Nayla POV
Sedari kecil aku hidup berdua dengan papa ku. Karena kata papa, mamaku meninggalkan kami setelah melahirkan aku. Tapi aku tak merasakan kehilangan sosok mama ku. karena sehari-hari aku selalu bersama mama ku, aku bisa berbicara dengannya, aku bisa bermain dengan nya, walau tak bisa menyentuhnya.
Banyak Yang bilang aku anak Yang aneh, karena aku suka bermain sendiri dan berbicara sendiri. Padahal aku sedang bermain dan ngobrol dengan mama ku.
Sehingga aku gak punya teman seumuran ku. Setiap anak Yang mau bermain denganku selalu orang tua mereka langsung melarangnya.
Semula aku sangat sedih sampai tiba-tiba ada anak kecil Yang datang menghampiriku.
Saat itu aku sedang berjalan pulang sekolah sendiri. aku tak tau mengapa hari itu mama ku tidak datang menemaniku.
Anak laki-laki itu berseragam sepertiku. wajahnya terlihat pucat, disekitar matanya berwarna kehitaman. Ia mendekatiku dan tersenyum ke arahku.
Aku Yang senang didatangi oleh anak seumuranku langsung membalas senyum anak laki-laki itu.
"Hai kamu mau jadi temanku? "Tanya ku kepadanya.
Ia menganggukkan kepalanya.
" Aku pulang dulu, lalu ganti baju, lalu kita main yah di rumahku. "ucapku lagi
Ia mengangguk lagi sambil tersenyum.
" Tapi kamu tidak pamit sama papa kamu dulu? "
Ia menggeleng.
"Emang papa kamu tidak marah, kamu maen sama aku? "
Ia menggelengkan kepalanya lagi.
"Kalo begitu ayo kita ke rumahku. " ajak ku.
Sesampai dirumah, aku langsung mengganti pakaian ku, lalu makan dan membersihkan piring bekas makan ku.
Aku sudah terbiasa mengerjakan semua sendiri. karena papa ku sibuk dengan pekerjaannya. Dulu aku punya pengasuh, tapi tak ada satupun pengasuh Yang bertahan Lama menjagaku, alasannya karena mereka takut dengan tingkahku.
Aku tak tau kemampuanku ini bisa di katakan kelebihan atau kekurangan. Karena awalnya disaat aku sudah menyadari bahwa 'mereka ' berbeda dengan alamku, aku merasa ketakutan. Tapi Lama kelamaan aku sudah terbiasa dengan kehadiran 'med'.
Pertemanan kami berjalan dengan lancar, aku selalu bermain dengannya dirumah maupun di sekolah. kami selalu pergi dan pulang sekolah bersama. Aku pun tak menyadari mengapa mama ku sudah tidak pernah mendatangi ku lagi.
Suatu hari kami bermain kejar-kejaran di taman bermain Yang ada di lingkungan rumahku. Tiba-tiba temanku melihat seorang ibu Yang sedang menangis di bangku taman itu. Lalu temanku ikut menangis dan mendekati ibu itu. Aku jadi ikut menangis dan mendekati ibu itu juga.
ibu Yang menangis itu menangis sambil memeluk mobil-mobilan. melihat aku menangis di depannya, ibu itu langsung mengusap air matanya dan tersenyum padaku lalu menanyakan kenapa aku menangis.
"Teman aku sedih melihat ibu menangis"ucap ku.
Kening ibu mengerut,
"Kenapa teman ade menangis? "Tanya ibu itu
lalu aku menoleh ke temanku menanyakannya.
"Kamu kenapa menangis kan aku juga jadi sedih? tanyaku kepada temanku.
"Aku sedih melihat ibuku menangis, itu mobil mainan ku. "ucap temanku
"Jadi ini ibumu yah? tanyakusambil menunjuk ke ibu itu.
ibu itu seketika langsung menangis lagi..
"hiks.. hiks.. ade bisa liat andi? "
Aku mengangguk..
"huwaaaaa... andi ada disini? tanyanya lagi sambil sesegukan.
Aku mengangguk sambil menunjuk ke sebelah kananku..
"huwaaaaaa... ya Allah. my baby,, my baby.. " ibu temanku menangis lagi sambil memeluk ku.
Lalu ibu itu melepas pelukannya, sembari mengusap air matanya.
"Ade tanyain ke andi dy tidur dimana selama ini? "
Temanku Yang mendengarnya langsung menarik tangan ku. aku dan ibunya mengikuti nya.
Kami berjalan keluar dari taman bermain itu, berjalan menyusuri gang, diujung gang terdapat sebuah toko Yang tak di lanjutkan, terbengkalai begitu saja.
Andi masih menarik tanganku. Kami masuk ke dalam bangunan tersebut, lalu andi menghentikan langkahnya. akupun refleks menghentikan langkahku juga ibunya.
Di Depan kami ada sebuah tumpukan Yang ditutupi terpal.
Krinng... kringg
Terdengar bunyi ponsel ibunya andi berdering.
"Hallo ayah... hiks... hikss.. hikaa... andi yah... andi... "ucap ibu andi terbata-bata sambil menahan suara tangisannya.
"kayaknya aku sudah mengetahui jasad andi, ayah langsung kesini,, ibu ada di ujung gang rumah kita, di toko Yang tak selesai di bangun, iya.. ibu tunggu sekarang yah"ucap ibu andi.
Tak Lama bunyi sirine dari mobil patroli terdengar mendekat ke arah tempat kami. Terlihat seorang pria dengan wajah khawatir, gelisah dan lelah, keluar dari mobil patroli itu disertai 3 orang bapak polisi.
Aku lalu menoleh kembali kepada andi temanku. Andi menunjuk tumpukan Yang ada di depan kami.
"Ibu andi bilang dia tidur disitu! "ucapku sambil menunjuk ke arah tumpukan itu.
polisi Yang mendengarkan perkataanku langsung mendekati tumpukan itu dan membongkarnya.
Ibu andi langsung menggendong ku menjauhi tumpukan Yang dibongkar oleh para bapak polisi.
Tiba-tiba ada bau busuk Yang sangat menyengat masuk ke hidungku, Ibu Yang menggendongku langsung meraung mendekap erat tubuhku.
Aku tak bisa melihat apa Yang terjadi di tempat itu tapi Yang kutahu tubuh andi sepertinya sudah ditemukan.
"huwaaaa.... andi... andi..... my baby.. my baby.. Ya Tuhan siapa Yang melakukan ini padamu sayang! " suara tangisan itu membuatku ikut menangis.
Setelah jasad andi di temukan, mereka lalu membawa jasad itu ke rumah sakit untuk di otopsi. Aku masih bersama dengan ibu dan ayah andi. Mereka membawaku ke kantor polisi. Lalu menanyakan kepadaku sejak kapan andi bermain dengan ku. Lalu aku menceritakan semuanya.
Karena kelelahan aku meminta orang tua andi mengantarkan ku pulang. mereka lalu mengantar aku. Ada beberapa bapak polisi Yang tadi sore ikut mengantar aku.
Papaku Yang khawatir kepadaku terlihat mondar mandir di depan rumahku. Langkahnya terhenti saat melihat mobil patroli berhenti di depan rumahku.
Melihat aku keluar dari mobil patroli itu, papaku langsung mendekat dan menggendong aku.
"Ya Than nayla. kamu dari mana saja nak. papa sangat khawatir, kamu gak ada dirumah waktu papa pulang. papa kan sudah bilang kalo main dirumah saja"
"Selamat malam pak, kami dari kepolisian xxx mengantarkan anak bapak, anak bapak sudah membantu kami dalam menyelesaikan kasus anak hilang Yang selama seminggu ini kami kerjakan"
Papa mengangguk dan langsung mempersilahkan mereka masuk ke dalam rumah. Aku masih dalam gendongan papa ku.
Setelah mempersilahkan duduk, papa lalu mengambil minuman kemasan buat mereka.
"Kami orang tua andi mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dan juga nayla. karena berkat nayla... hikssa... hikss.. hikss.. kami bisa menemukan jasad andi anak kami Yang sudah seminggu ini menghilang. " jelas ibu andi.
Ayah lalu menatapku sambil mengerutkan keningnya, bingung.
"Nayla selama ini telah berteman dengan anak kami, Ia bisa melihat arwah pak. kami semula tak mempercayainya tapi ketika dia mengatakan mainan Yang di dekap oleh istri saya adalah mainan andi. kami pun percaya. lalu istri saya menanyakan kepada nayla dimana andi selama ini,, lalu nayla membawa kami ke tempat andi di sekap. "
"Maaf papa,, nayla tak pamit dulu sama papa. andi menarik tangan nayla Pa. "
"Nayla selama ini bermain dengan andi? "Tanya papa
"iya Pa, nayla berteman dengan andi, karena mama sudah pergi. mama sudah tidak bermain dengan nayla lagi, jadinya nayla bermain dengan andi saja"ucapku.
"Ya than nayla..."Ucap papaku
Sepertinya papaku sedang menangis, terlihat bahunya bergetar. Ia mendekap ku erat.
"Kalau begitu kami permisi dulu pak. sudah malam kayaknya nayla sudah kelelahan. sekali lagi kami mengucapkan terima kasih"ucap ayah andi.
"Nayla ibu boleh meluk nayla? "
aku menoleh ke papaku, papa lalu mengangguk.. aku lalu mendekat ke ibu andi.
"hiks.. hiks.. nayla makasih yahh sudah bantu ibu sama andi. ibu sudah tenang sekarang walau andi sudah tidak ada. "
"Andi masih ada disini dengan nayla? "
"Andi ada disini, "aku menunjuk andi Yang berada di samping kursi Yang di dusuki ibu andi.
"Ya Tuhan... hiks.. hiksss.. "
"Sayang, my baby ..maafkan ibu Yang lalai menjagamu, maafkan ibu.. hiks.. hiks.. semoga kamu tenang disana nak, ibu akan selalu mendoakanmu,, anakku sayang.. hikss. hikss anakku Yang Malang"ucap ibu andi ke tempat kosong Yang di tempati andi..
Ku lihat andi tersenyum, lalu ia berjalan ke arah dapurku. sambil melambaikan tangan ia pergi. perlahan-lahan tubuh andi menghilang.
Aku Yang membalas lambaian tangan andi merasakan tubuhku di di tarik dan di dekap erat oleh ibu andi. Ia meraung sekerasnya sambil mendekap erat tubuhku.
Kulihat ayah andi dan juga papa ku ikut menangis...
*****
TBC
Don't forget jempol sama lovenya readersssku tersayang..
Sarangheeee😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Hany Hutagalung
Sedih Bgt ya
2021-08-02
0
Dewi Erliana Jahro
ini cerita seru, percintaan campur perhantuan😂😂😂
2021-07-12
0
Dede Siti
cerita nyA jadi seru thor
2021-06-11
0