Mengikutimu

Dari pertemuan singkat itu, Andra yang semula dekat dengan Nana, menjadi sedikit kaku. Ia tak lagi bercanda ria dengan Nana seperti sebelumnya.

Andra lebih banyak menghabiskan waktunya di depan laptop dalam ruangannya.

Untuk urusan menemui klient, Andra lebih memilih berangkat terpisah dengan nana, alasannya kalau Andra tidak ingin di ganggu.

keseharian Andra hanya dihabiskan dari kantor kerumah saja. Kepadatan jadwal kerjanya tidak memberikan waktu bersantai untuk Andra.

Dalam rumahnya saja Andra lebih memilih menghabiskan waktunya dalam ruang kerjanya dan berolah raga.

Andra masih memikirkan Jian. Si janda perawan yang berparas cantik tapi menyiratkan kesedihan itu.

Ingin rasanya Andra menelpon sang paman untuk meminta nomor hape milik jian, tapi rasa gengsinya masih belum menemukan alasan yang tepat untuk dikatakan kepada pamannya.

Andra masih membayangkan arti sorot mata jian yang menatap Andra.

Yach tatapan yang cuma berdurasi 3 detik itu meninggalkan bekas begitu mendalam di hati Andra.

Ia pun tak mengerti dengan perasaannya sendiri. Apakah hatinya mengatakan telah jatuh Cinta pada pandangan pertama pada jian, atau hanya sekedar simpati atas peristiwa yang dialami oleh jian.

Waktu berlalu sampai sebulan tapi Andra tetap memikirkan Jian.

Dan akhirnya Andra mengaku kalah. Ia tak bisa menahannya lagi.

Segera Andra menelpon Paman Indra untuk meminta nomor hape milik jian.

Beruntung saat Andra menelpon, Sang paman yang sedang sibuk tidak terlalu memperhatikan kata - kata Andra, dan dengan cepatnya paman Indra langsung mengirim nomor kontaknya jian tanpa menanyakan apa maksud dan tujuan andra meminta nomor kontaknya jian.

Setelah paman Indra mengirim nomor kontak jian, Andra si hacker yang jenius segera membajak nomor kontak tersebut.

Tak butuh waktu lama untuk Andra mengetahui letak keberadaan jian, dan apa pun aktifitas di telpon genggam milik jian.

Seperti hari ini, Andra sudah mengetahui bahwa pagi ini jian sudah menerima panggilan dari si Ibra yang ke 7 kali tapi tak di tanggapi oleh jian.

Berbagai pesan yang dikirim Ibra kepada Jian ,tak ada satu pun yang di balas oleh jian.

" Morning jian "

" Kamu lagi ngapain?

" Koq gak di balas!? "

" Telpon aku kenapa gak di angkat?? "

" Jian... Jian"

" Angkat donk sayang"

Andra mengernyitkan dahinya.

" hmmm ada hubungan apa antara jian dengan lelaki itu?

" mengapa dia begitu khawatirnya kepada jian?

Begitu banyak pertanyaan berkecamuk dalam otak Andra.

ting.. ting.. ting..

Ponsel Andra yang terhubung dengan ponsel jian kembali berbunyi.

Tanda masuk beberapa pesan lagi.

" Jian pleasa angkat donk telponnya"

" Jian kamu ga apa apa kan?!

" Jian pliiiiissss aku sangat

mengkhawatirkanmu"

Berbagai pesan diterima jian tapi tak satu pun yang di baca atau di balas oleh nya.

Andra yang sudah penasaran dengan keadaan jian langsung mencari keberadaan jian dari ponselnya.

Sedangkan di tempat lain Jian yang lagi menikmati masa bebas tugasnya memilih menghabiskan waktunya dengan berjalan jalan ke berbagai tempat keramaian.

Selain untuk menghibur hatinya yang gundah, Jian juga sedang menggeluti hobi barunya.

photografi.

Hobi baru yang sedang di lakukan oleh jian.

Sudah sedari pagi Jian mempersiapkan agenda hari ini.

Dimulai dari Taman bermain yang ada dilingkungan sekitaran rumahnya.

Rumah Jian terletak di ujung perumahan elit, di sekitar luar perumahan terdapat rumah rumah penduduk yang berada di ekonomi menengah kebawah.

Penduduk setempat sangatlah rajin memelihara taman buatan pemerintah dan menjaga kebersihan sekitaran taman tersebut.

Karena itu satu pengabdian mereka untuk pemerintah yang sudah menyediakan fasilitas bermain buat anak-anak warga sekitar tanpa mengeluarkan biaya.

Dengan memegang kamera dan menenteng tas punggung yang lengkap dengan cemilan dan air putihnya, jian mulai memotret keindahan ciptaan tuhan sambil berjalan menuju taman bermain.

Tak sedikit tetangga yang menyapa jian.

Jian termasuk tetangga yang ramah.

sesekali ia bertegur sapa dengan warga sekitar.

senyum Indah yang terukir di bibir manis jian selalu menghiasi cantik wajahnya.

Sudah sekitar 30 menit Jian memotret membuat kaki dan tangannya sedikit capek.

Ia segera menghampiri bangku taman, dan duduk di taman itu sambil minum air putih yang telah di sediakan dari rumah.

Jian begitu menikmati keadaan sekitar.

Ada begitu banyak Anak anak yang sedang bermain bersama sama dengan keluarga mereka.

kawasan yang jauh dari area perkantoran, membuat udara di pagi yang hangat ini tidak terlalu kotor.

Ada anak perempuan yang mungkin berumur setahun, begitu cantik nan imut sedang latihan berjalan di temani ayahnya, sang ibu sedang asyik menyemangati anaknya sambil duduk di tikar yang di gelar di tengah taman dengan mengatur beberapa bekal cemilan yang sudah mereka siapkan dari rumah.

kebahagiaan yang tergambar dari wajah mereka membuat Jian ikut tertawa ketika melihat si anak yang berusaha bangkit dan berjalan setelah beberapa kali terjatuh.

Tak luput Jian pun memotret keluarga kecil itu.

Tak jauh dari bangku yang diduduki jian, Andra begitu memperhatikan jian.

Tatap matanya kepada jian begitu tajam.

Andra terus memandangi Jian yang tersenyum manis.

Peluh di dahi jian, terlihat begitu memikat buat Andra...

dreeeeet. dreeeet..

Kembali ponsel jian dan Andara bergetar.

Andra yang hanya duduk di dalam mobil segera memasang earphone ke telinganya tanpa mengalihkan tatapannya dari jian.

Dilihatnya Jian yang sedang minum air, menghentikan tegukan nya.

Lalu jian merogoh tas punggungnya.

Diambilnya ponsel yang masih bergetar.

" Hal.... " belum selesai jian mengucapkan kata pembuka panggilan itu langsung saja terdengar suara lelaki yang tadi menghubunginya, mencerca jian dengan begitu banyak pertanyaan yang mengarah ke suara yang sedikit nyaring.

" kamu kemana ajah sih?!

kenapa dari tadi aku telpon gak di angkat?!

kamu gak apa- apakan?! kamu ada dimana sekarang?!

begitu banyak pertanyaan yang di lontarkan ibra kepada jian.

Andra masih mendengarkan percakapan mereka.

" Ya Allah ibra, tenang dulu.. " ucap jian dengan suara lembutnya

" kamu kenapa dari tadi aku telpon, aku sms tapi gak ada satupun yang di tanggapi?! kamu marah sama aku?! atau kamu memang sedang menghindari aku lantaran permintaan aku yang lalu?! "

Ibra masih saja mengeluarkan pertanyaan yang banyak dengan suara marah lagi..

Andra yang mendengarkannya saja udah sedikit emosi dengan ketidak sopanan Ibra kepada jian .

" ishh apaan sih. bawaannya suudzon mulu.. "

" kamu tarik nafas panjang dulu, lalu hembuskan dengan pelan biar hilang paniknya"

Jian masih dengan suara lembutnya menenangkan.

Tak di sadari Andra pun mengikuti apa yang di ucapkan jian. hehehehehhe

" Maaf aku dari tadi malam udah menyetel silent di ponsel aku, tadi pagi juga aku tidak sempat memeriksa nya. aku lagi jalan - jalan, dan aku baik baik saja.. " jelas Jian masih dengan suara lembutnya

Andra yang terus memperhatikan Jian dari dalam mobilnya merasakan kehangatan hati Jian.

" oke. kamu dimana?! apa aku bisa menemanimu?! aku akan langsung kesana skarang! " lagi lagi Ibra membuat si andra emosi.

" gak usah, aku cuma di taman dekat rumahku, dan sedikit lagi aku akan pulang, ibuku akan datang mengunjungiku. " tolak jian masih dengan suara lembutnya.

ahhhh... kenapa dia ini begitu lembut. kenapa juga laki laki itu sangat tidak sopan. ada hubungan apa dia dengan jian.

Begitu banyak pertanyaan di hati Andra..

jangan lupa jempol dan love nya yah readerssssku tersayang..

sarangheeeee😍😍😍😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

choirunissa

choirunissa

seru nih...suka bgt ma cerita bajak2an no hp gitu...serasa baca novel detektif gitu

2021-11-02

0

Lovesekebon

Lovesekebon

Love love..sekebon Author😊🥰🥰💓💗❤💞💜👍👍👍

2021-05-26

0

Chassanah Asspury

Chassanah Asspury

lanjut

2020-12-28

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!