Luka dan Ego

"Jika kelemahan adalah masalah mu, maka jadikan itu sebagai kekuatan yang membuat mu terlihat unik."

****

Paviliun selatan adalah area milik Permaisuri Kerajaan Green. Di sana terbangun sebuah kastil mewah berwarna biru muda seperti air laut yang melambangkan citra Permaisuri yang sesungguhnya.

Disisi timur adalah area milik Raja Green, di sana terdapat kastil Raja yang megah yang tidak kalah jauh dari milik Permaisuri. Kedua kastil di batasi oleh sebuah taman yang memisahkan antara area Raja dan Permaisuri.

Sedangkan area Selir Utama berada di bagian utara. Sama halnya dengan Permaisuri, area utara juga memiliki kastil yang berwarna hijau zamrud, warna itu sangat sesuai dengan warna mata Selir Utama yang juga secerah batu zamrud.

Untuk bagian barat adalah milik Selir kedua yaitu ibu dari Putri Mahkota Haley. Namun karena Haley tewas pada usia muda, sehingga kastil di area barat menjadi kosong. Selir kedua memilih untuk mengasingkan diri ke wilayahnya sebagai penebusan dosa.

Sedangkan untuk bagian tengahnya, diisi oleh gedung besar yang digunakan untuk keperluan politik Kerajaan. Seperti gedung konvensi, gedung aula pusat, gedung rapat dan gedung kantor, serta gedung perpustakaan.

Sedangkan Lucas tinggal di area selatan dibagian sisi kanan kastil. Bagian itu adalah miliknya dan kekuasaannya, hanya otoritasnya saja yang berlaku di sana. Sedangkan bagian kirinya adalah milik Luna.

Di bagian kanan terdapat pula kastil kecil yang tidak sebesar kastil Permaisuri, namun tidak pula sekecil Mansion milik para bangsawan lainnya. Kastil itu memiliki warna hitam yang tidak dimiliki oleh kastil manapun di sana.

Kastil itu juga dikelilingi oleh air sungai yang menjadi benteng pertahanannya. Tidak banyak orang yang bisa mengakses kastil tersebut karena lokasinya yang sangat berbahaya untuk didatangi.

Banyak hewan buas seperti harimau dan singa yang menjaga hampir di seluruh area kastil, ada juga elang yang besarnya setinggi anak usia lima tahun yang mengawasi di seluruh bagian kastil tersebut. Kastil itu hanya dipisahkan dengan taman di bagian kirinya dan hutan di bagian kanannya.

Taman di bagian kiri adalah taman yang langsung mengarah pada Kastil Permaisuri, sedangkan hutan di bagian kanan langsung mengarah pada danau yang memisahkan wilayah Putra Mahkota dengan kastil Selir kedua.

Dan karena Selir kedua memutuskan untuk menjalani pengasingan, sehingga kastil bagian barat kini resmi menjadi milik Putra Mahkota. Sama halnya dengan kastil hitam, kastil Selir kedua juga sulit untuk dimasuki.

Area itu juga dikelilingi oleh hewan magic milik Lucas dan bawahannya. Mereka bisa bebas bergerak kemana pun asalkan tidak keluar dari zona kepemilikan Lucas.

****

Kediaman Permaisuri

Setelah kejadian Haley, Permaisuri sangat menyesal tentang apa yang terjadi pada Selir kedua. Karena kesedihannya yang panjang, Selir kedua akhirnya memutuskan untuk hengkang dari istana dan memilih untuk tinggal di wilayahnya.

Permaisuri terus saja menghela napasnya saat memikirkan kondisi adiknya yang telah pergi meninggalkan nya, hal ini juga membuatnya sulit tidur dan masih memikirkan tentang kejahatan Selir Utama yang sama sekali tidak merasa bersalah dengan kejadian itu.

"Putra ku, bagiamana kondisi kastil Selir kedua?"

Lucas yang baru saja selesai latihan pedang langsung di panggil ke kastil permaisuri untuk ditanyakan hal-hal seperti ini. Pada dasarnya, ini bukan sekali atau dua kali saja ibunya melakukan hal itu, ini sudah kesekian kalinya ibunya melakukan hal tersebut.

"Sama seperti biasa Bu," balas Lucas yang masih sedih dengan kondisi mental ibunya.

Tidak hanya ibunya, bahkan adik kesayangannya pun mengalami hal yang sama. Sejak kejadian waktu itu, Luna jarang sekali keluar kamar. Ia hanya keluar saat Cavil, sahabat Lucas membawa adiknya kesini untuk bermain.

"Andai saja aku bisa lebih cepat," gumam Lucas yang menyesali keterlambatannya. Jika boleh jujur, Lucas memiliki kekuatan spesial yang mampu melihat kondisi seseorang melalui matanya.

Namun karena Lucas sangat sibuk dengan urusannya, ia jadi lebih banyak menghabiskan waktu sendirian dibandingkan dengan bersama keluarganya yang lain.

Kekuatan spesial Lucas diketahui saat usianya masih menginjak tiga tahun. Saat itu, ketika ia dan adik kecilnya sedang melakukan pesta teh bersama Permaisuri. Ia secara sengaja menendang meja yang terlihat baik-baik saja.

Permaisuri yang melihat Lucas bertingkah nakal, langsung menginterogasinya. Saat itu Lucas menceritakan apa yang ia lihat dan apa yang dibawa oleh pelayan mereka adalah hal yang menjijikan.

Lucas melihat gumpalan asap hitam keluar dari makanan dan minuman mereka. Asap hitam itu tidak banyak namun warnanya sangat pekat. Lucas yang merasa aneh dengan hal itu, langsung membuangnya dengan kasar.

Anehnya, setelah diselidiki ternyata makanan itu sudah diracuni. Racun itu tidak banyak dan juga tidak berbau, sehingga makanan yang terkena akan terlihat baik-baik saja.

Meski begitu, jika racun itu masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan mengalami gangguan ilusi yang hebat. Selain itu, racun itu juga menggangu saraf yang berfungsi untuk menahan ketakutan. Ketika saraf itu di ganggu, maka yang terjadi adalah depresi berat yang akan membuat seseorang menjadi gila apabila terus mengkonsumsinya.

Karena masalah ini, Permaisuri meminta Lucas untuk merahasiakan kekuatan spesialnya. Permaisuri takut jika berita ini bisa menjadi bumerang bagi Lucas sendiri dimasa depan nantinya. Namun jika digunakan dengan tepat, maka kekuatan ini akan menjadi kartu yang sangat bagus untuk mengalahkan musuhnya.

"Hah."

Lucas hanya bisa menghela napas berat saat kekuatannya menjadi sia-sia. Jika saja ia bisa mengatakan kebenarannya, maka saat ini mungkin saja Selir Jina akan menerima ganjarannya.

Setelah selesai mengobrol dengan ibunya, Lucas memutuskan untuk mengunjungi kastil adiknya. Di sana Lucas bisa melihat wajah pucat Luna yang sedang memandang lurus ke arah taman.

Luna terlihat cukup sedih dengan pandangan yang kosong. Ia menatap taman yang dihiasi oleh bunga anggrek kesukaan Haley. Tanpa sadar, Luna meneteskan air matanya. Ia sudah menahan rasa sakitnya cukup lama, rasa sakit yang tidak bisa ia keluarkan bebas hanya karena posisinya sebagai seorang putri.

Posisi yang membuatnya harus tetap tenang dan tanpa emosi, di dalam kondisi apapun. Namun tetap saja, Luna bukanlah robot, ia manusia yang memiliki perasaan yang kuat, bagaimana bisa ia tidak menangis jika kondisinya seburuk ini.

Lucas yang mengetahui dengan betul kondisi adiknya itu, merasa sangat sedih dan kecewa pada dirinya sendiri. Ia perlahan mendekati adiknya, dengan senyum palsunya ia memanggil Luna.

Sudah dua panggilan, namun Luna masih belum bergerak dari posisinya. Lucas tahu beban mental yang dihadapi Luna sangat berat, terlebih lagi dirinya sendirilah yang menyaksikan semua pembunuhan itu.

"Luna, are you okay?"

Lagi dan lagi, Luna hanya diam. Ia tidak merespon ataupun menjawab panggilan Lucas.

"Luna," lirih Lucas sambil menghela napas panjang dengan kondisi adiknya yang terlihat menyedihkan.

Lucas yang tidak tahan dengan keadaan adiknya itu, memutuskan untuk menyentuh lembut kepalanya. Dengan refleks Luna membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa pemilik tangan ini.

Wajah Luna tampak memerah dengan hidung yang lecet sana-sini. Ia benar-benar terlihat menyedihkan saat ini. Matanya memerah dengan lingkaran hitam di sepanjang garis bola matanya. Bibirnya sayu dengan bercak merah di sudutnya karena kulit yang kering.

"Hah."

Lucas mengelus pelan kepala adiknya itu. Ia mengelus dengan lembut agar adiknya tidak merasa sakit. Dalam hatinya, Lucas sangat kesal. Ia ingin sekali melayangkan tinjunya pada Pangeran Kelima dan juga saudari kembarnya itu.

"Bedebah sialan itu, lihat saja nanti."

Lucas memaksakan senyum lembutnya pada Luna. Ia tidak ingin Luna menyadari emosionalnya yang ingin menghancurkan kedua saudara kembar itu.

Luna yang merasa kehangatan dari Lucas mulai terlihat melunak. Tanpa sadar matanya mulai berkaca-kaca kembali. Lucas yang sadar akan hal itu, lalu memeluk erat tubuh Luna. Dalam pelunakan hangat itu, Luna memecahkan tangisnya. Membuka seluruh luka yang selama ini ia simpan.

"Huhuhu..., kakak...!!"

Lucas kembali memenangkan Luna, ia mengelus pelan kepala dan pundak Luna. Menopang dan menjaganya agar tidak menjadi gila. Sebagai seorang kakak, sudah tugasnya menjadi penopang kesedihan adiknya itu.

Namun di balik itu semua, tidak ada yang tahu jika Lucas juga memendam dendam. Tangannya terkepal erat seiring perihnya tangisan Luna. Ia memantapkan hatinya untuk membalaskan dendam adik dan juga kakaknya.

Lucas akan memberikan saudara kembar itu hukuman yang pantas mereka dapatkan sebagai balasan dari perbuatan mereka selama ini. Ia akan membuat mereka mengemis untuk kematian mereka sendiri nantinya.

Begitulah rencana balas dendam Lucas terbentuk. Ia tidak pernah ragu ataupun mundur dari rencananya itu.

"Akan aku pastikan kalian membayar ini semua."

Episodes
1 Awal Baru
2 Pendekatan
3 Pendekatan II
4 peraturan Baru
5 Sandiwara
6 Sandiwara II
7 Rasa yang Aneh
8 Luka dan Ego
9 Luka dan Ego II
10 Luka dan Ego III
11 Kabur
12 Kabur II
13 Kabur III
14 Kecewa
15 Marah
16 Marah II
17 Tipuan
18 Padang Rumput
19 Padang Rumput II
20 Rahasia
21 Perubahan
22 Perubahan II
23 Pesuruh
24 Trik Murahan
25 Kembali
26 Buku Sihir
27 Memantau
28 Korp Penjaga
29 Pelatih Baru
30 Pelatih Baru II
31 Keseimbangan
32 Kumpulan Mana
33 Laporan
34 Monster Lain
35 Monster Lain II
36 Monster Lain III
37 Perubahan Fisik
38 Perubahan Fisik II
39 Curiga
40 Senjata Makan Tuan
41 Teknik Rahasia
42 Taman Bunga Mawar
43 Mayat Hidup
44 Kembali
45 Siapa Kau
46 Meridian
47 Istirahat
48 Kota Baru
49 Rahasia Lain
50 Meridian
51 Meridian II
52 Kekuatan Baru
53 Sahabat
54 Pratikum
55 Casting
56 Teknik Baru
57 Bully
58 Level Up
59 Kendali
60 Informasi
61 Kecurigaan
62 pelatih Baru
63 Elemental
64 Elementalist
65 Ikatan Baru
66 Rutinitas
67 Rutinitas II
68 Teknik Penyembuhan
69 Ujian Tengah Semester
70 Lebih Dekat
71 Halusinasi
72 Penghuni Akademi
73 Metode Ekstrim
74 Target Manipulasi
75 Tenang Sementara
76 Saran
77 Manipulasi Elemen
78 Pecahan Informasi
79 Healing Systems
80 Mencari
81 Sosok Di Balik Angka 46
82 Kunjungan Sahabat
83 Wilayah Tengah
84 Relasi
85 Tangkapan
86 Tertangkap
87 Misi Berburu
88 Desa Awda
89 Strategi Misi
90 Monster Tipuan
91 Ciel Si Penggembala
92 Salah Paham
93 Sandiwara
94 Kecurigaan
95 Kecurigaan II
96 Prasangka
97 Jebakan
98 Jebakan II
99 Rahasia Suara
100 Hipnotis
101 Hipnotis II
102 Eksekusi Rencana
103 Malam Terkutuk
104 Sadar
105 Kembalikan
106 Pengantar Tidur
107 Awal
108 Kebenaran
109 Jebakan
110 Selesai
111 Kejelasan
112 Misi End
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Awal Baru
2
Pendekatan
3
Pendekatan II
4
peraturan Baru
5
Sandiwara
6
Sandiwara II
7
Rasa yang Aneh
8
Luka dan Ego
9
Luka dan Ego II
10
Luka dan Ego III
11
Kabur
12
Kabur II
13
Kabur III
14
Kecewa
15
Marah
16
Marah II
17
Tipuan
18
Padang Rumput
19
Padang Rumput II
20
Rahasia
21
Perubahan
22
Perubahan II
23
Pesuruh
24
Trik Murahan
25
Kembali
26
Buku Sihir
27
Memantau
28
Korp Penjaga
29
Pelatih Baru
30
Pelatih Baru II
31
Keseimbangan
32
Kumpulan Mana
33
Laporan
34
Monster Lain
35
Monster Lain II
36
Monster Lain III
37
Perubahan Fisik
38
Perubahan Fisik II
39
Curiga
40
Senjata Makan Tuan
41
Teknik Rahasia
42
Taman Bunga Mawar
43
Mayat Hidup
44
Kembali
45
Siapa Kau
46
Meridian
47
Istirahat
48
Kota Baru
49
Rahasia Lain
50
Meridian
51
Meridian II
52
Kekuatan Baru
53
Sahabat
54
Pratikum
55
Casting
56
Teknik Baru
57
Bully
58
Level Up
59
Kendali
60
Informasi
61
Kecurigaan
62
pelatih Baru
63
Elemental
64
Elementalist
65
Ikatan Baru
66
Rutinitas
67
Rutinitas II
68
Teknik Penyembuhan
69
Ujian Tengah Semester
70
Lebih Dekat
71
Halusinasi
72
Penghuni Akademi
73
Metode Ekstrim
74
Target Manipulasi
75
Tenang Sementara
76
Saran
77
Manipulasi Elemen
78
Pecahan Informasi
79
Healing Systems
80
Mencari
81
Sosok Di Balik Angka 46
82
Kunjungan Sahabat
83
Wilayah Tengah
84
Relasi
85
Tangkapan
86
Tertangkap
87
Misi Berburu
88
Desa Awda
89
Strategi Misi
90
Monster Tipuan
91
Ciel Si Penggembala
92
Salah Paham
93
Sandiwara
94
Kecurigaan
95
Kecurigaan II
96
Prasangka
97
Jebakan
98
Jebakan II
99
Rahasia Suara
100
Hipnotis
101
Hipnotis II
102
Eksekusi Rencana
103
Malam Terkutuk
104
Sadar
105
Kembalikan
106
Pengantar Tidur
107
Awal
108
Kebenaran
109
Jebakan
110
Selesai
111
Kejelasan
112
Misi End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!