Semua keluarga besar Rama pergi jalan-jalan, mereka menyewa sebuah villa di dekat pegunungan, udaranya yang sejuk baik untuk kesehatan nenek. Nenek, Rama, Riana , Ica, ibunya Riana, imbron juga Nia ikut serta, imbron membawa pacarnya yang kebetulan juga teman Riana, saat itu imbron cinlok di rumah Riana, sebelum berangkat, Rama pergi jemput mertua sekaligus pacar Imbron, setiba di villa, dia ke resepsionis dulu untuk mengambil kunci, beberapa gadis melirik, bahkan ada yang sampai terjatuh barang-barangnya karena tersihir oleh ketampanan Rama, memang dia begitu smirk, ditambah lagi Rama selalu tersenyum pada orang-orang yang berpapasan dengannya, siapa yang tidak klepek-klepek dengan penampilannya
" Hei...apa lihat-lihat...?" kata Nia nyolot " dia sudah punya tunangan...saya tunangannya..." kesal, Rama cuma geleng-geleng kepala, rupanya dia lagi malas berdebat dengan nia, Rama malah fokus sama Riana yang lagi bercengkrama dengan nenek, ibunya dan Ica
" sayang...lihat apaan sih...?" tanya Nia yang sedari tadi ngintilin Rama, Nia melihat lalu Rama sedang memandang Riana terus menerus, sesekali dia tersenyum sendiri melihat tingkah Riana yang lagi bercanda dengan Ica " sayang... dari tadi saya lihat kamu tuh liatin dia terus..." marah-marah dengan nada yang agak tinggi " kamu suka ya, sama tuh janda hah...?" sontak saja semua jadi terhenti langkahnya, mendengar teriakan Nia
" Tutup mulut kamu..." menunjuk kearahnya dan pergi meninggalkan mereka, Nia jadi terdiam mematung
" Tuh kan jadi marah..." cletuk Imbron, yang lagi bergandengan dengan sisi pacarnya " makanya jangan rewel sama Rama, ditinggalin baru tahu rasa..." mencibir ke nia
" Diaaaaaaaam....." teriak dengan menutup telinganya, yang lain nyelonong terus menuju villa
" Plok..." nenek memukul kepala Nia denga kipas tangan " nenek kesini mau liburan... jadi jangan bikin nenek pusing ya...!" dengan suara yang naik 1 octaf, Nia cemberut mengusap usap kepalanya
...*****...
Rama membuka villa yang disewanya...
" Di sini ada 3 kamar..." jelas Rama, dengan menghempaskan tubuhnya di sofa, kemudian semuanya duduk " nenek ibu sama Ica "tidur di kamar utama disana..." seraya menunjuk kamar yang agak jauh dari kamar tengah
Cacing" sedangkan Nia, sisi dan ri...ehem bibi tidur disitu kamar tengah..." menunjuk ke kamar tengah dan didepan saya dengan imbron
" Kalau begitu nenek istirahat dulu ya.. capek..." kata nenek langsung berjalan ke kamar
" Ibu juga mau istirahat...kasihan Ica dari tadi sudah tidur..." kata ibunya tiara
" Apaaa...? saya tidur dengan mereka...ih..." kata Nia
" Lagian siapa yang mau tidur dengan kamu..?" kata sisi
" Kalau tidak mau, silahkan pulang..." kata Rama
" Sayang..." manja dan langsung duduk menyelanya ditengah-tengah karena melihat Riana duduk bersebelahan dengan Rama dan langsung memeluk Rama
" Apa sih nih cacing.." batin Riana
" Kenapa sih... kamu dekat- dekat terus dengan Rama...?" tanya Nia nyolot pada Riana, dia cuma geleng-geleng kepala, dan berdiri hendak pergi, rasanya malas banget ngeladeni wanita sinting
" Rasa-rasanya ingin kucakar- cakar wajahnya" batin Riana " andai saja nenek setuju dengan pernikahannya, pasti kulempar si cacing itu...iiih...sebel..." dalam hati
" Tunggu..." dengan nada tinggi " jawab dulu pertanyaan gue...kenapa takut...?" dengan suara tinggi dan menarik pergelangan tangan Riana, sengaja kuku-kukunya mencengkeram tangannya
" Lepas...." menarik tangannya dengan paksa dan kali ini Riana " apa sih masalahmu hah...?" tidak kalah tinggi suaranya " dari tadi kamu cari-cari masalah saja...saya capek dengerin kamu, kayak burung beo...tahu nggak...?" jawab Riana, kemudian pergi meninggalkan Nia kebingungan, mendengar perlawanan Riana
" Dasar bego', makanya pakai otak kalau bicara..." kata Rama seraya menunjuk dahi Nia, kemudian pergi masuk kamar, tinggallah imbron dengan Nia berdua, karena sisi sudah masuk bersama Riana tadi
" Prok...prok...prok..." Imbron tepuk tangan " hahahaha...makanya jangan membangunkan macan tidur... hahaha..." berlalu pergi
" Brengseeeeeek...." melempar bantal ke Imbron
...*****...
Malam semakin larut, tapi Rama tidak bisa tidur, dia ambil hp dan WAan dengan Riana layaknya orang pacaran
" Rama: lagi ngapain...? gue nggak bisa tidur ingat ma kamu terus..."
" Riana: saya juga nggak bisa tidur..."
" Rama: sayang...saya kangen sama kamu, ingin jatah dari kamu.."
" Riana : memangnya jatah apaan mas?" balas Riana dengan tersenyum
" Rama : saya mau jatah malam pertama...ini saya nggak bisa tidur...ingat kamu terus..."
"Riana: terus gimana mas...?"
"Rama: ini sudah berontak nggak tahan...memangnya teman sekamar kamu sudah tidur?"
"Riana: mereka sudah tidur dari tadi..."
"Rama: sungguh...?" langsung bangun dari rebahannya
" Apa sih bro...berisik amat..." kata imbron sebal, karena Rama dari tadi berisik terus bolak balik ke kanan dan kiri dikasurnya " aduh bro kamu kok belum tidur-tidur sih...berisik..." pekik imbron seraya menutup kepalanya dengan bantal
" Riana: sudah kasihan Imbron...!"
" Rama: bodo' amat ama tu anak"
" Riana: hehe...
" Rama: love you sayang...
" Riana: lebay..."
" Aduuuuh bro...kenapa kalian nggak ketemuan aja diluar...biar nggak ganggu gue...ngantuk nih..." gerutu imbron
" Betul juga Lo.." jawab Rama
"Rama: kita keluar yuk...!"
"Riana: kemana...?"
" Rama: gue tunggu diluar ya...!"
Rama bangun dari kasurnya dan pamit sama imbron
" Bro..gue keluar dulu ya..." berbisik ke telinga Imbron
" Apaan siiih...keluar san..." sedikit berteriak, Rama menutup mulutnya Imbron
" Ssst...diam..." berbisik
Kemudian Rama keluar kamar, dan menunggu Riana diluar, lima menit kemudian Riana keluar dan tersenyum
" Sudah lama...?" tanya Riana
" Ayo kita jalan- jalan..." mereka menyusuri jalan yang sudah sepi 30 menit tanpa sepatah katapun dan angin terasa dingin menyapa tubuh mereka, Rama mulai mengecup bibir Riana " ayo kita kembali " ajak Rama, beberapa menit mereka telah sampai di villa dan masuk ke dalam
" Kamu tunggu disini ya...!" perintah Rama Riana duduk di sofa sedangkan Rama masuk kamar, beberapa menit kemudian dia keluar seraya mendorong imbron ke sofa
" Awas kalian ya..." mulutnya mengomel, tapi tubuhnya kembali tidur di sofa, sontak Riana langsung berdiri
" Ayok..." Rama mengajak Riana masuk kamar, mereka mengunci pintu
...*****...
15 menit kemudian...
Nia keluar kamar dan melihat ada seseorang tidur di sofa, dia pikir adalah Riana
" Haah..." kaget " kenapa kamu tidur disini?" tanyanya
" Dikamar banyak nyamuk..." jawab imbron ngaco
" Ayo bangun..." Nia menarik tangan imbron
" Apa sih..." garuk garuk kepalanya kesal
" Riana hilang..." panik
" Biar sajalah...dia sedang diculik..." katanya
ngaco dan kembali tidur
" Jangan- jangan..." Nia berpikir " langsung menuju kearah kamar Rama, imbron kaget dan langsung menghadangnya, spontan rasa kantuknya hilang demi kebahagiaan sahabatnya
" Eits...mau kemana?" menghalanginya " Rama tiadak bisa di ganggu, lagi rapat zoom dengan relasi kita..." kata Imbron sekenanya tanpa bisa berpikir karena posisi lagi ngantuk
" Mana ada rapat tengah malam begini..." kata Nia penasaran
" Relasi luar negeri...disana masih siang...ya diluar negeri masih siang..." jawab Imbron, tapi Nia masih ngotot mau bertemu Rama " kamu bisa di bilangin nggak sih, kali sampai kerja sama ini gagal gara-gara kamu, saya jamin batal juga pertunangan kamu" kata Imbron menakut-nakuti Nia
" Ya sudah kalau begitu..." jawab Nia
" Hhhh..." bernafas lega, "kurang ajar si Rama, masak saya di suruh jadi satpamnya..hu..." seolah-olah ingin menghantam
...*****...
Rama membuka hijab Riana, dan mengecup bibirnya dengan lembut...menyerang Riana dengan ciuman ..malam ini adalah malam yang ditunggu tunggu oleh mereka berdua...ketika Rama hendak... tahu sendiri yah pemirsa gimana pengantin baru...
" Mas... tunggu...ada apa rame- rame diluar.." Riana langsung bangun, karena dia mendengar imbron dan Nia berdebat diluar
" Tidak...tidak sayang...jangan hentikan saya lagi..." Rama hendak memasukkan bola ke gawangnya dan...
Diluar kamar
" Nek... nenek..." Nia mengetuk- ngetuk kamar nenek, karena rame dan berulang-ulang
" Ada apa lagi sih niaaaa...?" nenek kesal seraya membuka pintunya
" Riana hilang Nek..." kata riana " apa dia di sini.." tanya dia lagi
" Nenek tidak tahu..." ketus
" Anehnya Imbron tidur di sofa dan kamar Rama tidak boleh di buka..." menunjuk ke arah sofa, nenek juga terkejut " jangan-jangan mereka ada di kamaaaar..." Nia dan nenek terkejut. melihat hal itu ibu Riana langsung menyela pembicaraan mereka, karena dia yakin Rama dan Riana mau bermalam pertama
" Maaaf..kalian mencari ria...?" tanyanya seraya berjalan ke arah mereka
" Iya..." jawab Nia
" Saya menyuruh Ria minta obat kedepan, karena kepala saya pusing.." seraya memijit kepalanya
" Ada apa ini rame.." tanya Rama kesal, yang baru keluar kamar, Rama memainkan matanya memberi kode ke ibunya Riana, supaya nenek di suruh masuk " apa masalahmu hah...? sejak tadi siang kamu selalu bikin ulah..." dengan suara yang naik dua octaf , melihat Rama marah, Nia berusaha menjelaskan " kalau kamu bikin ulah terus sebaiknya kamu keluar " menekan kata keluar menunjuk ke pintu luar
" Sayang...jangan begitu..." bujuk Nia
" Keeeeluar ..." ditekan dan sedikit berteriak, sebenarnya kata keluar adalah isyarat untuk Riana supaya keluar kamar, karena saat kata penekanan Nia lagi sibuk merayu Rama, dan sedang tidak fokus ke sekitarnya Riana keluar kamar Rama " Kamu tahu nggak sih? saya capek dan butuh istirahat ,kenapa kamu mengganggu saya lagi tidur..." marah-marah
" Tap...tapi...kata imbron kamu lagi rapat zoom, kok kamu bilang lagi tidur...?" tanya Nia mulia curiga
"Ehem....iya betul..habis zoom saya mau tidur..." melihat Nia curiga, Rama langsung memeluk dan mencium pipi Nia agak lama , sehingga Nia terdiam kaget dengan reaksi Rama yang berubah mesra, ketika mereka saling terdiam Riana keluar kamar dan
"ehem..." Riana berdehem, Rama melepaskan pelukannya, hingga Nia terjatuh " saya tidak mau mengganggu, permisi..." sedikit ditekan dan matanya melotot ke Rama, kemudian pergi masuk kamar
" Sayang bangunin saya..." merengek manja, semua tapi Rama tidak menggubrisnya dan nyelonong pergi " huh...kenapa sih.. sikapnya berubah-ubah...sebel..sebel..." menginjak-injak lantai seperti anak kecil " sebelum Riana datang dia mesra, tapi ketika dia datang..sikapnya langsung berubah..." ngedumel sendiri
Bersambung...
Jangan lupa kasih like sebanyak-banyaknya ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments