Membekas Di Hati

Keseruan jian dan andra tak terasa banyak menghabiskan waktu.

Mereka tak menyadari kalau sang Mentari telah kembali ke peraduannya.

Di saat jian dan andra sedang beristirahat di sebuah bangku, Adam asisten pribadi andra tiba-tiba datang sambil menunjukan ponselnya kepada Andra.

Andra sekilas melihat ponsel adam, tapi langsung tidak digubris.

Jian menjadi canggung dengan keadaan mereka langsung berdiri

"Wah kayaknya udah malam,, aku pamit pulang yach. "ucap jian

" Udah malam yah, kamu mau pulang? ya sudah aku antar kamu pulang boleh? " tanya andra

"Eh... " sambil melihat ke adam

"Gak usah, aku pulang naik bis aja" ucap jian masih dengan canggung melihat andra dan adam bergantian.

"Saya pamit duluan tuan kalo tidak ada yang akang saya kerjakan" ucap adam

"Ya sudah kamu pulang saja. kameranya bawa saja ke ruang kerja dirumahku, aku akan mengantar jian dulu" ucap andra.

Adam langsung pergi meninggalkan mereka.

"Eh ... hmmm aku kayaknya pulang sendiri aja"ucap jian lagi.

Sambil menggenggam tangan jian andra mulai berjalan

"Kamu aku antar pulang saja, tidak baik wanita pulang malam sendirian, sekalian kita singgah makan malam dulu, aku sudah sangat lapar" ucap andra sambil berjalan tanpa melepaskan tangan jian.

"Tapi kamera aku gimana? akukan gak menjualnya ke kamu, kenapa malah dibawa.? "ujar jian lagi

"Nanti aku akan ganti lagi dengan yang baru "ucap andra dengan nada sedikit tegas..

kayaknya andra belum ada ikatan apa-apa udah maen posesif ajah😊😊😊

Sesampai di parkiran andra langsung membuka pintu mobil penumpang dan jian langsung masuk, tak lupa andra memasangkan seatbelt jian.

Tak lama mobil andra meninggalkan parkiran taman hiburan itu.

Didalam mobil mereka tidak terlibat obrolan sama sekali..

Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Hingga tiba-tiba andra membuka suara.

"Kamu mau makan apa dan dimana? "tanya andra

"eh..

jian kaget dan langsung menatap andra.

menatap andra dalam-dalam.

Sekilas andra ikutan menatap jian.

Jian menjadi malu, wajahnya merah merona. iapun menundukkan wajahnya.

tapi tiba-tiba ia langsung mengedarkan pandangannya ke luar jendela mobil..

pantasan udah berhenti mobilnya ,aku tak menyadari kalo ternyata sekarang udah di halaman mall,, aku kenapa sich..

Jian tak sadar posisi mereka karena dari tadi di mobil sibuk menatap andra.

"Hei kita makan dimana? "tanya andra lagi.

"Kita udah disini,bagaimana kalo kita makan di pizza hut aja. boleh? "tanya jian

"Ya udah ayo masuk. "ajak andra.

Mereka memasuki mall dan langsung masuk ke restauran pizza hut yang ada di bagian depan mall tersebut. jian hanya memesan salad bar sama jus avokad dan andra memesan pasta black pepper beef dan minumnya jus jeruk.

Mereka makan sambil mengobrol. jian sangat menikmati waktunya bercerita dengan andra. Terlihat betapa bahagianya tertawa dan bercanda dengan andra. Baginya andra adalah sosok yang menyenangkan.

Setelah makan andra langsung mengantarkan jian. Hanya mengantarkan saja karena jian enggan mengajak andra singgah kerumahnya mengingat status nya yang masih bersuamikan Agung, padahal status itu sudah lama hilang seperti hilangnya Agung sang suami.

Andra yang lelah juga langsung pulang kerumahnya.

Sesampainya dirumah Andra langsung membersihkan diri. Selesai mandi dan berpakaian andra ke ruang kerjanya dan mengambil kamera jian yang pagi di ambil adam.

Andra menyalakan kamera jian dan melihat photo-photo yang diambil adam.

Terlihat di kamera banyak pemandangan sekitar taman, juga ada photo tentang keluarga yang sedang berlibur, andra menyunggingkan senyum melihat foto keluarga kecil itu tertawa saat melihat anak mereka yang hampir terjatuh.

Sampai tiba di gambar dirinya yang sengaja di ambil jian tadi, 2 gambar yang berbeda latar.

Melihat gambar dirinya andra tersenyum senyum sendiri.

Lalu ia melihat lagi, kali ini gambar yang sudah diambil oleh adam tadi.

Melihat gambar jian, andra jadi terdiam.

Ia memandangi foto itu dalam waktu yang lama. Ia begitu terpikat dengan senyum manis jian yang terpampang manis di kamera itu. Seketika andra mengambil kabel usb yang disambungkan dari printer ke hpnya guna menyetak foto jian.

kini foto itu sudah tersimpan rapi ke dalam dompet Andra.

....

Semenjak hari itu, jian dan andra sudah lebih dekat dari sebelumnya. Tak ada pertemuan yang terjadi di antara mereka mengingat kesibukan mereka.

Tak luput juga pengawasan andra tentang status hubungan jian dengan pria yang bernama ibra. Tapi Andra masih enggan menanyakan pria itu kepada jian.

Andra yang sehari harinya sibuk dengan pekerjaannya lebih memfokuskan diri kepada pekerjaan, sehingga membuat nana menjadi lebih agresif. Tak segan-segan nana akan menggandeng andra jika mereka akan pergi menemui klient atau sekedar makan siang, tapi andra akan segera melepaskan tangan nana dari lengannya.

Sedang di tempat jian, Ibra tak pernah henti-hentinya mendekati jian.

seperti siang ini, Ibra dengan sengaja melukai tangannya demi mendapatkan perhatian jian.

"Kenapa sampai luka sich,, koq kamu gak hati-hati gitu pas latihan.. bla.. blaa... blaaa" omel jian sambil menjahit luka di lengan ibra.

Ibra hanya bisa tersenyum sambil menikmati wajah jian yang sedang mengomelinya. Wajah itu terlihat sangat menggemaskan bagi Ibra.

" Aku sengaja melukai tanganku, biar punya alasan buat bertemu denganmu, aku merasa kamu semenjak aku mengutarakan perasaanku selalu menghindariku. "ucap Ibra.

Sejenak tangan jian yang sedang memegang alat medis itu berhenti seketika. Ia merasa bersalah karena sudah menghindari Ibra.

" Kamu gak usah menghindari aku,, aku terima apapun keputusanmu, aku menghargainya, tapi plis jangan menghindariku lagi, aku lebih baik sakit hati dengan penolakanmu dari pada kamu menghindariku. "ucap Ibra dengan sungguh-sungguh.

Lagi-lagi jian tak bisa berkata apa-apa. Ia tak bisa menerima hati Ibra tapi ia pun tak bisa mengatakan penolakannya, karena ia tahu itu pasti akan sangat menyakitkan bagi Ibra.

"jian... hei... jian"

"Dengar aku"ucap Ibra sambil meraih dagu jian agar ia bisa menatap jian.

"Dengar,, aku tak memaksa kamu agar menerima hatiku, aku hanya mengutarakan isi hatiku selama ini, kamu menerimanya atau tidak itu sepenuhnya hak kamu, aku gak mau hanya karena menjaga perasaanku, kamu menerima lamaranku, dan jika itu terjadi jian, kebahagiaan yang ku inginkan untukmu tak akan pernah hadir diantara kita. " jelas Ibra.

"Maaf.. maaf.. maafkan aku" ucap jian sambil menundukkan mukanya menahan air matanya.

"hei... hei... "ucap Ibra sambil mengusap air mata jian..

"hei dengar sayang,, aku memang sangat mencintaimu, aku memang ingin memilikimu, tapi jika rasa itu tidak bisa membuat mu bahagia, aku lebih baik memendam nya saja. yang ku ingin kamu bahagia jian,, kebahagiaan yang dulu sangat kau idamkan bersama Agung, tapi jika bahagia itu tak bisa ku berikan aku rela melepasmu. tak ada kesalahan dari penolakanmu. aku hanya ingin kamu bahagia jian" jelas Ibra..

Jian yang terharu dengan ucapan sahabatnya itu langsung memeluk Ibra..

"Maaf... maaf.. bukannya aku tak mencintaimu, tapi aku dari dulu hanya menganggapmu sebagai kakakku, aku nyaman bersamamu, aku tak bisa merasakan lebih dari itu di hatiku.. maaf" ucap jian

"Iya seharusnya kamu mengatakannya saja,, aku sangat menghargai apapun keputusanmu. mulai hari ini kita tetap teman?tanya Ibra

jian hanya mengangguk.

" Jadi kamu jangan pernah menghindariku lagi, apapun masalahmu, tolong jadikan aku tempat pertama yang akan kamu datangi." jelas Ibra,

Dan jian hanya mengangguk lagi..

"janji? jangan ada lagi yang kamu tutupi dariku, kita sahabat selamanya? ucap Ibra sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

jian membalas nya dengan menautka jari kelingkingnya dengan Ibra.

"Janji" ucap jian sambil menatap Ibra.

dan mereka tertawa bersama.

******

Tbc

Maafkan aku Yang sering telat upnya.

otor masih minim ilmunya.. jadi masih belajar biar novelnya gak ngasal cerita😊😊😊