hiksss... hikss...
Terdengar suara tangisan jian lirih. Ia tak bisa menahan air matanya. Lagu itu seperti menjabarkan perasaannya Yang slama ini ia tutup-tutupi dengan senyum manisnya.
Sampai lagu itu berakhir Jian masih menundukkan kepalanya.
Gadis Yang sudah selesai menyanyi itu turun dari panggung dan kembali ke meja tempat teman-temannya berada dan langsung memeluk Salah satu temannya lalu terdengar suara tangisannya begitu jelas.
Mc Yang menyadari suasana cafe saat ini menjadi berubah sangat melow malah menambah suasana lebih sedih. Ia lalu menyanyikan lagu rindu milik D masiv tapi dengan suara khas judika dan perpaduan cengkok milik Sammy simorangkir menjadikan lagu itu begitu syahdu di dengarkan.
*Aku..
ingin engkau ada disini
menemaniku saat sepi
menemaniku saat gundah..
Berat
hidup ini tanpa dirimu
ku hanya mencintai kamu
ku hanya memiliki kamu
Aku rindu setengah mati kepadamu
sungguh ku ingin kau tau
aku rindu setengah matiiiiii*..
Jian Yang masih menahan tangisnya langsung menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya, Bahunya bergetar. Ia sudah tak mampu menahan sesak di dadanya lagi, tangisnya pecah. Ia mengeluarkan air matanya sederas mungkin tanpa mengeluarkan suara tangisannya.
Andra Yang melihat jian menagis langsung berpindah ke kursi yang ada disebelah jian. Ia lalu memeluk jian erat.
Dan akhirnya sura tangisan itu pecah juga. Jian menangis sesegukkan. Andra hanya bisa memeluk sambil mengelus punggung jian.
Sampai lagu itu berhenti jian masih saja tak bisa menghentikan tangisannya.
Rasa Yang selama ini di pendam akhirnya pecah.
Andra membiarkan jian menangis. Sampai makanan pesanan mereka tiba, Andra oun melepaskan pelukannya, dan memberikan sapu tangannya untuk jian. Jian lalu mengusap wajahnya.
Jian masih mencoba menenangkan hatinya sendiri.
Lagu di kafe itupun kini berganti menjadi lagu romantis. sehingga membuat suasana hati jian mulai membaik.
Ia pun langsung melahap makanan Yang ada di depannya. Tak ada obrolan Yang tercipta diantara mereka. Cuma andra Yang makan sesekali menoleh menatap jian. Tatapannya sangat sulit diartikan.
Setelah makan mereka langsung kembali pulang. Seperti biasa, Andra hanya mengantarkan jian cuma sampai di depan pagar rumah, jian masih enggan mengajak andra untuk mampir ke rumahnya.
"Makasih mas,, aku masuk dulu yah.. "
"Jian tunggu.. "
Andra mencegat tangan jian sebelum jian keluar dari mobilnya.
"Jian, aku.... aku... "Andra berubah jadi gugup,,
Jian masih menatap andra,
"Aku ingin kita lebih dari sekedar teman boleh? "
"hmmm.. "
"Jawabnya nanti aja dulu, "ucap andra
"maaf mas kayaknya aku harus jawabnya sekarang, aku saat ini gak mau berhubungan khusus dengan seseorang, aku masih sangat mencintai almarhum suamiku, jujur aku nyaman denganmu mas, kamu baik dan perhatian, aku merasakan sosok suamiku ada di kamu, aku cuma butuh waktu ajah, buat mastiin kalo hati aku sebenarnya bagaimana. mohon mas jangan menuntut lebih dari skarang,"jelas jian, Ia langsung menjawab tegas agar tak ada kecanggungan diantara mereka nanti.
"iya aku mengerti, aku akan berusaha mendapatkan hatimu, ku mohon pelan-pelan bukalah hatimu untukku, aku ingin mengganti setiap tetesan air matamu dengan kebahagiaan. "pinta andra
"Iya mas, aku akan mencobanya, sudah malam mas aku masuk dulu, Assalamualaikum. " pamit jian dengan senyum manisnya.
"Waalaikum salam"balas andra.
Setelah memastikan Jian masuk ke dalam rumahnya, Andra lalu meninggalkan tempat itu..
Pagi hari di rumah sakit.
"Ghmmm"
Dokter nayla menolehkan wajahnya ke arah suara tadi. Pria Yang tidur di bed pasien Yang tidak lain adalah ibra mengerang pelan, dan dokter nayla juga seorang perawat langsung menghampiri Ibra.
"Tuan... apakah anda bisa mendengarkan suara saya,? coba kedipkan mata anda jika anda bisa mendengarkan suara saya" ucap nayla dengan lembut kepada nayla.
"Saya bisa mendengarkan suara dokter"ucap ibra pelan tapi masih bisa terdengar oleh nayla.
"ouhhh.. kalau begitu apa tuan bisa menggerakkan tangan tuan, ? tanya dokter nayla lagi.
Ibra menganggukkan kepalanya pelan.
"coba tuan gerakan tangan tuan.. "
Ibra menggerakkan tangannya,, walau terlihat lemah tapi masih terlihat jelas ada gerakan.
"Bagus.. terima kasih,, sekarang gerakkan kaki tuan. "ucap nayla lagi
Ibra lalu menggerakkan kakinya.
"Bagus.. sepertinya tak ada masalah. nanti sebentar akan ada perawat yang akan mengambil sampel darah, dan melakukan ct scan sekali lagi,, terima kasih, silahkan tuan beristirahat kembali"ucap dokter nayla.
"suster pasien sudah bisa di pindahkan ke ruangan lain"titah nayla kepada perawat
"baik dok. "
Nayla lalu meninggalkan ruangan itu guna memeriksa keadaan pasien lainnya.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, Ibra sudah kembali keruangan vip, Ia sudah tidak menempati ruang icu lagi. Tak lama datanglah beberapa bapak-bapak berseragam TNI datang menjenguk ibra.
Ibra yang melihat atasannya datang menjenguk langsung berusaha memberi hormat, walau tenaga masih belum pulih.
Pukul 12 siang Jian mendatangi rumah sakit. Ia membawa sekeranjang buah-buahan buat ibra. Ia sudah mengetahui kalau ibra sudah sadar.
ceklek
Terdengar knop pintu dibuka seseorang.
"Assalamualaikum" ucap jian sambil tersenyum .
Ibra yang sedang makan siang di bantu oleh perawat, membalas salam jian.
"Waalaikum salam"
"Sus sini sendoknya, biar saya saja yang menyuapinya"pinta jian.
Lalu perawat memberikan makanan ibra kepada jian, dan segera meninggalkan mereka.
" aaaaaa" ucap jian sambil mengarahkan sendok yang sudah terisi ke arah mulut ibra.
Ibra lalu membuka mulutnya, dan mengunyah makanan yang disuapkan jian sambil tersenyum.
Setelah menghabiskan makanannya, jian lalu membereskan peralatan makanan itu.
Lalu kembali lagi ke kursi yang ada di samping bed ibra.
"kamu apa kabar? "tanya ibra
"Baik.. kamu kenapa pingsan waktu kemaren? kayaknya aku waktu ngecek kemaren kamu baik-baik saja. "tanya jian
"mungkin aja aku banyak pikiran"jawab ibra asal.
"bra aku minta maaf,, tak seharusnya aku membuatmu seperti itu. ku mohon maafkan aku"
Ibra tersenyum lalu ia mengangkat tangannya dan mengelus pipi jian
ceklek
Terdengar pintu seperti dibuka oleh seseorang. Ibra dan jian menoleh ke arah pintu.
Seketika nayla menjadi canggung karena tatapan mereka. Nayla pun melihat tangan ibra yang berada di pipi jian sepertinya waktu ia masuk bukanlah waktu yang tepat.
"Maaf.. maaf .. kalau begitu saya akan kembali lagi. skali lagi maaf mengganggu. silahkan di lanjutkan" ucap nayla
"eh gak apa-apa dok. ini gak seperti yang dokter bayangkan. silahkan masuk"ucap jian sambil tersenyum.
Nayla pun masuk ke ruangan itu dengan kikuk. Ia lalu memeriksa berkas rekam medis ibra. Lalu ia memasang stateskop di telinganya dan memeriksa ibra.
Ibra memperhatikan dokter nayla. Ia terus menatap nayla sampai selesai pemeriksaan ibra masih menatap wajah dokter nayla.
Dokter nayla yang di perhatikan menjadi salah tingkah. wajahnya mengeluarkan semburat merah membuat nya terlihat begitu menggemaskan.
Ibra mengulum senyumnya melihat Nayla yang grogi.
Jian lalu memperhatikan Ibra dan nayla, ia pun tersenyum memperhatikan mereka.
"Keadaan pasien sudah lebih membaik. Kita tinggal menunggu hasil pemeriksaan tadi pagi."ucap nayla sambil menatap jian.
Nayla sungkan melihat ke arah ibra.
"iya dok"
"Baiklah, saya permisi dulu"ucap nayla dan langsung meninggalkan ibra dan jian.
Ibra terkekeh melihat tingkat nayla.
" kayaknya ada yang mo cinlok nih"goda jian
Ibra hanya terkekeh, sedangkan nayla setelah meninggalkan ruangan ibra, berjalan tergesa-gesa.
"kenapa gw yang jadi malu sih.. mereka yang kepergok tapi malah gw malu,, itu si cowoknya lagi, ngapain ngeliatin gw kayak gitu,, buat gw grogi ajah.. ih sebel... " nayla terus saja merutuki tingkah konyolnya tadi.
\*\*\*
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Hany Hutagalung
Nayla dan Ibra berjodoh
2021-08-02
0
Dewi Erliana Jahro
cocok ibra sama dr nayla
2021-07-12
1
Ai Entin
jadiin aja ibra sama dktrnya
2021-04-22
0