lelah dengan aktifitas kantornya Yang begitu padat, andra langsung meminta sopirnya untuk mengantarkan ia pulang ke rumahnya. Biasanya Andra akan mengantarkan sekertaris nana ke kostannya dulu. tapi hari ini ia memilih untuk tidak mengantarkan nana, karena badannya Yang sudah sangat capek mengharuskan nya untuk langsung pulang ke rumah.
Sampai dirumahnya Andra segera mandi membersihkan badannya Dan langsung tidur.
Sinar mentari pagi mulai menyapa para penghuni bumi dengan indah. Harum semerbak wangi mawar menyatu dengan embun pagi di balkon kamar menyeruak masuk ke hidung Andra. Andra Yang sudah terbiasa mengawali harinya dengan berolah raga segera bangun Dan berolah raga pagi sekedar menjaga kebugaran tubuhnya. Setelah berolah raga disebuah ruangan Yang bersebelahan dengan kamar Dan ruang kerjanya, Andra pun segera mandi Dan siap pergi ke kantor..
"selamat pagi mams" sapa Andra sambil mencium dahi Alya, ibu tersayangnya.
"pagi sayang, ini roti lapis kesukaanmu, mama sudah menambahkan banyak mayones didalamnya.. " balas Alya sembari memberikan sepiring roti lapis kesukaan Andra.
"Makasih mams" jawab andra sambil meminum secangkir kopi hangat buatan ibunya.
Andra Dan Alya hidup Berdua aja. Ayah Andra sudah Lama meninggal akibat penyakit serangan jantung.
" Mams Aku berangkat ke kantor dulu yach.. " pamit Andra ke ibunya. setelah ia menghabiskan roti lapis Yang dibuat oleh ibunya.
"Ya udah sayang, hati - hati di jalan, muaaachhh" balas Alya sambil mencium pipi anaknya.
Alya sangat memanjakan Andra.
Bagi Alya, Andra tetaplah bocah kecilnya.
" langsung ke kantor ya dam" perintah Andra
" ya Tuan " jawab Adam.
Mobil sedan hitam dengan segala kemewahan teknologi canggih itu perlahan meninggalkan halaman rumah bak istana milik Andra. Seperi biasa Andra di sepanjang jalan hanya diam tanpa sekedar berbasa basi dengan sopirnya.
Sesampainya di kantor, nana si sekertaris genit juga telah menunggu di depan pintu kantor.
" Selamat Pagi Pak" sapa Nana dengan senyum manis
"Pagi nana" jawab Andra sambil berjalan.
Nanapun segera membacakan agenda Andra hari ini sambil berjalan menuju ruangan Andra.
" Baik ,oh ya.. untuk agenda makan malam bersama pamanku, kau boleh ikut menemaniku" perintah Andra seraya masuk ke dalam ruangannya tanpa menunggu jawaban dari nana.
"Ya pak,..." jawab nana dengan cepat
"Yeessss... " ucap nana antusias setelah pintu ruangan andra tertutup..
"selangkah lagi nana, kau bisa mendapatkan Andra" gumam nana dalam hati dengan senyum kemenangan.
Pukul 18.45 menit Andra pun keluar dari ruangannya. Diluar ruangan nampak sekertaris nana berdiri mengenakan gaun selutut dengan sedikit riasan di wajahnya. sembari tersenyum ke Andra ia pun berjalan mengikuti Andra.
tepat di halaman kantor, Adam sudah menunggu bosnya. ia membukakan pintu mobil buat andra. Dan segera melaju menuju restaurant tempat andra makan malam dengan pamannya seorang letnan kolonel di kemiliteran negeri..
Sesampainya di Restaurant, mereka di sambut oleh waiters Dan segera mengantarkan ke ruangan vip Yang sudah di pesankan nana sebelum acara ini di mulai.
Letkol Indra Yang tak lain adalah pamannya Andra telah lebih dulu hadir di ruangan vip itu.
" udah Lama om" Tanya Andra sambil memeluk pamannya.
" Barusan kok "
" Oh yach.. nanti ada bawahan paman Yang akan ikut makan malam bersama kita,, kamu gak keberatan kan klo mereka ikut makan malam bersama kita. " Tanya Indra kepada Andra..
"Ohhh ga kok om.. lebih banyak orang kan lebih seru.. " balas Andra. Andra Yang terkenal baik Dan supel itu tak keberatan dengan permintaan pamannya.
ia tdk menyadari kalo sekertaris nana di sebelahnya telah berubah mimik mukanya. sekertaris nana mengira Andra akan memperkenalkan nana sebagai pacarnya kepada pamannya andra, padahal andra Yang jarang ketemu pamannya memang membuat acara dinner ini hanya untuk bisa bersilaturahmi dengan pamannya. nana Yang terlanjur menyalah artikan acara itu hanya bisa mengeluh dalam hati.
selang beberapa menit masuklah seorang wanita bertubuh tegap dengan pakaian seragam kemiliteran Yang masih lengkap dibadannya. wajahnya Yang putih dengan bulu mata Yang lentik serta bibir mungil Yang natural menambah kecantikan wanita itu semakin mempesona.
" Selamat malam jendral. Maaf saya terlambat.. " sapa Jian sambil membungkukkan badannya.
" oh ya Selamat malam.. kok kamu sendirian saja.. Ibra mana? Tanya pamannya Andra.
" Siap.. Kapten Ibra sepertinya tidak bisa ikut pak, saya juga tidak tau alasan beliau, maafkan saya pak" jelas jian dengan sikap sempurna sebagai bawahan letkol Indra.
"ya sudah,, kamu gak usah terlalu formal begitu,, ini cuma makan malam biasa, bersikaplah biasa saja, " jelas Indra meminta Jian agar tdk terlalu formal..
"siap.. terima kasih pak.. " sahut jian sambil merilekskan badannya..
"silahkan duduk, oh ya ini Andra, keponakan paman.. " Indra memperkenalkan kepada jian.
Jian menoleh kepada Andra.
" Hai saya Jian., senang berkenalan dengan anda " sapa Jian sambil mengulurkan tangannya
Andra sempat tertegun menatap matanya jian.
glek
mengapa matanya begitu indah? gumam Andra dalam hati.
nana Yang tidak senang dengan tingkah Andra hanya bisa memelas menatap Jian Dan Andra bersalaman.
"hmm. hmm.. Andra Jian ini bawahan paman,, sekaligus anak mending teman paman.. " Indra menjelaskan sekaligus membuyarkan lamunan andra..
"oh ya.. maaf. maaf... saya andra.. Dan ini sekertaris saya. nana... " balas Andra sambil menerima uluran tangan jian dengan sedikit terbata bata karena malu dengan tingkahnya..
" Hai.. nana" sapa Jian menoleh ke nana..
nana tak menggubris sapaan Jian,, dy hanya membalasnya dengan senyum datar saja.
" kalau begitu, ya sudah mari kita makan saja... " ajak Indra kepada mereka..
makan malampun berjalan dengan santai Dan hangat. Indra Yang sangat menyayangi Andra keponakannya, selalu memuji Andra di depan Jian. Jian Yang masih belum bisa move on dari suaminya tak banyak memberikan ekspresi berlebihan buat mereka, Dan nana Yang sedari tadi tak dihiraukan oleh mereka hanya bisa melampiaskan ke makanan Yang di hadapannya. Ia makan dengan sedikit membunyikan sendok Dan piringnya, guna meminta perhatian Andra. tapi Andra Yang merasa biasa saja tak menghiraukan nana.. Ia begitu menikmati makanan Dan wajah Jian Yang duduk di hadapannya. Andra begitu terpesona dengan kehadiran Jian.
pukul 20.30 waktu setempat acara dinner itupun selesai..
Andra Yang semula berniat meminta No. ponsel kapten jian mengurungkan niatnya. pasalnya Kapten Jian langsung segera pamit pulang.
"Kasihan dia,, dia harus merelakan berpisah dengan suaminya disaat mereka masih berbahagia dengan pernikahan mereka" jelas Indra dengan suara pelan menahan rasa sedihnya.
Andra Yang tak mengerti langsung menoleh kepada pamannya sambil mengerutkan kedua keningnya seolah meminta penjelasanan lebih lanjut.
Indra Yang mengerti akan maksud keponakannya itu melanjutkan ceritanya.
"ini semua gara gara paman. tak seharusnya paman memerintahkan kapten Agung suaminya Jian untuk melaksanakan tugas ke Libanon disaat hari pernikahan mereka belum usai,, siapa sangka kalau sampai sekarang suami jian tak kunjung kembali sampai sekarang" jelas Indra panjang lebar.
Andra hanya bisa ber ooohhh ria karena pikirannya masih penuh dengan pertanyaan Yang entah mengapa sulit untuk dia ungkapkan.
Setelah Andra berpamitan dengan pamannya Andrapun hanya bisa mengantarkan nana Yang sedari tadi sudah sangat marah kepada andra tanpa basa basi atau ucapan sekedar perpisahan. Pikiran Andra masih terpaut kepada jian..
hai.. hai..
jangan lupa jempol dan lovenya ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Dewi Erliana Jahro
sumpah ini novel lain dari yg lain lanjut thor
2021-07-11
0
Emi Subekti
lanjut...
2021-06-20
0
Lovesekebon
Like👍👍👍💪💪💪🥰
2021-05-26
0