooo....karena perempuan itu hah..." melirik riana
" Nek...." Rama berhati-hati berbicara dengan neneknya " nek...tidak bolehkah kami bahagia..." tanya Rama
Hening...
Hening
Hening
Setelah beberapa menit, akhirnya nenek berkata
" Nenek mau kamu meneruskan pertunangan kalian...."
" Nek...maafkan saya....semua terjadi begitu saja..."
Nenek tidak menjawabnya
" ek...kami sudah menikah dua bulan yang lalu..."
" Deg..." nenek terkejut dengan pengakuan Rama
" Kalian menikah....?" tanyanya lagi
" Nenek tahu...gadis yang Rama cintai itu adalah Riana..."
Rama sebisa mungkin untuk tidak menangis
" Sejak kuliah Rama sudah sangat mencintai nya nek, akhirnya kami menikah meskipun telah melewati segala rintangan, sudah sekian lama kami menunggu .."
" Kalian sudah gila..."
" Saya tidak peduli nek...om Rahman pasti bahagia sekarang.. melihat istrinya menikah dengan orang yang tepat..." sanggah Rama
" Kamu harus mentalaknya besok..." kata neneknya bersikukuh dengan pendiriannya.
...***...
bersambung...
jangan lupa tinggalin jejak ya!!!
terima kasih🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments