Jian, Ibra dan nayla kembali menuju apartment misterius itu. sesampai di depan pintu apartemen itu, nayla nampak ragu untuk menekan passkode nya. Jian Yang menyadari ketakutan nayla seketika langsung menggenggam erat tangan nayla seolah memberikan sedikit kekuatan untuk nayla. Ibra lalu menatap nayla dan menanyakan passkodenya.
"Sini biar aku ajah Yang menekannya, dan kalian tetaplah disini,aku akan masuk ke dalam memantau keadaan,kalian tunggulah sampai polisi datang kemari. berapa pin apartemen ini? Tanya ibra
" 0971.."
Ibra lalu menekan angka Yang di ucapkan nayla, dan seketika pintu itu terbuka. Bau Darah Yang sangat menyengat tercium saat pintu itu terbuka. Mereka refleks menutup hidungnya. Lampu Ruangan tak ada satupun Yang menyala. Ibra pun masuk dengan perlahan sambil menutup hidungnya.
sedangkan diluar apartemen Suara sirine Yang berasal dari mobil ambulance dan mobil patroli terdengar begitu nyaring. kedua mobil itu saling bersahutan dan berhenti di depan gedung apartment itu membuat security Yang berjaga kebingungan.
"Maaf pak kami mendapat laporan bahwa di apartemen Yang berada di lantai 7 gedung ini terdapat mayat dan beberapa orang lain Yang terluka, kami datang untuk memeriksa tempat ini, mohon kerja samanya. "
" iya pak, mari saya juga akan ikut memeriksannya. " ucap security itu.
Mereka lalu memasuki gedung bertingkat itu. beberapa orang Yang ada di lobby melihat polisi dan para perawat tergesa-gesa ikut berjalan mengikuti polisi dan security tersebut.
Ibra masuk ke dalam apartment, Ia lalu mendekati saklar lampu dan menekannya. Lampu ruangan menyala, terlihat pria Yang berlumuran darah nampak tak sadarkan diri. Begitu juga wanita Yang penuh tusukan di bagian pahanya. Bajunya sudah terkoyak, menyisakan celana dalam Yang masih menempel di tubuhnya. Darah Yang keluar dari pahanya sudah berhenti dan mengering. Ibra lalu mengambil selimut Yang terlipat rapi di tepi ranjang Yang di tempati perempuan Yang satunya lagi.
Ibra lalu memeriksa nadi karotis para korban satu persatu. Kedua orang Yang terkapar di lantai ternyata masih bertahan walau denyut di leher mereka melemah. Dan wanita yang terletak di ranjang sudah tidak bernyawa.
Nayla dan Jian melihat ke arah lift sesaat bunyi lift berhenti terdengar. Terlihat beberapa bapak polisi, seorang security dan 4 orang perawat berjalan menghampiri mereka.
"Selamat malam apakan orang Yang menelpon kami adalah kalian? "
"ya pak, Yang menelpon teman kami, dia sudah masuk ke dalam, bapak sebaiknya masuk saja."
seorang polisi langsung masuk ke dalam. lalu ia keluar lagi memerintahakan kepada perawat untuk. mengangkut para korban.
Polisi tak lupa memasangkan borgol terlebih dahulu kepada laki-laki Yang tak berdaya.
Tiba-tiba saat evakuasi tubuh nayla menegang dan pupil matanya berubah. sorot matanya tajam. Ia lalu berjalan mendekati seorang pak polisi.
" Pak bantu saya,, bantu saya keluar" teriak nayla dengan suara nyaring..
Pak polisi itu bingung, ia lalu menoleh kepada ibra dan jian.
Ibra lalu mendekati nayla. Sepertinya ia sudah paham arah bicara nayla. Ia sudah bisa merasakan perubahan tingkah nayla.
" kamu siapa? dan to long tunjukan dimana kamu do sembunyikan. " Tanya ibra
" Aku cinta,, aku di sekap dan tubuhku ada di palet di dekat kloset.. "ucap nayla
Pak polisi dan juga ibra bergegas masuk ke dalam apartemen itu lagi, mereka segera masuk ke dalam kamar mandi, dan benar saja, di dekat kloset dalam kamar mandi tersebut terdapat sebuah palet dari kayu, sekilas palet itu terlihat seperti meja hias karena di atas meja itu hanya ada sebuah vas bunga.
" tubuhku ada disitu, tolong... to long.. "ucap nayla,, lalu tubuh nayla terhuyun ke belakang, beruntung ibra dengan cekatan langsung menahan tubuh nayla Yang mungil. Ia lalu mengangkat tubuh nayla, dan membawa nayla keluar dari apartment itu. Ia membawa tubuh nayla masuk ke mobil jian. Sementara pak polisi dan para perawat berhasil mengevakuasi jasad hantu Yang merasuki nayla tadi.
Setelah polisi berhasil mengevakuasi para korban, polisi lalu memasang garis polisi di tempat itu. sedangkan para korban Yang selamat langsung ditangani oleh pihak medis dan untuk korban Yang meninggal akan di lakukan otopsi. Polisi meminta ibra untuk menjadi saksi, tapi ibra mengatakan kalau mereka tidak tau apa-apa, Yang tau sebenarnya hanyalah nayla. Polisi lalu meminta ibra agar memberi tahukan kepada nayla untuk menjadi saksi. Lalu polisi itu pun bergegas meninggalkan mereka.
"So kita harus mengantar nayla kemana? Tanya jian
"kita ke rumah sakit saja,, dia pingsan, aku khawatir, lagian kita juga gak tau dimana rumahnya. "ujar ibra.
"Nayla tidak apa-apa, aku tadi sudah memeriksanya, Ia hanya sedang tidur sekarang, mungkin karena kecapean,, apa nayla aku bawa aja kerumahku.. "ucap jian
Ibra berpikir sejenak, lalu mengangguk..
"iya sebaiknya nayla ikut kamu aja, biar dia bisa tidur dengan tenang, ayo aku antar kalian, mobilmu aku pinjam biar nanti besok pagi aku akan menjemputmu lagi. " ucap ibra, dan di jawab dengan anggukan oleh jian.
Ibra lalu menjalankan mobil mereka menuju rumah, sesampai di rumah jian, Ibra mengangkat tubuh nayla dengan hati-hati. Ia tidak mau mengganggu tidur nayla. Jian lalu membukakan pintu untuk ibra, dan ibra langsung membawa nayla masuk ke dalam kamar tamu jian. Ia membaringkan tubuh nayla dengan sangat pelan.
" Apa sebaiknya aku mengganti pakaian nayla? "Tanya jian.
" Aku gak tau, memang seharusnya kita mengganti pakaiannya, karena pakaian Yang ia pakai sekarang sudah sangat kotor, tapi aku takut jika itu bisa mengganggu tidurnya. "ucap ibra.
Jian lalu tersenyum, ia bisa merasakan apa Yang ibra rasakan. Terlihat jelas kalau ibra begitu khawatir tentang kondisi nayla sekarang.
"Biar aku aja Yang akan menggantinya, kamu sebaiknya pulang saja, kamu juga baru sembuh, seharusnya jangan terlalu capek. "
"iya aku juga sudah mau pulang, tibuhku begitu lengket, kalau ada apa-apa kamu langsung telpon aku yah"
"cieeeeeee... kayaknya ada Yang lagi jatuh cinta deh. "
" hahahahahaha... aku gak tau perasaanku sebenarnya, cuma bagiku nayla hari ini begitu hebat, aku kagum dengan tubuhnya Yang mungil tapi bisa punya keberanian Yang besar seperti tadi, " ucap ibra.
Jian lalu mengangguk, dalam hatinya ia pun begitu terkagum kagum dengan keberanian nayla.
"Ya sudah aku pulang dulu, besok pagi Insyaa Allah jam 7aku aku akan kesini, siapkan sarapan untukku yah"ucap ibra sambil berjalan ke arah pintu rumah jian.
Jian mengikuti ibra,
" Sudah kamu sampai sini aja nganternya, aku minta kunci duplikat pintu pagarmu, biar nanti aku Yang akan mengunci nya,, kamu masuk aja, aku akan menunggumu disini, memastikan kamu untuk mengunci pintunya dengan baik."ucap ibra
"ya sudah, kamu hati-hati yah, aku tutup pintunya. "ucap jian, Jian lalu meninggalkan ibra Yang masih berdiri di depan pintu rumah jian. Jian menutup dan langsung menguncinya dengan baik. Setelah memastikan pintu rumah jian sudah terkunci dengan baik, ibra lalu beranjak pulang, tak lupa ia mengunci pintu pagar jian. Ibra lalu masuk ke dalam mobil jian dan pulang ke rumahnya.
****
TBC
maaf yah readersku jika banyak typonya😊😊😊
sarangheee
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Lovesekebon
Lanjutkan thor..🥰😊👍👍👍
2021-05-26
0
Veronica Gunawan
Lanjut dong Kakak Author.
2020-11-06
1
Ratna Marndani
lanjuuuut.....
2020-11-04
1