Dikamar Rama, Ica sedang bermain dikasur bersama bonekanya, sedangkan Rama duduk meja belajar yang dibuat tempat kerjanya, ketika Rama lagi serius melihat berkas2, tiba.. tiba..
" Lo, kak... " ica memegang sebuah kertas yang ada dibalik bantal
" Ada apa ca..? " tidak bergeming dari tempatnya dan masih mengamati kertas
" Kenapa gambar mama ada disini? " Rama seketika kaget, langsung mendongakkan kepalanya
" Gambar mama...? itukan gambar Ana" Rama langsung berlari mendekati ica yang lagi duduk bersila sambil memegang kertas " sini sayang" Rama duduk dipojok kasur dan mengangkat ica duduk di pangkuannya " apa maksud ica ini gambar mama? " tanya Rama penasaran
" Iya kak.. " seraya menatap kertas yang di pegangnya
" Ica yakin ini gambar mama? " tanya Rama meyakinkan, ica hanya mengangguk " Ica tahu ga' ini gambar pacar kakak, namanya Ana bukan mama" Rama mencoba meyakinkan Ica
" Oh...Ica kira ini gambar mama kak..." kata Ica lagi
" Jadi ini bukan mama?" kata Rama menjelaskan
" Tapi Ana itu mama kak, kalau dirumah nenek teman-teman mama ada yang panggil mama Ana" deg..deg.. Jantung Rama berdetak kencang,. seolah-olah terkena serangan jantung
"A.. na, mama Ica" tanya Rama lagi
" Nama mama Riana, kak " dengan wajah polosnya
" Ria - ana jadi Riana " gumamnya " sayang Ica mau ketemu mama? " tanyanya, ica hanya mengangguk " ya Allah, kenapa tidak terpikirkan olehku, astaga ternyata orang yang aku cari ada di dekatku" batin Rama
Drrrrrrrt.... Drrrrt.. Drrrrt.. Suara hp rama
" Joni : Halo Bos"
" Rama: Iya ada apa? " tanya Rama
" Joni: Bos... Ana yang bos cari itu sudah menikah dan... " belum melanjutkan tapi rama memotong pembicaraan anak buahnya yang bicara
" Rama: suaminya meninggal, dan memiliki anak, dasar...kerjaan kamu ngapain" bentak rama "Hal semacam ini saja sampai berbulan-bulan.." Rama mengomeli Joni anak buahnya
" Joni: Ma.. maaf bos.. memangnya bos tahu? " tanyanya
" Rama: Sudah kamu diam, sekarang alamatnya mana? " tanya Rama
"Joni: siap bos, saya kirim lewat wa"
" Secepatnya" klik, rama menutup hpnya ," lagipula mana mungkin saya tanya sama nenek alamat ana, hhhh" rama mengambil kunci mobil kemudian menggendong ica " ayo sayang, kita kemama, tapi ica jangan bilang ke nenek kalau kita pergi ke mama ok! " ica hanya mengangguk
Rama keluar kamar, disana ada nenek dan nia yang lagi berbicara, sesekali mereka tertawa, rama mendekati mereka
" Nek, saya keluar dulu sama ica" pamit rama, seraya mencium tangan neneknya
" Lo kok,, dari tadi nia menunggu kamu, sana sekalian Nia kamu ikut Rama " perintah nenek
" oh...ya nggak bisa nek...Rama ada keperluan penting..." memainkan sebelah matanya pada nenek
" Nenek nggak mau tahu, kamu ajak Nia.." kata nenek
" Ok...ok..." jawabnya " ayo, kalo mau ikut, kalo nggak mau ya ga pa-papa" sungutnya, dengan terpaksa Rama harus mengajak Nia, karena tidak mau ribut-ribut dengan nenek
" Saya.. Diajak? " seraya menunjuk kearahnya sendiri
"Iya.. bawel.. " seraya berlalu keluar, menuju mobilnya, nia jingkrak2 kegirangan, sembari mecium pipi nek umni
" Nia pergi ya nek, da.. da.. " berlari keluar mengejar rama " tunggu... " rama sudah menghidupkan mobilnya,,nia membuka pintu mobil depan, tapi sudah ada ica didalamnya " anak kecil, dibelakang ya, ini tempat orang dewasa" seraya menyuruh ica kebelakang
"Siapa suruh kamu duduk didepan, kamu duduk dibelakang, sana.. " dengan isyarat kepalanya
" Tapi rama.. " Nia cemberut
" Jangan protes.. " perintah rama, nia pergi kebelakang dengan manyun mulutnya
" Brak.. " Nia membanting pintu mobil
" jangan keras-keras nutup pintunya, nanti rusak" goda rama, tapi karena diajak Rama, Nia cuek aja
Rama melihat nia dari kaca spion menahan tawa melihat nia manyun, mobil melaju
...*****...
Ditengah perjalanan mobil rama berhenti
"Lo kok berhenti? " tanya nia
" Kamu nggak liat, itu ada toko, aku haus, belikan aku air dingin sana" perintah rama
Nia keluar dari mobilnya setelah rama memberikan uang 100rb pada nia, ketika Nia sibuk ditoko, mobil rama langsung tancap gas, di tinggallah nia
"Rama, tunggu.. " teriak nia, namun mobil rama berlalu
Didalam mobil
" Kak, nanti kak nia naik apa? " tanya ica
" Nanti biar dia jalan kaki, rumah kak nia dekat kok dari toko itu,kamu tenang aja ya sayang"
...*****...
Sampai dirumah Riana, rama mengetuk pintu
"Assalamualaikum... "
Dari dalam terdengar orang menyahut
" Waalaikum salam.. " pintu dibuka
" Nenek... " ica langsung memeluknya neneknya
"Ica...,ayo silahkan masuk" rama langsung duduk di sofa
Celingak celinguk rama seolah2 mencari sesuatu
"Ohya terima kasih telah mengantarkan ica"
"Iya, sama2 tante" ibunya riana terus memandang rama, yang membuat rama jadi salting alias salah tingkah
"Oh iya, kayaknya saya pernah, melihat kamu?, tapi dimana ya?? " mencoba mengingat2...
" Betulkah tante, berarti wajahku pasaran dong" seraya tersenyum
Ica yang dari tadi duduk dengan bermain bonekanya
"Ah tidak... " sahut bu ina
" Siap... a bu" terkejut melihat rama, spontan hatinya jadi campur aduk, mana belum pakai masker. Jadinya rama sudah...
Rama langsung berdiri melihat Riana " kamu, benar ana.. Ana.. " seraya menunjuk,
Airmatanya langsung tak bisa ditahan, selama ini Ana berusaha menahan air matanya, dan sekarang langsung tumpah..
Seakan-akan beban yang dipikulnya sudah tidak ada lagi, ibunya riana meninggalkan mereka membawa pergi ica
"Maaf... Ma.. afkan aku.. " terbata-bata
"Tidak... " rama langsung bersimpuh dihadapan Riana
" Kenapa kamu tidak cerita, kenapa kamu diam saja, kenapa?? " teriak rama menggoyang2kan tubuh riana " tujuh tahun saya mencarimu, tujuh tahun saya menderita, tujuh tahun an... " Rama menangis
" Aku merindukanmu, kamu tahu tidak? "
teriak rama
Riana cuma diam mematung, Rama memencet hp, entah siapa yang dia hubungi
"Rama: halo bro,, hentikan pencarian, saya sudaah menemukan Ana" seraya menyeka air matanya
" Imbron: oh ya, selamat ya"
"Rama: oh ya,,, nanti saya ceritakan ya" klik
riana *******-***** tangannya
Namun rama pergi, ternyata bibi yang dia kagumi adalah orang yang dia cari
Ternyata selama ini dia dibohongi.
"Kenapa Riana Setega itu" batinnya
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Prasasti
ceritanya bagus...gak berbelit²..enak bacanya
2022-04-15
1