" Aish..." seru Rama mengibaskan tangannya dari Nia dan berjalan ke arah Riana, kemudian memegang tangan Riana dan memasukkan cincinnya ke jari manis Riana
Sontak Riana kaget, menoleh dan memandang Rama seperti patung
Semua tamu menganga mulutnya terkejut, melihat tingkah Rama
" Apa yang kamu lakukan Rama..." teriak neneknya, sedangkan Edy hanya diam dan pergi begitu saja, meninggalkan pestanya karena sudah dipermalukan
Nenek memegang dadanya dan pingsan...
" Nenek...." teriak Rama dan Riana berlari ke arah nenek
Rama menggendong neneknya ala bridge style " bro bubarkan para tamu..." berlari ke luar, diikuti Riana
" Sayang cepat buka pintunya..." perintah Rama " kamu masuk duluan ya...!"
Riana masuk ke mobil kemudian nenek dipangkunya
Mobil Rama menghilang bagai kilat menuju rumah sakit
...****...
Rumah sakit
Perawat datang dengan membawa brangkar rumah sakit, Rama mengeluarkan nenek dari mobil dan meletakkan di brangkar.
Perawat mendorongnya diikuti Rama dan Riana menuju UGD kemudian dokter masuk ke ruang UGD
Riana duduk, berdiri, duduk lagi,. berdiri lagi dengan cemas
" Hei...kamu tenang ya..." kata Rama memegang tangan riana, dengan posisi duduk berjongkok " kamu tenang ya...!"
*S***etengah jam kemudian** **dokter keluar**
" Gimana dok...?" khawatir
" Anda tenang saja, beliau cuma shock...nanti biar di pindahkan keruang rawat inap..." jelas dokter
" Terima kasih dok..."
" Sama-sama... permisi..." kemudian pergi
Suster keluar dengan membawa nenek dengan brangkarnya
Rama dan Riana menghampiri
" Tolong bapak urus administrasinya dulu ya..!" perintah salah satu susternya
Rama pergi ke resepsionis sedangkan Riana mengikuti suster, tiba-tiba...
Nia menghampiri Riana dan menariknya dengan kuat
" Plak..." Riana ditampar Nia , sejenak suana jadi hening, suster yang melihatnya sempat berhenti kaget
" Dasar perempuan ja**ng... berani-beraninya kamu lakuin itu di hari pertunanganku hah..." mendorong Riana hingga tersungkur, tapi dengan sigap Rama menangkap Riana
" Kamu tidak apa-apa...?" tanya Rama, Riana hanya menggeleng
Rama berjalan ke arah Nia
" Nia rosyita...saya ingatkan anda, jangan pernah menyakiti dia..." menunjuk jarinya ke muka Nia, dengan suara di tekan namun marah, biar tidak terdengar
" Kenapa saya yang salah hah...padahal saya korban dia karena merayu kamu..." marah-marah
" Ssst...jangan rame, di sini rumah sakit...bisa diam nggak...?" perintah Rama
" Apa menariknya perempuan udik ini... kampungan...." menghina
" Haduh...kamu bisa dibilangin nggak sih..." menarik tangan Nia dan membawanya keluar
Diluar rumah sakit
Nia memberontak "lepas..." Nia menarik tangannya " saya tidak akan pergi... saya mau disini bersamamu..."
" Kamu ini sadar nggak sih...hubungan kita sudah berakhir...fine..."
" Nggak... saya nggak terima...saya merasa terhina karena bisa kalah dengan perempuan kampungan itu..."
Gimana lagi ngejelasinnya sama perempuan yang terobsesi kepadanya ini, apa dia bongkar saja tentang pernikahannya dengan Riana
" Dengarkan saya..."
Rama mengatur nafas panjang untuk mengatakannya
" Nggak...saya nggak mau dengar...." menutup telinganya
" Hei..." melepaskan tangan Nia dari telinganya
" Saya tidak mau dengar.." bersikukuh
Nia takut akan pengakuan Rama, dengan entengnya dia meninggalkan Rama dan hendak masuk ke dalam rumah sakit
" Saya dan riaana sudah menikah..." teriak Rama yang membuat langkah kaki Nia terhenti...
Nia berbalik badan dan menghampiri Rama
" Segitunya kamu berbohong..." kata Nia yang mulai gemetar ucapannya
" Saya tidak bohong..." jawab Rama
Kaki Nia serasa lemas...
" Saya menikah dengannya dua bulan yang lalu, ketika pernikahannya gagal..." jeals Rama
" Kamu bohong..." menatap nanar mata Rama dan sayangnya, Nia melihat kejujuran di mata Rama
" Saya nggak bohong...kalau kamu nggak percaya, tanya saja sama imbron..."
" Kalau begitu...kamu menikahinya terpaksa, supaya keluarganya tidak malu kan...saya sudah tahu sekarang...jadi saya akan memaafkan kamu...kamu tinggal ceraikan dia sekarang..." bergetar suaranya
" Sayangnya bukan karena itu saya menikahinya..." kata rama, mengatur perkataannya " saya mencintainya..." kata Rama
" Kamu gila ya...sudah cukup main-mainnya..."
Nia pergi meninggalkan Rama
" Tunggu..." Rama mengejar Nia
" Saya tidak akan pernah melepaskan kamu...saya nggak terima
" Tolong jangan ganggu kami lagi...biarkan kami hidup tenang..."
" Heh..." hanya tersenyum sinis dan pergi
...****...
Dirumah imbron
Nia datang ke rumah imbron
"Ting..tong...ting...tong...ting..tong..ting...tong.." Nia mengejek pintunya kesal
" Tunggu sebentar..." imbron berjalan kearah pintu dengan memegang HP dan mematikan HP-nya " siapa sih... bertamu kok seperti mau menodong..." dan membuka pintu " kamu...?"
" Apa begini cara kamu menerima tamu...nggak sopan ..." tanpa di suruh, Nia nyelonong masuk menerobos imbron, kemudian duduk di sofa tamu
" Ada apa Lo ke sini...? gue punya firasat nggak enak..." duduk
" Benarkah Rama dan perempuan kampung itu menikah?"
Imbron terkejut dengan pertanyaan Nia
" Kamu jangan takut, Rama yang sudah menceritakannya.."
" Iya betul..."
" Saya. nggak akan menyerah... untuk mendapatkannya..."
" Kalau Lo udah tahu, tolong deh jangan ganggu mereka.." pinta imbron
" Saya sudah terbiasa mendapatkan apa yang saya dapatkan...kali tidak...say bisa merebutnya dengan cara apapun.." tersenyum licik
Imbron nmenelan salivanya
" Glek..." kali ini dia melihat Nia tidak seperti biasanya, seperti Nia yang lain
" Saya nggak akan membiarkan orang udik itu mendapatkan Rama... camkan itu... hahaha..." pergi keluar
" Gila..."
...****...
Imbron menelpon Rama
" Rama: ada apa bro...?"
" Imbron: tadi Nia kesini tanya kalian..dan anehnya dia sepertinya akan balas dendam"
" Rama: alah...kamu mengada-ngada .." klik menutup teleponnya
***
Bersambung...
like
like
like
like***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments